Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ENZIM | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ENZIM

Penggunaan enzim sudah banyak dipakai atau ditambahkan dalam ransum unggas. (Foto: Dok. Infovet)

Enzim adalah sebuah kata yang saat ini sudah sangat familiar pada saat pembahasan terkait ransum. Enzim termasuk dalam kategori feed additive atau imbuhan ransum. Jika ditelusur, enzim berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “en” yang berarti dalam dan “zyme” yang berarti ragi. Dengan demikian enzim bisa diartikan sebagai zat dalam ragi.

Pengertian enzim secara umum adalah senyawa protein yang memiliki molekul besar yang berguna untuk katalisator dalam reaksi pemecahan dan juga pembentukan atau metabolisme suatu zat yang terjadi di dalam sel sebuah jaringan. Katalisator merupakan suatu zat yang memengaruhi kecepatan reaksi tanpa ikut dalam reaksi.

Enzim saat ini sudah banyak digunakan dalam formulasi ransum, terutama untuk ransum unggas. Mengapa enzim perlu ditambahkan dalam ransum unggas? Tujuannya tidak lain adalah meningkatkan nilai kecernaan dari nutrien yang terkandung dalam bahan baku ransum, terutama bahan baku nabati (yang berasal dari tanaman).

Nilai nutrisi yang terkandung dalam bahan baku ransum tidak sepenuhnya bisa dicerna dan diserap oleh tubuh ayam. Artinya masih ada sisa nutrisi yang dibuang bersama feses. Penambahan enzim ini akan membantu meningkatkan nilai nutrisi yang bisa digunakan oleh tubuh ternak.

Unggas, seperti ayam memiliki keterbatasan dalam mencerna dan menyerap fosfor dalam bahan baku ransum nabati, misalnya dari jagung, bekatul maupun soybean meal (bungkil kacang kedelai). Kecernaan fosfor ini rata-rata hanya 30-35% dari total fosfor yang terkandung dalam bahan baku ransum nabati. Andaikan dedak padi ini mengandung fosfor total sebesar 0,6-1,6% (SNI 01-3178-1996), maka ayam hanya akan bisa menggunakan fosfor dari dedak padi sebesar 0,18-0,48%. Sedangkan sisa kandungan fosfornya akan dibuang bersama dengan feses.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini dikarenakan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2022.

Ditulis oleh:
Hindro Setyawan SPt
Technical Support-Research and Development
PT Mensana Aneka Satwa

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer