|
Dr Drh Akbar Yasin MP |
Mengukir prestasi dalam hidup diperlukan kerja keras serta dedikasi. Walau jalan terjal harus dilalui, tidak menyurutkan semangat Dr Drh Akbar Yasin MP untuk mengharumkan nama Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
Prestasi demi prestasi pun diraih BBIB Singosari, di antaranya penghargaan Perak dalam Anugerah SNI Award 2023 pada 16 November 2023. Kemudian BBIB Singosari juga meraih Juara I Website dan Juara II PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kementerian Pertanian (Kementan) di tahun yang sama.
Drh Akbar Yasin MP dilantik pada 13 Januari 2023 sebagai Kepala BBIB Singosari. Pria kelahiran Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat ini berprinsip bekerja memberikan yang terbaik untuk bangsa serta mengedepankan humanisme.
“Sosok pemimpin tidak hanya memiliki kualitas kepemimpinan, tetapi juga harus berjiwa sosial,” kata Akbar saat berbincang bersama Infovet.
Doktor lulusan Universitas Hasanuddin ini menjabarkan bahwa selain pengetahuan yang cukup tentang kepemimpinan antara lain integritas, kejujuran, kedisiplinan, semangat kerja, dan keteladanan, pemimpin juga diharapkan memiliki visi kepemimpinan yang kuat, punya jejaring internal maupun eksternal, hingga bisa mengayomi seluruh pegawai yang dipimpin.
Perjalanan Karir
Dokter hewan adalah profesi yang didambakan Akbar sejak kecil. Pada 1994, ayah tiga anak ini mendapatkan kesempatan masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Siswa Masuk IPB) atau jalur prestasi.
Lulus profesi dokter hewan di 2002, Akbar melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ekonomi dan Manajamen IPB Jurusan Manajemen Pembangunan Daerah dan lulus pada 2011.
Kemudian ia mengawali karir CPNS di Inspektorat Jenderal, melalui perjalanan yang cukup panjang sampai memperoleh amanah sebagai Kepala BBIB Singosari.
Akbar pernah bertanggung jawab sebagai Kepala Subbagian Fasilitas Anggaran di Biro Perencanaan Kementan, Kasubag Administrasi Anggaran II Biro Perencanaan, Kepala Subbagian Pemantauan dan Evaluasi II Biro Perencanaan, Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan II di Biro Perencanaan, Kepala Subbidang Data Statistik Peternakan dan Perkebunan di Pusdatin Kementan, serta Kepala Bagian Anggaran di Biro Perencanaan.
Pria kelahiran 3 November 1975 ini kemudian melanjutkan dengan pendidikan S3 di Universitas Hassanudin Makassar, Jurusan Studi Pembangunan yang diselesaikan pada 2023 dengan lama pendidikan Doktor 2,5 tahun.
Strategi Swasembada Daging
BBIB Singosari punya peran penting dalam mengembangkan sektor peternakan sapi, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan Tanah Air.
Lebih lanjut dijelaskan Akbar yaitu mengenai strategi swasembada daging melalui pengembangan semen beku sexing. Arah kebijakan ini adalah turunan dari visi BBIB Singosari yaitu terwujudnya pusat unggulan benih ternak dan layanan BLU inovatif secara berkelanjutan untuk mendukung peternakan Indonesia yang Maju, Mandiri, dan Modern.
Salah satu misi balai untuk mewujudkan visi tersebut adalah meningkatkan sumber daya dan teknologi benih ternak yang modern dan berkelanjutan.
Adapun program prioritas balai antara lain peningkatan produksi semen beku sexing, peningkatan kualitas produk dengan menerapkan standar ISO 17025, ISO 90001, ISO 37001, dan ISO 45001. Digitalisasi pelayanan BBIB Singosari juga menjadi keunggulan, replacement pejantan unggul, dan pemetaan DNA genomik pada pejantan.
“Produksi semen beku sapi lokal secara kuantitas mencukupi kebutuhan nasional seperti sapi Bali, PO, Aceh, Donggala, Madura, Brahman,” imbuhnya.
Menurutnya, BBIB Singosari mengerahkan berbagai upaya dalam mendukung tercapainya swasembada daging sapi di Tanah Air. Khususnya mengembangkan potensi sapi lokal dengan peningkatan produksinya.
“Wabah penyakit mulut dan kuku menjadi pemicu penurunan populasi sapi nasional, terutama pada sapi perah. Melalui penggunaan semen beku sexing sapi perah, diharapkan dapat meningkatkan jumlah angka kelahiran ternak betina yang akan digunakan sebagai akseptor untuk meningkatkan percepatan populasi ternak sapi perah nasional,” terang Akbar.
Balai yang berlokasi di Kecamatan Singosari, Malang ini telah memproduksi lebih dari 50 juta dosis semen beku dan disebarkan ke seluruh Indonesia. Dengan asumsi bahwa nilai keberhasilan inseminasi buatan (IB) 2 dosis per kebuntingan, maka berperan dalam menghasilkan 25 juta pedet.
“Melihat jumlah kelahiran tersebut, kami memiliki peran sentral dalam penambahan jumlah populasi ternak di Indonesia yang diikuti peningkatan kesejahteraan peternak,” ujarnya.
Kancah Internasional
Peran BBIB Singosari di kancah internasional yaitu sebagai implementing agencies di bidang IB untuk negara-negara berkembang dalam lingkup Kerjasama Selatan Selatan Triangular (KSST) sejak 2013 hingga sekarang.
Melatih lebih dari 300 peserta yang berasal dari 22 negara dan mengirimkan tenaga ahli ke delapan negara yaitu Jepang, Prancis, Kazakhstan, Myanmar, Kambodja, Kyrgyzstan, Suriname, dan Timor Leste.
Selain itu, menjalin kerja sama dengan Universitas Brawijaya dan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung terkait pengembangan semen beku sexing pada sapi perah, guna membangkitkan kembali peternakan sapi di Tanah Air.
Dalam masa mendatang, Akbar mengungkapkan akan ada kegiatan pengembangan Singosari Artificial Insemination Technology Center yang masih dalam tahap perencanaan untuk direalisasikan di 2025 mendatang. “Rencana pelaksanaan di 2025 di antaranya pembangunan pusat pengembangan IB, stasiun IB, dan laboratorium modern,” pungkasnya.
Ditulis oleh:
Nunung Dwi Verawati
Redaksi Majalah Infovet