-->

KOPERASI PUNGGAWA TANI INDONESIA DORONG INOVASI PETERNAK LOKAL DI NLP 2025

Wamentan Sudaryono (batik biru) saat mengunjungi booth Ayam Kampung Andalas didampingi Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia Febroni Purba (baju putih). (Foto: Infovet/Ridwan)

Tangerang Selatan, (6/11/2025). Koperasi Punggawa Tani Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas dan inovasi peternak lokal dengan berpartisipasi pada Nusantara Livestock and Poultry (NLP) Expo 2025, yang berlangsung 6-9 November 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Keikutsertaan ini menjadi bagian dari upaya koperasi dalam memperluas jaringan pasar, memperkenalkan praktik peternakan berkelanjutan, dan memperkuat hilirisasi produk unggulan anggotanya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Pembina Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Sudaryono, turut hadir mengunjungi booth Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mendorong kemandirian dan peningkatan daya saing peternak rakyat.

Dalam kunjungannya, Sudaryono menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai inovasi yang dihasilkan oleh anggota koperasi, khususnya dalam pengembangan sektor peternakan.

“Saya mengapresiasi inovasi yang berkembang dari anggota Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Ini menunjukkan bahwa peternak lokal mampu beradaptasi, berinovasi, dan menghasilkan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Sudaryono.

Salah satu anggota yang tampil menonjol dalam pameran ini adalah Ayam Kampung Andalas, sebuah usaha peternakan yang berhasil melakukan hilirisasi pada pemeliharaan ayam lokal. Melalui pembibitan sehat, pengelolaan peternakan yang terstandarisasi, hingga sistem distribusi yang efisien, Ayam Kampung Andalas mampu menyediakan produk unggas lokal yang sehat, berkualitas, dan terjangkau.

Pada gelaran ini, Ayam Kampung Andalas juga memperkenalkan gerobak penjualan ayam lokal yang menjual karkas, filet, kaldu, telur, dan siap saji, yang dirancang untuk hadir di lingkungan pemukiman masyarakat Jakarta dan Bandung. Konsep ini diharapkan dapat semakin mendekatkan produk unggulan peternak lokal kepada konsumen, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi mitra usaha.

Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Febroni Purba, menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam pameran NLP Expo 2025 bukan hanya memperkenalkan produk, tetapi juga memperkuat ekosistem yang mendukung keberlanjutan usaha peternak lokal.

“Koperasi hadir untuk menjadi ruang kolaborasi yang mendorong peternak dapat berkembang bersama. Hilirisasi bukan sekadar tentang produksi, tetapi bagaimana produk itu memberi nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Melalui partisipasi ini, Koperasi Punggawa Tani Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus membangun model pemberdayaan peternak yang mandiri, berkelanjutan, dan mampu bersaing dalam pasar nasional dan regional. (INF)

CEO AYAM KAMPUNG ANDALAS SABET GELAR YOUNG AMBASSADOR AGRICULTURE 2024

Febroni Purba, Duta Muda Pertanian 204, CEO Ayam Kampung Andalas
(Foto : Istimewa)

Febroni Purba,CEO startup Ayam Kampung Andalas yang mengkhususkan diri dalam peternakan ayam kampung di DKI Jakarta, berhasil terpilih sebagai salah satu Duta Muda Pertanian 2024. Pengumuman ini disampaikan dalam Grand Final Program Duta Muda Pertanian YESS yang diselenggarakan di Bogor pada Minggu, 23 Juni 2024.

Proses seleksi yang ketat dimulai dengan 1140 pendaftar, kemudian disaring menjadi 92 peserta untuk evaluasi lebih lanjut. Akhirnya, 55 individu dipilih sebagai Duta Muda Pertanian 2024.

Febroni, yang mewakili DKI Jakarta, berhasil menonjol berkat keahliannya dalam sektor hilir peternakan ayam lokal, sebuah usaha yang telah ia tekuni sejak tahun 2020 dengan penuh semangat.

Usahanya, yang dikenal dengan merek Ayam Kampung Andalas, mencakup dari pembiakan dan pembesaran ayam, hingga produksi telur dan berbagai produk olahan seperti fillet, daging giling, sayap, tulang, dan ceker. Inovasinya meliputi ayam bumbu marinasi dan kaldu yang cocok untuk makanan pendamping ASI (MPASI), kini telah tersedia di pasar modern seperti supermarket, toko bahan makanan online, warung daging segar, dan restoran.

Kementerian Pertanian memilih Duta Muda ini untuk mewakili berbagai latar belakang, termasuk gender, keterbatasan fisik, dan keragaman sosio-ekonomi. Inisiatif ini, yang dikelola oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di bawah Kementerian Pertanian, bertujuan untuk menginspirasi generasi muda dan mengubah persepsi tentang pertanian sebagai profesi yang menarik dan menguntungkan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya inovatif para petani muda dalam memajukan pertanian Indonesia. "Melalui YAA, para pemimpin muda pertanian akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai kedaulatan pangan nasional," katanya dalam pernyataan resmi.

Plt Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa program ini lebih dari sekadar pengakuan; ini merupakan panggilan untuk bertindak. "Duta Muda Pertanian 2024 akan aktif dalam mendidik dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam transformasi positif sektor pertanian," pungkasnya. (INF)

PROFESOR BISNIS DARI BRASIL SAMBANGI AYAM KAMPUNG ANDALAS

Profesor Douglas Yamashita (kedua dari kiri), Bersama Tim Ayam Kampung Andalas
(Foto : Roni)

Ayam Kampung Andalas salah satu startup yang bergerak di bidang perunggasan menerima tamu istimewa di markasnya yang berlokasi di Kabupaten Bogor Senin (13/5) yang lalu . Kali ini yang datang adalah Prof Douglas Yamashita yang merupakan pimpinan dari Business For Transformation Indonesia (B4T). Prof Douglas datang dalam rangka persiapan program sosial entrepreneurship, dimana dalam waktu dekat, Ayam Kampung Andalas akan berkolaborasi dengan B4T Indonesia. 

Social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial adalah sebuah konsep bisnis yang tidak hanya mengejar profit tetapi juga bagaimana suatu bisnis berdampak nyata pada masyarakat dan lingkungan. Istilah kerennya 3P (people, planet, profit). Nantinya Ayam Kampung Andalas akan diberikan mentoring bisnis, oleh B4T.

Bagaimana konsep social entrepreneurship bisa diterapkan secara efektif di tengah lingkungan bisnis yang tidak pasti, naik turun, dan persaingan yang tidak sehat? Untuk itulah Ayam Kampung Andalas mencoba bekerjasama dengan B4T yang sudah berpengalaman puluhan tahun di beberapa negara seperti di dua benua yakni Afrika dan Asia (Malaysia, Myanmar).

Pendiri Ayam Kampung Andalas Febroni Purba mengatakan bahwa dirinya dan timnya mau terlibat dalam program ini juga bukan soal untuk keren-kerenan saja.

"Hari ini banyak konsumen sudah lebih sadar terhadap produk-produk yang dihasilkan. Banyak masyarakat di media sosial peduli apakah produk itu benar-benar memberikan dampak lingkungan dan sosial di sekitar?," katanya.

"Produk kami menyasar masyarakat kelas menengah atas. Kami ingin produk yang kami tawarkan ini benar-benar berdampak bagi sosial dan lingkungan," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Prof Douglas mengemukakan bahwa B4T akan memberikan mentoring bisnis kepada Ayam Kampung Andalas yang bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial. Tidak hanya itu, B4T juga akan mendampingi agar bisa memberikan dampak bagi lingkungan dan sosial. 

"Kami berharap ada dampak yang nyata nantinya misalnya, menjadikan produk peternakan yang ramah lingkungan, dan memberikan kesejahteraan bagi peternak-peternak sekitar yang berafiliasi dengan Ayam Kampung Andalas," ujarnya.(INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer