Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MANAJEMEN PEMELIHARAAN MAKSIMAL, PERFORMA GENETIK OPTIMAL

Dalam pemeliharaan ayam, kadang perlakuan yang diberikan dengan maksud baik bisa berdampak buruk apabila peternak kurang memahami karakteristik broiler modern. (Foto: Dok. Infovet)

Ada pepatah yang berbunyi “Perbuatan baik akan kembali kepada pelakunya, begitupun perbuatan buruk”, namun dalam pemeliharaan ayam kadang perlakuan yang diberikan dengan maksud baik pun bisa berdampak buruk, apabila peternak kurang memahami karakteristik ayam broiler modern. Oleh karena itu, peternak harus memahami betul-betul bagaimana sejatinya memperlakukan ayam zaman now agar performanya maksimal.

Pahami Kemauan Ayam
Key Account Technical Manager Cobb Asia Pacific, Amin Suyono, menjabarkan mengenai perkembangan genetik broiler sejak 1950-an hingga kini. Dimana pada tahun itu presentase daging dada yang dihasilkan oleh karkas hanya 11,5%, sedangkan di masa kini presentasenya meningkat 2,5 kali lipatnya.

Meskipun begitu menurut Amin, dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik untuk memenuhi potensi genetik yang luar biasa tersebut. Yang apabila ada satu aspek yang gagal dipenuhi, potensi tersebut tidak termanfaatkan secara maksimal. Atau secara tidak langsung faktanya ayam broiler zaman sekarang lebih manja dalam urusan perawatan daripada zaman dulu.

“Memang tidak bisa dipungkiri kita harus memenuhi hal ini. Karena dalam standar kita ayam memang diseleksi sedemikian rupa. Oleh karena perkembangan teknologi, maka tata laksana pemeliharaan haruslah tepat,” kata Amin.

Brooding Semakin Krusial
Dibutuhkan langkah konkret di lapangan agar... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023. (CR)

PERSIAPAN KONFERENSI UNGGAS PAN-AFRIKA KEDUA

Sebuah desa di Togo

Pusat Keunggulan Regional Untuk Ilmu Unggas (CERSA), Universitas Lome dan World Poultry Science Association cabang Togo bersama-sama mengorganisir edisi kedua Konferensi Unggas Pan-Afrika, yang akan berlangsung dari 16-18 Mei 2023 di Lome, Togo.

Tema Konferensi Unggas Pan-Afrika tahun ini adalah 'Competitiveness and inclusiveness of the value chains of the poultry sector in Africa'. Konferensi ini akan mempertemukan spesialis, industrialis, pelatih, dan peneliti di bidang perunggasan dari berbagai latar belakang untuk membahas tantangan produksi perunggasan di Afrika.

Pertemuan berskala internasional ini bertujuan untuk mempertemukan lebih dari 300 peserta dan pelaku di sektor perunggasan dari berbagai negara di Afrika dan sekitarnya. (via Poultryworld)

MEMAKSIMALKAN POTENSI GENETIK BROILER MODERN

Brooding yang tepat terlihat dari kerataan penyebaran (DOC). (Foto: Istimewa)

Dalam pemeliharaan ayam broiler, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengetahui status kesehatan (DOC) yang akan dipelihara. Untuk melihat keseluruhan status kesehatan (DOC), bisa dimulai dengan melakukan sampling BB awal (DOC) saat baru datang (BB ideal 38-42 gram), pengecekan kondisi bulu (kering dan mengarah ke bawah), pengecekan kondisi bola mata (mata cerah, bundar dan aktif), pengecekan kondisi pusar (pusar dalam kondisi bersih dan tertutup sempurna), pengecekan suhu rektal (suhu normal 40-40,6° C), status dehidrasi (kaki bersih, bulat, mengkilat seperti lilin), uniformnity harus di atas 80% dan refleks bangkit (suatu kondisi anak ayam dapat bangkit dari posisi terbalik dalam waktu tiga detik).

Kualitas DOC yang sejak awal kondisinya kurang baik akan menyebabkan tingginya biaya medikasi, tingginya konversi pakan dan berpengaruh pada tingkat hidupnya. Secara umum anak ayam rentan pada perlakuan dan perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkan mudah stres dan peka terhadap infeksi penyakit. Sehingga pada kebanyakan anak ayam yang mutunya kurang baik, cenderung mengalami keterlambatan dalam percepatan tumbuh, sehingga akhirnya menghasilkan performa yang suboptimal.

Mutu genetik broiler yang baik akan muncul maksimal apabila pemeliharaan ayam ditunjang faktor lingkungan yang mendukung, misal pakan berkualitas tinggi, sistem kandang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Broiler merupakan ternak paling ekonomis bila dibanding ternak lain, kelebihannya adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu relatif singkat, sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Saat ini produksi ayam pedaging sebagian besar berlangsung dalam kondisi intensif, dipelihara dalam kandang dengan lingkungan tertutup dan terkontrol.

Pemeliharaan broiler terbagi menjadi dua periode, yaitu starter dan finisher. Masa brooding merupakan bagian fase starter, masa permulaan bagi perkembangan dan pertumbuhan. Periode brooding di awali dari persiapan kandang sampai umur anak ayam 14 hari. Periode brooding merupakan fase kritis dalam kehidupan broiler karena pada fase ini ayam belum mempunyai sistem termoregulasi yang baik untuk menjaga suhu tubuhnya tetap normal, sehingga diperlukan pemanas/brooder.

Brooding yang baik harus ditunjang litter yang bagus. Fungsi penting litter meliputi kemampuan menyerap kelembapan, menghancurkan kotoran sehingga meminimalisir ayam bersentuhan dengan kotoran, menyediakan lapisan isolasi antara anak ayam dan suhu lantai yang dingin. Kondisi litter yang baik memungkinkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

FAPET UNPAD BERIKAN PELATIHAN PETERNAKAN DI DESA CIPTASARI

Domba, Komoditas Peternakan Primadona di Desa Ciptasari 

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ciptasari, Pamulihan, Sumedang, dan P4S Karya Mandiri Prima menggelar pelatihan peternakan domba yang digelar di Aula Desa Ciptasari, Kamis (5/1/2023).

Kepala Desa Ciptasari Iis Lisnawati mengatakan, pelatihan yang digelar untuk kelompok ternak Desa Ciptasari ini diharapkan dalam meningkatkan sumber daya peternak dan mengetahui berbagai pengetahuan seputar alih teknologi dalam beternak domba. Lebih lanjut Iis mengatakan, pelatihan ini bertujuan mendorong peternak untuk tidak bingung lagi dalam mengolah pakan ternak. Peternak tidak perlu lagi mengarit, tetapi sudah memakai alat pencacah dan kemudian dilakukan fermentasi.

“Cara yang lebih mudah dan simpel sehingga pada musim penghujan dan musim kemarau  tidak bingung untuk kegiatan ngarit untuk memenuhi  kebutuhan ternak mereka,” imbuhnya.

Narasumber pada pelatihan ini terdiri dari dua dosen Fapet Unpad, yaitu Ir. Tidi Dhalika, M.S., dan Dr. Ir. Sondi Kuswaryan, M.S., serta perwakilan dari P4S Karya Mandiri Prima Yoyo Kusnadi. Ketiganya menyampaikan materi mengenai pakan ternak, dinamika kelompok, dan praktik pembuatan pakan fermentasi.

Dalam pemaparannya Tidi menekankan, bagi masyarakat yang akan beternak sapi atau domba perlu menetapkan tujuan awal yang spesifik, contohnya fokus di aspek pembibitan, breeding, atau penggemukan. Hal tersebut diperlukan agar sejak awal, peternak mampu memilih bibit yang bagus, melakukan manajemen pakan dan kandang yang sesuai, serta menyesuaikan dengan potensi yang ada.

“Pemberian pakan dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang ada dapat meningkatkan berat domba. dan dalam pemilihan pakan domba haruslah tepat protein, nutrien, dan energi,” ujarnya.

Sementara Sondi menyampaikan mengenai definisi kelompok ternak. Kelompok ternak sebagai pelaku utama menjadi salah satu kelembagaan peternakan yang berperan penting dan menjadi ujung tombak dalam pembangunan peternakan. Menurutnya, beternak domba saat ini sangat menjanjikan.

Banyak permintaan domba untuk kebutuhan kurban dan akikah dapat menjadi peluang bagi peternak untuk meningkatkan kualitas ternaknya dengan memanfaatkan teknologi budi daya domba, sehingga akan menghasilkan ternak domba dengan kualitas baik. Setelah pemaparan teori, pelatihan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan fermentasi oleh Yoyo Kusnadi. (INF)

USAHA PETERNAKAN BANGKITKAN EKONOMI MASYARAKAT PAPUA

Brigitta Hisage Menerima Kunjungan BIN

Pengembangan usaha peternakan yang digagas Papua Muda Inspiratif (PMI) bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Tanah Papua. Menurut, pengurus PMI Brigitta Hisage, pengembangan peternakan ini hanyalah satu dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan pihaknya.

Brigitta menambahkan khusus sektor peternakan, PMI sudah menjangkau peternakan ayam, babi, hingga sapi. Dia sendiri merupakan peternak ayam petelur dengan nama usaha Brijid Farm.

"Sebelum memulai usaha ayam petelur, saya bergabung dengan PMI, banyak kegiatan yang kami lakukan di bawah bimbingan Badan Intelejen Negara," katanya saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi peternakan di Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, Papua.

Usahanya yang belum genap satu tahun, kata Brigitta, bisa maju hingga mempunyai 1.000 ekor ayam. Dia menargetkan penambahan ternaknya pada tahun ini hingga 5.000 ekor ayam.

"Setiap bulan omset dari hasil ayam petelur sekitar Rp 52 juta. Dikurangi biaya pakan dan karyawan maka keuntungan bersih setiap bulan mencapai Rp 30 juta," ungkap Brigitta lagi.

Dia mengajak anak muda untuk bisa menggeluti setiap peluang usaha, dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang dilakukan ketika merintisnya. Brigitta berterima kasih kepada keluarga, rekan-rekannya di PMI, Presiden Jokowi dan Kepala BIN Budi Gunawan, atas dukungan yang diberikan. 

Sekarang, terdapat 16 lokasi pengembangan peternakan ayam petelur di Provinsi Papua dan Papua Barat dan direncanakan akan dibangun lagi 10 lokasi peternakan ayam pada Januari 2023. Peternakan ayam petelur ini dikelola oleh para millenial anggota PMI, maupun masyarakat binaan.

"Peternakan ayam yang dikelola profesional ini tersebar, yaitu di Kabupaten Manokwari ada empat unit usaha, Jayapura tiga unit usaha, Fak-Fak dua unit usaha, Jayawijaya dua unit usaha, Biak dua unit usaha, Sorong satu unit usaha, Keerom satu unit usaha dan Nabire satu unit usaha.ajak anak muda Papua untuk bergabung di PMI," imbuhnya. (INF)

PERUBAHAN KEBUTUHAN GIZI MENGIKUTI PERKEMBANGAN BROILER MODERN

Genetik broiler selalu berubah setiap tahunnya. (Sumber: zootecnicainternational.com)

Genetik broiler selalu berubah setiap tahunnya karena perusahaan pembibitan secara terus-menerus mengembangkan broiler agar makin baik dan efisien sesuai permintaan konsumen. Broiler modern saat ini sudah sangat berbeda dengan broiler pada 50 tahun lalu, oleh karena itu kebutuhan gizinya juga berubah mengikuti perkembangan genetika. Jadi teori nutrisi dan manajemen pemeliharaan 25 tahun lalu, termasuk rekomendasi gizi dari buku NRC (1994) sudah tidak dapat diterapkan lagi.

Perubahan Genetika Ayam
Broiler modern menjadi semakin efisien dalam mengonversi zat gizi dalam ransum menjadi daging ayam, hal ini ditunjukan dengan nilai konversi pakan (kilogram pakan menjadi kg tubuh ayam) yang semakin kecil. Kalau pada 1975 konversi pakan untuk mencapai 2 kg ayam masih 2.3, maka saat ini konversi pakan hanyalah 1.3-1.4 saja. Beberapa ahli memperkirakan bahwa suatu saat di masa mendatang, konversi pakan broiler dapat mencapai hanya 1.0.

Dari sisi berat badan, broiler saat ini tumbuh sangat cepat. Data di 2022, menunjukan bahwa berat broiler 2 kg dapat dicapat dalam umur 30 hari saja, sedangkan berat 1,2 kg hanya dicapai dalam waktu 22 hari. Dengan makin cepatnya pertumbuhan broiler, maka pemeliharaannya dalam satu tahun dapat mencapai 7-8 siklus. Perkembangan pertumbuhan broiler tidak hanya dari segi berat badan, tetapi juga dari segi komposisi karkas, dengan makin meningkatnya konsumsi daging dada terutama di negara maju, maka persentasi daging dada juga makin meningkat.

Pentingnya Periode Awal
Pertumbuhan broiler yang makin cepat akan membutuhkan… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023.

Ditulis oleh:
Prof Budi Tangendjaja
Konsultan Nutrisi Ternak Unggas

BAGAIMANA MAKSIMALKAN POTENSI GENETIK BROILER?

Berkat kemajuan bidang teknologi dan seleksi breeding yang baik selama lebih dari 100 tahun, ayam broiler mengalami perkembangan genetik yang sangat pesat. (Foto: Istimewa)

Ayam ras pedaging/broiler, merupakan ayam yang khusus dikembangkan untuk dimanfaatkan dagingnya. Kurang lebih 100-an tahun lalu melalui berbagai proses penelitian dan pemuliaan, dihasilkanlah ayam ras broiler dengan performa genetik terbaik. Namun begitu, masih ada saja kendala yang menyebabkan potensi genetiknya tidak maksimal.

Didesain untuk Penuhi Kebutuhan Pasar
Berkat kemajuan bidang teknologi serta seleksi breeding yang baik selama lebih dari 100 tahun, ayam broiler mengalami perkembangan genetik yang sangat pesat. Hasilnya ayam broiler di masa kini semakin efektif dalam mengonversi pakan menjadi bobot badan, sehingga menghasilkan daging yang lebih banyak yang tentunya dapat memenuhi keinginan pasar.

Menurut mantan Ketua Umum ADHPI, yang juga praktisi perunggasan, Drh Dedy Kusmanagandi, seleksi genetik broiler yang dilakukan selama ini telah meningkatkan produktivitasnya. Pada kurun waktu 1960-1970an, untuk mencapai bobot hidup 1,3 kg membutuhkan masa pemeliharaan selama 84 hari, namun sekarang dengan masa pemeliharaan kurang lebih 38 hari, ayam broiler sudah mampu mencapai bobot hidup 2,5 kg.

“Potensi genetiknya memang memungkinkan untuk seperti itu, namun di lapangan sangat jarang peternak yang dapat mencapai potensi genetik maksimal dari si ayam. Oleh karenanya ini masih menjadi PR bersama, soalnya kalau potensi ini dapat dimaksimalkan, produksi kita akan lebih baik dari sekarang,” tutur Dedy.

Ia juga menyebut bahwa ke depannya kemungkinan besar ayam broiler masih akan menjadi sumber protein hewani primadona, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Pasalnya harga per gram protein broiler dibanding komoditas daging lainnya adalah yang termurah, sehingga hal ini juga akan berdampak pada tingginya permintaan pasar.

Tinggi Performa, Rawan Stres & Penyakit
Dalam urusan performa tidak usah diragukan lagi dari segi pertumbuhan bobot per hari, konversi pakan, maupun parameter pertumbuhan lainnya ayam broiler sangat luar biasa. Kendati demikian, sebagai kompensasinya… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023. (CR)

PEMKOT SERANG MENUTUP 6 TITIK USAHA PETERNAKAN

Satpol PP Kota Serang Menyegel Peternakan Ayam Tak Berizin

Pemerintah Kota Serang yang diwakili oleh ASDA I Kota Serang Subagyo bersama dengan Kasatpol PP Kota Serang Heri Hadi, Kepala Dinas PUPR Kota Serang Iwan Sunardi beserta unsur terkait lainnya resmi menutup peternakan ayam di lingkungan Pengasinan Kelurahan Cigoong Kecamatan Walantaka, Kamis (19/01). 

Berdasarkan Surat Walikota Serang Nomor: 503/107/Setda/2023 tanggal 18 Januari 2023, peternakan ayam di 6 titik lokasi yaitu Pengelola Peternakan link. Lebak Kel. Lebakwangi, Pengelola Peternakan link. Jelalang Kel. Pengampelan, Pengelola Peternakan link. Cipugur Kel. Pabuaran, Pengelola Peternakan link. Rabcabesi Kel. Cigoong, dan PT. Tunas Muda Sakti link. Pengasinan Kel. Cigoong resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Serang. 

Pada kesempatan tersebut, ASDA I Kota Serang Subagyo menyampaikan bahwa penutupan yang dilakukan pada 6 titik lokasi ini karena peternakan tersebut tidak memiliki izin dan melanggar Perda No. 8 tahun 2020 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Serang.

"Keberadaan peternakan di 6 lokasi tersebut tidak memiliki izin satupun baik dari OSS maupun dari OPD terkait di Kota Serang dan ini melanggar Perda No. 8 tahun 2020" Ucapnya.

Selain karena tidak memiliki izin dan tidak sesuai RTRW, disampaikan Subagyo alasan lainnya terkait menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu masyarakat serta dapat mengganggu kesehatan warga sekitar. 

"Kemudian selanjutnya bahwa keberadaan peternakan juga menganggu aktivitas warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap termasuk juga menimbulkan lalat yang tentu juga mengganggu kesehatan masyarakat" Ucapnya.

Lebih lanjut, Subagyo menegaskan untuk daerah Kecamatan Walantaka berdasarkan RTRW Kota Serang tidak diperbolehkan ada peternakan sehingga tidak izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Serang. 

"Kalau untuk di Walantaka sesuai dengan RTRW Kota Serang tidak diperbolehkan ada peternakan sehingga memang tidak dapat diizinkan untuk keberadaannya di Kecamatan Walantaka, baik dari tata ruang maupun dari perizinan-perizinan lain" Ucapnya. 

Salah satu perwakilan warga Kecamatan Walantaka Manah merasa senang karena ditutupnya peternakan ayam di lingkungannya sehingga warga tidak lagi harus mencium bau yang tidak sedap. 

"Alhamdulillah senang karena akhirnya gak ada bau lagi, bebas dari lalat juga, intinya sangat senang dengan penutupan ini" Ucapnya. 

Seusai Rapat Paripurna, menanggapi penutupan peternakan ini, Wali Kota Serang H. Syafrudin mengatakan untuk sementara di 6 lokasi ini yang di tutup oleh Pemerintah Kota Serang dan untuk lokasi berikutnya menunggu pencabutan izin dari Pemerintah Pusat. 

"Sementara yang menjadi protes warga itu dulu, untuk Pasuluhan itu ada izin yang dikeluarkan oleh pusat makanya itu akan dicabut dulu oleh kami, setelah ada jawaban dari pusat kami juga akan menutup kembali, kita mengajukan pencabutan ke pusat, belum ada jawaban sampai sekarang, untuk yang 6 itu sudah jelas-jelas melanggar aturan karena tidak ada izin satupun" Ucapnya.  (INF)

ASF MASIH MENGHANTUI PETERNAKAN BABI DI NTT

Babi yang Mati di Provinsi NTT

Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan informasi bahwa 233 ekor babi di provinsi berbasis kepulauan itu mati mendadak selama periode Desember 2022 hingga Januari 2023.

“Data yang kami terima sudah ada 233 ekor babi di wilayah NTT ini yang dilaporkan mati mendadak oleh para peternak babi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar, melansir Antaranews.com, Senin, 23 Januari 2023.

Dikatakannya, hal ini berkaitan dengan perkembangan kasus mati mendadak sejumlah ternak babi di NTT yang dikhawatirkan akibat African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

Melky menjelaskan bahwa 233 kasus itu tersebar di enam kabupaten kota di Nusa Tenggara Timur dan kasus terbanyak ada di kabupaten Kupang dengan kasus terbanyak.

Dia menyebutkan untuk babi yang mati di Kabupaten Kupang berdasarkan data terakhir jumlah babi yang mati mencapai 51 ekor. Sementara itu untuk kota Kupang ada 45 ekor, Flores Timur 33 ekor babi, kabupaten Sikka 41 ekor, kabupaten Ende 43 ekor dan Sumba Barat Daya 20 ekor.

“Ini data resmi yang masuk ke Dinas Peternakan Provinsi dari Dinas Kabupaten/Kota. Data di luar angka di atas, saya tidak bertanggungjawab,” ujar dia.

Dia menambahkan bahwa Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur menyiapkan 39.200 liter disinfektan untuk kemudian dibagikan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan untuk mencegah menyebarnya virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika tersebut.

Menurut dia, saat ini dari 22 kabupaten/kota di NTT potensi penyebaran virus ASF masih sangat tinggi. Hal ini karena sisa-sisa virus itu masih ada di sejumlah daerah itu. Sehubungan dengan itu, Dinas Peternakan NTT sudah mengimbau kepada Dinas Peternakan kabupaten Kota untuk meningkatkan pengawasan di wilayah kerja masing-masing.

“Sosialisasi ke masyarakat untuk lebih berhati-hati saat hendak memasukkan babi ke kandang dan babi dipastikan sehat,” tegas dia.

Kementan Ambil Langkah Cegah Virus ASF

Kementerian Pertanian akan melakukan gerakan pemetaan, mitigasi dan simulasi, terutama di daerah yang populasi babinya tinggi di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah masuknya virus african swine fever (ASF) yakni virus yang menyerang hewan babi ke Indonesia.

"Mitigasi lapangan dilakukan dengan mencegah masuknya sampah pesawat terutama dari negara-negara yang sudah tercemar virus ASF," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah saat menjadi pembicara utama pada Seminar ASF: The Emergence Preparedness for Indonesia di Kota Bogor, Sabtu, 21 Januari 2023 lalu. 

Menurut dia, potensi penyebaran virus ASF selain dari sampah pesawat, adalah dapat menempel pada manusia. Ketika manusia berdekatan dengan babi maka virusnya dapat terbawa.

"Virus ASF itu tidak menyerang manusia, tapi dapat menempel di tubuh manusia, dan pada saat manusia itu berada di dekat babi, virusnya dapat menyerang babi," katanya.

Ia juga menambahkan virus ASF bereaksi dengan cepat dan dapat mematikan babi di populasinya sampai 100 persen.

"Kondisi ini dapat merugikan peternak babi, sehingga harus segera diantisipasi," katanya (INF)

SPANYOL DIKEPUNG AI, ILMUWAN KETAR - KETIR AKAN HAL INI

Virus AI Menyebabkan Wabah di Sebuah Peternakan Cerpelai/Mink

Ketakutan akan pandemi flu burung yang berpotensi sangat merugikan meningkat dalam beberapa hari ini, terlebih setelah adanya wabah yang mengkhawatirkan pada spesies cerpelai. Ahli virologi top dari seluruh dunia membunyikan alarm darurat setelah hasil serangkaian tes memastikan bahwa virus AI jenis H5N1 menyebar diantara mamalia. Hal ini tentunya meningkatkan kemungkinan bahwa patogen ini dapat bermutasi ke arah yang memungkinkannya menyebar lebih mudah di antara manusia.

Seorang ilmuwan pelacak virus menggambarkan galur H5N1, yang terdeteksi di Spanyol, serupa dengan yang sengaja direkayasa untuk menginfeksi manusia dengan lebih baik dalam eksperimen laboratorium yang kontroversial.

Profesor Rupert Beale, pakar imunologi di Francis Crick Institute London yang terkenal di dunia, mengatakan bahwa seharusnya dunia sudah memiliki rencana darurat vaksin, seperti dilutip dari Daily Mail.

Hal serupa diutarakan Profesor Isabella Eckerle, seorang ahli virologi di Pusat Penyakit Viral yang Muncul di Universitas Jenewa yang menyebut temuan itu sangat mengkhawatirkan.

Pakar lain memperingatkan bahwa wabah AI pada spesies cerpelai dapat menyebabkan terjadinya rekombinasi, ketika dua virus saling bertukar dan mengganti materi genetik untuk membuat hibrida baru. Proses serupa diperkirakan telah menyebabkan krisis flu babi global tahun 2009 yang menginfeksi jutaan orang di seluruh planet.

Fenomena biologis yang sama juga terlihat selama pandemi Covid, seperti yang disebut Deltacron yakni kombinasi ulang Delta dan Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Prancis Februari lalu. Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa flu burung adalah pesaing yang paling mungkin memicu pandemi berikutnya.

Para ahli mengatakan ini karena ancaman rekombinasi, dengan tingginya tingkat galur flu manusia meningkatkan risiko manusia menjadi koinfeksi dengan flu burung. Hal itu bisa menyebabkan strain flu burung yang mematikan bergabung dengan flu musiman yang menular.

Wabah AI yang melanda peternakan cerpelai terjadi di sebuah peternakan di Galicia, barat laut Spanyol, pada bulan Oktober yang menampung 52.000 ekor hewan. Usai lonjakan tiba-tiba, empat persen populasi mati dalam satu minggu selama wabah, yang dinyatakan berakhir pada pertengahan November.

Dokter hewan peternakan mengambil sampel berupa swab dari saluran pernapasan cerpelai kemudian  dianalisis di laboratorium milik Pemerintah, di mana cerpelai yang mati dinyatakan positif H5N1.

Penemuan itu menyebabkan semua hewan dimusnahkan, pekerja peternakan diisolasi selama 10 hari dan meningkatkan langkah-langkah keamanan di peternakan di seluruh negeri termasuk mengenakan masker wajah dan baju terusan sekali pakai dan mandi sebelum meninggalkan tempat.

Analisis sampel yang diambil menunjukkan bahwa virus tersebut telah memperoleh belasan mutase, sebagian besar tidak pernah atau jarang terlihat sebelumnya pada jenis flu burung. Satu sebelumnya terlihat pada virus di balik pandemi flu babi global 2009.

Para ilmuwan yang menyelidiki sampel percaya bahwa hal itu dipicu oleh wabah H5N1 di antara burung laut di provinsi terdekat. Laporan tersebut, dari para ahli di Kementerian Pertanian, Perikanan dan Pangan Spanyol, bersama dengan beberapa dari Penasihat Urusan Pedesaan, menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya H5N1 menyebar di antara cerpelai di Eropa.

Mereka memperingatkan cerpelai dapat bertindak sebagai 'wadah pencampur potensial' untuk penularan H5N1 di antara burung, mamalia, dan manusia, seperti dengan menggabungkan kembali jenis tersebut dengan virus flu manusia, yang dapat menginfeksi manusia. (INF)

HARGA TELUR DI AS MELONJAK, KARENA AI ATAU PERMAINAN KARTEL?

Telur Ayam di AS, Harganya Meroket Lebih dari 100%

Kоmіѕі Pеrdаgаngаn Fеdеrаl (FTC) hаruѕ mеnyelidiki harga tеlur уаng melonjak hаrgа di perusahaan telur. Kеlоmроk реtеrnаkаn di AS berasumsi, kаrеnа orang Amеrіkа tеruѕ mеmbауаr lеbіh dаrі sebelumnya untuk bahan роkоk rumаh tаnggа. Oleh karenanya hal ini harus diselidiki.

Rеgulаtоr, petani, dan іnduѕtrі AS ѕеrіng berdebat dаlаm bеbеrара tahun terakhir tеntаng kеkuаtаn реruѕаhааn pertanian terkemuka untuk mеnеtарkаn hаrgа dan menaikkan ара yang dіbауаr konsumen untuk bahan mаkаnаn, ѕереrtі ketika harga dаgіng ѕарі mеrоkеt pada tаhun 2021.

Kеkhаwаtіrаn tеrbаru adalah tеlur, уаng hаrgаnуа nаіk 138% раdа Dеѕеmbеr dаrі tаhun sebelumnya, menjadi $4,25 реr luѕіn, mеnurut Biro Stаtіѕtіk Tеnаgа Kеrjа, dilansir dаrі Rеutеrѕ, Mіnggu 22 Jаnuаrі 2023.

Dераrtеmеn Pеrtаnіаn AS (USDA) mengatakan bahwa wаbаh flu burung ѕеbаgаі аlаѕаn tingginya harga.Tеtарі regulator аntі mоnороlі nеgаrа itu juga hаruѕ mеmеrіkѕа lаbа tertinggi dі perusahaan telur tеrаtаѕ, kata Fаrm Action pada hаrі Kаmіѕ melalui ѕurаt kераdа ketua FTC Lina Khаn.

Cаl-Mаіnе Fооdѕ (CALM.O) yang mеngеndаlіkаn 20% pasar tеlur есеrаn mеlароrkаn, реnjuаlаn triwulanan nаіk 110% dаn lаbа kоtоr nаіk lеbіh dari 600% dibandingkan triwulan yang ѕаmа pada tаhun fіѕkаl ѕеbеlumnуа, menurut pengajuan аkhіr Dеѕеmbеr dengan Sесurіtіеѕ аnd Exсhаngе Cоmmіѕѕіоn.

Secar data, prоdukѕі tеlur AS ѕеkіtаr menurun 5% lеbіh rendah раdа bulаn Oktоbеr dіbаndіngkаn tahun lalu, dаn реrѕеdіааn telur turun 29% pada bulan Desember dіbаndіngkаn dеngаn аwаl tahun.

Basel Musharbash, seorang pengacara di Farm Action mengatakan, Data USDA tеrbаru menunjukkan реnurunаn yang ѕіgnіfіkаn, tetapi mungkin tidak menjelaskan hаrgа tіnggі.

"Kami ingin FTC menggali dаn mеlіhаt apakah kоnѕumеn dicungkil harganya," kata Muѕhаrbаѕh.

Dаlаm ѕеbuаh pernyataan, Cal-Maine mеngаtаkаn bаhwа biaya рrоdukѕі уаng lеbіh tinggi, bersama dengan mewabahnya flu burung, menyebabkan  hаrgа melonjak lеbіh tinggi.

Amеrісаn Egg Bоаrd, ѕеbuаh kеlоmроk реmаѕаrаn telur, mengatakan dаlаm sebuah pernyataan, bаhwа hаrgа tеlur mеnсеrmіnkаn bеrbаgаі fаktоr dan harga grоѕіr tеlur mulаі turun.

Hampir 58 jutа ауаm dаn kalkun telah dibunuh оlеh flu burung аtаu untuk mеngеndаlіkаn реnуеbаrаn vіruѕ sejak аwаl tahun 2022. Menurut USDA, sеbаgіаn bеѕаr pada bulan Mаrеt dan Aрrіl, wаbаh terbesar ѕеbеlumnуа, раdа tаhun 2015, mеmbunuh 50,5 jutа burung. Sаhаm Cаl-Mаіnе telah jаtuh dаlаm bеbеrара minggu terakhir ѕеtеlаh nаіk hampir 50% tahun lalu. (INF)

OMBUDSMAN DESAK KEMENTAN BERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PETERNAK AYAM

Konferensi Pers di Kantor Ombudsman

Ombudsman RI menerima pengaduan dari puluhan peternak ayam yang merugi lantaran anjloknya harga jual ayam hidup yang tidak sebanding dengan kenaikan produksi. Selain itu, sejumlah peternak juga sedang menjalani sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), dengan nilai sekitar Rp 74,7 miliar. Dalam hal ini, Ombudsman RI meminta Kementerian Pertanian untuk melakukan perlindungan terhadap peternak dan meminta perusahaan pakan dapat memberikan skema keringanan dalam pembayaran hutang peternak. 

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mengatakan pihaknya menemukan fakta adanya sejumlah Peternak Mandiri yang sedang mengalami kerugian akibat dari rendahnya harga jual ayam hidup di kandang dan tingginya biaya sarana produksi peternak.

“Tidak adanya kepastian usaha bagi Peternak Mandiri, sehingga menimbulkan permasalahan salah satunya berupa terhambatnya pembayaran hutang Peternak Mandiri kepada perusahaan pakan,” terang Yeka dalam konferensi pers di di Kantor Ombudsman RI. 

Untuk itu, Ombudsman telah melaksanakan pertemuan dalam rangka permintaan keterangan yang dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, para peternak, serta beberapa perusahaan terkait. 

“Ombudsman dan Kementan bersepakat untuk melakukan pendalaman lebih lanjut lagi dalam mengelaborasi program-program perlindungan dan pemberdayaan peternak,” terang Yeka. 

Selanjutnya, Yeka mengatakan pihaknya akan menyelesaikan laporan investigasi atas prakarsa sendiri terkait Kebijakan Stabilitas Pasokan Livebird, kemudian merumuskan tindakan korektif kepada para pihak terkait. Selain itu Ombudsman juga akan melakukan pendampingan kepada Kementan maupun perusahaan terkait, agar terwujud program perlindungan dan pemberdayaan peternak.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Gopan), Sugeng Wahyudi mengatakan anjloknya harga ayam ditingkat peternak sudah terjadi sejak tahun lalu.Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, telah terjadi kenaikan pada harga bibit ayam (DOC) dari Rp 4.000 per ekor menjadi Rp 5.000 per ekor. Kedua, yaitu harga pakan ayam yang dirasa terlalu mahal yaitu kisaran Rp 8.500 hingga Rp 9.500 per kg. Ketiga, unsur ketersediaan juga berlebih sehingga menyebabkan anjloknya harga ayam di tingkat peternak. 

"Harga ayam hidup di kandang saat ini kisaran Rp 18.000 padahal modal sampai Rp. 20.000, sampai di sini peternak merugi," kata Sugeng. (INF)

KESEHATAN AYAM DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN, KUNCI PENTING MENJAGA POTENSI BROILER

Menjaga potensi genetik broiler, karena industrinya berkembang dari tahun ke tahun sebagai pemenuh protein hewani utama. (Foto: We Animals Media)

Daging ayam merupakan salah satu sumber protein penting bagi masyarakat. Menurut data BPS (2022), jumlah produksi daging ayam ras di seluruh Indonesia mencapai 3,2 juta ton di 2020 dan meningkat menjadi 3,4 juta ton pada 2021. Hal ini senada dengan peningkatan jumlah populasi ayam pedaging (broiler) dari 2,9 miliar ekor di 2020 menjadi 3,1 miliar ekor di 2021. Angka-angka ini menunjukkan bahwa industri broiler terus berkembang dari tahun ke tahun.

Perkembangan industri peternakan broiler ini tentunya tidak lepas dari potensinya sebagai penghasil daging. Secara genetik, broiler mampu mencapai pertumbuhan berat dari ±42 gram menjadi ±2,8 Kg dalam kurun waktu enam minggu. Perkembangan ini juga didukung potensi perkembangan konformasi karkas yang lebih baik daripada ayam bukan ras. Tentunya hal ini berpengaruh krusial bagi pemenuhan protein di Indonesia yang memiliki penduduk sangat besar. Walaupun demikian, untuk mencapai pertumbuhan bobot tubuh optimal tentunya membutuhkan dukungan berbagai faktor yang memengaruhi, diantaranya:

• Kesehatan Unggas
Penyakit unggas jelas menjadi tantangan bagi pencapaian bobot optimal broiler. Penyakit unggas dapat menyebabkan kerugian dalam hal kematian yang ditimbulkan, tidak tercapainya berat badan standar (karena ayam tidak nafsu makan atau mengganggu pertumbuhan), ataupun dari segi pengeluaran biaya tambahan untuk mengatasi penyakit. Oleh karena itu, pencegahan terhadap penyakit unggas sebaiknya menjadi pilihan utama. Ada dua cara pencegahan penyakit yang dapat dilakukan secara sinergi:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2023. (SANBIO-MENSANA)

SMENA-9 MENJADI NYATA

Di segmen pengembangbiakan, industri daging broiler Rusia menaruh harapannya pada persilangan pertama Rusia, Smena-9, yang telah dikerjakan para ilmuwan selama beberapa tahun. Pembibitan Smena dengan kawanan induk dari persilangan baru dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2023. Pemerintah Rusia telah mengalokasikan 4,5 miliar rubel (US$70 juta) untuk mendukung proyek ini.

“Target kami adalah pada tahun 2025 untuk mengambil bagian dari persilangan domestik dalam produksi daging broiler Rusia menjadi 15%,” kata Fisinin, Vladimir Fisinin, presiden serikat unggas Rusia, Rosptitsesoyuz.

Selain itu, kata Fisinin, peternak unggas Rusia berharap untuk melihat pertumbuhan lebih lanjut dalam ekspor daging unggas dan telur pada tahun 2022. Pada tahun 2022, Rusia mengekspor 336.000 ton daging unggas, 24% lebih banyak dari tahun sebelumnya. (via Poultryworld)

INDUSTRI UNGGAS RUSIA MENETAPKAN TARGET AMBISIUS UNTUK TAHUN 2023

Rusia berharap untuk melihat peningkatan lebih lanjut dalam produksi daging dan telur broiler pada tahun 2023 serta kemandirian akan rantai pasokan yang tumbuh dari komponen impor, Vladimir Fisinin, presiden serikat unggas Rusia, Rosptitsesoyuz, mengatakan.

Pada tahun 2022, Rusia memproduksi 5,2 juta ton daging broiler, naik 5,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi telur naik 2,8% atau 1 miliar unit menjadi 45,8 miliar unit pada tahun lalu, ungkap Fisinin. Rusia menduduki peringkat ke-4 produsen daging unggas terbesar di dunia dan produsen telur terbesar ke-7 pada tahun 2022.

Masalah utama industri perunggasan Rusia adalah keefektifan dan keamanan produk. Mengingat hal itu, salah satu target kritis untuk tahun 2023 adalah penggantian sebagian vaksin impor, kata Fisinin, seraya menambahkan bahwa kementerian pertanian Rusia dan pengawas hewan, Rosselhoznadzor, harus memimpin pekerjaan di bidang ini.

Rusia sangat bergantung pada vaksin hewan impor. Pada tahun 2022, beberapa pelaku pasar menyuarakan keprihatinan tentang kerugian besar yang dapat dialami industri jika pasokan terganggu oleh sanksi.

Tujuan penting lainnya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada produk breeding impor, kata Fisinin. Pada tahun 2022, terlihat beberapa pencapaian positif di bidang ini, seperti pada 9 bulan pertama tahun tersebut, pasokan telur tetas turun 34% dan DOC turun 53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Fisinin memperkirakan, menekankan pentingnya dinamika tersebut. Saat ini, ada 60 pabrik penetasan telur tetas yang beroperasi di Rusia, tambahnya. (via Poultryworld)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer