Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Search Posts | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

KIRGISTAN SETUJU UNTUK MENGIMPOR BROILER PARENT PERTAMA

Kyrgyz Broiler memilih broiler Cobb-Vantress Cobb500 sebagai broiler parent pertama yang diimpor ke negara Kyrgyzstan.

Dengan investasi terbarunya, Kyrgyz Broiler mengatakan pihaknya berencana untuk melanjutkan pertumbuhan domestiknya. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendukung Kyrgyz Broiler untuk menjadi perusahaan komersial pertama Kirgistan yang mulai memproduksi daging ayam lokal dan mendorong perusahaan untuk berkembang.

Berbasis di ibu kota Kirgistan, Bishkek, Kyrgyz Broiler memasok daging ayam segar, ayam utuh, dan bagian ayam seperti dada dan sayap ke pasar.

Saat ini, Kirgistan hanya sekitar 15-20% swasembada dalam produksi daging unggas, dengan sisa daging ayam diimpor dari negara-negara pasca-Soviet lainnya, terutama Ukraina dan Kazakhstan. (via poultryworld)

KANADA BERINVESTASI DALAM KESEJAHTERAAN TERNAK DAN UNGGAS

Menteri pertanian dan agri-food Kanada, Marie-Claude Bibeau, telah mengumumkan investasi hingga hampir $3 juta untuk 3 organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelacakan hewan.

Dengan pendanaan di bawah Program AgriAssurance, organisasi akan memperbarui standar industri untuk perawatan dan penanganan hewan dan mengevaluasi teknologi untuk melacak hewan ternak secara lebih efisien dalam sistem produksi jika terjadi wabah penyakit.

Khusus untuk sektor unggas, Dewan Pengolah Unggas dan Telur Kanada di Ontario akan menerima hingga $35.750 untuk memperbarui program kesejahteraan hewan untuk tempat penetasan untuk memenuhi persyaratan Kode Praktik Dewan Perawatan Hewan Peternakan Nasional untuk perawatan dan penanganan penetasan telur, indukan, ayam dan kalkun.

Animal Health Canada akan menerima sebagian besar dana (hingga $2,9 juta) untuk memperbarui kode praktik nasional untuk sektor peternakan, termasuk kode untuk transportasi ternak yang aman dan manusiawi.

Badan Identifikasi Sapi Kanada akan menerima hingga $52.140 untuk mengevaluasi penggunaan pemindai frekuensi ultra tinggi (UHF) untuk membaca label identifikasi ternak guna melacak pergerakan hewan dengan cepat jika terjadi wabah penyakit. Pembacaan tag dicatat dalam database yang memungkinkan pemerintah dan industri untuk dengan cepat memuat ruang lingkup potensi wabah. (via poultryworld)

TUNTUT TERBITKAN PP PERLINDUNGAN, PETERNAK KEMBALI TURUN KE JALAN

Beberapa tuntutan yang dibentangkan paternak UMKM yang berunjuk rasa di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Peternak unggas mandiri yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa mendesak pemerintah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) Perlindungan Peternak.

Pasalnya, harga sarana produksi peternak selalu melebihi harga jual ayam hidup. Kondisi tersebut menyebabkan peternak kerap merugi. BEP peternak unggas mandiri berada diangka Rp 21.000, sementara harga jual ayam hidup/live bird saat ini Rp 17.000/kg.

“Input atau sarana produksi ternak (sapronak) berupa DOC dan pakan yang tinggi, tidak mengikuti fluktuasi harga jual ayam hidup. Kami menuntut mendapatkan DOC dan sapronak secara berkesinambungan dengan harga yang wajar, karena itu merupakan komponen penting pembentuk harga pokok produksi (HPP),” ujar Ketua KPUN, Alvino Antonio, melalui keterangan resminya saat memimpin aksi yang dihadiri peternak se-Jawa-Bali di Istana Negara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Ia mengungkapkan, dari problema tersebut ditambah selama pandemi peternak unggas mandiri tidak mendapat insentif apapun dari pemerintah, membuat populasi peternak semakin berkurang. Banyak peternak gulung tikar karena harga jual live bird sering berada di bawah HPP. Jumlah peternak Mandiri nasional terdegradasi terhitung sejak era 2000-an sebanyak 85%.

“Pada 2000-an jumlah peternak sebanyak 2,5 juta dengan asumsi 90% populasi nasional dikuasai peternak rakyat UMKM. Sekarang tinggal 35.280 KK peternak,” ungkap Alvino.

Maka dari itu, pihaknya mendesak pemerintah segera menyusun PP Perlindungan Peternak dengan mengusulkan kontrol harga input atau sapronak. Pemerintah diminta segera membuat standarisasi SNI untuk pakan dan DOC.

Apabila terjadi kelebihan pasokan, maka pemerintah diharapkan melakukan pemerataan dengan distribusi ayam ke daerah yang kekurangan pasokan ayam bersinergi dengan integrator.

“Para integrator dalam role model bisnisnya harus menyertakan market ayam karkas. Supply harus disesuaikan dengan demand. Mereka (integrator) tidak boleh budi daya Final Stock atau live bird,” ucap Alvino.

Ia juga menambahkan, pihaknya meminta pemerintah untuk mengatur ulang kuota Grand Parent Stock (GPS) nasional. Sebab, lanjut dia, 64% kuota GPS dikuasai dua integrator. “Atur kuota GPS dan biarkan perusahan bersaing secara sehat di hulunya,” pintanya.

Perusahaan integrasi juga diharapkan fokus membantu peternak mandiri dengan menyediakan sapronak, mulai dari DOC, pakan dan lainnya yang sesuai SNI dengan harga terjangkau. Pihaknya juga meminta pemerintah memberikan sanksi tegas bagi industri yang melanggar undang-undang dan mematikan ekonomi rakyat.

“Pemerintah juga harus memaksimalkan badan pangan nasional sebagai buffer untuk melindungi dan menyerap produksi peternak UMKM,” tandasnya. (INF)

EKSPOR DAGING BEBEK POLANDIA TUMBUH CEPAT

Ekspor daging bebek Polandia tumbuh lebih cepat daripada di segmen peternakan lainnya, Kantor Statistik Pusat Polandia memperkirakan pada awal 2022.

Misalnya, penjualan ke pelanggan asing mencapai €46 juta pada tahun 2020.

Sebagian besar pasokan ekspor mendarat di pasar Eropa, termasuk di Jerman (46% ekspor), Inggris Raya (11%), Prancis (7%), Lithuania (6%), Republik Ceko (6%), Denmark (6%), Rumania (5%), dan Estonia (5%), Kantor Pusat Statistik memperkirakan. (via poultryworld)

POLANDIA PRODUSEN DAGING BEBEK TERBESAR KEDUA DI EROPA

Katarzyna Gawronska, direktur Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan (KIPDiP) Polandia memperkirakan bahwa Polandia berada di peringkat ketiga dalam hal produksi daging bebek di Eropa, setelah Prancis dan Hungaria.

Pertumbuhan tahun 2022 ini diproyeksikan mendorong Polandia ke posisi kedua dalam daftar tersebut.

“Dengan tren produksi daging bebek di Polandia saat ini, kami memproyeksikan Polandia akan mengambil alih Hungaria dalam hal produksi daging bebek,” kata Katarzyna. “Ekspor daging bebek Polandia tumbuh lebih cepat daripada di segmen peternakan lainnya.”

Pada tahun 2021, Prancis memproduksi 177.000 ton daging bebek, dibandingkan dengan 90.000 ton di Hungaria, 57.000 ton di Polandia, dan 20.000 ton di Jerman dan Bulgaria.

KIPDiP melaporkan bahwa tren kenaikan yang kuat dalam produksi daging bebek berasal dari permintaan ekspor daging bebek yang besar (terutama di Eropa), wabah flu burung di Prancis (termasuk di peternakan bebek), dan perubahan kebiasaan kuliner Polandia yang lambat namun sistematis.

Pasar daging bebek Polandia berhasil pulih dari pandemi Covid-19. Pada 2020, KIPDiP mengingatkan gelombang lockdown yang menghambat penjualan daging bebek baik di pasar domestik maupun ekspor, terutama melalui segmen HoReCa. Penurunan penjualan yang tiba-tiba menghantam harga daging bebek di tingkat peternakan, merusak profitabilitas peternakan bebek Polandia. Namun, situasi keuangan pasar bebek terlihat membaik pada tahun 2021. (poultryworld)

VIDEO PELATIHAN UNTUK PETERNAK TELUR PEMULA

International Egg Foundation telah meluncurkan video pelatihan berjudul Dasar-Dasar Produksi Telur yang Sukses. Direkam di pedesaan Eswatini di Afrika bagian selatan, video tersebut menargetkan peternak telur pemula di lingkungan tropis dan sub-tropis.

Video pelatihan yang tersedia secara gratis ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis dan dapat ditindaklanjuti untuk mendukung peternak telur yang baru muncul di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mengadopsi praktik terbaik dan mencapai produktivitas bisnis jangka panjang, stabilitas, dan hasil yang lebih baik.

Ketua Peternak Telur Kanada, Roger Pelissero, hadir dalam video tersebut. Dia berbicara dengan manajer peternakan, Maganda Muchenje, dan pengawas peternakan telur, Sifiso Nkambule, di Heart for Africa.

Ketua IEF, Tim Lambert, mengatakan bahwa proyek ini adalah tentang menciptakan sumber daya yang berharga untuk pada akhirnya meningkatkan status gizi keluarga dan masyarakat lokal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan menawarkan panduan praktis kepada peternak telur. (via poultryworld)

AGAR MASALAH KEKERDILAN TIDAK MELEBAR

Bulu sayap ayam yang mengalami stres. (Foto: Istimewa)

Ada beberapa upaya yang harus lebih diperhatikan agar ayam tidak mengalami kekerdilan dan tumbuh normal. Beberapa diantaranya tentu saja faktor manajemen dan upaya kontrol yang lebih ketat.

Perlu diingat bahwa dampak yang muncul dari kekerdilan dapat menimbulkan kerugian ekonomi sehubungan dengan gangguan pertumbuhan dan pencapaian bobot panen yang rendah, peningkatan konversi ransum, serta peningkatan jumlah ayam afkir.

Hasil penelitian Hidayat (2014), menyebutkan bahwa sindrom kekerdilan dibagi menjadi beberapa kategori:

• Jika terjadi sebanyak 5-10% dari populasi termasuk kategori ringan.
• Jika kejadian mencapai >10-30% dari populasi termasuk kategori buruk.
• Jika kejadian mencapai >30% dari populasi termasuk dalam kategori bencana besar.

Kasus ayam kerdil sendiri di lapangan sering kali terbagi menjadi dua kategori kasus, yaitu jika dalam waktu lima minggu bobot ayam kurang dari 200 gram setiap ekornya, maka dikategorikan sebagai kasus “runting”. Namun jika kekurangan bobotnya antara 200 gram-1 kg, maka dikategorikan sebagai kasus “stunting”.

Perhatikan Manajemen Brooding
Menurut Manajer Operasional PT Sumber Unggas Indonesia, Carlim, yang juga konsultan perunggasan, kebanyakan kejadian di broiler yang terjadi 50%-nya adalah stunting.

“Kalau dulu waktu saya masih pegang broiler itu kalau brooding enggak benar, sehabis diangkat itu brooder pasti langsung kelihatan deh, keciri pokoknya. Makanya saya bilang ‘ritual’ brooding itu sangat sakral, kalau tidak bisa lewati itu dengan baik pasti hancur,” tutur Carlim.

Pasalnya lanjut Carlim, pada masa ini sering... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2022. (CR)

INGGRIS MENGUMUMKAN ZONA PENCEGAHAN FLU BURUNG

Untuk mengurangi risiko wabah flu burung lebih lanjut setelah beberapa deteksi penyakit pada unggas dan burung liar dan penangkaran di Devon, Cornwall dan sebagian Somerset, Zona Pencegahan Flu Burung (AIPZ) di seluruh wilayah telah diumumkan.

Mulai tengah hari tanggal 31 Agustus, akan menjadi persyaratan hukum bagi semua pemelihara burung di Devon, Cornwall (termasuk Kepulauan Scilly) dan sebagian Somerset untuk mengikuti langkah-langkah biosekuriti yang ketat untuk membantu melindungi hewan mereka, apa pun jenis atau ukurannya.

Menurut Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris, Inggris telah menghadapi wabah flu burung terbesar yang pernah ada dengan lebih dari 130 kasus dikonfirmasi di seluruh negeri sejak akhir Oktober. Pengenalan AIPZ regional ini terjadi setelah penyakit itu terdeteksi pada burung penangkaran di 9 tempat di seluruh wilayah barat daya sejak Juli, serta beberapa kasus pada burung laut liar.

Zona pencegahan akan diberlakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut. (via poultryworld)

LOWONGAN SALES & MARKETING STAFF PENERBITAN PT GALLUS INDONESIA UTAMA

PT Gallus Indonesia Utama membuka lowongan untuk posisi Sales & Marketing Staff Penerbitan.

Kualifikasi:

  1. Pria/wanita usia maksimal 27 tahun.
  2. Pendidikan minimal D3 Peternakan/Kesehatan Hewan.
  3. Diutamakan berpengalaman di bidang sales/marketing.
  4. Menguasai bahasa Inggris.
  5. Mampu bekerja dalam tim dengan target deadline.
  6. Berpenampilan menarik, disiplin dan jujur.
  7. Berdomisili di Jakarta.
  8. Batas lamaran tanggal 7 September 2022.

Kirim CV ke email gallusindonesiautama@gmail.com atau gallus@gallus.co.id.

ZOETIS UNDANG REKTOR IPB UNIVERSITY DALAM LEADERSHIP TRAINING

Prof Arif Satria Bersama Para Peserta ZEAL

Memiliki sumber daya manusia dengan kualitas dan kapabilitas kepemimpinan yang mumpuni tentunya jadi dambaan semua perusahaan. Berangkat dari situ PT Zoetis Animal Health Indonesia menginisiasi suatu program leadership training khusus internal bernama Zoetis Emerging & Aspiring Leader Program (ZEAL).

Hal tersebut dikemukakan oleh Drh Ulrich Erik Ginting General Manager PT Zoetis Animal Health Indonesia pada Selasa (30/8) lalu. Program tersebut menurut pria yang akrab disapa Erik merupakan inisiatif Zoetis Indonesia.

"Tentunya melalui program ini kami memfasilitasi para staff kami untuk mendapatkan pelatihan kepemimpinan. Harapannya nanti setelah mengikuti serangkaian program ini muncul calon pemimpin baru untuk berkualitas yang memiliki kapabilitas mumpuni. Yang perlu digaris bawahi  ini bukan ajang pencarian pemimpin baru Zoetis ya, hanya saja melatih soft skill para pesertanya terutama dalam bidang leadership," tutur Erik.

Erik juga menyebutkan bahwa pelatihan tersebut dapat diikuti oleh seluruh karyawan Zoetis dari berbagai divisi. Pesertanya pun tidak terbatas dari Indonesia saja, melainkan di seluruh kawasan operasional Zoetis di Asia Tenggara secara hybrid. Dirinya juga mengungkapkan program ZEAL tersebut sudah dimulai sejak awal tahu 2022 di bulan Januari, dan sudah sampai pada seri keempat di bulan Agustus 2022 ini.

"Rencananya kami hendak membuat program ini sampai seri ke-10, dan program ini didesain sebaik mungkin, narasumber yang kami hadirkan pun merupakan orang - orang yang sudah diakui berkompeten kepemimpinannya," tukas Erik.

Dalam seri keempat yang digelar pada Selasa (30/8) di Vimala Pullman Hotel & Resort lalu, narasumber yang dihadirkan yakni Rektor IPB University, Prof Arif  Satria. Dalam presentasinya Prof Arif mengambil tema "Critical Thinking, Problem Solving & Decision Making Toward Complexity and Uncertainity (Post Pandemic Covid-19)".

Ia memaparkan problema mega disrupsi yang kini dihadapi oleh dunia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi covid-19, dan bahkan Konflik Rusia - Ukraina.

"Di zaman yang mengalami perubahan serba cepat seperti ini manusianya juga harus mau untuk berubah dan beradaptasi dengan zaman. Ini wajib, karena suatu yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri yang sekarang sedang kita hadapi bersama," tutur Prof Arif.

Prof Arif juga menyampaikan bahwa diera ini mindset dari manusianya juga harus berubah dari fixed mindset ke growth mindset.

"Kebanyakan manusia masih terpaku pada fixed mindset, sehingga potensi dirinya menjadi terbatas padahal attitude tersebut harus diubah, hambatan, rintangan, dan kegagalan semua bukanlah batas akhir dari kemampuan kita. Dari situ justru kita bisa belajar mengenali kelemahan kita, memperbaikinya, dan menjadi lebih baik sampai tujuan akhir yang kita inginkan bisa didapatkan," kata dia.

Mantan dekan termuda IPB University tersebut juga menyebutkan bahwa untuk menjadi sukses tidak melulu dibutuhkan kecerdasan, kerja keras, dan skill yang mumpuni. Justru menurut berbagai penelitian ia menyebutkan karakter dari seseoranglah yang memegang peran utama dari sebuah kesuksesan.

"IQ itu menurut penelitian berdada di posisi ke-23, apa yang nomor 1?, kejujuran. Yang kedua disiplin, kemudian mudah bergaul. Setidaknya ada 10 karakter utama yang dibutuhkan seseorang yang dapat mendukungnya hingga menjadi sukses, jadi jangan minder kalau IPK kita enggak sampai 4.0 atau hanya berkisar dua koma," pungkasnya. (CR)


PRODUKSI DAGING BEBEK SEDANG BOOMING DI POLANDIA

Peternak unggas Polandia semakin fokus pada budidaya bebek, berniat untuk mendorong kinerja produksi ke rekor tinggi pada tahun 2022, Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan (KIPDiP) mengatakan.

Pada tahun 2022, populasi bebek Polandia diperkirakan mencapai 25-27 juta ekor, naik 40-50% dibandingkan dengan 021, Katarzyna Gawronska, direktur KIPDiP, memperkirakan, menambahkan bahwa tahun lalu, angka ini mencapai 18 juta ekor. (via poultryworld)

LAMBAT TUMBUH YANG SERING KAMBUH

Pertumbuhan ayam merupakan salah satu indikator kesehatan ayam. (Foto: Infovet/Ridwan)

Pertumbuhan ayam merupakan salah satu indikator kesehatan ayam. Semakin baik laju pertumbuhan ayam maka semakin baik pula kesehatan ayam tersebut. Namun berbagai kasus gangguan pertumbuhan ayam masih sering terjadi sehingga dapat mengganggu pencapaian target produksi dan hal ini tentunya sangat merugikan.

Faktor yang Berpengaruh dan Penyebabnya
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya pertumbuhan yang lambat pada ayam dan kebanyakan dilaporkan lebih terkait dengan faktor praktik manajemen pemeliharaan. Faktor-faktor penyebab lambat tumbuh bisa berasal dari lemahnya manajemen yang ada pada pembibitan, namun sering pula ditemukan karena kurang baiknya manajemen yang diterapkan pada peternakan komersial. Faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu dan penyebab terjadinya lambat tumbuh pada ayam diantaranya:

• Faktor lingkungan: Kelembapan dan temperatur tinggi dalam kandang, kualitas dan sirkulasi udara dalam kandang yang kurang memadai, serta pencemaran amonia yang tinggi dalam kandang.

• Pakan dan air: Feed intake dari ayam berkurang, kualitas dan keseimbangan nutrisi dalam pakan tidak sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan (nutrisi pakan tidak sesuai dengan kinerja genetik dari ayam). Kemudian pakan yang tercemar dengan mikotoksin, baik yang diberikan pada induk maupun pada anak ayam itu sendiri dan tingkat pencemaran mikroorganisme patogen dan kadar logam berat dalam air yang cukup tinggi, serta pH air yang tidak sesuai, terlalu asam atau alkalis sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi air minum ayam.

• Perlakuan masa brooding: Meliputi... Selengkapnya baca Majalah Infovet edisi Agustus 2022.

Ditulis oleh:
Drh Yuni
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
Jl. DR Saharjo No. 264, JAKARTA
Telp: 021-8300300

ESENSI MEMBERI PAKAN SEDINI MUNGKIN


Pertumbuhan yang sangat pesat pada ayam broiler adalah sebesar 85% merupakan kontribusi dari aspek perubahan genetik, sedangkan nutrisi pakan hanyalah menjawab atas kebutuhan nutrisi yang tercipta karena proses seleksi genetik tersebut.

Karenanya dibutuhkan keseimbangan kombinasi antara seleksi genetik untuk pertumbuhan, komposisi karkas dan efisiensi pakan terus berkembang pesat, dimana setidaknya 2-3% perbaikan performa per tahun. Walaupun perkembangan laju pertumbuhan tersebut dikarenakan adanya perbaikan terhadap status kesehatan dan kekebalan terhadap penyakit, serta perbaikan dalam hal kelainan metabolik, namun bukan berarti tidak ada kendala fisiologis sebagai konsekuensi faalinya.

Kendala Memacu Kelangsungan Perkembangan Embrional dan Neonatal
Telah diketahui bahwa ada pengaruh induk dalam hal ini adalah ukuran telur (egg size) pada pertumbuhan masa embrional. Laju pertumbuhan embrio dalam masa inkubasi sangat ditentukan oleh perkembangan sistem pencernaannya. Termasuk di dalamnya adalah masalah kemampuan untuk tumbuh dan berkembang terkait dengan kecukupan jumlah suplai nutrien, khususnya asam amino pada anak ayam yang baru menetas.

Masalah lainnya adalah kemampuan anak ayam untuk melepaskan panas (kalor/heat increment) sebagai hasil proses katabolisme, agar anak ayam dapat segera tumbuh dengan cepat sesuai dengan potensi genetiknya.

Untuk memacu pertumbuhan ayam, adalah dengan cara mulai awal dengan ukuran DOC yang lebih besar, karena ada korelasi positif antara berat DOC dan berat waktu panen. Untuk menjawab tersebut ada dua pilihan, yakni dimulai... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2022.

Ditulis oleh:
Drh Desianto Budi Utomo,
Ketua Umum GPMT,
Vice President Feed Technology PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

IPB UNIVERSITY RINTIS SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN BLORA

Prof Muladno bersama Bupati Blora (kedua dari kiri) dalam acara sosialisasi SPR

IPB University merintis didirikannya Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Blora. Hal tersebut merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU antara Bupati Blora dengan Rektor IPB University beberapa waktu lalu dalam rangka Sesarengan mBangun Blora di sektor peternakan.

Tim yang dipimpin Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University Prof Muladno, menggelar sosialisasi kepada para Camat, Kepala Desa, dan petani peternak di hall pertemuan Hotel Al-Madina Blora, Jumat (19/8/2022).

Hadir langsung Bupati Blora,  Arief Rohman dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati bersama beberapa pejabat di Kabupaten Blora seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan, dan jajarannya.

Prof Muladno yang juga mantan Dirjen Peternakan dan Keswan Kementan itu mengaku senang bisa hadir di Blora. Pihaknya bersedia membantu pembangunan sektor peternakan yang menurutnya Blora memang mempunyai potensi besar.

“Setelah sejak dua tahun lalu berkomunikasi dengan Pak Arief, Pak Bupati, akhirnya kini saya bisa berjumpa langsung dengan beliau disini. Terimakasih Pak Bupati yang bulan lalu telah menjalin MoU dengan Pak Rektor IPB sebagai dasar program SPR ini,” ucap Prof Muladno.

Menurutnya, peternakan menjadi sektor yang penting untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan nasional. Sehingga sudah seharusnya para peternak kecil di pedesaan bisa memperoleh ilmu dan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.

“Di Indonesia ini, sebagian besar kebutuhan daging nasional dipenuhi oleh para peternak kecil di berbagai daerah yang punya sapi 2 sampai 4 ekor," sambungnya.

Sisanya baru perusahaan peternakan dimana sapinya justru beli dari Australia.

"Maka jika kita ingin daulat daging, peternak desa-desa harus kita damping untuk berkembang. Salah satunya lewat SPR ini nanti,” jelasnya.

Sebagai pilot project, tahap awal ini menurutnya SPR akan dilaksanakan di Desa Palon, Kecamatan Jepon, dan Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah.

“Jadi nanti peternak rumahan di desa itu kita kumpulkan untuk belajar bersama, sekaligus praktik, hal itu agar peternak bisa ikut membangun industri peternakan di wilayahnya sendiri.Untuk pembiayaan program ini InsyaAllah dibantu IPB dan Kementan." terangnya.

"Sedangkan untuk pelaksanaannya akan kita carikan skema pinjaman bunga rendah, seperti yang pernah disampaikan Pak Bupati,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Bupati Arief Rohman menyampaikan terimakasih kepada Prof Muladno dan tim yang beranggotakan para dosen IPB Bogor asli Blora, atas kesediaannya hadir memberikan ilmu peternakan kepada peternak lokal di Blora.

“Pak Kades, dan para peternak yang sudah hadir harus bersungguh-sungguh mengikuti program ini. Nek ra berhasil nanti tak coret, tidak akan dikasih bantuan program pengembangan peternakan atau lainnya," kata Bupati Blora.

Dikatakannya, harus sungguh-sungguh, apalagi program ini dibiayai oleh IPB dan Kementan. Sedangkan untuk modalnya kalau bisa nanti kita skema pinjaman bunga rendah.

"Kalau pinjaman itu ada tanggung jawab mengembalikan, namun kalau bantuan pasti habis tidak berkelanjutan,” papar Bupati.

Bupati Arief Rohman ingin agar potensi peternakan sapi di Kabupaten Blora benar-benar bisa berkembang untuk mendorong kesejahteraan para petani peternak.

“Selama ini masih banyak yang hanya sekedar rojo koyo. Hanya untuk tabungan saja kalau perlu dana dijual," ungkapnya.

Padahal, lanjut Bupati, kita punya populasi sapi terbesar di Jawa Tengah. Kita punya mimpi SPR ini nanti tidak hanya di Kecamatan Jepon dan Japah saja. Namun kedepan setiap Kecamatan bisa memiliki SPR.

"Jepon dan Japah ini harus sungguh-sungguh sebagai contoh awal,” sambung Bupati.

Dikatakan, pihaknya tertarik dengan SPR karena beberapa tahun lalu mendengar sukses story peternakan justru dari Kabupaten sebelah.

Sedangkan Blora yang punya potensi besar justru belum punya SPR. Oleh karena itu SPR di Blora harus bisa dijalankan dengan baik. Untuk penjualan hulu hilirnya, Pemkab juga telah menjalin MoU dengan PD Dharma Jaya DKI Jakarta.

Untuk diketahui Sentra Peternakan Rakyat (SPR) merupakan suatu kawasan tertentu sebagai media pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang di dalamnya terdapat populasi ternak tertentu yang dimiliki oleh sebagian besar pemukim di satu desa atau lebih, serta sumber daya alam untuk kebutuhan hidup ternak (air dan bahan pakan).

Di dalam SPR, terdapat Sekolah Peternakan Rakyat (Sekolah PR) yang merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun kesadaran peternak dan mendorong tindakan kolektif.

Melalui SPR, peternak berskala kecil baik individu maupun yang sudah tergabung dalam kelompok atau asosiasi didorong untuk berkonsolidasi membangun perusahaan kolektif yang dikelola secara profesional dalam satu manajemen. Ini merupakan salah satu upaya untuk menjadikan peternak berdaulat dan memiliki posisi tawar lebih tinggi.

“Sapinya bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan. Kotorannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik," kata Bupati.

Jadi nanti pertanian organiknya juga harus jalan. Kedepan pertanian organik ini menjadi produk yang mahal dan banyak dicari orang. (INF)

PETERNAK SAPI MENOLAK TERNAKNYA DIVAKSIN PMK

Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Bermediasi Dengan Peternak Agar Ternaknya Mau Divaksin

Sebagian peternak di beberapa desa di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, selalu menolak hewan peliharaannya divaksin sehingga menyulitkan  capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku hewan di daerah itu.

Penolakan warga terhadap vaksin hewan diungkapkan Tim Vaksinasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kayong Utara.

“Masih ada sebagian masyarakat yang tidak mau ternaknya divaksin dan masih ada ternak yang tidak diikat tali sehingga menyulitkan petugas vaksinasi," kata  Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Ludi Nurmala.

Menurutnya, program nasional vaksinasi PMK sudah memasuki pemberian vaksin tahap II untuk sejumlah wilayah di Indonesia.

Sedangkan di Kayong Utara, katanya, wilayah yang sudah memasuki vaksinasi PMK tahap II baru dimulai pada Kecamatan Simpang Hilir yaitu terdiri dari Desa Penjalaan, Rantau Panjang, Medan Jaya, Melano, Sei Mata-mata, Batu Barat dan Desa Pemangkat.

"Jumlah sapi yang divaksin selama dua hari mencapai 180 ekor.  Setelah semua kecamatan di Kabupaten Kayong Utara nanti sudah mendapatkan vaksinasi PMK tahap II,  maka akan dilanjutkan dengan vaksinasi tahap III dengan jangka waktu enam bulan dari vaksinasi tahap II," terangnya.

Sedangkan Kecamatan Sukadana dan Seponti baru memasuki vaksinasi PMK tahap I untuk ternak sapi. Untuk Kecamatan Sukadana yang sudah menerima vaksin tahap I ini baru dua desa yaitu Desa Gunung Sembilan dan Desa Harapan Mulya dengan total 100 vaksin yang telah diberikan.

"Kecamatan Seponti sendiri dalam dua hari sudah menerima vaksin tahap I sebanyak 300 dosis yaitu untuk ternak sapi pada Desa Telaga Arum, Seponti Jaya, dan Wonorejo. Selanjutnya Dispangan menargetkan vaksinasi tahap I untuk Kecamatan Teluk Batang dan Pulau Maya," kata dia.

Menurut dia, syarat ternak yang divaksin adalah semua jenis sapi yang sehat dan mulai berumur dua minggu atau lebih. Sapi yang sudah divaksin tidak boleh disembelih dalam waktu dekat.

“Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. Oleh karena itu masyarakat dihimbau agar turut berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku yang dilaksanakan di Kabupaten Kayong Utara” harapnya. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer