-->

BENARKAH KONSUMSI ROKOK MASYARAKAT KELAS BAWAH MELEBIHI KONSUMSI TELUR?

Daging dan telur ayam, sumber protein hewani. (Foto: Istimewa)

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, menyebutkan jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang. Sekitar 7,4% di antaranya masih berusia 10-18 tahun. Di sisi lain, mereka hanya sedikit mengonsumsi telur dan daging ayam.

Tulisan ini tidak bertujuan menghakimi para perokok, tetapi didasarkan untuk mengungkap fakta dan data bahwa uang masyarakat Indonesia yang dibelikan “candu” berupa rokok jauh lebih besar dibandingkan untuk kebutuhan konsumsi telur maupun daging ayam.

Yang membuat miris, jumlah perokok yang cukup besar berasal dari kalangan masyarakat yang notabene termasuk kelompok masyarakat miskin. Kok, bisa?

Data Badan Pusat Statistik (BPS), per 2023, proporsi perokok Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas adalah sebanyak 28,62%. Jumlah tersebut diproyeksi akan terus bertumbuh.

Mengutip dari GoodStats, World Health Organization (WHO) membuat proyeksi ini berdasarkan data prevalensi merokok yang tersedia di 165 negara. WHO menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia diprediksi mencapai 38,7% dari total penduduk pada 2025. Adapun angka tersebut hanya menghitung jumlah perokok berusia 15 tahun ke atas.

Data ini mengungkapkan, Indonesia menduduki urutan kelima negara dengan proporsi perokok terbanyak di dunia, di bawah Nauru, Myanmar, Serbia, dan Bulgaria. Namun WHO hanya menghitung data perokok yang menggunakan produk dengan kandungan tembakau, baik yang berasap atau tidak, dengan frekuensi pemakaian setiap hari atau hanya kadang-kadang.

Di sisi lain, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai sekitar 70 juta orang dan 7,4% di antaranya masih berusia 10-18 tahun.

Kelompok anak dan remaja merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan. Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun naik dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019). Sementara itu, data SKI 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%).

Sekarang bandingkan dengan tingkat konsumsi makanan sehat, seperti konsumsi telur dan daging ayam. Berdasarkan data BPS Maret 2024 (data terakhir yang dirilis BPS, red), terdapat perbandingan yang membuat prihatin antara konsumsi telur dan daging ayam dengan konsumsi rokok.

Menurut data BPS tersebut, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di dalam negeri, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.

Pertama adalah beras yang memberi sumbangan terbesar, yakni 21,84% di perkotaan dan 25,93% di perdesaan. Kemudian rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua, yakni 11,56% di perkotaan dan 10,90% di perdesaan. Sementara untuk komoditas daging ayam ras hanya 4,25% di perkotaan dan 2,86% di perdesaan, serta telur ayam ras sebesar 4,21% di perkotaan dan 3,36% di perdesaan.

Candu Rokok Sudah “Bersemayam”
Dari sisi gizi, data BPS di atas sungguh miris. Bagaimana bisa kelompok masyarakat miskin justru lebih mementingkan “membakar uang” (baca: merokok) ketimbang memberi makanan bergizi untuk keluarganya?

Fenomena konsumsi rokok jauh lebih besar dibandingkan dengan konsumsi daging ayam mendapat perhatian dari para pakar. Pakar gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yuny Erwanto PhD, menyebutkan bahwa fenomena semacam ini sulit diterima akal sehat. Kebutuhan asupan gizi untuk keluarga dikalahkan kebutuhan rokok yang hanya jadi candu.

“Bisa dibayangkan kalau dalam sehari orang menghabiskan Rp 20 ribu untuk membeli rokok, maka dalam sebulan Rp 600 ribu dibakar begitu saja. Kalau dibelikan telur, dengan asmusi Rp 30 ribu, maka sebulan dia bisa beli 20 kilogram telur. Keluarga sehat, gizi terpenuhi, rumah juga bersih tanpa asap rokok,” jelas Yuny.

Dosen Pangan Hasil Ternak Fakultas Peternakan UGM ini berpendapat, perputaran uang untuk membeli rokok hanya akan berputar pada pabrik rokok dan cukai ke negara saja. Mereka yang menikmati keuntungan sangat besar, sementara para perokok mendapat titipan zat berbahaya yang bersarang di dalam tubuhnya.

Berbeda dengan itu, untuk konsumsi telur atau daging ayam perputaran uangnya sangat luas. Mulai dari petani jagung dan bahan pakan lain, peternak, perusahaan pakan ternak, perusahaan pembibitan, usaha restoran, usaha pemotongan hewan beserta jalur pasar yang mereka lewati melibatkan banyak pelaku usaha.

“Artinya kalau semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk telur atau daging ayam akan mempunyai daya ungkit bagi usaha yang terlibat dan akan membuka lapangan kerja yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan uang yang berputar untuk membeli rokok,” ungkapnya.

Yuny tak sependapat dengan anggapan peningkatan daya beli rokok masyarakat berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan. “Sederhananya, masyarakat yang konsumsi rokok atau yang makan telur yang akan meningkatkan produktivitas? Jadi tidak ada hubungannya antara biaya pulsa yang tinggi dengan tingkat kesejahteraan,” tambahnya.

Ia berargumen, kalangan perokok sangat sulit untuk mengurangi jatah rokoknya, apalagi untuk berhenti total. Karena candu rokok sudah “bersemayam” dalam tubuh, maka ada orang yang berpinsip “tidak apa tidak sarapan, asal tiap pagi bisa merokok.”

Bahkan sampai yang tidak punya uang sekalipun, para perokok berat akan mencari jalan lain untuk bisa mendapatkan rokok, entah dengan meminta ke teman, utang ke warung, bahkan ada yang nekat mengambil tanpa izin alias mencuri.

“Artinya pokok persoalan utama adalah pemahaman masyarakat dan kebiasaan sebagian masyarakat kita yang memang lebih memilih untuk tetap merokok, bagaimanapun kondisinya,” ucap dia.

Risiko SIDS
Sebagai peringatan untuk orang tua yang perokok, meski sudah sering diperingatkan, merokok di dalam rumah yang terdapat anak kecil sangat besar risikonya. Kementerian Kesehatan dalam rilisnya menyebutkan, pada anak-anak paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndromes (SIDS) hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan anak-anak yang tidak merokok.

Risiko SIDS ini bisa berakibat fungsi paru menurun, penyakit pernapasan, kanker, gangguan ginjal, hingga infeksi telinga. “Kebiasaan merokok juga menyebabkan stunting. Karena nilai nutrisi keluarga itu bisa teralihkan akibat pembelian rokok oleh bapaknya,” tulisnya dalam rilis tersebut.

Anak-anak mempunyai hak untuk tumbuh di lingkungan yang bebas dari dampak berbahaya tembakau. Upaya tanpa henti dari industri tembakau untuk memikat generasi muda pada produk mereka merupakan serangan langsung terhadap hal ini.

Keluarga dengan kepala rumah tangga perokok aktif, pemenuhan kebutuhan nutrisi cenderung harus berlomba dengan pemenuhan konsumsi rokok. Sering kali kebutuhan nutrisi menjadi tersingkir, mengingat harga rokok saat ini mahal dan kebutuhan beberapa bahan makanan pokok dan lauk pauk juga bisa naik turun.

Secara perhitungan bila harga rokok mahal tentu akan dapat mengurangi pengeluaran yang ditujukan untuk konsumsi makanan sehat. Padahal tubuh membutuhkan asupan nutrisi seimbang guna mempertahankan imunitas, kesehatan, dan kebugaran.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berkurang pada anak dapat menganggu tumbuh kembangnya. Jika itu terganggu, bisa mengakibatkan stunting. Selain itu juga dapat mengganggu kesehatan anggota keluarga yang lain.

Dampak lebih lanjut adalah ketika anak-anak mengalami gangguan tumbuh kembang, tentu berdampak pada masa depan mereka. Kualitas generasi penerus salah satunya berasal dari nutrisi seimbang. Bila tumbuh kembang terganggu, kualitas generasi penerus menjadi turun. Kemampuan intelektual, kemampuan kerja, dan produktivitas menjadi faktor penting yang perlu dikawatirkan, ketika asupan nutrisi kurang.

Selanjutnya, kondisi ini dapat mendorong munculnya kasus-kasus kemiskinan baik di perdesaan maupun perkotaan. Dampak kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan tingginya risiko kematian pada bayi dan anak.

Kepala rumah tangga yang seorang perokok, kesehatannya juga sedikit demi sedikit akan digerogoti oleh racun rokok. Bila akhirnya sakit, akan menjadi beban keluarganya yang tentunya mengancam perekonomian hingga pemenuhan asupan makan bernutrisi untuk keluarga. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

ANTARA MITOS DAN FAKTA, KHASIAT DAGING UNTUK PRIA

Daging merpati goreng. (Foto: Shutterstock)

Meski banyak yang membenarkan daging yang satu ini mampu mendongkrak libido pria, tapi pahami juga soal mitosnya. Kecuali jika ada hasil uji klinis yang sah, boleh percaya 100%.

Ini informasi khusus untuk laki-laki beristri tetapi bagi kaum ibu pun boleh menyimaknya. Syukur-syukur keduanya bisa saling memahami khasiat lain dari konsumsi satu jenis daging dan bagian otak ternak ini. Dijamin menambah keharmonisan rumah tangga. Begitu banyak orang bilang.

Jenis daging dan otak ternak ini memang tidak mudah ditemukan di pasaran. Tetapi, sekali konsumsi dan merasakan khasiatnya, bisa jadi akan terus mencari. Daging tersebut adalah daging burung merpati dan otak kelinci.

Salah satu orang yang sudah membuktikan khasiat daging burung merpati adalah Sandi Andriansyah. Lelaki berambut tipis dan berjanggut itu mengaku kerap menikmati daging burung dara goreng. Dengan ukuran daging yang mungil, Sandi menghabiskan satu ekor burung dara sekali makan.

“Dagingnya gurih, apalagi kalau digoreng agak kering. Colek sambal terasi campur tomat, rasanya nikmat sekali. Khasiatnya juga bisa bikin nikmat,” ujarnya sambil tersenyum kepada Infovet.

Lelaki yang tinggal di kawasan Depok ini mengaku gemar makan daging unggas goreng sejak lama. Selain ayam, daging burung dara menjadi menu favoritnya. Seminggu sekali, Sandi memesan daging merpati di warung langgananya. Bukan tanpa alasan ayah dari tiga anak ini “rajin” mengonsumsi daging burung dara.

“Khasiatnya itu loh, masyaallah. Bikin kita bisa meningkat staminanya. Kalau enggak pecaya boleh dicoba,” ucapnya sambil tertawa.

Dari mana ia memahami khasiat burung dara bisa meningkatkan vitalitas pria? Ia mengaku sudah menanyakan kepada temannya yang berprofesi sebagai dokter. Artikel kesehatan yang berkaitan dengan manfaat konsumsi daging unggas mungil ini juga pernah ia baca. Infromasinya tidak jauh beda.

“Kalau dokter yang bilang, saya enggak ragu. Dan ternyata khasiatnya ya saya merasakan sendiri. Stamina saya alhamdulillah terjaga sejak rutin konsumsi,” katanya meyakinkan.

Meski sudah berlangganan, namun menurutnya tak mudah untuk membeli daging merpati setiap waktu. Daging unggas yang satu ini memang tak sebanyak ayam pedaging atau unggas lainnya, hanya warung tertentu saja yang menyediakan. Itu pun tak rutin tersedia. Tapi sebagai penggemar, Sandi tak kurang akal untuk berburu daging merpati.

“Saya kadang cari-cari info dari teman-teman, dimana yang jualan daging burung dara,” katanya. Selain dipercaya dapat meningkatkan stamina lelaki, konsumsi daging burung dara juga banyak manfaat. Cukup banyak artikel di media yang mengulas khasiat konsumsi daging burung dara.

Salah satu yang bisa disimak adalah artikel yang disajikan oleh dr Vika Damay dari klikdokter.com. Dalam ulasannya dokter ini menjelaskan bahwa meski tak sepopuler menu unggas lainnya, manfaat burung dara tidak bisa disepelekan. Unggas yang satu ini punya banyak manfaat bila dikonsumsi.

Burung dara termasuk ke dalam daging unggas yang empuk dan nyaris tidak memiliki lemak. Bila dibandingkan dengan yang sudah tua, burung dara muda memiliki rasa yang lebih manis, tulis Vika dalam artikelnya.

Otak Kelinci
Lain daging merpati, lain pula dengan otak kelinci. Olahan otak hewan pengerat ini kabarnya juga mampu meningkatkan daya libido lelaki. Hanya saja, informasi yang satu ini jarang terdengar. Mungkin karena tak lazim dikonsumsi dan sedikit yang menjual, orang tak banyak yang tahu.

Bagi penggemar daging kelinci mungkin pernah mencicipi olahan otak kelinci. Di warung-warung sate kelinci biasa tersedia dalam bentuk bungkus daun pisang, seperti pepes. Porsinya kecil dan rasanya gurih. Hanya orang-orang tertentu saja kalau olahan ini bisa membuat “greng” yang mengonsumsi.

Informasi ini Infovet dapatkan dari Wusono, peternak kelinci pedaging dan kelinci hias dari Bantul, Yogyakarta. Sudah 10 tahun lebih mantan pekerja migran Indonesia (PMI) ini menekuni usaha kelinci pedaging.

“Mulanya saya dengar dari penjual sate kelinci yang saya suplai dagingnya. Banyak pelanggan satenya yang sering menanyakan otak kelinci. Katanya sih bisa bikin kuat stamina laki-laki,” ujarnya.

Dari situlah Wusono mengaku ikutan konsumsi olahan otak kelinci. Khasiatnya ia akui sama seperti yang diceritakan pelanggan daging kelincinya. Menurut informasi yang ia dengar ada juga yang menyebutkan bahwa bagi wanita yang mengalami rendah kesuburan, kandungan bagian otak kelinci dikabarkan baik untuk hal tersebut.

Benar atau tidaknya informasi tersebut, Wusono tidak berani memastikan. “Perlu uji nutrisi yang ahli di bidangnya. Saya enggak berani mengiyakan atau sebaliknya. Wong saya cuma dapat info dari orang-orang,” ujarnya.

Wusono merintis usaha ini sejak 2008, dan sekarang tergolong sukses. Di Bantul, nama Wusono juga cukup dikenal. Pria yang tinggal di daerah Trimulyo, Kecamatan Jetis tersebut kini juga menjadi motor penggerak kelinci di Bantul dan sekitarnya.

Saat ditanya berapa omzet usahanya dalam sebulan, peternak ini enggan menyebutkan angka pastinya. Ia beralasan tak mau pamer penghasilan, karena khawatir akan menyinggung perasaan para peternak lainnya. Ia hanya menyebutkan, dalam sebulan Wusono mampu menjual 300-500 ekor kelinci tergantung pesanan pembeli.

Menurutnya, target pasar hasil ternaknya yang ia bidik selama ini adalah rumah makan yang menyediakan menu daging kelinci. Selain itu, area kampus juga terkenal menjadi target pasarnya. Kampus yang memiliki jurusan kedokteran hewan kerap memesan untuk keperluan praktikum para mahasiswanya.

Perlu Uji Klinis
Pengakuan para narasumber Infovet di atas memang belum dipastikan secara klinis. Karenanya, ada yang menyebut itu hanya mitos, ada juga yang menyebut itu hanya sugesti. Infovet mencoba meminta komentar salah satu ahli nutrisi terkait informasi ini, namun ia mengaku belum berani menyatakan kepastiannya. Butuh uji klinis dan nutrisi secara nyata untuk memastikan, begitu komentar singkatnya.

Masih ada satu lagi olahan daging yang dipercaya dapat menaikkan libido pria, yakni daging kambing. Ini juga ada yang mengatakan hanya mitos, tetapi banyak juga yang bilang khasiat daging kambing dapat menaikkan tensi dan gairah seksual.

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa mengonsumsi daging kambing dapat menaikkan tekanan darah. Selain itu, sebagian percaya memakan “torpedo” kambing dapat meningkatkan gairah seksual. Tapi pakar gastroenterologi-ilmu tentang penyakit pada sistem pencernaan-menyebut dua hal tersebut hanyalah mitos.

Dikutip dari Antara, pakar gastroenterologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Syam, mengungkapkan ada kepercayaan di masyarakat bahwa makan daging kambing menaikkan tekanan darah. Lantaran itu penderita hipotensi atau tekanan darah rendah dianjurkan makan daging kambing agar tekanan darah mereka naik.

Anggapan masyarakat tersebut salah kaprah. Menurut Ari, tekanan darah rendah bisa disebabkan berbagai hal, antara lain perdarahan, dehidrasi, kelelahan atau kurang tidur. Selain itu, tensi rendah dapat disebabkan karena gangguan pada jantung, baik karena kelainan katup atau serangan jantung, bahkan gagal jantung.

“Tapi pada sebagian masyarakat tanpa melihat kenapa tensi darahnya rendah langsung mengonsumsi daging kambing secara berlebihan. Kalau tensi turun karena gangguan jantung, makan daging kambing justru akan fatal dan memperburuk keadaan,” ucap Ari seperti dikutip Antara.

Mitos lain, memakan “torpedo” kambing atau sate kambing setengah matang akan lebih meningkatkan gairah dan kinerja seksual. Ari mengakui, memang testis kambing banyak mengandung hormon testosteron, tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.

Ia mewanti-wanti kepada masyarakat, daging kambing juga daging merah lain seperti sapi mengandung lemak hewani. Lemak hewani mengandung lemak jenuh dan bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah. Jika dikonsumsi dalam porsi berlebihan akan mengganggu kesehatan.

Dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit dan berpotensi memperparah penyakit asam lambung. Efek jangka panjang lain berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah. Dengan demikian, bijaklah dalam menyikapi “anggapan banyak orang” terkait khasiat daging tertentu untuk menaikkan libido. Bisa jadi itu hanya mitos atau sugesti saja. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

PERLAKUAN SUSU SEGAR AGAR RASA TAK PUDAR

Susu segar, sumber protein bagi tubuh. (Foto: Getty Images/iStockphoto/oykuozgu)

Susu segar, sumber protein hewani ini harus segera diolah setelah diperah. Jika tidak, tak hanya rasa yang berubah, tetapi kualitas susu juga menurun. Ada dua perlakuan yang bisa dilakukan agar susu segar tidak pudar rasa dan awetnya.

Cuaca di sekitaran Kampung Kandang, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pagi itu masih diwarnai rintik hujan. Meski hujan tak sederas malam sebelumnya, namun udara masih terasa dingin. Kesibukan di Kandang Sapi Perah Mahesa Perkasa Farm sudah mulai terlihat, para pekerja sedang melayani beberapa pembeli susu segar.

Kebanyakan perempuan yang membeli susu segar di peternakan ini. Hampir setiap hari kesibukan seperti ini terlihat di sini. “Kebanyakan mereka untuk dijual lagi atau untuk bahan pembuatan kue. Ada juga yang sengaja beli buat kebutuhan keluarga,” tutur pengelola Mahesa Perkasa Farm, Joko Arianto, kepada Infovet

Menurut Joko, dalam sehari peternakannya menyiapkan sedikitnya 100 liter susu segar untuk kebutuhan pelanggan. Selain produksi susu segar, Mahesa Perkasa Farm juga menyediakan sapi potong jenis sapi Bali. Dimana pada hari-hari biasa hanya separuh kandang yang dihuni sapi, sekitar 50 ekor. Namun saat menjelang Hari Raya Idul Adha, jumlahnya bisa mencapai lima kali lipat untuk memenuhi permintaan para pekurban.

“Kalau yang rutin ada pelanggan di sini, ya susu segar,” ujar Joko. Susu yang dijual hari itu, merupakan hasil perahan hari itu juga. Menurut sarjana peternakan ini, susu segar khususnya yang baru saja diperah dari sapi akan sangat cepat basi. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang cepat agar susu segar punya daya simpan yang lebih lama.

Ada beberapa cara penyimpanan dengan baik yang bisa dilakukan. Joko menyarankan cara pertama untuk menjaga kesegaran susu adalah menyimpannya di lemari pendingin atau kulkas. Agar benar-benar awet, menyimpan susu segar diusahakan pada suhu di bawah 5°. Sebab, secara alami susu begitu keluar dari ambing hewan sudah mengandung antara ribuan bakteri per mili, namun hal itu normal.

Ambing hewan adalah kelenjar dalam payudara yang mengeluarkan air susu. Begitu susu segar kontak dengan udara, mesin perah, saringan, serta tangan manusia, itu akan meningkat bakterinya. Untuk menekan bakteri tidak berkali lipat, maka perlu didinginkan.

“Kalau kami di peternakan jarang sekali menyimpan susu segar. Soalnya begitu sudah diperah dari kandang, para loper sudah menunggu dan langsung dibawa untuk segera mereka olah untuk dijual kembali,” kata Joko.

Menurutnya, “umur” susu segar sapi hanya beberapa jam saja sejak diperah dari ambing. Maka itu, harus segera diolah begitu sudah berpindah ke tempat lain. Paling tidak, diproses pasteurisasi dengan dimasak. Tujuannya agar bisa lebih awet jika disimpan.

“Ini kita asumsikan kalau susu segar itu didapat dari peternakan rakyat. Berbeda dengan peternakan skala industri, mereka punya teknologi yang memadai untuk menyimpan susu menjadi lebih lama waktu simpannya,” urainya.

Dipanaskan, Lalu Simpan
Cara mengonsumi susu segar jika diperoleh dari kandang peternakan sapi perah bukan industri, tidak terlalu sulit. Sebelum dikonsumsi agar aman untuk diminum, susu segar juga perlu dipanaskan lebih dahulu atau dipasteurisasi. Cukup panaskan susu dengan suhu 75° C selama beberapa menit saja, agar susunya tidak rusak. Jika sudah, sebaiknya susu harus langsung diminum.

Namun jika tak habis, bisa juga disimpan di lemari pendingin. Susu yang sudah dipasteurisasi dan disimpan di lemari pendingin, bisa bertahan lebih kurang tiga hari. “Satu minggu juga ada yang bisa, tapi supaya aman lebih baik maksimal tiga hari. Simpan di botol atau tumblr tertutup di kulkas,” jelas Joko.

Satu hal yang paling penting, lanjut dia, jangan menyimpan susu segar yang belum dipasteurisasi di tempat bersuhu ruangan. Di suhu ruang terbuka, bakteri dalam susu akan mudah bertambah dan mudah terkontaminasi bakteri lainnya.

Jika ingin menyimpan susu lebih lama, bisa juga dibekukan dalam freezer. Membekukan susu tidak akan mengurangi zat gizinya. Masukkan susu ke dalam wadah tertutup seperti botol atau tumblr, lalu simpan ke dalam freezer. Susu bisa bertahan sekitar 3-6 bulan dalam keadaan seperti ini.

“Kalau besoknya mau diminum, turunkan dulu ke kulkas biasa. Jangan ke suhu ruang. Sehingga pas besok pagi mau diminum, susu yang di dalam kulkas itu sudah cair kembali. enggak boleh di suhu ruang karena bakteri nanti akan sangat cepat naiknya,” tambahnya.

Bisa Awet dalam Hitungan Bulan
Cukup banyak referensi untuk menyimpan susu segar agar tetap awet. Mengutip laman Good Housekeeping, sebenarnya ada cara untuk membuat susu lebih tahan lama, yakni dengan cara dibekukan. Food and Drug Administration (FDA) dari Amerika Serikat merekomendasikan mengonsumsi susu dalam waktu tiga bulan dibekukan dengan cara penyimpanan yang benar.

Pertama, tuang susu ke dalam plastik sebelum dibekukan. Sebelum membekukan susu, periksa terlebih dahulu tanggal kadaluarsa yang ada pada susu. Jika tanggalnya belum lewat, bisa gunakan susu tersebut. Berbeda dengan air, susu akan mengembang saat beku. Menyimpan susu di dalam botol kaca dan karton, memiliki kemungkinan pecah dan membuat freezer menjadi berantakan nantinya.

Anda bisa membekukan susu yang berada dalam botol galon plastik. Namun yang direkomendasikan adalah tuang susu ke dalam 2-3 plastik yang aman untuk dibekukan. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pencairan susu.

Hanya saja, susu diketahui dapat menyerap aroma makanan apapun yang disimpan di dekatnya walaupun tempat penyimpanan berbahan tebal. Susu beku paling baik untuk dikonsumsi dalam waktu satu bulan. Ada baiknya juga simpan susu jauh dari ikan beku, daging, dan makanan beraroma tajam lainnya.

Kedua, cairkan susu dengan menaruhnya ke dalam mangkuk berisikan air dingin. Memindahkan susu dari freezer ke dalam kulkas semalaman memang bisa dilakukan. Namun jika memperhitungkan waktu, terdapat satu cara yang bisa dilakukan. Anda bisa isi sebuah mangkuk besar dengan air dingin. Selanjutnya, taruh plastik yang berisikan susu beku ke dalam mangkuk. Jika suhu air telah berubah, segera ganti kembali dengan air dingin.

Jangan pernah cairkan susu beku pada suhu ruangan. Hal tersebut berisiko merusak susu yang dengan susah payah diawetkan. Susu beku harus segera dikonsumsi dalam dua sampai tiga hari setelah mencair.

Ketiga, susu mengalami perubahan setelah dibekukan. Tidak seluruh susu dapat membeku secara merata. Misalnya, susu berbahan dasar nabati seperti susu almond, oat, kedelai, dan rami. Jenis susu tersebut diketahui akan menjadi kasar setelah dibekukan karena adanya pemisahan lemak. Beda halnya dengan susu sapi atau kambing. Kedua susu tersebut mungkin akan mengalami pemisahan. Namun karena mereka rendah lemak, susu skim dan susu bebas lemak dapat beku dengan baik. Kendati susu beku mempertahankan seluruh nutrisi aslinya, namun pemisahan lemak dapat memberi tekstur kasar saat susu dicairkan.

Perlakuan Susu UHT
Lain susu segar, lain pula perlakuannya untuk susu UHT (Ultra High Temperature). Susu UHT adalah jenis susu yang diproses dengan pemanasan tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Proses ini membuat susu UHT memiliki umur simpan yang lebih panjang dibandingkan susu biasa, bahkan tanpa harus disimpan di kulkas sebelum dibuka.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai penyimpanan susu UHT. Di antaranya susu UHT yang masih tersegel tidak perlu disimpan di kulkas. Ini karena proses pemanasan tinggi telah memastikan susu tersebut steril dan aman dari kontaminasi bakteri. Cukup disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung. Umur simpan susu UHT yang belum dibuka biasanya berkisar antara enam hingga sembilan bulan.

Kemudian jika kemasan susu UHT sudah dibuka, kondisi penyimpanannya berubah. Susu yang sudah terbuka harus disimpan di dalam kulkas untuk menjaga kesegaran dan mencegah pertumbuhan bakteri, juga menjaga kualitas rasa dan nutrisinya. Susu UHT yang sudah terbuka sebaiknya dikonsumsi dalam waktu tiga hingga lima hari. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

WASPADALAH! KONTEN VIDEO MAKAN AYAM YANG MENYESATKAN

Ilustrasi daging ayam. (Foto: Istimewa)

Video singkat tentang konsumsi ayam ras berdampak pada pria jadi lemah gemulai seperti perempuan sedang viral di media sosial. Kontennya meresahkan masyarakat dan merugikan dunia peternakan ayam ras.

Dunia peternakan ayam kembali dihebohkan oleh unggahan di media sosial yang menyebutkan makan daging ayam dianggap berbahaya karena kandungan lisin dan metionin sitentik. Konten video berdurasi kurang dari satu menit itu jelas-jelas berisi kampanye negatif.

Iwan Benny Purwowidodo, “aktor” dalam konten video tersebut menjelaskan secara ngawur dan menyesatkan. Dia mengaku sebagai sarjana peternakan, namun justru salah dalam menjelaskan tentang ayam broiler. Artinya, orang ini tidak paham dengan dunia peternakan, khususnya ayam.

Kampanye negatif Iwan memicu reaksi banyak kalangan, terutama para pelaku bisnis di peternakan ayam dan penelitinya. Masyarakat awam yang menonton video pendek ini dikhawatirkan akan terpengaruh dengan konten yang dianggap berbahaya.

“Video ini harus segara di-counter. Kalau tidak bisa membuat masyaraat bingung dan merugikan dunia peternakan ayam,” ujar Prof Dr Ir Budi Tangendjaja, peneliti senior bidang peternakan sekaligus pakar di bidang pakan ternak, kepada Infovet.

Menurut Budi, jika masyarakat “termakan” dengan apa yang disampaikan dalam konten video ini, maka bisa takut makan daging ayam sebagai sumber protein hewani. Ujung-ujungnya, bisa merugikan para peternak. Bahkan bisa merugikan negara, karena peternakan merupakan salah satu pilar ekonomi nasional.

Budi Tangendjaja

Banyak versi reaksi yang beredar di masyarakat terkait munculnya video ini. Ada yang menduga ini hanya “ngawur yang kebangetan” pengisi konten videonya karena dangkal ilmu. Ada juga yang menduga ini beraroma politis terkait program makan gratis dari pemerintah. Konten video ini dianggap untuk menggiring opini, agar lauk dalam program makan gratis tidak menggunakan daging ayam, tapi diganti dengan lauk lain.

“Dulu juga pernah ada kampanye yang menyesatkan macam ini, katanya ayam disuntik hormon dan berdampak laki-laki jadi kayak perempuan, dan isu negatif lainnya. Jadi memang sering orang bikin kampanye sesat soal telur dan daging ayam,” ungkap Budi.

Menurutnya, sejak dulu orang makan daging dan telur ayam ras sering diributkan, mulai dari isu suntik hormon, ada antibiotik, dan lainnya. Banyak kampanye negatif yang berseliweran yang dilakukan orang yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada perkembangan genetik ayam selama 100 tahun lebih.

“Mereka tidak paham bahwa ilmu genetik dan ilmu nutrisi itu terus berkembang dan berubah. Mereka hanya mengira ayam cepat besar dan banyak telur itu gara-gara disuntik hormon. Akibatnya, muncullah kampanye negatif bahwa pakan ayam itu jelek dan dianggap berbahaya,” ujarnya.

Di sinilah perlunya mendidik konsumen agar paham bahwa ayam dan telur itu adalah makanan sehat, bernutrisi tinggi, dan harga terjangkau. Konsumen perlu diberi pemahaman agar tidak terpengaruh dengan kampanye negatif yang berseliweran di banyak platform media sosial.

Dokter Perlu Diedukasi
Menurut Budi, ketidaktahuan perkembangan dunia peternakan ayam ras tak hanya dialami oleh masyarakat awam. Tetapi, di kalangan orang berpendidikan tinggi dan aktif di dunia kesehatan pun banyak yang belum paham.

“Yang memprihatikan, masih banyak juga dokter yang terpengaruh dan berpikiran keliru tentang daging dan telur ayam. Masih ada dokter-dokter yang mengatakan bahwa ayam broiler itu jelek dan jangan dimakan,” ujarnya.

Para dokter manusia ini tidak mengerti apa yang terjadi pada perkembangan dunia peternakan ayam dan dengan mudah terpengaruh oleh kampanye negatif. Celakanya, para dokter kerap memberikan informasi yang salah kepada pasiennya. Mereka melarang pasiennya untuk tidak mengonsumsi daging ayam broiler, namun tidak memiliki dasarnya.

“Dokter-dokter ini harus dididik agar tahu apa yang terjadi pada ayam broiler yang sudah berkembang sejak 100 tahun lalu, bagaimana ilmu genetika berkembang, dan bagaimana nutrisi yang terkandung pada pakan, sehingga menghasilkan ayam yang ada sekarang ini,” ungkapnya.

Pasalnya, omongan dokter sangat berpengaruh pada pasiennya dan juga pada masyarakat. Maka, dokter manusia perlu diberikan pemahaman bahwa ayam broiler tidak ada hubungannya dengan suntik hormon dan suntik antibiotik. Jadi salah besar jika ada yang menyebut konsumsi daging ayam broiler bisa berkibat laki-laki menjadi gemulai seperti perempuan.

“Jadi harus dijelaskan bahwa ayam broiler cepat tumbuh besar karena murni gara-gara genetika, yaitu melalui proses seleksi dan pengetahuan nutrisi yang makin berkembang, sehingga kita bisa memberikan pakan pada ayam dengan nutrisi yang benar,” ungkapnya.

Lisin dan metionin yang diceritakan oleh Iwan Benny Purwowidodo dalam konten video di media sosial itu dijelaskan secara ngawur, makanya jadi kampanye negatif. Menurut Budi, penggunaan lisin dan metionin sudah puluhan tahun. Pemakaian metionin sudah dijalankan sejak 1950-an. Untuk memberikan pakan ayam itu dibutuhkan 20 jenis asam amino yang esesnial dan non-esensial. Asam amino itu yang dipakai untuk membentuk telur dan daging ayam. Asam amino itu harus diperoleh dari makanan.

“Kebutuhan protein yang begitu banyak dalam pakan, maka dengan penemuan asam amino sintetik, baik itu lisin dan metionin, bisa mengurangi protein di dalam pakan ayam. Sehingga lebih efisien,” terangnya.

Nutrisi Pakan Ayam
Sebagai pakar perunggasan, wajar jika Budi geram dengan konten video kampanye negatif tentang ayam. Sebab, yang bicara di video tersebut mengaku sebagai sarjana peternakan, tapi sama sekali tidak paham dengan daging ayam.

“Kalau memang benar dia sarjana peternakan, mestinya tahu dong tentang perkembangan ternak ayam. Ini malah bikin konten video yang ngawur,” ucapnya.

Budi mengakui, masih banyak orang-orang yang kuliah di fakultas peternakan tetapi tidak mempelajari secara mendalam. Mereka hanya belajar “kulit-kulitnya” saja. Akibatnya, saat menjelaskan tentang daging ayam jadi keliru. Itulah fakta yang terjadi.

Pakan ayam yang diproduksi pabrikan banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan ayam. Tidak ada hubungannya dengan estrogen yang dimakan oleh manusia, lalu dianggap berdampak pada gemulainya laki-laki seperti perempuan. Maka itu, menurut Budi, konten video kampanye negatif yang viral ini benar-benar teori yang tidak jelas dan tidak berdasar.

Peneliti senior ini mengimbau agar masyarakat jangan terpengaruh dengan pernyatan yang ada dalam video kampanye negatif yang tersebar di media sosial. Daging ayam dan telur adalah makanan sehat dan sangat baik untuk kesehatan manusia.

“Maka itu, ini ada maksud apa di balik pembuatan konten video soal ayam broiler dan disebar di media sosial. Padahal, ayam ras ini kan sudah berkembang sejak tahun 1950, kok masih muncul pemikiran-pemikiran yang negatif seperti ini, ini aneh,” ungkapnya.

Yang harus dilakukan masyarakat dalam menyikapi seringnya muncul kampanye negatif di media sosial seputar ayam broiler, masyarakat harus dididik dan diberikan informasi yang tepat. Termasuk dokter-dokter manusia, harus diberikan pemahaman tentang perkembangan peternakan ayam broiler.

Pendamping ASI
Viralnya video yang diunggah Iwan Benny Purwowidodo di media sosial tersebut juga mengundang reaksi dari pakar nutrisi dr RR. Ratih Dewanti Sari dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, daging ayam ras dan telur merupakan sumber protein hewani yang sehat dan dibutuhkan tubuh. Dengan harga yang terjangkau, kebutuhan nutrisi masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.

Telur dan daging ayam sangat baik dikonsumsi kaum ibu hamil dan menyusui. Selain murah, kandungan gizi dalam sebutir telur sangat bermanfaat bagi pertumbuhan janin di dalam kandungan, maupun anak balita dalam mencegah terjadinya stunting.

Ratih Dewanti Sari

Ahli nutrisi ini menyebut, kampanye negatif tentang konsumsi daging ayam ras dan telur sudah sering terjadi. Bisa berdampak buruk, jika tidak segera dinetralisir. “Inilah satu salah alasan pentingnya edukasi kepada masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan yang menjadi sumber protein hewani, seperti telur dan daging ayam,” ujarnya kepada Infovet.

Menurutnya, kandungan asam amino yang ada di dalam telur juga cukup bagus untuk kesehatan tubuh. Asam amino berperan penting karena membantu pembentukan protein sebagai bahan dasar pembentuk sel, otot, serta sistem kekebalan tubuh. Sebab itu, menjadikan telur dan daging ayam sebagai makanan pendamping air susu ibu (ASI) sangat baik dan bisa dimulai sejak awal ibu-ibu menyusui bayinya hingga anaknya mengonsumsi makanan padat.

Sedangkan daging ayam mengandung protein, zat besi, magnesium, vitamin, dan fosfor. Kandungan ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Tak hanya itu, kandungan kolin dan vitamin C-nya dapat meningkatkan perkembangan otak anak.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa mengonsumsi daging dan telur ayam ras jelas sangat baik bagi tubuh, tak perlu takut dan terpengaruh dengan banyaknya konten video yang berisi kampanye ngawur soal dua protein hewani tersebut. Selama konsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan, tetap sehat. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

KONSUMSI TELUR, PERCEPAT KESEMBUHAN PASCA OPERASI

Ilustrasi telur rebus. (Foto: Shutterstock/Nelea33)

Kandungan protein tinggi dalam telur berkhasiat merekatkan lebih cepat jaringan kulit yang dijahit. Cocok untuk pasien pasca operasi atau yang memiliki luka sayatan.

Ini kisah nyata, yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Wajah Sri Haryati, pasien Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, siang itu tampak cerah. Senyumnya mulai tampak, setelah sebulan menjadi “penghuni” Ruang Rawat Cendrawasih. Tak seperti sebulan sebelumnya, wajahnya terlihat sayu, sedih, dan menahan rasa takut, saat menghuni ruang rawat menunggu kepastian jadwal operasi.

Awal November lalu, perempuan 53 tahun itu menjalani operasi tumor dan kista yang bersarang di ovarium. Tumor dan kista yang berukuran hampir sebesar kepala bayi berhasil diangkat oleh Tim Dokter Rumah Sakit Dr. Kariadi, setelah melalui lebih dari dua jam tindakan operasi.

Sebelum pulang, dr Edi Wibowo Ambari yang menangani tindakan operasi berpesan soal makanan kepada pasiennya itu. Pesannya, perbanyak konsumsi telur ayam selama proses pemulihan di rumah. Tentu, tetap konsumsi obat-obat yang sudah diresepkan dan menu makanan lainnya. “Ibu usahakan setiap hari makan telur ya, biar luka bekas jahitan di perut cepat kering,” ucap dr Edi.

Dokter spesialis Ongkologi Ginekologi ini juga memberikan penjelasan kepada keluarga pasien bahwa telur memiliki kandungan protein dan nutrisi baik lainnya yang cukup tinggi. Konsumsi telur bisa membantu percepatan proses penyembuhan luka bekas operasi.

“Enggak ada pantangan makanan lain, tapi usahakan konsumsi telur jangan ditinggalkan. Telur bagus buat dimakan orang yang sehat maupun yang dalam masa proses pemulihan, setelah operasi,” pesannya.

Sepulang dari rumah sakit, keluarga selalu menyiapkan dua butir telur rebus untuk pendamping sarapan. Setelah seminggu hasilnya mulai berasa, ibu rumah tangga ini mulai merasa lebih nyaman di bagian bekas operasi.

Pesan yang disampaikan dr Edi selaras dengan informasi nutrisi yang diposting di laman elektronik Vinmec International Hospital (Vietnam). Pada informasi nutrisi berjudul “What should you not eat when you have an open wound?” yang di-publish pada 2022, menyebutkan nutrisi memegang peranan sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Telur merupakan salah satu produk hewani yang mengandung nutrisi yang dimaksud.

Hanya saja, fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang terpengaruh dengan informasi yang hanya bersumber pada “mitos”. Masih ada orang yang beranggapan bahwa konsumsi telur pada pasien yang memiliki luka bekas operasi atau luka sayatan, justru akan berakibat jadi borok.

Imronudin, suami dari pasien Sri Haryati, termasuk salah satu orang yang terpengaruh mitos tersebut. Kepada Infovet menceritakan, dirinya mendapat saran agar istrinya jangan konsumsi telur selama masa pemulihan.

“Ada yang bilang ke saya kalau punya luka terbuka, misalnya setelah operasi atau akibat sayatan, jangan makan telur dulu. Soalnya bisa bikin luka terbuka menjadi susah sembuh, bahkan bisa jadi borok,” ungkapnya.

Tiga Fase
Dalam postingan Vinmec International Hospital tadi dijelaskan, penyembuhan luka adalah proses yang kompleks yang terdiri dari tiga fase. Pertama, fase peradangan. Pada fase ini, pembuluh darah akan mengencang untuk mencegah kehilangan darah dan trombosit menggumpal menjadi gumpalan darah. Sel darah putih juga akan bergerak ke tempat cedera untuk menghancurkan bakteri dan alergen lainnya.

Kedua, fase fibrolas. Protein yaitu serat kolagen mulai tumbuh di dalam luka. Pertumbuhan kolagen akan membantu merangsang tepi luka untuk berkontraksi dan menutup. Di lokasi luka, pembuluh darah kecil terbentuk untuk menyuplai darah ke sel kulit yang baru terbentuk.

Ketiga, fase regeneratif. Tubuh terus mengisi kembali kolagen dan menghaluskan area yang terluka dan membantu memudarkan bekas luka.

Selain pengobatan dan perawatan luka yang tepat, nutrisi juga penting untuk penyembuhan luka terbuka. Bila mendapatkan nutrisi yang tepat selama proses penyembuhan luka, proses tersebut akan berlangsung cepat dan tidak meninggalkan bekas luka.

Salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka adalah protein. Nah, telur merupakan sumber protein yang baik. Nutrisi ini sangat penting untuk pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh. Kekurangan protein justru akan menyebabkan penurunan perkembangan kolagen, sehingga memperlambat proses penyembuhan luka. Sebaliknya, kadar protein yang cukup akan membantu luka untuk sembuh secara optimal.

Asupan energi secara keseluruhan juga penting. Karena bila kebutuhan energi tidak terpenuhi, maka tubuh akan menggunakan protein untuk energi daripada untuk penyembuhan luka.

Susu dan Ikan Gabus
Masih terkait dengan khasiat telur untuk penyembuhan luka, dalam seminar tentang nutrisi di Jakarta yang didokumentasikan Infovet tiga tahun lalu, pakar gizi Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono, menyarankan untuk mengonsumsi putih telur. Menurutnya, putih telur tinggi akan protein albumin.

“Satu butirnya mengandung 10 gram protein. Ini sangat bagus untuk mempersingkat proses penyembuhan luka,” katanya saat menjadi salah satu narasumber seminar tersebut.

Selain telur, untuk mempercepat proses penyembuhan pasca operasi, konsumsi ikan gabus juga baik dilakukan. Dalam 100 gram ikan gabus mengandung energi sebesar 80 kilokalori dan protein sebanyak 16,2 gram. Ikan gabus juga memiliki kandungan asam amino tinggi dan mikronutrien seperti zinc dan iron. Selain mempercepat kesembuhan, ini juga membantu meningkatkan kadar darah dalam tubuh. Sehingga mengembalikan lagi darah yang terbuang pasca operasi ke angka normal.

Kemudian, minum susu juga menjadi salah satu saran yang disampaikan ahli nutrisi ini. Menurutnya, susu bisa menjadi alternatif untuk dikonsumsi. Saptawati menjelaskan bahwa keduanya kaya akan protein dan enzim sehingga dapat mencegah penggumpalan darah pasca operasi.

Lalu, berapa lama harus konsumsi telur pasca operasi? Menurutnya, tidak ada patokan yang pasti, karena sangat tergantung dari kondisi pasien. Untuk berapa lamanya, terlepas dari pentingnya protein dalam proses penyembuhan luka, asupan protein dalam jumlah yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sehingga sangat disarankan untuk mengonsumsi protein dalam jumlah cukup setiap hari. Biasanya dokter akan menyarankan agar konsumsi makanan mengandung protein tinggi menjadi kebiasaan sehat sehari-hari.

Dengan demikian, kepercayaan sebagian orang yang mengatakan mengonsumsi telur bisa membuat luka menjadi borok adalah mitos. Mengonsumsi telur justru baik untuk penyembuhan luka.

Selain telur, sumber protein lainnya yang juga bisa dikonsumsi antara lain daging merah, ayam, ikan, produk susu (susu, keju, dan yoghurt), kacang kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Yang Harus Dijaga
Proses pemulihan luka bekas operasi memang berbeda dengan luka lainnya. Menyimak kasus yang dialami oleh Sri Haryati, operasi yang dijalani hampir sama dengan operasi caesar pada ibu melahirkan atau persalinan.

Sebelum pulang dari rumah sakit, biasanya dokter akan mengedukasi kepada pasien tentang cara merawat luka operasi caesar atau sejenisnya. Agar luka sayatan tersebut cepat kering dan tidak menimbulkan komplikasi seperti infeksi, berikut adalah beberapa cara merawat luka operasi caesar yang perlu diperhatikan.

Pertama, hindari pakaian ketat. Mengenakan pakaian yang ketat dapat menyebabkan pasien mudah berkeringat yang berisiko mengenai luka operasi caesar dan menyebabkan iritasi. Di samping itu, pakaian yang ketat juga berpotensi menimbulkan gesekan dengan luka sehingga memicu peradangan.

Kedua, menghindari aktivitas berat. Setelah menjalani operasi, pasien disarankan untuk lebih banyak beristirahat dan membatasi aktivitas fisik yang berat agar tidak kelelahan. Sebab, aktivitas berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada area operasi. Dampaknya proses pemulihan bisa menjadi lebih lama. Hindari juga membawa barang berat selama beberapa waktu.

Ketiga, hindari memberikan tekanan berlebih pada perut. Ini jadi salah satu pantangan yang harus ditaati. Misalnya, jika ingin bersin atau batuk, pastikan untuk tidak bersin atau batuk terlalu keras agar perut tidak menegang. Hindari pula tertawa dengan keras karena dapat menyebabkan luka operasi terbuka kembali karena adanya tekanan berlebihan dari dalam perut.

Keempat, hindari mandi air panas dan air terlalu dingin. Meski begitu, pasien tetap bisa mandi seperti biasanya. Setelah terkena air, segera keringkan tubuh dengan handuk bersih.

Kelima, menjaga kebersihan area bekas luka. Tujuannya untuk mencegah timbulnya infeksi pada luka. Cara membersihkan luka operasi caesar adalah dengan mengusap bagian luka di perut dengan kain yang sudah dibasahi air bersih. Setelah itu, keringkan dengan handuk bersih dengan cara menepuknya secara perlahan. Biasanya, dokter juga akan memberitahu cara yang tepat untuk membersihkan luka jahitan secara mandiri selama masa penyembuhan di rumah. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

GEMAR KONSUMSI KULIT AYAM? COBA PERTIMBANGKAN LAGI

Olahan kulit goreng krispi yang banyak dijadikan camilan. (Foto: shutterstock/kohuku)

Harus diakui, gurih dan nikmatnya kulit ayam yang digoreng krispi bisa menggoda selera makan siapapun. Anak-anak hingga orang dewasa suka menikmatinya. Tetapi bagi penggemarnya dan sering mengonsumsinya, cobalah pertimbangkan lagi.

Karyoto, fotografer media online di Jakarta, mendadak berhenti mengunyah sepiring kulit ayam tepung yang digoreng kering. Gara-garanya, bersamaan ngemil camilan krispi itu, ia membaca ulasan artikel tulisan seorang dokter sekaligus ahli nutrisi yang menjadi kontributor di media tempat ia bekerja. Artikel tersebut berjudul “Jika Ingin Sehat, STOP Konsumsi Kulit Ayam Goreng!

Lelaki berambut ikal ini tercengang membaca artikel yang mengulas bahaya keseringan mengonsumsi kulit ayam goreng. Bisa dimaklumi, saat ini umur fotografer sudah menginjak 54 tahun. Berat badannya lebih dari 85 kg. Artinya umur sudah setengah abad dan bobot badannya tergolong tambun.

Separo camilan kesukaannya itu ia geser sedikit menjauh dari jangkauan tangannya. Camilan kesukaan itu ia beli dari warung makan tak jauh dari kantornya. Siang itu ia masih duduk di meja kerjanya. Ia masukan kembali ke dalam kertas bungkus, lalu diberikan kepada temannya.

“Dari dulu memang suka banget sama kulit ayam goreng krispi. Gurih banget, kalau di rumah buat lauk sama sambel,” tutur Karyoto kepada Infovet, saat berkunjung ke kantornya.

Fotografer senior ini mengaku sebenarnya sudah pernah membaca artikel yang mengulas kandungan nutrisi pada kulit ayam, plus bahaya jika dikonsumsi berlebihan. Tetapi Karyoto berpikiran, yang namanya berlebihan itu kalau dirinya makan satu baskom sekaligus. Tapi sejak membaca artikel yang ditulis seorang dokter tadi, Karyoto mengaku berhenti konsumsi kulit ayam goreng. Tidak berhenti total, hanya sesekali saja.

“Aku ini termasuk bandel kalau urusan makanan. Sudah ada yang ingetin, tapi karena kulit ayam itu gurih, jadi keterusan,” ungkapnya.

Renyah dan rasa gurih olahan kulit ayam goreng kering memang menjadikan olahannya disukai banyak orang. Andai saja kandungan lemak kulit ayam tak tinggi, bisa jadi camilan favorit banyak orang.

Seberapa bahaya konsumsi kulit ayam bagi kesehatan? Sudah banyak platform dan media online yang mengulas tentang kandungan bagian dari ayam ini. Salah satunya portal FatsecretIndonesia.id, platform yang khusus mengulas tentang kandungan nutrisi ini menyebutkan kulit ayam dalam 100 gram mengandung 454 kalori dengan rincian kalori: 82% lemak, 0% karbohidrat, dan 18% protein.

Menurut Akromah SGz RD selaku Dietisien di Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati (RSUP Fatmawati), hampir semua olahan kulit hewani memiliki kandungan lemak, termasuk kulit ayam dan kulit sapi. Dietsien ini menyebutkan, kandungan lemak pada kulit ayam memang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit sapi.

“Tapi masih aman-aman saja sih dikonsumsi, asal porsinya yang wajar. Sumber pangan hewani itu memang mengandung kolesterol. Termasuk kulit ayam,” ujarnya kepada Infovet.

Kekhawatiran sebagian orang mengonsumsi olahan kulit ayam karena takut terkena kolesterol, menurut ahli nutrisi ini, dianggap wajar. Akibat kekurangtahuan mereka akan kandungan nutrisinya. “Pokoknya, selama tidak terlalu sering dan dalam porsi yang wajar, itu tidak masalah,” imbuhnya.

Tak Bahayakan Jantung
Menurut Akromah, sampai kapanpun kolesterol menjadi momok semua kalangan, baik anak muda, apalagi yang sudah menjelang lansia. Padahal, tak semua kolesterol itu buruk untuk kesehatan. Sudah banyak media yang mengulas tentang dua jenis kolesterol di dalam tubuh manusia, yakni LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang biasa disebut sebagai kolesterol jahat dan HDL (High Density Lipoprotein) atau yang biasa disebut kolesterol baik.

“Kondisi tubuh akan tidak bagus jika prosentase koleterol LDL lebih banyak di dalam tubuh dibandingkan kolesterol HDL,” ujarnya.

Dua jenis koleterol tersebut (HDL dan LDL) sama-sama dibutuhkan tubuh. Namun kondisi tubuh akan baik jika perbandingan antara keduanya sesuai kebutuhan di dalam tubuh. Hanya saja, jika konsumsi sumber lemak hewani terlalu banyak, maka jumlah kolesterol jahatnya pun akan banyak juga.

Dalam artikel tentang kandungan kulit ayam yang sudah di-review dr Andreas Wilson Setiawan Mkes, di platform Hellosehat.com, jumlah lemak total mencapai 44,2 gram dalam setiap 100 gram kulit ayam mentah. Jika dikonsumsi secara berlebihan kulit ayam bisa meningkatkan kolesterol atau menambah lemak tubuh. Meski demikian, ada manfaat yang bisa didapatkan dari mengonsumsi kulit ayam, asalkan tidak berlebihan dan dimasak dengan tepat.

Pertama, lemak baik. Lemak dalam kulit ayam lebih banyak terkandung dalam jenis lemak baik (lemak tak jenuh) dibandingkan lemak jahat (lemak jenuh). Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan bahwa 100 gram kulit ayam mengandung sekitar 12 gram lemak jenuh dan mengandung 19 gram lemak tak jenuh. Artinya, kulit ayam mungkin tidak membahayakan kesehatan jantung jika dimakan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Karena kandungan lemak tak jenuh dalam kulit ayam yang lebih besar mungkin dapat mencegah penyakit jantung. Lemak tak jenuh berpotensi membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Kedua, mengurangi penyerapan minyak pada daging. Memasak ayam dengan kulitnya dapat membantu menjaga kelembapan daging ayam. Saat memasak ayam dengan suhu tinggi, kulitnya berfungsi sebagai penghalang minyak. Dengan begitu, minyak tidak diserap berlebihan ke dalam daging sehingga kelembapan daging ayam terjaga. Jika memasak ayam tanpa kulit, minyak bisa langsung terserap pada daging dan menyebabkan daging ayam kering.

Ketiga, mengurangi asupan garam. Karena rasa kulit ayam sudah gurih, maka tidak perlu menambahkan terlalu banyak garam lagi. Penambahan sedikit garam dalam masakan ayam sudah cukup membuat masakan tersebut lezat. Kebanyakan garam justru dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Mengurangi asupan garam membantu menurunkan tingkat tekanan darah, terutama pada orang dengan tekanan darah tinggi.

Keempat, tinggi protein. Kulit ayam mengandung protein. Jika mengonsumsinya dalam porsi sewajarnya, makanan ini bisa membantu menurunkan berat badan. Meningkatkan asupan protein dapat memberikan rasa kenyang. Hal ini bisa mengurangi keinginan untuk makan lebih banyak. Jika mampu mengontrol nafsu makan, berat badan bisa terjaga, apalagi jika rutin berolahraga.

Agar Sehat Makan Kulit Ayam
Bagi penggemarnya, mungkin tidak perlu menghindari memakan ayam dengan kulitnya lagi. Tetapi yang harus diingat, mengonsumsi kulit ayam dalam jumlah banyak juga berbahaya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat makan kulit ayam.

Pertama, jangan mengonsumsinya secara berlebihan. Meski lebih banyak mengandung lemak baik daripada lemak jahat, tetapi tetap saja kulit ayam mengandung lemak. Makan berlebihan dapat menambah kalori berlebih pada tubuh.

Kedua, usahakan jangan masak kulit ayam sampai kering. Memasak kulit ayam terlalu kering dapat menghilangkan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Bahkan, justru bisa meningkatkan kandungan lemaknya. Cara terbaik memasak kulit ayam mungkin dengan menggorengnya agak renyah atau direbus bersama sop.

Ketiga, usahakan tidak melapisi kulit ayam dengan tepung. Tepung hanya akan membuat lebih banyak minyak terserap dalam kulit ayam. Hal ini bisa menambah kandungan lemak dan kalori kulit ayam. Setelah diberi bumbu, sebaiknya langsung masak ayam dengan minyak rendah kolesterol seperti minyak jagung atau kanola.

Keempat, pilih cara memasak kulit ayam seperti memanggang, menumis, mengukus, atau menggoreng dengan minyak yang tidak terlalu banyak. Jika mengonsumsi dalam batas wajar dan memasaknya dengan mengurangi minyak, makan kulit ayam bisa memberikan keuntungan tersendiri.

Itulah dua sisi kelebihan dan kekurangan tentang olahan kulit ayam. Bagi para penggemarnya, ada baiknya menimbang secara bijak saat konsumsi kulit ayam dalam bentuk olahan apapun. Tetap nikmat, tetap sehat. ***


Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

SINGKIRKAN BRUTU, AGAR OLAHAN BEBEK NIKMAT DISANTAP

Bebek goreng yang menggugah selera. (Foto: Pixabay)

Selain jeroan, bagian yang satu ini harus dipisahkan dari karkas bebek, agar hasil olahannya nikmat dan tak bau anyir. Dialah brutu.

Tak semua orang suka dengan menu daging bebek. Selain anggapan tinggi kolesterol, ada fakta lain yang menyebabkan sebagian orang tak suka olahan daging bebek, yakni bau amis dan daging alot. Karenanya, tak sedikit orang yang menghindari menu daging unggas ini.

Kusmayanti, salah satunya. Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ini mengaku tak doyan konsumsi olahan daging bebek. Yang ada dalam bayangannya, olahan daging bebek bau amis dan dagingnya alot.

Tapi itu dulu. Sekarang, sejak ditraktir makan teman sekantornya di salah satu rumah makan bebek goreng madura, wanita 34 tahun ini mulai menyukai. Kusmayanti yang semula tak mau makan bebek goreng, kini tampak begitu nikmat menyantap menu makan siang bebek goreng di sekitaran kantornya.

“Bukan karena ditraktir, tapi kok ini rasanya beda. Enggak amis, dagingnya juga hampir sama dengan ayam presto. Mungkin ngolah-nya dipresto juga, kali ya,” tuturnya kepada Infovet.

Kusmayanti mengaku, pernah bertanya kepada pemilik rumah makannya, bagaimana bisa olahan daging bebek itu begitu terasa nikmat. “Yang punya warung bilang, itu sih tergantung cara ngolah-nya, Neng. Bumbu yang dipakai juga pengaruh banget hasilnya,” ucap dia.

Menurut cerita pemilik rumah makan yang disampaikan Kusmayanti, jeroan dan brutu (pantat) bebek mengandung lemak yang dapat menyebabkan daging bebek berbau amis. Maka itu saat memasaknya, jeroan dan brutu bebek harus dipisahkan. Selanjutnya, daging bebek dicuci menggunakan air mengalir untuk membersihkan dari sisa-sisa lemak yang masih menempel.

Penyebab Bau Amis
Dulu, produk itik yang populer di kalangan konsumen Indonesia adalah telurnya. Kini, daging itik juga sedang berpacu merebut hati konsumen. Sudah mulai eksis di pasar, meskipun masih jauh di belakang dominasi daging ayam.

Salah satu kendala yang menyebabkan pemasaran daging itik dan produknya belum dapat menyaingi daging ayam adalah karena mengeluarkan bau tidak enak atau anyir (off-odor). Daging itik memiliki tekstur yang alot dan warna dagingnya merah.

Dalam sebuah jurnal Balai Penelitian Ternak Bogor, dalam suatu tinjauan literatur mereka mengenai off-odor daging itik menyatakan bahwa dari ketiga kekurangan itu, yang paling tidak disukai konsumen adalah aroma yang anyir.

Ada berbagai cara lokal atau tradisional yang dilakukan peternak ataupun pengolah untuk memperbaiki citarasa olahan daging itik. Yakni menekan ketajaman bau anyir agar lebih diterima konsumen. Salah satu caranya adalah mencekoki itik dengan bahan tertentu sebelum itik dipotong.

Namun dari segi kesejahteraan ternak (animal welfare), cara mencekoki ini tidak dianjurkan. Cara lain yang banyak dilakukan ialah pengolahan daging itik yang sarat dengan penambahan bumbu-bumbu khusus.

Jurnal tersebut menjelaskan, dari sisi kajian ilmiah, bau menyimpang yang menyeruak dari daging itik berasal dari proses oksidasi lemak yang terkandung. Lemak pada daging unggas sebagian besar menumpuk di subkutan, tidak banyak tersebar ke jaringan daging.

Dibanding daging yang tersusun dari serabut putih seperti daging ayam, daging merah yang didominasi serabut merah mengandung lebih banyak lemak. Pada daging itik, kandungan lemak berkisar 2,7-6,8%.

Yang menjadi sumber masalah ialah komposisi lemaknya yang didominasi asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh mudah mengalami auto-oksidasi yang menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas mengakibatkan timbulnya senyawa-senyawa peroksida yang kemudian mengalami dekomposisi.

Proses dekomposisi menghasilkan senyawa-senyawa berbau khas dan tajam, di antaranya aldehida, alkohol, keton, asam karboksilat, dan hidrokarbon. Jurnal ini memang kelihatan terlalu njlimet dalam bahasa sains. Tetapi sebagai konsumen, informasi ini menjadi penting agar lebih tahu dan kaya akan wawasan dengan apa yang dikonsumsi.

Jangan Pelit Rempah 
Banyak cara orang memasak daging bebek agar tidak bau anyir dan dagingnya empuk. Lihatlah para pedagang warung makan nasi bebek. Mereka tetap ramai pembeli dan digemari pelanggannya. Ini membuktikan ada cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan olahan daging bebek yang nikmat.

Nurkhikmah, pemilik katering skala rumahan di Depok, berbagi tips agar olahan daging bebek tak bau amis. “Yang paling penting saat masak kita jangan pelit bumbu rempah. Karena karakter daging bebek itu memang lebih amis ketimbang ayam, bumbu harus lebih kuat,” tuturnya.

Menurutnya, ada lima pilihan cara yang dilakukan agar olahan daging bebek tidak bau amis dan disukai pelanggan. Pertama, lumuri daging bebek yang sudah dibersihkan dengan air jeruk nipis.

“Cara menghilangkan bau amis di bebek ini, setahu saya, karena air jeruk nipis bersifat asam, bisa ngilangin bakteri penyebab bau pada daging bebek,” ucapnya.

Jeruk nipis, kata Nurkhikmah, juga dapat membuat daging bebek menjadi lebih empuk. Namun, pastikan hanya melumuri daging bebek sekitar 30 menit, kemudian cuci dan bilas daging dengan air mengalir. Daging bebek yang direndam menggunakan air jeruk nipis akan menjadi lebih mudah hancur. Hal ini penting terutama karena daging bebek umumnya dimasak dalam waktu yang cukup lama.

Kedua, jangan pelit rempah. Rempah-rempah yang bisa digunakan untuk membuang bau amis pada bebek antara lain daun jeruk, daun salam, dan serai. Campurkan rempah-rempah tersebut dan rebus bersama dengan daging bebek selama satu jam menggunakan api sedang. Jika ingin mendapatkan daging bebek yang lebih empuk, dapat merebusnya dengan rempah-rempah tersebut selama tiga jam.

“Campuran rempah yang banyak bisa menghasilkan aroma yang harum, bau amis daging bebek bisa hilang. Dengan semakin lama merebus, bagian dalam daging bebek tidak tercium amis lagi,” ujarnya.

Ketiga, pisahkan jeroan dan brutu bebek dari karkas. Sebelum mengolah daging bebek, cara menghilangkan bau amis di bebek yaitu memisahkan jeroan dan brutu bebek dari dagingnya. Kedua bagian ini merupakan penyebab utama bau amis pada daging bebek. Jeroan dan brutu bebek mengandung lemak yang dapat menyebabkan daging bebek berbau amis. Setelah memisahkan jeroan dan brutu, cuci daging bebek menggunakan air mengalir untuk membersihkannya dari sisa-sisa lemak yang masih menempel.

Keempat, baluri parutan nanas. Parut nanas, lalu balurkan ke daging bebek yang telah dibersihkan. Setelah 30 menit, cuci bersih daging bebek sampai tidak ada lagi sisa parutan buah nanas pada daging. Sama seperti marinasi daging bebek menggunakan jeruk nipis, marinasi dengan nanas sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama. Hal ini dikarenakan nanas memiliki sifat yang dapat melunakkan daging. Jika terlalu lama, daging bebek akan mudah hancur saat dimasak.

Kelima, jangan lupa cuci bersih daging bebek. Cara menghilangkan bau amis pada bebek ini wajib untuk dilakukan dibandingkan yang lain. Proses pembersihan ini wajib dilakukan agar tidak ada satupun yang menyebabkan bau amis menempel di bebek yang ingin diolah.

Menurut Nurkhikmah, cara-cara di atas sudah dilakukan oleh pedagang nasi bebek. “Intinya, semua daging yang mengeluarkan bau amis atau perengus bisa kita siasati biar hilang baunya. Termasuk waktu ngolah ikan atau daging kambing,” pungkasnya. ***

Ditulis oleh:
Abdul Kholis
Koresponden Infovet daerah Depok,
Konsultan media dan penulis buku,
Writing Coach Griya Menulis (Bimbingan Menulis Buku & Jurnalistik),
Juara I Lomba Jurnalistik Tingkat Nasional (Unsoed, 2021) & Juara I Kompetisi Menulis Artikel Tingkat Nasional dalam rangka HATN, 2022

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer