POTENSI SAPI SUMBA ONGOLE
Ridwan Seto On Mei 02, 2023
Supply dan demand daging sapi dan kerbau memperlihatkan bahwa secara umum dan hampir menyeluruh di enam pulau besar di Indonesia, kebutuhan (demand) daging sapi dan kerbau lebih tinggi dibandingkan ketersediaannya. Namun di Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara justru mengalami surplus masing-masing sebesar 3,57 ribu ton dan 18,36 ribu ton. Hal ini dapat terjadi mengingat pulau-pulau tersebut merupakan sentra produksi daging sapi dan kerbau di Indonesia. Defisit tertinggi terjadi di pulau dengan penduduk terpadat yaitu Jawa. Produksi daging sapi dan kerbau yang hanya sebesar 258,17 ribu ton ternyata tidak mampu memenuhi permintaan konsumen sebanyak 500,43 ribu ton, sehingga terjadi defisit sebesar 242,26 ribu ton. Hal serupa terjadi juga di Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Papua. Namun, ternyata surplus yang terjadi di pulau-pulau sentra produksi daging sapi dan kerbau belum dapat memenuhi kebutuhan daging secara nasional.
IMBAS PMK, PRODUKSI SUSU DI KOTA BATU TURUN DRASTIS
emailnyacholill@gmail.com On April 24, 2023
![]() |
Salah Satu Peternakan Sapi Perah di Kota Batu, Malang |
Potensi peternakan sapi perah di Kota Batu cukup besar. Bahkan di Dusun Brau, Desa Tulungrejo, Bumiaji, jumlah sapi perahnya lebih banyak dibanding jumlah penduduknya. Lalu bagaimana kondisinya sekarang?
Hingga saat ini, setoran susu dari para peternak sapi perah di Kota Batu ke KUD Kota Batu belum kembali pulih sempurna pasca terserang wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) beberapa waktu lalu. Sebelum adanya PMK, KUD Kota Batu menerima sekitar 25 ton susu dalam sehari. Sedangkan baru-baru ini jumlah maksimal yang diterima ialah sekitar 15 ton. Ada penurunan hingga 10 ton.
Ketua KUD Batu Haji Ismail Hasan mengatakan jika penyebab produksi susu belum sepenuhnya pulih ialah populasi sapi yang berkurang dan produksi susu tiap sapi yang belum maksimal.
“Kalau jumlah keseluruhan sapi yang di Batu kan ada sekitar 1.000 hewan ternak yang mati,” katanya.
Menurutnya mayoritas sapi sudah terkena PMK.
“Cuma bedanya mungkin ada yang mati dan ada yang selamat,” terangnya. Ia menjelaskan jika sapi-sapi sebelum terjangkit PMK dapat memproduksi susu sekitar 20-25 liter susu per hari dengan dua kali pemerahan. “Tetapi setelah kena PMK ini bisa keluar 15 liter saja sudah bagus,” terangnya.
Bahkan pernah, ketika PMK masih marak, setoran para peternak ke KUD hanya sekitar tujuh ton.
“Itu pun yang masuk kategori layak hanya sekitar 3 ton,” ungkap Ismail.
Setelah dikumpulkan ke KUD, susu itu dikirim ke pabrik pengolahan susu Nestle yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. Namun, tidak semuanya di setor ke pabrik tersebut, karena KUD Batu juga sudah mampu mengolah susu menjadi bermacam-macam produk yang bisa dijual di Kota Batu dan sekitarnya.
Diungkapkannya, sekitar 75-85 persen yang dikirim ke luar dan sisanya dimanfaatkan secara mandiri.
“Ada sekitar tiga ton an yang diolah, ada susu pasteurisasi dengan berbagai macam rasa, yogurt, mentega dan es krim,” jelasnya. Dalam memasarkan produk, saat ini KUD, memiliki sekitar lima outlet.
Dalam kesempatan tersebut Ismail juga berharap agar para pengumpul susu sapi non KUD bergabung menjadi satu dengan KUD. Karena pengambilan harga pun relatif sama. Pihaknya juga membuka pintu lebar kepada para peternak yang ingin menjadi anggota KUD Batu.
Sementara itu kata dia, hingga kini, sapi-sapi itu masih dalam proses pemulihan.
“Dari kukunya bisa dilihat, bahwa belum sembuh total,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga berharap ada bantuan dari dinas untuk menangani masalah cacing. Karena jika pencernaan hewan sapi sehat, akan membuat produksi susu juga iku meningkat.
“Semoga pemerintah membantu menyediakan sapi perah, kalau belum bisa yang dari luar negeri ya bibit sapi perah yang unggul,” terangnya. (INF)
DINAS PETERNAKAN RIAU : SAPI SE JANGAN DIJUAL KE PETERNAK LAIN!
emailnyacholill@gmail.com On April 23, 2023
![]() |
Sapi Yang Terserang Septicemia Epizootica |
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau mengimbau para peternak untuk tidak menjual ternak apabila mengalami gejala penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE)
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, ternak yang terpapar SE jika belum terlalu parah masih bisa diobati. Dan kemungkinan ternak sembuh juga cukup besar.
"Kalau belum parah, ternaknya masih bisa diobati. Dan kemungkinan sembuhnya masih cukup besar," ujarnya.
Disebutkan Faralinda, dar informasi yang pihaknya terima, masyarakat enggan melapor jika ada ternak terpapar SE karena takut tidak bisa segera menjual ternaknya. Padahal, jika jual beli ternak terus dilakukan ditengah kondisi ternak terpapar SE akan merugikan peternak lain.
"Karena itu hendaknya laporkan saja, agar penyebaran penyakit SE ini dapat dihentikan," imbaunya.
Seperti yang baru saja terjadi di Kabupaten Kampar, dimana kembali ditemukan ternak yang terpapar SE tepatnya di daerah Sungai Pagar. Diduga, ternak tersebut terpapar penyakit dari ternak lainnya yang baru saja dibeli dari daerah yang sudah ditemukan penyakit SE.
"Laporan yang kami terima ada dua ternak yang mati karena penyakit SE, namun yang terpapar kemungkinan lebih dari itu," katanya. (INF)
SELEKSI SAPI PEJANTAN UNGGUL BERBASIS PROTEOMIK
Ridwan Seto On April 13, 2023
Selain betina, selektif dalam memilih sapi pejantan unggul agar kualitas anakan baik dan stabil. (Foto: Dok. Infovet) |
Fertilitas pejantan adalah kemampuan spermatozoa untuk dapat membuahi dan mengaktivasi sel telur dan mendukung perkembangan embrio. Faktor tersebut penting dalam memengaruhi proses reproduksi dan efisiensi produksi ternak, serta fertilitas pada jantan dan betina dapat dinilai berdasarkan angka kelahiran.
Fertilitas pejantan dapat dinilai sejak perkawinan (IB) sampai lahirnya pedet. Parameter penilaian efisiensi reproduksi antara lain non-return rate (NRR), conception rate (CR), service per conception (S/C) dan calving rate. Penilaian efisiensi reproduksi di Indonesia terutama adalah CR dan S/C. Nilai NRR sering bias dan calving rate membutuhkan waktu lama.
Metode penilaian fertilitas pejantan yang sering digunakan selama ini adalah breeding soundness examination (BSE). Penilaian pejantan dengan metode BSE meliputi pemeriksaan biometrik non-reproduksi (panjang badan, tinggi gumba, lebar kepala, panjang kepala, serta lingkar pelvis dan reproduksi) dan Biometrik organ reproduksi (volume testis dan lingkar skrotum). Penilaian BSE juga dilakukan terhadap libido dan evaluasi kualitas semen segar. Evaluasi kualitas semen, khususnya penilaian motilitas, konsentrasi dan abnormalitas spermatozoa. Kondisi di lapang ditemukan pejantan dengan libido tinggi namun memiliki kualitas semen segar yang buruk, libido rendah memiliki kualitas semen baik, namun dapat juga ditemukan libido dan kualitas semen yang rendah.
Penilaian fertilitas pejantan berdasarkan libido pejantan maupun motilitas spermatozoa, oleh karena itu belum cukup untuk menggambarkan kemampuan fertilitas pejantan yang sebenarnya. Penelitian yang dilakukan Abdullah, dkk. (2021), mendapatkan bahwa parameter kualitas semen dan libido dapat dinilai dengan pengujian konsentrasi hormon testosteron, akan tetapi dalam aplikasinya pengujian ini masih perlu dikombinasikan dengan penilaian kualitas semen dan karakteristik fisik pejantan untuk menggambarkan fertilitas pejantan.
Fisiologi spermatozoa dan kemampuan fertilisasi normal bukan saja ditentukan faktor intrinsik spermatozoa, tetapi juga dimodulasi faktor ekstrinsik yang berasal dari plasma semen yang dapat memengaruhi kualitasnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peran spermatozoa berhubungan dengan pewarisan meteri genetik yang dapat memediasi perkembangan embrio. Disamping itu, ketika spermatozoa diejakulasikan akan bercampur dengan plasma semen yang dapat memelihara dan menjamin kualitas semen di dalam saluran reproduksi betina ataupun ketika diproses menjadi semen beku. Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023.
PMK MASIH MENGANCAM, DISNAKKESWAN PASURUAN LAKUKAN INI
emailnyacholill@gmail.com On April 11, 2023
![]() |
Petugas Disnakkeswan Melakukan Pemeriksaan Pada Sapi Perah |
Meskipun secara nasional kasusnya terus menurun, namun jumlah ternak di Kabupaten Pasuruan yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) masih ada hingga kini.
Dari catatan harian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan hingga 9 april 2023, setidaknya ada 199 ekor sapi yang terinfeksi PMK. Dari jumlah tersebut, 25 ekor diantaranya masih dalam kondisi sakit, 155 ekor sembuh, 6 ekor mati, 8 ekor dijual dan 5 ekor dipotong paksa.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu menjelaskan, dari ratusan sapi yang terinfeksi PMK, kejadian paling banyak di wilayah Kecamatan Lumbang, Prigen dan Kejayan.
Namun karena para peternak sudah memahami cara mengantisipasi agar tak tertular ke ternak yang lain, sehingga lebih banyak yang sembuh.
"Kalau dulu mungkin kaget dan panik. Tapi sekarang sudah pinter-pinter para peternaknya," kata Diana di sela-sela kesibukannya, Selasa (11/04/2023).
Selain pemahaman para peternak, Pemkab Pasuruan juga sudah menyebarkan banyak obat-obatan, vitamin plus vaksin dan desinfektan ke semua kecamatan. Utamanya di wilayah yang kasus PMK nya masih mendominasi.
Kata Diana, distribusi vaksin, obat dan vitamin sudah dilakukan sejak akhir desember, lantaran untuk dapat mencover kebutuhan di tribulan awal tahun ini.
"Sebelum desember sudah dropping vaksin, desinfektan sampai obat dan vitamin. Harapannya bisa mengcover awal 2023 sembari juga menunggu dari propinsi," jelasnya.
Saat ditanya perihal 199 ternak terbilang banyak atau sedikit kejadian di satu daerah, Diana menegaskan bahwa hampir di semua wilayah di Indonesia masih ada kasus PMK.
Namun karena penanganannya sudah bagus plus antisipasi dan pencegahan dimaksimalkan, maka resiko kematian ternak juga bisa ditekan.
"Memang mulai naik tapi tidak di Kabupaten Pasuruan saja. Melainkan di hampir semua wilayah di Indonesia. Namun resiko kematiannya sedikit karena penanganan, pencegahan juga cepat," ucapnya.
Demi bisa semakin menekan kasus PMK, Dinas Peternakan terus bersosialisasi ke kecamatan hingga desa, dan mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk sama-sama membantu agar kasus PMK bisa segera nol kasus.
"Kita intens sosialisasi pencegahan PMK ke kecamatan sampai pelosok desa. Dan ahamdulillah juga dibantu toga dan tomas," akunya. (INF)
PETERNAK DI JAWA: LUMPHY SKIN DISEASE BEBAN BARU SETELAH PMK
Ridwan Seto On April 11, 2023
![]() |
Sapi perah dengan gejala LSD berat. (Foto: Infovet/Joko) |
Belum selesai itu, saat ini peternak harus menerima musibah yang tidak kalah berat, yaitu penyakit Lumphy Skin Disease (LSD). Penyakit yang disebabkan oleh virus pox ini awalnya masuk ke Indonesia terdeteksi di wilayah Sumatra bagian tengah, sebelum PMK masuk ke Indonesia. Selama terjadinya wabah PMK di Indonesia, lalu lintas ternak diatur begitu ketat oleh tim Satgas Nasional PMK melalui zonasi (hijau-kuning-merah). Hal ini mendukung fakta yaitu seharusnya tidak ada lalu lintas ternak dari Sumatra bagian tengah ke Jawa. Faktanya beberapa bulan lalu, LSD terdeteksi di beberapa daerah di Jawa Tengah dan saat ini hampir merata di seluruh daerah di Jawa.
Gejala klinis umum LSD meliputi demam tinggi, hipersalivasi, keluarnya leleran hidung, penurunan nafsu makan. Gejala menciri biasanya diawali dengan munculnya alergi kulit sebesar kancing baju di beberapa bagian tubuh, tumbuh membesar sebagai bentol-bentol ukuran 1-2,5 cm yang merupakan fase viremia (beredarnya virus keseluruh tubuh).
Pada sapi perah, gejala klinis tersebut diikuti penurunan produksi susu. Demam tinggi, alergi di seluruh tubuh termasuk di ambing dan puting, penurunan nafsu makan menjadi faktor menurunya produksi susu.
Penanganan yang terlambat menjadi penyebab... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Maret 2023.
Artikel Populer
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buru...
-
Acara pendampingan pakan untuk peternak sapi perah yang dilaksanakan AINI dan KPSBU melalui daring. (Foto: Istimewa) Dalam acara Pendampinga...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Peternak unggas terutama self-mixing harus cerdas dalam memilih imbuhan pakan feed additive maupun feed supplement. (Foto: Dok. Infovet) Sej...
-
Karena kekeringan yang berkepanjangan, ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi Covid-19, dan pemadaman listrik yang berkelanjutan, peter...
-
Salah satu ciri telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. (Foto: Istimewa) Bukan hanya cara menyimpannya,...
-
Cara menjadi mitra JAPFA untuk kemitraan ayam pedaging adalah dengan melalui PT Ciomas Adisatwa, yang merupakan anak perusahaan dari PT JAPF...
-
Peran brooder sangat penting untuk menjaga suhu dalam kandang saat masa brooding , agar ayam nyaman dan pertumbuhannya bisa optimal. ...
-
Hai Mitra Peternak… Sejauh mana peranan penting Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan dalam Bisnis Pembiakan Sapi dan bagaimana penerapan keduan...