-->

ILDEX 2025 RESMI TERSELENGGARA, PERKUAT BISNIS PETERNAKAN NASIONAL

Foto bersama pembukaan ILDEX 2025. (Foto: Dok. Infovet)

International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2025 kembali terselenggara untuk yang ketujuh kalinya. Pameran berskala internasional ini mengambil tempat di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 17-19 September 2025.

Direktur PT Permata Kreasi Media, Fitri Nursanti Poernomo, selaku penyelenggara ILDEX Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa gelaran ini bisa memperkuat lintas sektor sekaligus melahirkan bisnis yang berdaya saing, juga membuka sinergi dalam perkembangan industri peternakan, perikanan, dan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Lebih lanjut disampaikan, pameran ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling bertukar informasi, pengetahuan, dan inovasi teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan kesehatan hewan.

"Tahun ini ada sebanyak 278 peserta yang terdiri dari perusahaan, asosiasi, institusi pemerintah dan pendidikan, dengan 26 negara ikut berpartisipasi di antaranya Thailand, China, Filipina, dan lainnya, serta seminar sebanyak 70 sesi dari 13 negara," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya ILDEX Indonesia 2025.

"Kami sangat apresiasi ILDEX yang diinisiasi oleh PT Permata Kreasi Media dan menjadi pameran peternakan dengan skala internasional di Indonesia. Pameran ini menjadi ajang bertemunya para stakeholder peternakan dari dalam dan luar negeri untuk melakukan bisnis, transfer ilmu, inovasi, teknologi, serta bekerja sama dan menunjukkan potensi peternakan indonesia kepada dunia," kata Agung.

"Diharapkan pameran ini juga berdampak pada PDB sektor peternakan dan pertanian dengan adanya banyak business deal yang terjadi."

Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Banten, yang diwakili Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Komarudin. Ia sampaikan dukungan dan apresiasi kepada ILDEX Indonesia 2025 yang diharapkan mampu memberikan kontribusi besar pada wilayah Banten.

"Semakin sering tentu akan berkontribusi terhadap pendapat daerah kami. Kami harap melalui acara ini banyak investor baru bidang peternakan di Provinsi Banten," katanya. (RBS)

INDO LIVESTOCK SIAP HADIRKAN INOVASI PETERNAKAN DI SURABAYA

Technical meeting Indo Livestock 2025 Expo & Forum. (Foto: Istimewa)

Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang merupakan pameran internasional terkemuka di industri peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak ke-18, akan kembali digelar pada 2-4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC), Surabaya.

Sebagai pionir dalam pameran internasional di industri peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak, Indo Livestock telah menunjukkan konsistensi dan keunggulannya sejak pertama kali diselenggarakan pada 2002.

Mendekati pelaksanaan pameran, PT Napindo Media Ashatama (Napindo) selaku penyelenggara menggelar Technical Meeting Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum pada Kamis (15/5/2025) di Jakarta.

Assistant Project Director Napindo, Lisa Rusli, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan kehadiran seluruh peserta pameran yang telah datang menghadiri Technical Meeting Indo Livestock pada siang hari ini,” ujarnya.

Lisa sekaligus memaparkan secara rinci aspek teknis pameran, serta menegaskan komitmen Napindo untuk memberikan pelayanan terbaik guna mendukung kesuksesan pameran Indo Livestock 2025 Expo & Forum.

Acara ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Karsan SSos MM dan perwakilan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Pameran juga didukung oleh Kementerian dan Asosiasi, di antaranya Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, AINI, ASMD, ASOHI, ARPI, FMPI, FP2TPKI, GAPENSISKA, GKSI, GOPAN, GPMT, HNSI, ISPIKANI, MAI, MAKINDO, MIPI-WPSA Indonesia, SCI, Minapoli, dan ASPERAPI.

Lebih dari 300 peserta dari 30 negara akan berpartisipasi selama tiga hari. Begitu pula 15.000 pengunjung yang diharapkan dapat meramaikan pameran dan forum internasional kali ini yang telah dipercaya sebagai platform unggulan untuk menjalin kerja sama dan memperkenalkan inovasi di industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Dengan mengikuti pameran ini, pengunjung juga akan mendapatkan informasi dari pakar industri mengenai isu-isu terkini dalam pengembangan bisnis. Tidak hanya itu, selama tiga hari pameran, Indo Livestock 2054 Expo & Forum menghadirkan Forkompedia yang terdiri dari empat sektor seperti Dairypedia (dairy), Fisheriespedia (perikanan), Livestockpedia (peternakan), dan Vetpedia (kesehatan hewan), serta program menarik lainnya seperti Sosialisasi SDTI 2025 berupa bazaar UMKM, talkshow, dan kegiatan anak dalam rangkaian SDTI Fun. (INF)

EXHIBITION LAUNCHING NLP EXPO DAN INDOGRITECH

Berpose bersama dalam kegiatan exhibition launching NLP Expo dan Indogritech. (Foto: Dok. Infovet)

Berlokasi di The Westin Jakarta, Kamis (8/5/2025), Debindo Global Expo resmi melaksanakan exhibition launching untuk penyelenggaraan pameran pertanian dan peternakan, Nusantara Livestock & Poultry Expo (NLP) dan Indogritech (Indonesia Agriculture Technology Expo) yang akan digelar pada 6-9 November 2025, di ICE BSD City.

Direktur Debindo, Rafidi Iqra Muhamad, mengatakan bahwa pameran ini akan menjadi tonggak penting dalam memajukan inovasi dan teknologi di sektor agribisnis dan peternakan di Indonesia.

“Dengan mengangkat tema Shaping a Resiliant Food Estate for Indonesia, pameran ini dirancang sebagai sebuah platform unggulan untuk memamerkan solusi terkini, memperkuat kolaborasi, dan mendorong percepatan transformasi menuju pertanian dan peternakan yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, dengan dukungan stakeholder pertanian dan peternakan, Indogritech dan NLP Expo hadir untuk ikut mendorong akselerasi program prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada berkelanjutan, karena pertanian dan peternakan menjadi komoditas utama penghasil sumber daya pangan.

Event ini juga sekaligus menjawab tantangan global di sektor pertanian dan peternakan seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kebutuhan akan produktivitas yang akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Melalui pameran ini kami akan mempertemukan para inovator, pelaku industri, akademisi, serta pemerintah untuk bersama-sama menciptakan sektor agribisnis dan peternakan yang tangguh serta berdaya saing pada skala internasional,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang hadir mewakili Menteri Pertanian, turut mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut. Pihaknya berharap kegiatan nantinya bisa menjadi ajang promosi dan edukasi.

“Juga menjadi momentum penting yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dari sektor pertanian dan sub sektor peternakan dari hulu hingga hilir dalam membangun kolaborasi menuju pertanian modern,” kata Agung.

Sebab, sub peternakan memiliki peran strategis dalam penyediaan protein hewani, penciptaan lapangan kerja, serta penggerak ekonomi rakyat di perdesaan, namun banyaknya tantangan seperti perubahan iklim, penyakit hewan menular, hingga fluktuasi pasar, menuntut dilakukannya inovasi dan transformasi.

“Semoga pameran ini bisa menjadi wadah yang produktif bagi pertukaran pengetahuan, inovasi, teknologi, dan penguatan jaringan bisnis untuk sektor pertanian dan sub sektor peternakan. Kegiatan ini juga mendukung pemerintah dalam mempromosikan potensi produk peternakan dalam membangun bisnis dan kesuksesan yang lebih besar,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo, yang menyambut baik NLP Expo dan Indogritech untuk menjadi panggung kolaborasi dalam bertukar wawasan hingga membangun relasi baru. “Kami bangga menjadi bagian dari pameran ini, semoga menjadi ajang penting untuk promosi dan membangun industri yang berdaya saing,” tukasnya.

Launching juga turut dihadiri para perwakilan dari perusahaan, instansi pemerintah, asosiasi, maupun akademisi, di antaranya Bapanas, FMPI, GOPAN, Pinsar Indonesia, GPPU, Gapensiska, Alsintani, perwakilan IPB University, dan lain sebagainya.

Mengambil tempat di Hall 10 ICE BSD City, 6-9 November 2025, NLP Expo dan Indogritech akan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan nasional dan multinasional, serta diperkirakan akan ada lebih dari 30.000 pengunjung. (RBS) 

INDO LIVESTOCK 2025 EXPO & FORUM PERLUAS RELASI DAN BISNIS DI BANGKOK

Kunjungan tim Indo Livestock ke Bangkok menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional. (Foto: Istimewa)

Bangkok, (12/3/2025), pameran dan forum industri inovasi, teknologi modern, dan kerja sama bisnis bidang peternakan, pengolahan hasil ternak, dan kesehatan hewan ternak ke- 18, Indo Livestock 2025 Expo & Forum mengunjungi pameran peternakan di IMPACT Exhibition Center, Bangkok, Thailand pada 12-14 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi global dan mempromosikan potensi besar sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan pertanian Indonesia di kancah internasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-Desember 2024 mencapai USD 264,70 miliar atau naik 2,29% dibanding periode yang sama di 2023. Sementara itu, ekspor kumulatif non-migas mencapai USD 248,83 miliar atau naik 2,46%.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda, juga menyampaikan bahwa produksi daging ayam nasional pada 2024 tercatat mencapai 3,84 juta ton, melebihi kebutuhan domestik sebesar 3,72 juta ton. Surplus ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mandiri dalam sektor pangan unggas, tetapi juga siap menjadi salah satu negara penyokong kebutuhan pangan global.

Kunjungan tim Indo Livestock 2025 ke Bangkok, menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum serta Indonesia di kancah internasional, sehingga diharapkan para pelaku di sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, dan kesehatan hewan dapat merasakan manfaat dari penyelenggaraan Indo Livestock sebagai pameran internasional yang terdepan di Asia Tenggara.

Indo Livestock diselenggarakan bersamaan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum, pameran ini akan diselenggarakan pada 2-4 Juli di Grand City Convex (GCC), Surabaya.

Indo Livestock 2025 Expo & Forum diharapkan menjadi titik pertemuan bagi para ahli dan pebisnis dari seluruh penjuru dunia, bersatu untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan mengembangkan industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Akan ada lebih dari 300 peserta dari 30 negara, 10 paviliun negara, dan 15.000 pengunjung diharapkan dapat berpartisipasi dan meramaikan Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang akan diselenggarakan selama tiga hari. (INF)

VIETSTOCK 2024, PAMERAN PETERNAKAN TERBESAR VIETNAM


Ho Chi Minh City, Infovet
. Bertempat di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam, tanggal 9-11 Oktober 2024, berlangsung Vietstock Expo & Forum, salah satu pameran industri peternakan dan akuakultur terbesar di Asia Tenggara. Acara ini dibuka dengan meriah, dihadiri oleh Deputi Menteri Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) Vietnam, Phung Duc Tien, beserta ratusan delegasi, perusahaan, dan pakar industri dari berbagai negara. Pameran ini menjadi ajang inovasi teknologi bagi sektor peternakan dan akuakultur yang sedang bergerak menuju masa depan yang berkelanjutan.

Pembukaan pameran yang spektakuler tersebut juga turut dihadiri oleh Pemimpin Redaksi Majalah Infovet, Bambang Suharno, yang diundang untuk menghadiri opening ceremony, penganugerahan Vietstock Award serta menjadi salah satu narasumber dalam ASEAN Livestock Roundtable Discussion, yang diselenggarakan oleh Informa Market, selaku penyelenggara pameran. Dalam diskusi tersebut, Bambang berbagi wawasan seputar perkembangan industri peternakan di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan standar produksi berkelanjutan.

Titik Puncak Pembukaan dan Sambutan Hangat


Ben Wong, General Manager Informa Markets Vietnam, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tamu, peserta pameran, dan pengunjung. Ia menekankan bahwa perayaan 20 tahun Vietstock merupakan tonggak penting dalam perkembangan industri peternakan dan akuakultur di Vietnam. "Vietstock dan Aquaculture Vietnam telah menjadi fondasi bagi industri ini untuk bertukar pengetahuan dan berkolaborasi menuju masa depan yang lebih cerah," ucapnya.

Deputi Menteri Phung Duc Tien juga menyoroti pentingnya peran pameran ini dalam memperkenalkan produk dan teknologi terbaru di sektor peternakan. Lebih dari itu, ia menekankan nilai penting kolaborasi antara pelaku bisnis, peneliti, dan pakar untuk berbagi pengalaman serta belajar satu sama lain demi meningkatkan produktivitas industri.

Vietstock Award dan Inovasi Terdepan

Pemberian penghargaan Vietstock Award 2024

Hari pertama pameran juga diramaikan dengan penganugerahan Vietstock Award, berlangsung sore hingga malam hari, yang memberikan penghargaan kepada inovasi terbaik di bidang peternakan dan akuakultur. Produk dan teknologi unggulan seperti sistem manajemen peternakan cerdas, pakan modern, serta solusi berkelanjutan menarik perhatian para pengunjung. Zona Inovasi di pameran ini menjadi pusat perhatian, memamerkan berbagai teknologi canggih yang diharapkan akan membawa industri ini menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Konferensi Teknis dan Pembahasan Berkelanjutan


Selain pameran, rangkaian konferensi teknis menjadi salah satu daya tarik utama di hari pertama. Diskusi seputar transformasi produksi peternakan, nutrisi, lingkungan, dan pengelolaan ternak menjadi fokus utama. Topik yang diangkat tidak hanya relevan dengan situasi terkini, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi para peternak dan pelaku industri yang ingin meningkatkan operasional mereka.

Dalam salah satu sesi konferensi, Asosiasi Peternakan Hewan Vietnam (AHAV) menyampaikan pentingnya solusi peternakan berkelanjutan dan cara mengurangi emisi industri. Di sisi lain, Asosiasi Pakan Ternak Vietnam (VFAEA) mengedukasi para peserta mengenai standar produksi berkelanjutan dan bagaimana menghadapi pasar ekspor dengan memenuhi standar internasional seperti kesejahteraan hewan, sertifikasi Halal, serta pengurangan antibiotik.

Sementara itu pada hari kedua ada acara khusus berupa ASEAN Rountable Discussion  yang membahas industri peternakan ASEAN yang berkelanjutan. Acara dihadiri oleh pewakilan tuan rumah Vuetnam serta undangan dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Laos dan Myanmar.

Bambang Suharno di acara Rountable Discussion

Pada acara ini Bambang Suharno menampilkan presentasi mengenai Indonesia Livestock Industry Review, yang memberikan pandangan komprehensif tentang kondisi industri peternakan di Indonesia . Topik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tantangan hingga peluang yang dihadapi oleh sektor peternakan nasional hingga upaya stakeholder peternakan Indonesia dalam meningkatkan konsumsi ayam dan telur melalui kampanye gizi secara berkelanjutan. Bambang menyampaikan konsumsi rokok masyarakat Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sedangkan konsumsi ayam dan telur berada di peringkat 4. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi peningkatkan konsumsi masih besar.


Dengan padatnya acara , Vietstock 2024 telah berhasil menetapkan ekspektasi tinggi untuk hari-hari selanjutnya. Acara ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi terbaru, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama dan berbagi pengetahuan dalam memajukan sektor peternakan dan akuakultur di kawasan Asia Tenggara.

INDO LIVESTOCK RESEARCH AND INNOVATION AWARD 2024

Foto para peraih Indo Livestock Research & Innovation Award 2024 bersama dewan juri dan panitia. (Foto: Istimewa)

Sebagai bentuk komitmen dalam industri pengembangan peternakan Indonesia, Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI), bekerja sama dengan Napindo selaku penyelenggara pameran Indo Livestock, memberikan penghargaan Indo Livestock Research and Innovation Award 2024 kepada para insan peternakan.

Penghargaan yang dibalut dalam acara Executive Gathering Indo Livestock yang digelar pada hari pertama pameran (17/7/2024), juga bekerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB University (PSP3-IPB), Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan (AFKHI), Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia (FPPTPI), Solidaritas Alumni SPR Indonesia (Saspri), yang didukung oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek.

Indo Livestock Research & Innovation Award 2024 diikuti oleh 24 perguruan tinggi negeri dan swasta, melibatkan 20 magister, 24 doktor, dan 22 profesor yang mengikutsertakan 61 hasil karya penelitian.

Setelah melalui serangkaian proses penilaian oleh dewan juri, diputuskan lima penerima penghargaan dengan nama Widhi Catha Satwa Nugraha, sebagai berikut: (INF)

Pemenang Indo Livestock Research and Innovation Award 2024

Kategori Sapi Pedaging:
Prof. Dr. Mochamad Lazuardi (Universitas Airlangga)
Judul Penelitian/Inovasi: “Perangkat Uji Cepat Karkas Ayam dan Sapi Terhadap Kandungan Air Berlebih dan Proses Pembuatannya”

Kategori Sapi Perah:
Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP., IPU (Universitas Muhammadiyah Malang)
Judul Penelitian/Inovasi: “Probiotik Ternak Plus Inovasi Untuk Ketahanan, Keamanan Dan Keberlanjutan Peternakan Sapi Perah”

Kategori Kambing-Domba
(Universitas Gadjah Mada)
• Prof. Ir. Nafiatul Umami, SPt., MP., PhD., IPM., ASEAN Eng
• Prof. Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU
• Dr. Teguh Wahyono, S.Pt, M.Si
Judul Penelitian/Inovasi: “Rumput Unggul Gama Umami (Pennisetum purpureum Var Gama Umami) sumber Biomasa Pakan Serat untuk Ruminansia”

Kategori Unggas:
(Universitas Wijaya Kusuma)
• Dr. drh. Siti Gusti Ningrum
• drh. Adhitya Yoppy Ro Candra, M.Si
• drh. Hana Cipka Pramuda Wardhani, M.Vet
• drh. Kartika Purnamasari, M.Si
• Dr.drh. Andreas Berny Yulianto, M.Vet
Judul Penelitian/Inovasi: “Aplikasi SEAMON sebagai Pembersih Sarang Burung Wallet di Dunia Industri”

Kategori Aneka Ternak:
(Universitas Mulawarman)
• Prof. Dr. Enos Tangke Arung, S.Hut, MP
• Prof. Dr. Irawan Wijaya Kusuma, S.Hut, MP
• Dr. dr. Swandari Paramita, M.Kes
• Ir. Julinda Romauli Manullang, MP
• Nurul Puspita Palupi, SP, MP
• Dr. Ir. Syafrizal, MP
Judul Penelitian/Inovasi: “Identifikasi dan Klasifikasi Senyawa Aktif Produk Lebah Tanpa Sengat (Trigona spp) untuk Bahan Obat dan Kosmetik”

PAMERAN INDO LIVESTOCK 2024 RESMI DISELENGGARAKAN HARI INI

Pembukaan pameran Indo Livestock 2024, di JCC Senayan Jakarta. (Foto-foto: Dok. Infovet)

PT Napindo Media Ashatama (Napindo) dengan bangga kembali menyelenggarakan pameran dan forum internasional yakni Indo Livestock berbarengan dengan Indo Feed, Indo Fisheries, Indo Dairy, Indo Agrotech, dan Indo Vet, pada 17-19 Juli 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Kolaborasi enam pagelaran tahun ini mencapai 12 paviliun negara, di antaranya Indonesia, Belanda, China, Eropa, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Spanyol, Taiwan, dan Vietnam.

"Kami berharap kolaborasi enam pameran ini bisa memberikan banyak manfaat dan memberikan banyak kesempatan untuk bertemu dengan mitra-mitra bisnis yang potensial," ujar Managing Director PT Napindo, Arya Seta Wiriadipoera, dalam pembukaan Indo Livestock, Rabu (17/7/2024).

Pada kesempatan tersebut, ia juga turut memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder dan pemerintah yang turut serta mendukung terselenggaranya pameran kali ini.

"Penghargaan tertinggi kami sampaikan kepada kementerian dan seluruh pihak yang turut mendukung penyelenggaraan pameran tahun ini. Diharapkan pameran ini menjadi sarana yang tepat untuk memajukan sektor pertanian, peternakan, dan akuakultur melalui sinergi yang tercipta demi meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan di Indonesia," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi II Bidang Pangan, Agribisnis, dan Koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian, Dida Gardera.

"Sinergi seluruh pihak ini menjadi momentum yang sangat baik, dimana pameran ini menggabungkan semuanya. Ini tentu harapannya menjadi titik temu berbagai pihak untuk sharing experience yang bisa kita maksimalkan di sini," kata Dida.

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, yang hadir mewakili Menteri Pertanian, sekaligus membuka acara secara resmi mengungkapkan, momentum pameran ini bisa dijadikan sarana untuk berbagi informasi kepada seluruh pihak jika ingin mengembangkan produk-produk yang diperlukan.

"Saya berharap para investor dan para pelaku usaha mari sama-sama kita wujudkan ketahanan pangan kita. Kami sangat apresiasi kepada Napindo dan seluruh pihak yang benar-benar bergandengan tangan untuk menjawab tantangan tersebut," tukasnya.

Dirjen PKH, Nasrullah, saat mengunjungi booth-booth yang tampil di pameran Indo Livestock.

Selama tiga hari ke depan, sekitar 18.000 pengunjung ditargetkan hadir pada pameran tahun ini. Adapun ratusan peserta pameran dari puluhan negara akan menunjukkan inovasi dan solusinya di bidang peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, serta alat-alat peternakan, kedokteran hewan, perikanan, dan akuakultur.

Khusus untuk Paviliun Indonesia, tuan rumah menghadirkan enam paviliun, yaitu Paviliun Dairy oleh Kementerian Pertanian, Paviliun Indonesian Seafood oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Paviliun Closed Loop oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Paviliun Kementerian Perindustrian, Paviliun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Paviliun PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia).

Selain pameran, pengunjung juga dapat menikmati berbagai program unggulan lainnya, seperti seminar dan technical product presentation dari para peserta pameran, juga sosialisasi SDTI (Susu, Daging, Telur, dan Ikan) melalu berbagai program seperti Bazaar UMKM, Gelar Buah Nusantara 2024, demo cooking, talkshow, dan kegiatan anak dalam rangkaian SDTI Fun sebagai gerakan sosialisasi konsumsi protein hewani. (RBS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer