General Manager Zoetis Indonesia, Drh Ulrich Erik Ginting MM, saat membuka acara mengatakan, “Zoetis sangat berusaha untuk selalu relevan dan menjadi bagian dari kesuksesan production dari customer. Itulah sebabnya kami terus berusaha untuk bisa melengkapi produk-produk dan memastikan produk tersebut bisa sampai ke customer. Produk dari Zoetis selalu inovatif seperti yang akan kami luncurkan pada hari ini. Yaitu vaksin kombinasi dengan teknologi yang sangat baru beserta dengan teknologi aplikasi mesinnya.”
ZOETIS MENAWARKAN INOVASI VAKSIN DAN OTOMATISASI VAKSINASI HATCHERY UNTUK INDUSTRI PERUNGGASAN
General Manager Zoetis Indonesia, Drh Ulrich Erik Ginting MM, saat membuka acara mengatakan, “Zoetis sangat berusaha untuk selalu relevan dan menjadi bagian dari kesuksesan production dari customer. Itulah sebabnya kami terus berusaha untuk bisa melengkapi produk-produk dan memastikan produk tersebut bisa sampai ke customer. Produk dari Zoetis selalu inovatif seperti yang akan kami luncurkan pada hari ini. Yaitu vaksin kombinasi dengan teknologi yang sangat baru beserta dengan teknologi aplikasi mesinnya.”
MENGHINDARI DAMPAK IMUNOSUPRESI
![]() |
Pilih vaksin yang tepat untuk mencegah penyakit, terutama penyakit penyebab imunosupresi. (Foto: iStock) |
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi imunosupresi pada ayam:
1. Manajemen Pemeliharaan yang Baik (Good Husbandry Practices)
Kenyamanan kandang dapat diciptakan dari lingkungan kandang yang nyaman dengan memastikan ventilasi yang baik, suhu yang sesuai, dan kepadatan kandang yang tidak berlebihan. Suhu yang nyaman untuk ayam bervariasi tergantung pada usia dan jenis ayam. Umumnya, ayam paling bahagia pada suhu sedang hingga hangat antara 18-30°C. Ayam yang baru menetas (DOC) membutuhkan suhu yang lebih hangat, sekitar 32-35°C di minggu pertama, kemudian diturunkan bertahap setiap minggunya. Ayam dewasa lebih toleran terhadap suhu yang lebih rendah, sekitar 20-25°C. Kepadatan kandang yang tidak berlebihan memberikan suasana nyaman ayam dalam kandang, berikut kepadatan yang ideal berdasarkan jenis ayam.
a. Kepadatan kandang yang ideal untuk ayam broiler:
• Fase starter (0-14 hari): 10-12 ekor/m²
• Fase grower (15-27 hari): 8-10 ekor/m²
• Fase finisher (28 hari ke atas): 6-8 ekor/m²
b. Kepadatan Kandang Ideal untuk ayam petelur:
• Fase grower (0-17 minggu): 9-14 ekor/m² (floor), 25-29 ekor/m² (cage)
• Fase dewasa (18 minggu ke atas): 7-17 ekor/m² (floor), 19-22 ekor/m² (cage)
Berikan pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, terutama pada fase starter yang penting untuk perkembangan organ kekebalan tubuh. Ayam broiler memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan ayam petelur. Ayam broiler membutuhkan pakan dengan kandungan protein dan energi tinggi untuk pertumbuhan cepat, sementara ayam petelur membutuhkan pakan dengan kalsium tinggi untuk pembentukan telur.
2. Vaksinasi yang Tepat
Jadwal vaksinasi dapat dilakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan peternakan. Pilih vaksin yang tepat untuk mencegah penyakit yang umum menyerang di daerah setempat, terutama penyakit... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2025.
AMUNISI BARU HIPRA CEGAH SWOLLEN HEAD SYNDROME
Foto Bersama Para Peserta Seminar (Sumber : CR) |
Salah satu produsen vaksin terkemuka asal Spanyol, HIPRA kembali melakukan
acar launching produk vaksin
terbarunya di IPB International Convention Center (IICC), Bogor pada Senin
(24/6) yang lalu.
Acara tersebut dikemas dalam sebuah seminar bertajuk “Avian Metapneumovirus
& Avisan SHS Vaccine Launch”. Dimana Bogor didapuk menjadi kota pertama
dalam serangkaian roadshow mereka.
Setelahnya, acara serupa bakal digelar di Solo, Blitar, dan Surabaya dari 24-28
Juni 2024.
Prof. I Wayan Teguh Wibawan, sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa pada kasus suatu infeksi yang
diakibatkan oleh satu jenis virus maka akan menjadi gerbang bagi infeksi mikroba
pathogen jenis lainnya. Maka penting untuk melakukan vaksinasi dalam rangka
mencegah infeksi agen lainnya.
Ia juga menekankan bahwa tidak semua penyakit tidak dapat dicegah dengan
tindakan biosekuriti, khususnya yang menyebar secara aerosol. Untuk penyakit
yang bersifat aerosol ia menyebut bahwa tindakan vaksinasi memegang peran
utama.
Selanjutnya kata Wayan, secara imunologis antibodi hanya akan bekerja saat
virus itu belum masuk kedalam sel, sehingga penting untuk menciptakan herd
immunity.
“Semakin banyak ayam yang memiliki imunitas yang baik maka lingkungan akan
semakin baik pula. Karena lingkungan tercemar akibat shedding, dan shedding
dapat dicegah dengan antibodi yang baik dan memperkecil paparan dengan virus
pathogennya,” tegas Wayan.
Narasumber lainnya yakni Dr Juan
Luis Criado selaku Global Product Manager Hipra menyampaikan bahwa dalam rangka
membasmi kontaminasi Swollen Head
Syndrome (SHS) yang disebabkan oleh Avian Metapneumo Virus (AMPV)
diperlukan solusi yang tepat.
Gejala klinis umum yang terlihat dari infeksi AMPV biasanya ngorok disertai
nasal discharge, pembengkakan pada kepala yang kadang diikuti kematian. Selain
itu kadang disertai dengan infeksi bakteri yang memicu kegagalan pada pemberian
antibiotik kerap terjadi, dan juga banyaknya produksi telur pucat pada ayam
petelur komersil maupun breeder.
“Untuk mengetahui infeksi virus kita harus menganalisis data dari
laboratorium untuk hasil yang lebih pasti, tetapi secara visual gejala klinis
dapat dilihat dari kualitas kerabang. Telur yang dihasilkan dari ayam yang
terinfeksi AMPV memiliki kerabang yang lunak. Hasil penggunaan vaksinasi ini
berpengaruh nyata terhadap performa ayam, antara kelompok ayam yang divaksin
dan tidak divaksin dapat dilihat perbedaan dari jumlah produksi telur per ekor,
rataan bobot telur yang dihasilkan, jumlah kilogram telur per ekor, telur sehat
per ekor, telur pucat per ekor dan rasio konversinya,” tegas Juan.
Diperkuat oleh Dr Ong Shyong Wey selaku Regional Technical Marketing
Manager HIPRA yang memaparkan bahwa mutasi virus AMPV yang semakin meluas,
sehingga harus disertai pula dengan pembaruan strategi pembasmiannya. AMPV dapat menyebabkan penyakit pada unggas di
setiap umur dan dapat menyerang ayam broiler, layer dan breeder. Terjadi akibat
replikasi Avian Metapneumovirus di saluran pernapasan bagian atas dan di
saluran reproduksi setelah fase viremia pada layer dan breeder.
“Di Indonesia HIPRA lebih dulu mengenalkan vaksin killed sebelum mengenal
vaksin live, sehingga peternak dalam pencegahan virus itu banyak yang
menggunakan vaksin killed. Sekarang vaksin live sudah masuk ke Indonesia melalui
launching vaksinasi hari ini. Penggunaan vaksin live dan killed dengan strain
yang sama sebagai priming dan booster akan memaksimalkan imunitas dan proteksi
pada ayam”.
Sebagai penutup, Drh Aditya Fuad Risqianto selaku Technical Service Manager
Hipra Indonesia menampilkan data hasil studi prevalensi AMPV di Indonesia. Hasil
Surveillance pada farm tanpa vaksinasi aMPV pada tahun 2022-2023 itu 94%
positive. Apabila dibiarkan tentu akan mempengaruhi performa dan pendapatan.
Apalagi bila disertai dengan double infection virus tentu akan mengakibatkan
efek yang lebih besar.
“Program vaksin yang sudah ada hanya menggunakan vaksin kill saja, dengan
penggunaan vaksin live ini menurunkan shedding agen patogen dan menghasilkan
proteksi jangka panjang. Sehingga diharapkan tercipta herd immunity dan membuat
ternak kebal terhadap serangan virus dan bakteri yang selama ini menghantui”.
(CR)
INDONESIA TERIMA BANTUAN VAKSIN LSD TAHAP KEDUA
![]() |
Nuryani Zainuddin (kiri) saat penyerahan bantuan vaksin LSD tahap dua melalui Dane Roberts. (Foto: Istimewa) |
Pada kesempatan tersebut Nuryani mengatakan, kemitraan antara Indonesia dan Australia sangatlah penting untuk terus berkolaborasi dalam melawan penyakit LSD yang telah terkonfirmasi di 17 provinsi di Indonesia.
Penyerahan vaksin ini merupakan bagian keseluruhan donasi 1 juta dosis vaksin LSD yang telah disepakati di 2023, yang diberikan oleh Departemen Pertanian, Perikanan, dan Perhutanan Australia untuk membantu Indonesia dalam menangani LSD.
Sebelumnya, tahap pertama vaksin LSD sebanyak 500.000 dosis telah didonasikan pada Mei 2023 dan telah terdistribusi ke beberapa provinsi tertular.
“Dengan tambahan donasi 500 ribu dosis vaksin LSD, tahun ini vaksinasi akan dilakukan lebih intensif utamanya di provinsi-provinsi sentra ternak seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung," ujar Nuryani, melalui siaran resminya, Rabu (10/1/2024).
Ia menambahkan bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi LSD dengan menyasar populasi rentan di provinsi baru tertular, ternak yang belum mendapatkan vaksin, dan untuk vaksinasi ulang tahunan di daerah tertular.
Menurutnya, dukungan dari Australia akan sangat membantu memperkuat kemampuan untuk mengendalikan dan mencegah perluasan penyebaran LSD di Indonesia.
“Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas pendekatan proaktif dan dukungan akan pentingnya kesehatan hewan dalam mempromosikan pertanian berkelanjutan, serta ketahanan pangan bagi masyarakat di Indonesia," ucapnya.
Sementara, Dane Roberts turut menyampaikan komitmen kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam penanganan LSD sudah ada sejak awal wabah.
“Kami memiliki hubungan kerja yang sangat erat dengan Indonesia dalam menyediakan dukungan upaya pengendalian penyakit hewan darurat, dan kami akan terus melanjutkan keterlibatan kami dalam memberikan dukungan teknis dan berbagai program lainnya," kata Dane. (INF)
CEVA TALK EPISODE 2 : KUPAS VAKSINASI DI HATCHERY
![]() |
Ceva Talk Episode 2 : Membahas Vaksinasi Hatchery |
Rabu 18 Oktober 2023 PT Ceva Animal Health Indonesia kembali menggelar acara talk show melalui live streaming dari aplikasi instagram. Kali ini acara bertema Ceva Talk tersebut membahas mengenai lika - liku vaksinasi di hatchery. Bertindak selaku narasumber yakni Dedi Rahmadi selaku Vaccination Service Manager dan Untung Prayitno Vaccination Service Supervisor Automation.
Dedi Rahmadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan di hatchery memiliki beberapa keunggulan diantaranya memberikan kekebalan lebih awal di hatchery, kualitas vaksinasi lebih maksimal karena menggunakan produk khusus dan alat–alat modern / otomatis., mengurangi tingkat stress ayam,mengurangi penyebaran penyakit oleh vaksinator yang selalu berpindah dari farm ke farm, serta lebih mudah, lebih praktis, lebih terkontrol dan lebih efisien.
"Vaksin yang bisa diaplikasikan di hatchery diantaranya ND, IBD, Gumboro, dan berbagai penyakit lainnya, dengan teknologi terkini serta sumber daya yang kami miliki vaksinasi menjadi lebih praktis dan efisien karena ayam berumur sehari sudah mendapatkan vaksin yang lengkap," tutur Dedi.
Selain itu Ceva juga memiliki teknologi vaksin in ovo alias aplikasi vaksin pada telur tetas. Vaksinasi in ovo sudah dapat dilakukan sejak telur tetas berusia 18,5 hari. Hal tersebut disampaikan oleh Untung Prayitno. Ia melanjutkan bahwa teknologi yang dibutuhkan levelnya lebih tinggi lagi dimana dibutuhkan semacam perangkat laser yang bekerja layaknya proses candling untuk mendeteksi apakah embrio di dalam telur tetas tersebut hidup atau mati sehingga vaksin yang diberikan dosisnya tidak terbuang alias mubadzir.
"Untuk ini di Indonesia nanti teknologi ini akan kami aplikasikan, sudah ada beberapa Ceva partner yang berminat dengan teknologi ini. Ceva partner juga tidak usah takut terkait dengan keamanan dari teknologi kami karena ini sudah berjalan selama 15 tahun dan yang jelas sangat presisi tanpa dampak negatif bagi embrio," tutur Untung.
Lebih lanjut Dedi dan Untung juga menjabarkan berbagai macam jenis vaksin, alat, dan semua teknologi terkait yang dimiliki Ceva. Dengan berbagai kelebihannya vaksinasi baik di hatchery maupun in ovo dapat diaplikasikan lebih efektif dan efisien.
Selain teknologi dan peralatan, Ceva juga tidak lupa juga dalam aspek sumberdaya manusia. Ceva tentunya juga memiliki tim dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Mereka nantinya siap memantau, dan membantu berjalannya proses vaksinasi sampai benar - benar terlaksana dengan baik. Mereka juga telah dilatih secara khusus dalam melakukan aplikasi vaksinasi baik pada hatchery dan in ovo. Alat yang digunakan juga secara rutin dikalibrasi dan dilakukan proses maintenance, sehingga para customer tidak usah khawatir dengan layanan yang diberikan. (CR)
TIPS MENGENDALIKAN IB QX DI LAPANGAN ALA VAKSINDO
![]() |
Teguh Prajitno Memaparkan Materi (Foto : CR) |
Penyakit Infectious Bronchitis bisa dibilang masih menjadi momok bagi sektor perunggasan di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh avian coronavirus tersebut memiliki tropisme yang luas, tidak hanya menyerang saluran pernafasan IB juga dapat menyerang saluran urogenital. Dampaknya selain menyebabkan kematian, peternak juga dirugikan karena kualitas telur memburuk dan menurunnya fertilitas ayam. Hal tersebut disampaikan oleh Dr Teguh Prajitno President Director SBU ANIMAL Health And Livestock Equipment PT Japfa Comfeed dalam sebuah seminar pada event ILDEX 2023 di ICE BSD, (20/9/2023).
Terlebih lagi lanjut Teguh virus IB memiliki serotipe yang cukup banyak, diantaranya yakni Massachusetts klasik dan sejumlah varian seperti 793B, QX, D274 dan Arkansas. Selain itu, virus IB cenderung lebih mudah bermutasi yang membuatnya sulit untuk dikendalikan.
"Karena mudahnya mereka bermutasi menyebabkan komponen penyusun virus jadi berubah - ubah. Selain itu dalam pengendaliannya banyak produk vaksin dari IB tidak sepenuhnya efektif mengatasi infeksi IB. Kekebalan silang pun kadang tidak begitu efektif sehingga dokter hewan di farm harus banyak memutar otak untuk menghadapinya," tutur Teguh.
Sebenarnya menurut Teguh, untuk mengendalikan dan membunuh virus di lingkungan sangat mudah. Virus IB mudah hancur oleh panas dan desinfektan biasa. Pada ayam muda, penambahan suhu brooder sangat membantu dan mengoptimalkan kondisi lingkungan. Namun begitu, ketika infeksi terjadi pada ayam, untuk melakukan eradikasi sangatlah sulit, oleh karena sebisa mungkin virus ini harus benar - benar dicegah agar tidak menginfeksi ayam.
Teguh menegaskan bahwa cara pencegahan terbaik dari peternak yang bisa dilakukan adalah menerapkan biosekuriti yang ketat dan kontinu dalam manajemen beternak. Selain biosekuriti yang baik, upaya vaksinasi harus dilakukan agar dapat betul - betul memastikan bahwa ayam berada dalam kondisi sehat.
"Kami menyarankan agar peternak senantiasa memilih vaksin terbaik untuk mencegah IB, apalagi varian QX yang paling banyak tersebar di nusantara. Saat ini kami sudah mengembangkan produk vaksin yang dapat memberikan perlindungan menyeluruh pada semua varian IB, aman bagi ayam, juga lingkungan," tutup Teguh. (CR)
PT BOEHRINGER INGELHEIM INDONESIA GELAR SEMINAR IB PROTECTION
Dalam pemaparannya, Prof Micheal berfokus pada virus Infectious Bronchitis (IB) yang kerap menyerang ternak broiler, dimana untuk menangani penyakit tersebut, peternak harus bisa mengenali terlebih dahulu karakter dari penyakit IB. “Seperti kalau mau perang kita harus kenali dulu musuh kita. Virus IB memiliki banyak varian di dunia ini dan beberapa menjadi concern di lapangan,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, serangan virus IB sangat luar biasa merugikan, dimana virus bisa menyerang semua organ, mulai dari pernapasan, intestinal, kerusakan pada otot bahkan sampai pada perusakan sistem imun. “Banyak terjadi di lapangan kasus IB diikuti oleh penyakit lain, misalnya mikoplasma atau penyakit lainnya,” ujar Prof Michael.
Sementara Dr Andrea mengemukakan solusi yang bisa dilakukan dalam menangani kasus IB di lapangan. Salah satunya melalui dua produk vaksin yang dimiliki PT Boehringer Ingelheim yang sekaligus juga dilakukan launching pada acara tersebut.
Ia mengatakan, penggunaan dua produk vaksin dari pihaknya diklaim mampu memberikan proteksi terhadap virus IB varian QX, Q1 dan varian 2 melalui trial yang sudah dilakukan.
Selain produk, PT Boehringer Ingelheim juga memberikan servis melalui peralatan vaksinasi yang disampaikan oleh Technical Service PT Boehringer Ingelheim Indonesia, Hari Wahjudi. “VTS/Vaccination, Technologies and Services. Kita memiliki peralatan vaksinasi yang merupakan servis dari kami. Jadi vaksin dari kami kita juga servis vaksinnya sampai ke dalam tubuh ayam. Ini bentuk servis kita untuk memudahkan bapak/ibu dalam melakukan vaksinasi,” kata Hari. (RBS)
MEMINIMALISIR KEGAGALAN VAKSINASI PADA BROILER
Benteng Pertahanan Tubuh
Guru besar FKH UGM, Prof Michael Haryadi Wibowo, dalam sebuah webinar mengatakan bahwa terdapat beberapa tujuan dan fungsi dari vaksinasi, diantaranya memicu terbentuknya sistem kekebalan ayam sebelum kontak dengan bibit penyakit, melindungi infeksi, mencegah kematian, gejala klinis, gangguan produksi, serta mencegah virus bereplikasi dan melakukan shedding.
“Secara umum vaksinasi adalah benteng pertahanan tubuh bagi ayam, oleh karenanya ibarat hendak mendirikan benteng, maka harus kokoh, pondasinya harus kuat, fungsinya harus jelas dan tidak mudah ditembus oleh musuh seperti apapun, nah inilah inti dari dilakukannya vaksinasi,” tutur Prof Michael.
Ia menambahkan, dibutuhkan langkah strategis dalam suatu kegiatan atau program vaksinasi agar sukses dilakukan sehingga dapat memberi kekebalan tubuh yang maksimal. Ia menyebut ada beberapa macam strategi... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Februari 2023. (CR)
ARTIKEL POPULER MINGGU INI
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler. FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk...
-
Di dunia ini terdapat beberapa jenis ayam terbesar di dunia. Baik dari segi tinggi badannya, ukuran badannya, maupun berat badannya. Di anta...
-
Sumber: Balitbangtan Kementan Ayam KUB adalah ayam kampung galur (strain) baru, merupakan singkatan dari Ayam Kampung Unggul Balitbangtan. A...
-
Salah satu ciri telur asin yang berkualitas adalah bagian kuning telurnya yang tampak masir. (Foto: Istimewa) Bukan hanya cara menyimpannya,...
-
Artikel ini membahas secara singkat anatomi ayam (struktur tubuh ayam) meliputi bagian tubuh ayam dan fungsinya. Juga organ tubuh ayam dan f...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Hijauan kering dan jerami kering Berbagai hijauan pakan yang sengaja dipanen dan dikeringkan serta berbagai jerami kering yang sengaja dipan...
-
Salah satu komponen penting beternak bebek petelur adalah memilih jenis bebek petelur yang tepat. Tingginya produktivitas bukan satu-satunya...
-
Dalam dunia peternakan bebek, proses penetasan telur menjadi salah satu kunci utama keberhasilan produksi Day Old Duck (DOD). Terdapat dua c...
-
Ayam abang adalah ayam ras petelur yang sudah memasuki masa “pensiun” bertelur. (Foto: Dok. Infovet) Ayam abang menjadi salah satu bisnis “s...