-->

ANTARA VAKSINASI DAN BIOSEKURITI

Vaksinasi menjadi salah satu komponen penting dalam strategi biosekuriti, terutama dalam konteks peternakan atau lingkungan yang rentan penyakit. (Foto: Toa55/iStock)

Vaksinasi dan biosekuriti adalah dua konsep yang saling berkaitan dalam menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan tempat unggas dipelihara.

Adapun vaksinasi adalah tindakan memberikan vaksin untuk memicu kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, sementara biosekuriti adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit dan mengendalikan penyebarannya. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman.

Vaksinasi dapat menjadi salah satu komponen penting dalam strategi biosekuriti, terutama dalam konteks peternakan atau lingkungan yang rentan terhadap penyakit. Sedangkan penerapan biosekuriti yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi efektivitas vaksinasi, misalnya dengan mengurangi risiko paparan patogen yang berlebihan. 

Adapun penerapan biosekuriti mencakup sanitasi kandang, pengendalian lalu lintas orang, karantina unggas sakit, dan vaksinasi untuk penyakit tertentu. Biosekuriti memastikan bahwa penyakit tidak menyebar luas di peternakan.

Kekebalan sering juga disebut imunitas, yakni kemampuan untuk mempertahankan diri, menahan, mencegah, dan menanggulangi agen-agen penyakit yang dapat menimbulkan kerugian. Unggas seperti halnya makhluk hidup lainnya mempunyai sistem kekebalan yang dilakukan oleh sel-sel khusus, di antara sel-sel yang memegang peranan penting secara langsung maupun tidak dalam proses kekebalan adalah sel-sel limfosit dan  sel-sel lain yang dibentuk olehnya.

Kekebalan pada unggas ada dua macam, yaitu antibodi dan imunitas sel. Organ pembentuk kekebalan pada unggas ada empat, yaitu bursa fabricius (sel B), kelenjar timus (sel T), GALT (gut-associated-lymphoid-tissue), dan jaringan limfoid (sumsum tulang belakang, limpa, kelenjar harderian, ceacal tonsil). Limfosit-B yang dihasilkan oleh bursa fabricius dan turunannya memproduksi protein yang dapat larut dalam aliran darah, yang disebut antibodi, dan akan berperan pada proses kekebalan. Antibodi spesifik dibentuk akibat stimulasi vaksin atau agen-agen penyakit yang spesifik pula, atau dengan kata lain antibodi yang dibentuk oleh vaksin penyakit A misalnya, maka antibodi yang terbentuk khusus untuk menanggulangi penyakit A saja, demikian juga vaksin B, C, dan seterusnya. Sehingga setiap penyakit yang ingin dibentuk kekebalannya harus divaksin sesuai jenis penyakitnya.

Antibodi ada yang dilepaskan ke dalam plasma darah (serum) dan menyebar mengikuti aliran darah, disebut dengan antibodi sirkuler. Sedang antibodi yang berada pada berbagai sekresi tubuh seperti mukus yang dihasilkan oleh saluran pernapasan dan pencernaan, persendian kaki dan sayap unggas, disebut antibodi lokal.

Hasil tes antibodi (titer) merupakan indikator atas status kekebalan yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit atau vaksin. Antibodi lokal yang ditemukan dalam sekresi tubuh (mukus) sangat penting walau tidak dapat diukur melalui tes darah, karena mereka merupakan penjaga... Selengkapnya baca Majalah Infovet edisi September 2025.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Departemen Manager
PT Romindo Primavetcom
HP: 0812-8644-9471
Email: agus.damar@romindo.net

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer