-->

ILDEX 2025 RESMI TERSELENGGARA, PERKUAT BISNIS PETERNAKAN NASIONAL

Foto bersama pembukaan ILDEX 2025. (Foto: Dok. Infovet)

International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2025 kembali terselenggara untuk yang ketujuh kalinya. Pameran berskala internasional ini mengambil tempat di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 17-19 September 2025.

Direktur PT Permata Kreasi Media, Fitri Nursanti Poernomo, selaku penyelenggara ILDEX Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa gelaran ini bisa memperkuat lintas sektor sekaligus melahirkan bisnis yang berdaya saing, juga membuka sinergi dalam perkembangan industri peternakan, perikanan, dan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Lebih lanjut disampaikan, pameran ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling bertukar informasi, pengetahuan, dan inovasi teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan kesehatan hewan.

"Tahun ini ada sebanyak 278 peserta yang terdiri dari perusahaan, asosiasi, institusi pemerintah dan pendidikan, dengan 26 negara ikut berpartisipasi di antaranya Thailand, China, Filipina, dan lainnya, serta seminar sebanyak 70 sesi dari 13 negara," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya ILDEX Indonesia 2025.

"Kami sangat apresiasi ILDEX yang diinisiasi oleh PT Permata Kreasi Media dan menjadi pameran peternakan dengan skala internasional di Indonesia. Pameran ini menjadi ajang bertemunya para stakeholder peternakan dari dalam dan luar negeri untuk melakukan bisnis, transfer ilmu, inovasi, teknologi, serta bekerja sama dan menunjukkan potensi peternakan indonesia kepada dunia," kata Agung.

"Diharapkan pameran ini juga berdampak pada PDB sektor peternakan dan pertanian dengan adanya banyak business deal yang terjadi."

Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Banten, yang diwakili Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Komarudin. Ia sampaikan dukungan dan apresiasi kepada ILDEX Indonesia 2025 yang diharapkan mampu memberikan kontribusi besar pada wilayah Banten.

"Semakin sering tentu akan berkontribusi terhadap pendapat daerah kami. Kami harap melalui acara ini banyak investor baru bidang peternakan di Provinsi Banten," katanya. (RBS)

FEB UI LATIH BUMDES PETERNAKAN DI YOGYAKARTA, TINGKATKAN KAPASITAS MANAJEMEN DAN KEUANGAN

Event Pengmas BUMDes UI di Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud komitmen terhadap Tri Dharma perguruan tinggi yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat FEB UI berupa pelatihan dasar-dasar manajemen bagi BUMDes bidang peternakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Berkolaborasi dengan Pusat Pengembangan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), BRI Insurance, dan PT Fenanza Putra Perkasa.

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UI terdiri dari empat dosen, yaitu Dr Elok Savitri Pusparini (Ketua Tim), Prof Rofikoh Rokhim PhD, Dr Dwi Nastiti Danarsari, Muhammad Budi Prasetyo MSM, serta satu mahasiswa pascasarjana Ilmu Manajemen yaitu Drh Fendy Fadillah Akbar MSc dari PT Fenanza Putra Perkasa. 

Agenda kegiatan dimulai dengan kunjungan ke beberapa BUMDes di Yogyakarta dan Klaten untuk melihat langsung proses bisnis peternakan yang dijalankan pelaku usaha BUMDes, Rabu (13/8/2025). Keesokan harinya, 14 Agustus, dilaksanakan pelatihan yang diikuti perwakilan BUMDes dan BUMKal di bidang peternakan dari Yogyakarta dan sekitarnya.

Menurut Elok Savitri Pusparini, BUMDes di bidang peternakan memiliki potensi besar untuk mengelola sumber daya desa secara mandiri dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Potensi ini disertai tantangan dalam pengelolaan organisasi dan keuangan. “Kami berkolaborasi dengan Pusat Pengembangan Ternak Fakultas Peternakan UGM, guna memberikan pembekalan manajemen dan pengelolaan keuangan untuk melengkapi pengetahuan teknis peternakan yang telah dimiliki para pelaku BUMDes,” jelasnya.

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UI berkesempatan untuk berbagi pengetahuan dan wawasan kepada para pelaku usaha BUMDes bidang peternakan. Pelatihan dibuka oleh Rofikoh Rokhim, yang menekankan pentingnya peran BUMDes, serta manajemen usaha yang efektif untuk keberlanjutan bisnis. 

Sesi berikutnya disampaikan oleh Dr Elok Savitri Pusparini mengenai dasar-dasar pengelolaan organisasi dan kewirausahaan. Sementara itu, Fendy Fadillah Akbar membahas pengelolaan operasional BUMDes. 

Dalam sesi keuangan, Dwi Nastiti Danarsari memaparkan dasar-dasar pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan sederhana. Pemaparan selanjutnya oleh Muhammad Budi Prasetyo MSM yang membahas pengelolaan modal dan perencanaan investasi. Tim BRI Insurance memberikan materi mengenai pentingnya proteksi aset usaha.

Narasumber berikutnya yaitu Dr Muhsin Al Anas dari Pusat Pengembangan Ternak, Fakultas Peternakan UGM. “Para pelaku usaha BUMDes di bidang peternakan tidak hanya mampu menjalankan operasional usaha, tapi juga semakin terbuka wawasannya terkait dengan pentingnya pengelolaan organisasi dan keuangan usaha,” ujarnya. 

Elok Savitri Pusparini berharap kegiatan yang dilaksanakan oleh civitas akademika FEB UI ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peserta dalam jangka panjang, sekaligus menciptakan social impact positif bagi masyarakat. (INF/Rilis) 

DIRJEN PKH: PENTINGNYA VAKSINASI UNTUK MENGENDALIKAN PMK

Dirjen PKH Agung Suganda. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui berbagai strategi terus digaungkan pemerintah. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), strategi pengendalian PMK salah satunya melalui vaksinasi masih terus berjalan.

"Program vaksinasi massal kita lakukan melalui dua periode. Periode pertama Januari-Maret kita lakukan vaksinasi 2,1 juta dosis dan pada periode kedua yang sedang berjalan Juli-September kita targetkan 1,9 juta dosis, saat ini masih sekitar 1,3 juta dosis lagi yang harus kita masifkan," ujar Dirjen PKH, Agung Suganda, saat Media Briefing Strategi Nasional Pengendalian PMK, Selasa (26/8/2025), di Jakarta.

Strategi vaksinasi massal ini, lanjutnya, dinilai sangat efektif dan penting dalam pencegahan PMK, serta diharapkan dapat menggertak sistem imunitas pada ternak, apalagi saat lalu lintas ternak sedang tinggi seperti menjelang momen kurban.

"Ini kita ambil jaraknya enam bulan, sangat efektif dan sangat memengaruhi kekebalan pada ternak, semoga di November, Desember, hingga Januari (2026) sudah terbangun kekebalannya. Kita terus upayakan untuk mengantisipasi pergerakan ternak pada saat kurban (2026) yang biasanya itu tujuh bulan sebelumnya sudah banyak lalu lintas ternak," tambahnya.

Dengan periode vaksinasi ini, Agung menyebut penurunan kasus PMK bisa diredam secara signifikan. "Karena itu harus terus kita gaungkan agar peternak juga meningkat kesadarannya untuk melakukan vaksinasi dalam menjaga kesehatan ternaknya. Saya harap akhir tahun nanti tidak ada peningkatan kasus PMK," ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengupayakan pembagian zona pengendalian PMK, di antaranya Zona Pemberantasan di daerah Pula Jawa dan Lampung yang memiliki populasi dan kasus yang tinggi, kemudian Zona Pencegahan di daerah-daerah yang populasi sapi dan kasusnya cukup rendah seperti Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan NTB, serta Zona Bebas PMK di daerah Maluku dan Maluku Utara, Papua, dan NTT yang sampai saat ini tidak terdeteksi PMK dan tanpa program vaksinasi.

"Saat ini kita juga sudah melakukan permohonan dokumen pengakuan kepada badan kesehatan hewan dunia bahwa Indonesia memiliki daerah yang bebas PMK tanpa vaksinasi dan kita usulkan juga dokumen pengakuan Indonesia memiliki program pengendalian PMK yang terkendali, untuk menuju Indonesia bebas PMK di 2035 mendatang. Sebab ini sangat penting agar subsektor peternakan dan kesehatan hewan tumbuh positif dan mengundang banyak investor," ungkap Agung.

Sementara itu ditambahkan oleh perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, bahwa dengan pencegahan PMK yang terpadu tentu akan memberikan proteksi terhadap kesehatan ternak, masyarakat, dan menjaga nilai perekonomian serta ketahanan dan stabilitas pangan.

"Hal ini tidak hanya baik bagi indonesia, tetapi juga pada dunia. Maka dari itu kita harus terus melakukan kolaborasi dalam mengendalikan PMK di Indonesia," tukasnya.

Foto bersama dalam kegiatan Media Briefing Strategi Pengendalian PMK.

Media Briefing Strategi Nasional Pengendalian PMK: Bangkitkan Peternakan, Jaga Ketahanan Pangan merupakan inisiasi dari FAO bersama Kementerian Pertanian yang didukung oleh Pemerintah Australia. Pada kegiatan ini juga disampaikan materi talkshow seputar pengendalian PMK. (RBS)

SEMINAR NASIONAL MENYONGSONG HATN 2025 DIGELAR DI USU

Foto bersama Seminar Nasional dalam rangka menyongsong HATN 2025 di USU. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Selasa (19/8/2025), bertempat di Aula Fakultas Peternakan Universitas Sumatra Utara (USU), diselenggarakan Seminar Nasional dalam rangka menyongsong Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2025.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Bidang Promosi Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Ricky Bangsaratoe, yang juga Ketua Panitia Pusat HATN, menyampaikan apresiasinya kepada USU yang telah mendukung kegiatan HATN.

“Terima kasih kepada USU yang telah berkenan memfasilitasi dan mendukung seminar ini. Diharapkan ini menjadi inspirasi dan bekal bagi para mahasiswa bidang peternakan untuk bisa berkontribusi secara nyata dalam membangun sektor perunggasan agar lebih maju dan berdaya saing,” kata Ricky.

Salah satu bentuknya adalah dengan terus menggencarkan edukasi terkait pentingnya konsumsi protein hewani sebagai sumber makanan bergizi, sekaligus menangkal isu-isu hoaks seputar daging ayam dan telur yang berdampak pada melambannya tingkat konsumsi dua protein hewani tersebut.

Selain itu juga dapat mengubah mindset di masyarakat untuk lebih memerhatikan asupan makanan bergizi ketimbang konsumsi rokok dan pulsa. “Konsumsi daging ayam dan telur saat ini masih kalah dengan konsumsi rokok, dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi rokok tertinggi di ASEAN,” ujar Bambang Suharno selaku Pemimpin Redaksi Majalah Infovet sebagai Official Media Partner HATN, yang didapuk menjadi narasumber dengan topik peningkatan konsumsi ayam dan telur, serta dampaknya bagi lulusan peternakan.

Pemred Infovet Bambang Suharno saat menyampaikan presentasinya.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau kepada para mahasiswa dan dosen yang hadir untuk terus mengupayakan kampanye pentingnya makan daging ayam dan telur sebagai penunjang kesehatan bagi masyarakat.

Karena dengan semakin tingginya konsumsi, tentunya industri perunggasan akan semakin tumbuh dan membuka peluang besar bagi masyarakat khususnya para lulusan bidang peternakan. Saat ini produksi unggas pun semakin tinggi dan teknologinya semakin berkembang.

“Bisnis perunggasan makin berkembang dan besar, peluang karir dan usaha bagi lulusan peternakan juga makin terbuka. Karena itu diperlukan upgrade skill, keterampilan digital, networking, dan juga mindset enterpreneur bagi para mahasiswa,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Technical Consultant Animal Protein USSEC Indonesia, Alfred Kompudu. Menurutnya, unggas modern yang terus berkembang dan semakin terdepan dapat membuka peluang usaha yang besar bagi para lulusan peternakan, baik dari bisnis pakan, budi daya, peralatan, kesehatan hewan, pengolahan hasil peternakan, hingga retail.

Ia pun secara mendalam turut menjelaskan perkembangan budi daya unggas dulu vs modern, bagaimana mencapai target performa unggas, hingga manajemen pemeliharaan mulai dari pemberian pakan dan air minum, program pencahayaan, kebutuhan udara, serta kepadatan dan sanitasi kandang, yang menjadi kunci sukses dalam manajemen pemeliharaan unggas.

Foto bersama usai penandatangan kerja sama antara Pinsar Sumatra Utara dan USU.

Momentum seminar ini pun menjadi pembuka rangkaian gelaran HATN 2025 yang akan berlangsung di Sumatra Utara. Puncak acaranya direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, sekaligus bertepatan dengan peringatan World Egg Day (WED) 2025. (RBS)

INFOVET TERIMA KUNJUNGAN FATERNA UNAND

Foto bersama, dari kiri: Yan Heryandi, Nurhayati, Mardiati Zain, dan Bambang Suharno. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Selasa (12/8/2025), Redaksi Infovet menerima kehadiran Pimpinan Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Faterna Unand) Padang.

Dalam kunjungannya, Dekan Faterna Unand Prof Dr Ir Mardiati Zain, bersama Wakil Dekan II Dr Nurhayati SPt MM, dan dosen senior sekaligus kontributor Infovet daerah Sumatra Barat Dr Yan Heryandi, bertemu langsung dengan Pemimpin Redaksi Majalah Infovet Bambang Suharno.

Dalam diskusi tersebut, Prof Mardianti menyampaikan agar bisa menjalin kolaborasi dengan Infovet yang telah menjadi media peternakan dan kesehatan hewan yang terpercaya dan berpengalaman. Agar hasil-hasil riset dari para dosen pengajar bisa lebih merambah masyarakat melalui komunikasi yang informatif dan mudah dipahami.

Langkah tersebut disambut baik oleh Pemred Infovet Bambang, yang memperkenalkan sekaligus menjelaskan secara detail mengenai PT Gallus Indonesia Utama, termasuk Infovet, Infoakuakultur, Cat&Dog, serta beberapa divisi lainnya seperti GITAPustaka, GITA Consultant, dan GITA EO.

Diskusi Infovet bersama Faterna Unand.

Melalui Infovet, lanjut Bambang, sinergi yang terjalin ini diharapkan bisa semakin berkembang dengan penyebaran informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Salah satu bentuknya bisa melalui seminar atau webinar mengenai pelatihan menulis bagi para dosen yang memiliki karya ilmiah, supaya informasinya bisa mudah dimengerti dan dipahami masyarakat sehingga memiliki manfaat yang lebih besar,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Prof Mardianti turut mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami berharap bisa terjalin sinergi yang lebih baik lagi, kita saling bertukar pikiran yang tentunya bisa menambah wawasan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Yan Heryandi. Ia berharap kerja sama ini bisa berjalan dengan baik sehingga sharing ilmu yang didapat bisa bermanfaat.

Yan Heryandi merupakan salah satu senior di Infovet dan kini menjembatani dan mendampingi Dekan Faterna Unand ke berbagai lembaga, asosiasi, ataupun pelaku usaha bidang peternakan, termasuk diskusi dengan pimpinan Infovet. Infovet juga menjembatani komunikasi pihak Unand dengan beberapa pihak di Jakarta. (INF)

SUKSES GELAR MUNAS KE-V, HERRY DERMAWAN KEMBALI PIMPIN GOPAN

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, saat mengukuhkan kepengurusan GOPAN periode 2025-2030. (Foto: Dok. Infovet)

Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) resmi menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Bogor pada Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk mengevaluasi perjalanan organisasi sekaligus merumuskan arah perjuangan lima tahun ke depan.

Beberapa agenda utama pun dibahas dalam forum tersebut, antara lain Laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat (DPP); pembahasan dan pengesahan AD/ART; penyusunan dan pengesahan program kerja dan rekomendasi nasional, serta pemilihan Ketua Umum GOPAN periode 2025-2030.

Dalam Munas tersebut, Herry Dermawan kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum GOPAN untuk masa bakti 2025-2030. Dirinya terpilih secara aklamasi dan dipercaya penuh oleh para anggota untuk meneruskan perjuangan organisasi dalam meningkatkan kesejahteraan peternak.

"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada saya untuk memimpin GOPAN lima tahun ke depan. Kita harus kembali kepada tujuan awal berdirinya organisasi ini, yaitu meningkatkan kesejahteraan peternak ayam, yang dalam lima tahun terakhir justru mengalami degradasi," ujar Herry dalam sambutannya saat Munas dan Rembuk Peternakan Nasional, Kamis (7/8/2025).

Herry Dermawan. (Foto: Dok. Infovet)

Dalam keterangannya, Herry juga menegaskan bahwa tim formatur yang telah terbentuk akan segera merumuskan strategi dan rekomendasi konkret guna menghadapi tantangan industri perunggasan ke depan.

Ia juga optimis terhadap masa depan peternak nasional, terlebih dengan adanya program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis yang diprediksi bisa meningkatkan permintaan ayam secara signifikan.

“Indonesia ke depan bukan gelap, justru sangat cerah bagi para peternak ayam. Kami berharap pemerintah bisa menggandeng peternak rakyat dalam program-program tersebut, dan GOPAN siap menjadi jembatannya,” ucapnya.

Terkait program kerja, Herry menyampaikan bahwa prioritas jangka pendek GOPAN adalah memperkuat konsolidasi internal dan sistem administrasi organisasi. Selain itu, pihaknya juga akan memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan akademisi, untuk memastikan kesejahteraan peternak dapat terwujud secara berkelanjutan.

"GOPAN akan berperan aktif dalam menangkal masuknya ayam impor ke pasar domestik demi melindungi kepentingan peternak lokal," tegasnya.

Dengan terselenggaranya Munas ke-V, GOPAN meneguhkan komitmennya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan peternak ayam nasional. Kepemimpinan Herry Dermawan diharapkan dapat membawa semangat baru dan memperkuat konsolidasi organisasi dalam menghadapi dinamika industri perunggasan yang semakin kompleks, serta optimistis bahwa melalui kerja sama yang kuat dan berkelanjutan, cita-cita untuk menjadikan peternak sebagai pilar ketahanan pangan nasional dapat terwujud secara nyata.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang turut hadir memberikan apresiasinya kepada GOPAN. Ia menanggapi terpilihnya kembali Herry Dermawan menjadi ketua umum adalah hal yang tepat.

"Sudah sangat tepat Pak Herry menjadi Ketua GOPAN. Kami sangat apresiasi kepada GOPAN yang telah menyelenggarakan Munas dan Rembuk Peternakan Nasional. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan menyusun rencana bersama dalam menghadapi dinamika industri perunggasan saat ini," katanya. (RBS)

FESTIVAL AYAM TELUR DAN SUSU 2025, RELEVAN DENGAN PROGRAM MBG

Talkshow hari pertama gelaran Festival Ayam Telur dan Susu, Sabtu 19 Juli 2025. (Foto: NDV)

Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) relevan dan sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini dikemukakan Rudi Sarasono selaku Direktur Utama PT Permata Kreasi Media, penyelenggara ILDEX Indonesia dan FATS 2025.

“Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil serta ibu menyusui sebagai penerima manfaat,” kata Rudi saat membuka gelaran FATS di Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Berkolaborasi dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), kegiatan FATS tahun ini diselenggarakan di kawasan Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu 19 - 20 Juli 2025. 

Berbagai agenda acara memeriahkan FATS 2025 antara lain talkshow, seminar, kreasi mahasiswa untuk menu makanan MBG, bazaar, hiburan, dan senam jantung sehat. Lomba Poster yang bertema Gizi & Kecerdasan untuk siswa SLTA digelar hari sebelumnya.  

Talkshow pada hari pertama bertema “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Rantai Pasok Bahan Pangan” menghadirkan narasumber I  Made Dewa Agung K.N  (Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional), I Ketut Wirata (Direktur Kesmavet, Kemenetrian Pertanian) dan Cecep Muhammad Wahyudin Wakil (Ketua Umum  Bidang Peternakan, KADIN).  

Hari kedua digelar lalkshow mengangkat topik “Protein Hewani sebagai Sumber Gizi Anak Bangsa” mengundang nara sumber Rizal M Damanik (Guru Besar IPB University), Audy Joinaldy (Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia), serta Hasudungan A. Sidabalok (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI).

Dalam kesempatan yang sama Rektor UAI, Prof Dr Ir Asep Saefudin MSc mengatakan Universitas Al Azhar Indonesia merasa terhormat menjadi mitra kegiatan FATS 2025.

Menurut Asep, kegiatan ini sejalan dengan komitmen UAI dalam meningkatkan literasi gizi di Masyarakat sekaligus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun generasi sehat dan cerdas. 

“Tema yang diusung ini sangat relevan dengan upaya kita bersama dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kami mendorong keterlibatan mahasiswa dalam merespons isu strategis bangsa, termasuk melalui pengembangan menu dan edukasi gizi dalam mendukung program MBG. Kami berharap kolaborasi ini mempu meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi  protein hewani, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perbaikan gizi dan kualitas SDM Indonesia,” paparnya.

Dirjen PKH Agung Suganda membuka EXSACT-A 2025 International Seminar

FATS 2025 juga dihadiri oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda yang turut membuka Exsact-A International Seminar “Nourishing Minds: Innovations From Poultry, Eggs, and Milk”.

Selain itu hadir pula Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan KADIN, Walikota Jakarta  Selatan, Staf Ahli Badan Pangan Nasional, Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, Ketua & Pengurus Asosiasi Terkait, pelaku usaha peternakan, mahasiswa,  penggerak PKK DKI dan masyarakat umum. (NDV

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer