-->

PULANG KANDANG 2025: PERKUAT SINERGI ALUMNI, KAMPUS, DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Pulang Kandang 2025 mengusung tema "Nyukcruk Galur, Na Rundayan". (Foto: Istimewa)

Ikatan Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (IKA Fapet Unpad) sukses menyelenggarakan acara Puncak Pulang Kandang 2025 di lingkungan Fakultas Peternakan, Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025). Reuni akbar dua tahunan ini mengusung tema “Nyukcruk Galur, Na Rundayan” yang bermakna menelusuri kembali jejak dan memperkuat persaudaraan, sebagai simbol hubungan emosional yang terus terjaga antara alumni dan almamater.

Acara dihadiri oleh alumni dari berbagai generasi, termasuk para alumni muda dari Kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Kehadiran lintas angkatan ini menegaskan bahwa Fakultas Peternakan Unpad tetap menjadi rumah besar yang menyatukan perjalanan dan peran alumni di berbagai bidang, baik di sektor pemerintahan, akademik, industri, maupun kewirausahaan.

Ketua IKA Fapet Unpad, Reka Gayantika SPt MBus, menyampaikan bahwa Pulang Kandang 2025 bukan sekadar reuni. Kegiatan ini juga menjadi ruang bertemunya pengalaman, pengetahuan, serta jejaring para alumni untuk menghasilkan gagasan baru yang bermanfaat bagi pengembangan kampus dan peternakan Indonesia.

“Pulang Kandang merupakan jembatan berkumpulnya para alumni dengan almamater tercinta. Selain menjadi ajang nostalgia, kegiatan ini memperkuat silaturahmi antar alumni lintas angkatan serta menjadi momentum untuk memunculkan ide-ide baru demi kemajuan kampus dan para alumninya,” ujar Reka.

Ia juga memberikan sambutan khusus kepada para alumni muda. “Selamat datang kepada para alumni muda dari kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Selamat bergabung di komunitas besar IKA Fapet Unpad. Semoga kehadiran kalian menjadi energi baru dalam membangun sinergi berkelanjutan,” tambahnya.

Pulang Kandang 2025 diawali dengan rangkaian Pra Event pada 25-26 Oktober 2025, meliputi Career Fest yang mempertemukan alumni dan mahasiswa dengan peluang karier serta jaringan industri; Farmstastic Festival yang menampilkan perkembangan inovasi dan produk berbasis peternakan; Fapet Fair yang menyoroti kreativitas mahasiswa; serta Fun Run yang diikuti alumni, sivitas akademika, dan masyarakat umum.

Pada acara puncak, kegiatan dimulai dengan kuliah umum bersama alumni, dilanjutkan dengan launching program studi baru, penyaluran donasi bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan, serta parade angkatan yang menjadi simbol kekuatan persaudaraan antar alumni. Tak hanya itu, juga ada sesi tausiah sebagai upaya memperkuat nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan kepekaan sosial dalam kehidupan para alumni.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi, IKA Fapet Unpad memberikan Fapet Award & Fapet Appreciation kepada mahasiswa, dosen, alumni, serta karyawan berprestasi, termasuk ucapan terima kasih kepada mitra industri, sponsor, dan pemberi hibah yang mendukung pengembangan fakultas.

Dekan Fakultas Peternakan UNPAD, Prof Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa kampus akan selalu menjadi tempat kembali bagi keluarga besar alumni. “Jadikan fakultas peternakan sebagai rumah besar yang selalu dirindukan. Dimanapun para alumni berkiprah, baik di tingkat nasional maupun internasional, kampus ini akan selalu membuka pintu untuk kembali membangun bersama,” ungkapnya.

Selain itu, acara juga semakin semarak dengan penampilan Java Jive, Ridwan FT Farmoni, Meteor Rock, Wachdach, Endo X TGIF, Rocket Rockers, serta dipandu oleh MC Edi Brokoli dan Raisa. Suasana hangat, penuh tawa, cerita, serta nostalgia, menjadi penutup yang mempererat ikatan alumni.

IKA Fapet Unpad berharap Pulang Kandang 2025 dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan alumni dalam dunia profesional, penguatan kapasitas akademik fakultas, dan kontribusi industri peternakan Indonesia yang berkelanjutan.

“Semoga sinergi antar alumni seangkatan, lintas angkatan, dan kolaborasi dengan kampus dapat terus berjalan secara konsisten dan memberi dampak positif bagi kemajuan peternakan nasional,” pungkas Reka. (INF)

SEPERTI INI PROYEKSI PERTUMBUHAN INDUSTRI PAKAN DI 2026

Seminar Perunggasan: Overview 2025 dan Outlook 2026 diselenggarakan GPMT (Foto: Infovet)

Pertumbuhan produksi pakan Tanah Air diperkirakan tetap tumbuh positif pada 2026, sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan tren harga jagung domestik.

"Meredanya perang dagang antara AS dan Tiongkok turut membawa dampak  positif terhadap harga jagung global," tutur Direktur Pakan Ditjen PKH Kementerian Pertanian (Kementan), Ir Tri Melasari SPt MSi di Seminar Perunggasan: Overview 2025 dan Outlook 2026 yang digelar oleh Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Jumat (7/11) di ICE BSD.  

Lebih lanjut Tri Melasari memaparkan arah kebijakan dan dukungan regulasi terkait industri pakan yang pertama adalah mengoptimalisasi pemanfaatan bahan pakan lokal dengan pengajuan usulan Domestic Market Obligation (DMO) untuk bungkil inti sawit.

Kementan juga menekankan penambahan jenis bahan pakan bebas PPN, pemberlakuan SNI Wajib Pakan, serta Sertifikasi Pakan oleh LSPro Pakan Ternak.

Manfaat sertifikasi ini meliputi pakan ternak yang beredar memenuhi SNI, adanya perlindungan konsumen terhadap pakan ternak dan perlindungan menuju pasar global. 

Ketua Umum GPMT, Desianto Budi Utomo PhD dalam presentasinya menyebutkan bahwa industri pakan tahun 2025 diprediksi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yakni mencapai 6,7%. Hal ini disebabkan mulai berefeknya Program MBG), terutama di sektor penyerapan produksi telur disusul peningkatan masa pemeliharaan broiler dan juga dengan asumsi peningkatan populasi layer hingga 7%.

Desianto Budi Utomo

Industri pakan menargetkan pertumbuhan produksi pakan tahun 2026 sebesar 6%, dengan pertimbangan kondisi DOC tidak jauh berbeda dengan tahun 2025, serta tetap mempertimbangkan harga jagung sebagai bahan pakan utama juga pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.

“Harga jagung dan harga bahan pakan lainnya sangat mempengaruhi HPP pakan. GPMT berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan produksi jagung serta bahan pakan lokal lainnya agar industri pakan dan industri perunggasan tetap tumbuh,” terang Desi. 

Dukungan pemerintah juga diperlukan terutama terkait risiko masuknya importasi CLQ dari US karena dinilai dapat melumpuhkan industri perunggasan Tanah Air yang telah swasembada bahkan menyerap sekitar 10% dari tenaga kerja nasional. 

DDGS Jagung

Ibnu Edy Wiyono selaku Indonesia Country Director, US Soybean Export Council dalam acara yang sama menyampaikan materi “Produksi Bahan Pakan Impor Tahun 2025 dan Proyeksi Tahun 2026”.

Ibnu Edy Wiyono

Edy menjelaskan terkait pasokan Distillers Dried Grains with Solubles (DDGS) Amerika Serikat yang diproyeksikan tetap kuat, didorong peningkatan produksi etanol dan permintaan global untuk pakan ternak.

Selain itu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga jagung, kebijakan pemerintah (misalnya, Bagian 45Z) serta fluktuasi pasar ekspor.

“Selama produksi etanol terus meningkat, pasokan DDGS akan meningkat sebagai produk sampingan,” ujar Edy. 

Dia menambahkan, harga jagung yang tinggi dapat menurunkan produksi DDGS karena biaya produksi etanol menjadi lebih mahal. Kekeringan juga dapat memengaruhi pasokan jagung, yang pada akhirnya memengaruhi produksi DDGS. 

Kita ketahui DDGS merupakan hasil samping industri penyulingan etanol yang berbahan dasar jagung. Terdapat peluang besar untuk menggunakan DDGS sebagai sumber energi, protein, dan fosfor yang dapat dicerna guna mengurangi biaya pakan. (NDV) 

KOPERASI PUNGGAWA TANI INDONESIA DORONG INOVASI PETERNAK LOKAL DI NLP 2025

Wamentan Sudaryono (batik biru) saat mengunjungi booth Ayam Kampung Andalas didampingi Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia Febroni Purba (baju putih). (Foto: Infovet/Ridwan)

Tangerang Selatan, (6/11/2025). Koperasi Punggawa Tani Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas dan inovasi peternak lokal dengan berpartisipasi pada Nusantara Livestock and Poultry (NLP) Expo 2025, yang berlangsung 6-9 November 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Keikutsertaan ini menjadi bagian dari upaya koperasi dalam memperluas jaringan pasar, memperkenalkan praktik peternakan berkelanjutan, dan memperkuat hilirisasi produk unggulan anggotanya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Pembina Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Sudaryono, turut hadir mengunjungi booth Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mendorong kemandirian dan peningkatan daya saing peternak rakyat.

Dalam kunjungannya, Sudaryono menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai inovasi yang dihasilkan oleh anggota koperasi, khususnya dalam pengembangan sektor peternakan.

“Saya mengapresiasi inovasi yang berkembang dari anggota Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Ini menunjukkan bahwa peternak lokal mampu beradaptasi, berinovasi, dan menghasilkan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Sudaryono.

Salah satu anggota yang tampil menonjol dalam pameran ini adalah Ayam Kampung Andalas, sebuah usaha peternakan yang berhasil melakukan hilirisasi pada pemeliharaan ayam lokal. Melalui pembibitan sehat, pengelolaan peternakan yang terstandarisasi, hingga sistem distribusi yang efisien, Ayam Kampung Andalas mampu menyediakan produk unggas lokal yang sehat, berkualitas, dan terjangkau.

Pada gelaran ini, Ayam Kampung Andalas juga memperkenalkan gerobak penjualan ayam lokal yang menjual karkas, filet, kaldu, telur, dan siap saji, yang dirancang untuk hadir di lingkungan pemukiman masyarakat Jakarta dan Bandung. Konsep ini diharapkan dapat semakin mendekatkan produk unggulan peternak lokal kepada konsumen, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi mitra usaha.

Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Febroni Purba, menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam pameran NLP Expo 2025 bukan hanya memperkenalkan produk, tetapi juga memperkuat ekosistem yang mendukung keberlanjutan usaha peternak lokal.

“Koperasi hadir untuk menjadi ruang kolaborasi yang mendorong peternak dapat berkembang bersama. Hilirisasi bukan sekadar tentang produksi, tetapi bagaimana produk itu memberi nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Melalui partisipasi ini, Koperasi Punggawa Tani Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus membangun model pemberdayaan peternak yang mandiri, berkelanjutan, dan mampu bersaing dalam pasar nasional dan regional. (INF)

TAMPIL PERDANA, PAMERAN NLP & INDOGRITECH JADI AJANG KOLABORASI PERKUAT KETAHANAN PANGAN

Momen pembukaan Nusantara Livestock and Poultry Expo dan Indogritech Expo 2025 oleh Wamentan Sudaryono didampingi Direktur Debindo Rafidi Iqra Muhamad, bersama para ketua asosiasi terkait. (Foto: Ridwan/Infovet)

Pada penyelenggaraan perdananya, Nusantara Livestock and Poultry Expo (NLP) dan Indogritech Expo 2025, resmi dibuka pada Kamis (11/6/2025), di Nusantara Hall ICE BSD City, Tangerang. Mengambil tempat di Hall 10, pameran ini menjadi ajang kolaborasi dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Debindo selaku penyelenggara yang menginisiasi pameran ini memiliki visi yakni mendukung program pemerintah dalam menaikkan produktivitas di sektor pertanian dan juga peternakan dalam peningkatan ketahanan pangan, yang diharapkan berujung pada pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh,” ujar Direktur Debindo Global Expo, Rafidi Iqra Muhamad, dalam sambutannya pada acara opening ceremony.

Oleh karena itu, pihaknya turut serta menggandeng pemerintah bersama para ahli dari asosiasi terkait, dalam menyelenggarakan expo ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memajukan dan menguatkan sektor pertanian dan peternakan Tanah Air.

“Tentunya kita tidak bisa berjalan sendiri, butuh dukungan dari pemerintah dan para ekspert dari asosiasi. Mari bersama-sama kita manfaatkan pameran ini karena ada banyak program di dalamnya, business networking, dan kemitraan kolaboratif yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, turut hadir dan membuka secara resmi pameran yang berlangsung mulai 6-9 November 2025 ini. Dalam pertemuannya dengan awak media, ia turut memberikan apresiasi terselenggaranya pameran perdana tersebut. “Kegiatan pameran seperti ini sangat bagus. Tidak hanya pertanian saja, tetapi juga ada peternakan dan yang lainnya,” katanya.

Sementara itu, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) yang menjadi Co-Hosted, melalui Ketua Umumnya, Desianto Budi Utomo, menyebut pameran ini menjadi wadah kolaborasi untuk membangun ekosistem yang kuat dalam menyediakan protein hewani dan pangan berkualitas, serta terjangkau bagi masyarakat. “Sektor pertanian, termasuk peternakan unggas di dalamnya merupakan urat nadi dari ketahanan pangan kita,” ucapnya.

Ia memandang hadirnya pameran NLP sebagai momentum untuk meningkatkan nilai industri dan kesejahteraan peternak. “Semoga melalui pameran ini kita dapat memberikan kontribusi nyata dan berkolaborasi dalam membangun subsektor peternakan yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perbibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami. “Nusantara Livestock and Poultry Expo menjadi momentum yang sangat penting bagi perunggasan dalam menjawab berbagai tantangan yang ada.”

Selama empat hari, Nusantara Livestock and Poultry Expo dan Indogritech Expo 2025 digelar bersamaan dengan pameran lintas sektor lainnya, yakni Glasstech Asia & Fenestration Asia (GAFA), Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX), dan IndoBuildTech Part 2 2025. (RBS)

MUNAS IX ASOHI, HARRIS PRIYADI RESMI JABAT KETUA UMUM PERIODE 2025-2029, GOWINDA SIBIT KETUA BADAN PENGAWAS

Foto bersama Munas IX ASOHI. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) resmi menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) IX pada Kamis (23/10/2025), di IPB Convention Center (IICC) Bogor, Jawa Barat, dengan mengusung tema “Bersama ASOHI, Sinergi Kuat, Industri Meningkat.”

Munas kali ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat fondasi industri obat hewan yang sehat, mandiri, dan berdaya saing global, sekaligus bersama-sama menyatukan visi dan meneguhkan profesionalisme industri obat hewan nasional.

Sejak berdiri pada 25 Oktober 1979, ASOHI telah menjadi mitra penting pemerintah dalam memajukan kesehatan hewan dan peternakan Indonesia. Kini, memasuki usia ke-46, organisasi ini kian menegaskan perannya sebagai pilar utama pengembangan industri veteriner di Tanah Air melalui tata kelola organisasi yang profesional, etika bisnis yang kuat, dan jejaring nasional yang solid.

“ASOHI telah menempuh perjalanan panjang dalam memperkuat industri obat hewan Indonesia. Melalui Munas IX ini kami ingin memastikan sinergi yang lebih kuat antara pelaku usaha, regulator, akademisi, dan masyarakat profesi,” ujar Ketua Panitia Pelaksana MUNAS IX ASOHI, Drh Almasdi Rahman.

Sementara itu, Ketua Umum ASOHI periode 2015-2021 dan 2021-2025, Drh Irawati Fari, menambahkan bahwa konsistensi menjadi kunci dalam memperkuat sinergi. “Konsistensi adalah kunci keberlanjutan. Selama dua periode kepemimpinan kami terus menjaga agar ASOHI menjadi organisasi yang bukan hanya solid secara internal, tetapi juga relevan terhadap dinamika nasional dan global,” tuturnya.

Menurutnya, industri obat hewan kini tidak lagi berorientasi pada produksi, tetapi juga pada kualitas, keamanan, dan tanggung jawab sosial. “Kita sedang memasuki era baru industri veteriner, dimana keberhasilan tidak diukur hanya dari volume, tetapi dari nilai keberlanjutan, inovasi, dan kontribusi nyata terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan hewan,” tambahnya.

Ia juga menegaskan, keberadaan ASOHI selama 46 tahun adalah bukti nyata kolaborasi lintas sektor yang kuat antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan profesi veteriner.

“ASOHI akan terus menjadi jembatan antara regulasi, inovasi, dan implementasi di lapangan. Sinergi dengan Kementerian Pertanian, akademisi, dan para pelaku usaha akan memastikan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara lain dalam tata kelola industri obat hewan yang bermutu dan berdaya saing tinggi,” ucapnya.

Oleh karena itu, dengan terlaksananya Munas IX ASOHI, bukan hanya sekadar momentum pergantian kepengurusan, tetapi wujud komitmen bersama untuk memastikan industri obat hewan Indonesia tumbuh secara berkelanjutan.

"Melalui kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung ASOHI. Ini saatnya kita membuka lembaran baru, semoga ke depan ASOHI menjadi asosiasi yang lebih adaptif, inklusif, dan terus memberikan kontribusi secara nyata. Diharapkan kepengurusan yang baru nanti, kita juga menjadi lebih solid dan dapat menjalankan amanah serta program ASOHI lebih baik lagi," harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian yang diwakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Drh Agung Suganda, mengatakan bahwa ASOHI merupakan mitra strategis pemerintah dalam membantu menjaga kesehatan hewan dan ketahanan pangan Indonesia.

"Termasuk dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis dan resistansi antimikroba (AMR). Saya juga berharap ASOHI menjadi mitra yang dapat membantu menyediakan obat hewan yang terjangkau bagi masyarakat," ujar Agung.

Agung Suganda meresmikan pembukaan Munas IX ASOHI.

Dengan terlaksananya Munas ASOHI, melalui kepengurusan dan program kerja yang baru, diharapkan dapat terus bersinergi untuk saling bertukar informasi dan menyelesaikan berbagai kendala yang ada di industri obat hewan.

"Saya minta minimal sebulan sekali kita ada forum dengan ASOHI untuk saling bertukar informasi. Karena ASOHI merupakan jembatan penghubung antara pemerintah dan industri obat hewan supaya ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi. Dengan sinergi yang kuat tentu harus dibarengi dengan kolaborasi yang lebih kuat lagi agar industri tumbuh dan meningkat," tukasnya.

Harris Priyadi Ketua Umum ASOHI Baru, Gowinda Sibit Ketua Badan Pengawas 
Sebagai forum tertinggi organisasi, Munas IX dihadiri oleh pengurus pusat, pengurus daerah dari 16 provinsi, perwakilan anggota, instansi pemerintah, asosiasi lintas sektor, hingga mitra strategis.

Adapun agenda utama meliputi pengesahan laporan pertanggung jawaban pengurus ASOHI 2021-2025; penyempurnaan AD/ART dan kode etik organisasi; penyusunan program kerja 2025-2029, pemilihan ketua umum ASOHI periode 2025-2029, serta pembahasan rekomendasi dan arah kebijakan strategis organisasi.

Dari hasil vote secara luring dan daring, Harris Priyadi resmi terpilih menjadi Ketua Umum ASOHI yang baru periode 2025-2029.

Harris Priyadi (ketiga kiri) resmi terpilih sebagai Ketum ASOHI periode 2025-2029 dan Gowinda Sibit (kedua dari kiri) sebagai Ketua Badan Pengawas.

Adapun Visi yang diusung adalah mewujudkan ASOHI yang lebih inovatif, fasilitatif, dan lebih kuat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk kemajuan industri peternakan dan kesehatan hewan Indonesia.

Harris juga mengusung Misi (Catur Krida). Pertama, Bersama ASOHI: Mendorong interaksi dan komunikasi transparan, pelaporan terjadwal kepada anggota, pemanfaatan teknologi informasi, serta database untuk pemutakhiran data industri, lama ASOHI (sosmed).

Kedua, ASOHI Sinergi: Meningkatkan kolaborasi efektif dengan pemerintah dan mitra strategis lokal dan regional, fokus solusi pengembangan industri obat hewan, peternakan, dan kesehatan hewan.

Ketiga, ASOHI Kuat: Menguatkan peran, profesionalitas, dan kemandirian ASOHI Daerah, pembentukan ASOHI Jakarta-Banten, atensi dan kunjungan interaksi pusat dan daerah, serta kaderisasi anggota.

Keempat, Industri Meningkat: Melanjutkan peran aktif ASOHI pada kemajuan industri obat hewan serta peternakan dan kesehatan hewan Indonesia, mendukung kearifan lokal obat hewan, peternakan dan kesehatan hewan, AMR, TKDN, ASUH, serta mengacu pada roadmap pengembangan obat hewan Indonesia.

"Insyaallah saya siap menjalankan amanah dengan baik dan profesional, khususnya terhadap program-program kerja yang sudah kita buat untuk kebaikan bersama. Saya terbuka terhadap saran dan masukan. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya," ujar Harris dalam sambutannya usai pemilihan Ketua Umum ASOHI.

Munas kali ini juga menetapkan Drh Gowinda Sibit sebagai Ketua Badan Pengawas ASOHI (BPA) 2025-2029 menggantikan Gani Harijanto Ketua BPA 2021-2025. Pemilihan dan Penetapan BPA dilakukan oleh Presidium Sidang yang dipimpin oleh Tedy Candinegara. Berdasarkan AD/ART hasil Munas,  BPA merupakan badan yg bersifat kolektif kolegial dalam pengambilan keputusan. Pada Munas kali ini, ditetapkan juga 6 anggota BPA 2025-2029 yaitu Gani Harijanto,  Irawati Fari, Rakhmat Nuriyanto,  Fadjar Sumping Tjaturrasa, Peter Yan dan Bambang Suharno. 

Peluncuran Buku Roadmap Pengembangan Obat Hewan Indonesia.

Selain pemilihan ketua, Munas IX ASOHI juga dilengkapi dengan peluncuran Buku “Roadmap Pengembangan Obat Hewan Indonesia” yang memuat peta jalan pengembangan industri hingga 2035 mendatang, serta menghadirkan ceramah ekonomi dari pakar ekonomi nasional, Sondang Anggraini, yang memaparkan materi mengenai prospek ekonomi makro dan arah kebijakan industri peternakan ke depan. (RBS)

DIRJEN PKH BUKA MUNAS ASOHI KE IX, DORONG SINERGI INDUSTRI OBAT HEWAN LEBIH KUAT

Dirjen PKH DR Drh Agung Suganda, MSi membuka Munas IX ASOHI 2025 dengan pemukulan gong didampingi Ketum, Sekjen ASOHI dan Ketua Panitia. (Foto: Dok. Infovet)

Infovet, Bogor – Musyawarah Nasional (Munas) ke-9 Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) resmi dibuka pada Kamis (23/10/2025) di International Convention Center (IICC) Bogor. Mengusung tema "Bersama ASOHI Sinergi Kuat Industri Meningkat", acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Dr. Drh. Agung Suganda, M.Si., yang mewakili Menteri Pertanian RI. Dalam sambutannya, Dirjen PKH Agung Suganda menekankan pentingnya sinergi industri obat hewan yang lebih kuat, mengingat tingginya kontribusi sektor ini terhadap proses produksi peternakan dan Kesehatan hewan dan sebagai penyumbang devisa negara dengan catatan ekspor ke lebih dari 95 negara.

Apresiasi dan Harapan Pemerintah

Dirjen PKH Agung Suganda menyampaikan harapannya agar Munas ke-9 ASOHI ini dapat memilih Ketua Umum baru yang memiliki kemampuan untuk meneruskan dan memperkuat sinergi industri obat hewan. Agung menegaskan bahwa capaian ekspor obat hewan sebesar Rp 5,5 Triliun adalah bukti nyata bahwa industri dalam negeri mampu bersaing di kancah global.

Setelah secara simbolis membuka Munas, Agung Suganda juga berkesempatan melakukan launching buku berjudul “Roadmap Pengembangan Obat Hewan Indonesia”. Buku ini merupakan sumbang pikir strategis dari ASOHI yang didedikasikan untuk Pemerintah dalam rangka memajukan sektor kesehatan hewan nasional.

Agenda Strategis dan Partisipasi Munas

Sementara itu Ketua Umum ASOHI saat ini, Drh. Irawati Fari, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para tamu undangan dan peserta Munas. Ira menjelaskan bahwa Munas ke-9 ini adalah momentum strategis untuk melakukan refleksi, konsolidasi, serta penanda akhir dari kepengurusan sebelumnya sebelum memilih Ketua Umum dan pengurus ASOHI yang baru untuk masa bakti berikutnya.

"Munas ini juga menandai kepengurusan sebelumnya dan memilih ketua umum dan pengurus ASOHI untuk kejayaan asosiasi selanjutnya," tandas Ira, sembari menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada seluruh pengurus pusat dan daerah serta anggota ASOHI atas dukungan selama ini.

Acara Munas diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran luring dan daring, dengan tak kurang dari 120 peserta yang hadir di Ballroom IICC dan melalui kanal Zoom. Peserta luring dan daring ini berasal dari 17 ASOHI Daerah dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Munas, Drh. Almasdi Rachman, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kehadirannya. Almasdi melaporkan bahwa persiapan dan penyelenggaraan Munas berjalan lancar berkat dukungan penuh dari para sponsor dari dunia usaha peternakan dan kesehatan hewan, anggota ASOHI, serta kerja keras tim panitia.

Pembukaan Munas juga turut dihadiri oleh utusan dari asosiasi-asosiasi pilar utama peternakan dan kesehatan hewan, serta perwakilan dari lembaga-lembaga pemerintahan terkait, hal ini menunjukkan kuatnya dukungan ekosistem terhadap ASOHI.

Sesi Khusus Pra-Munas

Sebelum agenda inti Munas dimulai, Irawati Fari juga menginformasikan bahwa akan diselenggarakan sesi ceramah ekonomi oleh Ir. Sondang Anggraini, MA (Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional, Mantan Dubes RI di WTO). Ceramah tersebut akan mengulas topik penting: “Dampak Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump Terhadap Ekonomi Indonesia, Khususnya Bidang Peternakan/Pertanian”.

Acara yang diawali dengan doa bersama ini diharapkan menjadi titik tolak bagi penguatan industri obat hewan Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan domestik, serta meneruskan tradisi kontribusi positif terhadap pembangunan sektor peternakan dan kesehatan hewan nasional. Munas ke-9 ASOHI akan menjadi penentu arah strategis asosiasi untuk periode kepengurusan selanjutnya.*(DS)

ASOSIASI HOLESTEIN INDONESIA HADIR DI WORLD DAIRY EXPO 2025

Rochadi Tawaf (paling kiri) bersama Linsey Worden (CEO US Holstein), dan Sarah Sarbecker (Director Sales and Market Development US Holstein), serta Arya Wicaksana (Sekjen AHI) dan Iman Karmawan (Bendahara AHI). (Foto: Dok. Rochadi)

Usai menggelar Kongres Nasional pertama Asosiasi Holestein Indonesia (AHI) pada 10 September 2025, dan launching-nya saat pembukaan ILDEX Indonesia 2025, pada 17-19 September 2025, di ICE BSD City, Tangerang, AHI berangkat ke Medison Wisconsin untuk menghadiri World Dairy Expo, 30 September-3 Oktober 2025 atas undangan ST Genetic, suatu perusahaan penghasil semen beku dan embrio transfer terbesar di USA.

Kesempatan ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan AHI secara lebih meluas kepada asosiasi sejenis di dunia. Pasalnya, event World Dairy Expo yang diselenggarakan sejak 1967, telah menjadi kiblat perkembangan peternakan sapi perah dunia.

Expo tersebut setiap tahun dihadiri sekitar 60 negara di dunia. Selain kontes ternak, pameran ini juga menyelenggarakan seminar para ahli dan juga pameran produk dan sarana peternakan sapi perah.

Pada kesempatan ini, AHI mengikuti berbagai kegiatan di antaranya melihat persiapan kontes ternak. Sapi-sapi peserta kontes rata-rata berproduksi sekitar 50-60 liter/hari/ekor. Selain itu, mengikuti farm tour ketiga peternakan sapi perah, yakni Geno Source Farm, yang memiliki populasi 5.000 ekor sapi laktasi dengan rataan produksi 43 liter/ekor yang diperah dengan routers milking parlor robotic.

Kemudian ke peternakan Morman Dairy Farm yang memiliki 1.000 ekor sapi laktasi, rataan produksinya 50 liter/ekor/hari. Menggunakan individual robotic milking facility. Serta kunjungan ke Farnear Holstein Farm yang memiliki 600 ekor sapi laktasi dengan rataan produksi 43 liter/ekor/hari, menggunakan individual robotic miliking facility.

Selain itu, AHI juga mengikuti seminar tentang Introducing The Genetic Tools dengan topik-topik terkait Calculating Milking Speed PTAs Using Sensor Data; Genetic Tools for Healthier Calves, hingga Improving The Wheels On The Car-Hoof Health and Mobility.

Salah satu yang juga menjadi tujuan utama hadirnya AHI di expo ini adalah bertemu dengan Presiden Nasional Asosiasi Animal Breeder US (NAAB), Jay L. Weiker, untuk membicarakan rencana kerja sama dalam membentuk sapi Holstein Indonesia berkaitan dengan prosedur dan pencatatan dalam sistem produksi dan breeding.

Hal serupa juga dilakukan dengan pertemuan bersama CEO US Holstein, Linsey Worden, untuk membahas rencana kerja sama riset dan pengembangan organisasi dan penelitian tentang sapi Holstein Indonesia.

Dua pertemuan tersebut membicarakan sejarah US Holstein ke Indonesia pada 1989, berdirinya AHI September 2025, kerja sama membentuk sapi Holstein Indonesia, rencana kegiatan jangka pendek (seminar), hingga pengajuan proposal kegiatan kerja sama pada 2026 mendatang.

Pada kesempatan emas ini, peternak sapi perah di Indonesia harus banyak belajar seiring dengan perkembangan teknologi, seperti sistem Internet of Thing (IOT) dan robotik, digitalisasi manajemen pemeliharan dan sistem pola breeding yang akan menghasilkan bibit sapi perah yang berkualitas.

Selanjutnya,  AHI akan menjalin kerja sama tekonologi dan peningkatan SDM anggotanya untuk belajar di US Holstein. Kerja sama diharapkan dapat segera terwujud dalam rangka membantu pemerintah mempercepat peningkatan produksi susu nasional dan kesejahteraan peternak sapi perah. (Rochadi Tawaf-Direktur Utama AHI/INF) 

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.