-->

WAMENTAN SUDARYONO TEGASKAN PUSVETMA JADI MOTOR PRODUKSI VAKSIN NASIONAL

Wamentan Sudaryono (tengah) didampingi Dirjen PKH Agung Suganda (kiri) saat meninjau fasilitas Pusvetma. (Foto: Istimewa)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan pentingnya menjadikan Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma sebagai motor produksi vaksin hewan nasional.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Pusvetma pada Jumat (21/11/2025), sebagai bagian dari upaya memperkuat subsektor peternakan dalam rangka mencapai swasembada pangan.

Sudaryono mengungkapkan bahwa penguatan komunikasi dan kolaborasi antar lembaga di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan kunci percepatan kinerja. “Kementan memiliki sumber daya yang luar biasa, balai-balai yang kuat, para ahli yang kompeten. Jika semua saling terhubung, hasilnya akan jauh lebih optimal,” katanya. 

Ia juga menekankan pentingnya Pusvetma memperluas kemitraan dengan akademisi dan perguruan tinggi untuk mempercepat inovasi riset dan produksi vaksin hewan. Wamentan Sudaryono juga meminta Pusvetma meningkatkan kapasitas produksi vaksin untuk mendukung stabilitas kesehatan hewan nasional.

“Produktivitas vaksin harus terus ditingkatkan. Kalau Pusvetma makin kuat, produksi naik, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga ikut meningkat. Ini berdampak langsung pada penguatan subsektor peternakan dan mendukung tujuan presiden untuk swasembada pertanian,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menyampaikan bahwa jajarannya berkomitmen memberikan kontribusi nyata melalui peningkatan produksi vaksin hewan. 

“Kami ingin menjadi bagian dari kontribusi dengan memproduksi vaksin berkualitas untuk mendukung program pemerintah. Kesehatan ternak berhubungan langsung dengan produktivitas, sehingga produksi vaksin dalam negeri sangat penting bagi tercapainya swasembada pertanian, khususnya di sektor peternakan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa ketersediaan vaksin produksi dalam negeri akan mempercepat penanganan penyakit hewan dan mengurangi ketergantungan impor, sehingga meningkatkan ketahanan peternakan nasional. Ia menyebut vaksin sebagai instrumen vital dalam menjaga stabilitas produksi protein hewani.

Pada kunjungan tersebut, Agung mendampingi Wamentan Sudaryono meninjau fasilitas produksi vaksin. Wamentan pun menyampaikan apresiasinya atas kesiapan Pusvetma dalam mengembangkan berbagai jenis vaksin strategis yang dibutuhkan untuk memperkuat kesehatan ternak.

“Pusvetma harus terus berinovasi, sering berdiskusi dengan kampus dan lembaga riset. Kalau produksi vaksin meningkat, sektor peternakan kita makin tangguh,” pungkas Sudaryono. (INF)

RP 20 TRILIUN UNTUK PETERNAK RAKYAT: AMRAN SULAIMAN SIAPKAN "JURUS SAKTI" TEKAN HARGA PAKAN & STABILKAN TELUR

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajarannya dalam press conference di gedung Kementerian Pertanian-Ragunan, Jakarta. (Foto: Dok. Humas Kementan)

Jakarta – Revolusi besar-besaran di sektor peternakan rakyat Indonesia akan segera bergulir. Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), telah mengonfirmasi suntikan dana jumbo sebesar Rp 20 triliun melalui PT Danantara. Dana fantastis ini disiapkan secara khusus untuk memberdayakan dan memperkuat daya saing 3,7 juta peternak kecil di seluruh pelosok negeri.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa langkah strategis ini adalah upaya konkret pemerintah untuk mengatasi persoalan klasik yang selama ini membelit peternak rakyat: tingginya biaya produksi, terutama harga pakan, dan fluktuasi harga jual yang ekstrem.

Infrastruktur Hulu Jadi Kunci: Membangun Pabrik Pakan di 30 Titik
Fokus utama dari gelontoran dana Rp 20 triliun ini adalah pembangunan infrastruktur di sektor hulu peternakan rakyat. Mentan Amran Sulaiman secara gamblang menjelaskan rencana pembangunan pabrik pakan mandiri yang berlokasi strategis di daerah sentra peternakan.

"Kami fokus di hulu peternakan rakyat. Ini yang menjadi masalah utama selama ini. Peternak kita tertekan oleh harga pakan yang tidak stabil. Maka, kami putuskan untuk membangun industri pabrik pakan," ujar Mentan Amran, seperti yang dikutip dari laporan Antara dan siaran pers resmi Humas Pertanian.

Proyek pembangunan pabrik pakan ini akan dilakukan dalam dua tahap: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa langkah strategis ini adalah upaya konkret pemerintah untuk mengatasi persoalan klasik yang selama ini membelit peternak rakyat: tingginya biaya produksi, terutama harga pakan, dan fluktuasi harga jual yang ekstrem.

Proyek pembangunan pabrik pakan ini akan dilakukan dalam dua tahap: 1. Tahap Pertama: Pembangunan di 12 titik lokasi. 2. Tahap Kedua: Dilanjutkan dengan pembangunan di 18 titik tambahan. Secara total, akan ada 30 titik pabrik pakan yang akan beroperasi untuk memenuhi kebutuhan pakan 3,7 juta peternak rakyat. Dengan adanya pabrik pakan mandiri ini, diharapkan ketergantungan peternak pada pakan impor atau pakan dari perusahaan besar dapat berkurang drastis, yang pada akhirnya akan menekan Harga Pokok Produksi (HPP) peternak.

Stabilisasi Harga Pakan, DOC, dan Obat-obatan
Selain pabrik pakan, investasi besar Danantara ini juga dialokasikan untuk memproduksi sarana produksi utama lainnya, seperti day old chick (DOC) atau anak ayam usia sehari dan sarana produksi lainnya (Saprodi), termasuk vaksin dan obat-obatan.

Mentan Amran Sulaiman menekankan, ketersediaan DOC dan obat-obatan yang stabil dan terjangkau di seluruh Indonesia adalah bagian integral dari upaya stabilisasi. Selama ini, kelangkaan dan tingginya harga DOC dan obat-obatan sering kali menjadi penyebab kegagalan panen dan kerugian yang dialami peternak kecil.

"Kita pastikan, harga pakan, harga vaksin, dan obat-obatan akan stabil di seluruh Indonesia. Tidak boleh lagi ada perbedaan harga yang terlalu jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Ini demi keadilan bagi peternak rakyat," tegasnya, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas dalam liputan mereka mengenai kebijakan pangan nasional.

Menjaga Stabilitas HPP Telur dan Ayam
Langkah jangka panjang dari program Rp 20 Triliun ini adalah menjaga agar HPP (Harga Pokok Penjualan) telur dan daging ayam tidak terlalu fluktuatif, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan atau liburan panjang.

Dengan terkontrolnya biaya produksi (pakan, DOC, obat) di sektor hulu, maka HPP peternak akan lebih stabil dan rendah. Hal ini akan memberikan dua dampak positif: 1. Peternak Untung: Margin keuntungan peternak rakyat terjaga dan tidak tergerus oleh kenaikan harga pakan. 2. Konsumen Senang: Harga jual di pasaran akan lebih stabil dan terjangkau, sehingga inflasi yang disebabkan oleh komoditas pangan hewani dapat dikendalikan.

Para pengamat ekonomi pertanian menyambut baik kebijakan ini. Menurut Dr. Purbaya, seorang Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), jika program ini terlaksana dengan baik, ini akan menjadi 'Game Changer' yang akan membuat peternak rakyat setara dengan peternak skala besar.

"Ini adalah upaya hilirisasi sekaligus hulu-isasi yang luar biasa. Pemerintah mengambil peran kunci dalam mengontrol suplai input peternakan, yang selama ini didominasi pihak tertentu. Danantara sebagai agen perubahan memiliki mandat besar untuk membuat harga lebih rasional bagi rakyat," jelasnya, merujuk pada analisis yang ia sampaikan kepada detikcom.

Program Rp 20 triliun ini bukan hanya sekadar dana bantuan, melainkan sebuah investasi strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan hewani nasional, sekaligus memberikan kepastian usaha dan kesejahteraan bagi 3,7 juta peternak rakyat Indonesia. (INF)

DISNAKKESWAN SUMBAR RAIH ANUGERAH KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Seremoni pemberian penghargaan (Foto: istimewa)

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memperoleh Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Provinsi Sumbar. Pemberian penghargaan terlaksana pada Selasa, 18 November 2025.

“Selama ini, kami telah berupaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam hal keterbukaan informasi publik. Tentunya sangat senang dan bangga menerima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Sumatera Barat untuk kategori OPD informatif,” jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Sumbar, Ir Sukarli SPt MSi IPU.

Sukarli menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan transparansi informasi, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkan.

“Harapan kami, dengan adanya transparansi dan akuntabilitas, kita dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Kami juga berharap bahwa penghargaan ini dapat menjadi contoh bagi OPD lainnya untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik,” tandasnya.

Penilaian dari Komisi Informasi Sumatera Barat meliputi beberapa aspek seperti kualitas informasi yang disediakan, kemudahan akses informasi, transparansi dalam pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, dan kualitas pelayanan informasi.

Digitalisasi

Tim Disnakkeswan Sumbar saat presentasi di Komisi Informasi Sumbar

Sebelum pemberian penghargaan tersebut, Sukarli didampingi Kepala Bidang Bina Usaha Disnakkeswan Sumbar, Ir Nirmala SPt MSi telah melaksanakan tahap presentasi di Komisi Informasi Sumbar dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik.

Dalam pengelolaan pelayanan dan informasi publik, Disnakkeswan Provinsi Sumbar mempunyai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang sudah dibentuk melalui SK Kepala Dinas Nomor 800/07/DPKH-SB-2025 tanggal 23 Juni 2025.

Penanganan pengaduan publik dan layanan informasi publik, menyediakan desk layanan Informasi publik baik secara online maupun offline.

Guna memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon atau pengguna informasi publik, pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi melalui desk layanan informasi publik melakukan layanan langsung/tatap muka.

Selain itu terdapat layanan melalui media diantaranya email: Disnakprovsumbar21@gmail.com, telp/fax: 0751 (28060) dan website http://disnak.sumbarprov.go.id. (NDV)

NICE PIK 2 TANGERANG JADI VENUE BARU INDO LIVESTOCK 2026

Grand Launching Indo Livestock Expo & Forum 2026. (Foto: Istimewa)

Perpindahan venue pagelaran Indo Livestock Expo & Forum pada 16 - 18 Juni 2026 mendatang di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, Tangerang menjadi tonggak sejarah bagi pameran peternakan paling berpengaruh di Tanah Air ini. 

Arya Seta selaku Managing Director PT Napindo Media Ashatama (Napindo) mengemukakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pameran ini merupakan buah dari kepercayaan, kerja sama dan semangat kolaborasi yang luar biasa dari seluruh stakeholder.

Venue baru ini bukan hanya sekadar lokasi baru, namun juga menjadi simbol semangat baru. Tempat di mana para pelaku usaha, akademisi, pemerintah dan asosiasi, serta seluruh peserta pameran akan melanjutkan perjalanan bersama memperkuat industri Indonesia menuju masa depan yang lebih modern dan sumber daya manusia yang lebih berkualitas serta berdaya saing,” jelas Arya dalam acara Grand Launching Indo Livestock Expo & Forum 2026, Kamis (13/11) di Tangerang. 

Dalam sambutannya Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr Drh Agung Suganda MSi menyampaikan, “Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan PT Napindo Media Ashatama menegaskan komitmen bersama dalam pengembangan sektor peternakan. Kami mengucapkan selamat atas langkah strategis PT Napindo Media Ashtama yang telah meningkatkan kualitas dan skala pameran dengan meluncurkan Indo Livestock 2026 di lokasi baru, NICE PIK 2.”  

Venue baru ini menawarkan suasana yang lebih segar, modern, berstandar internasional, didukung akses luas dan fasilitas memadai.  

Grand Launching dan Skala Acara 

Site Tour Indo Livestock 2026. (Foto: Istimewa)

Acara grand launching dihadiri secara eksklusif oleh perwakilan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama dengan asosiasi pendukung, peserta, calon peserta pameran, pihak venue, serta awak media. Momen ini menegaskan kesiapan infrastruktur untuk menyambut acara pada Juni 2026. 

Pameran peternakan berskala internasional ini diproyeksikan menghadirkan lebih dari 600 peserta pameran dari 40 negara, termasuk 12 paviliun negara resmi. 

Ajang ini menargetkan kehadiran 20.000 pengunjung profesional yang terdiri dari para pemimpin industri, inovator, pembuat kebijakan, distributor, akademisi, peneliti, pelaku usaha, dan buyers internasional. 

Indo Livestock 2026 secara khusus akan menghadirkan program unggulan terbaru Zona Farmpreneurship yaitu sebuah ruang inspiratif bagi perusahaan, startup, dan lembaga pelatihan yang menawarkan paket usaha peternakan modern dengan menampilkan produk sekaligus solusi unggulan kepada calon pengusaha muda dan investor. 

Selain itu, akan hadir pula Fisheries Buyers Program yang dirancang khusus untuk mempertemukan eksportir perikanan Indonesia dengan pembeli internasional. Meliputi buyers dari Amerika, Asia Tengah, China, Jepang, Korea, dan Uni Eropa dalam bentuk akses business matchmaking. (NDV)

PRESIDEN PRABOWO LANTIK REKTOR IPB UNIVERSITY SEBAGAI KEPALA BRIN

Prof Dr Arif Satria SP, MSi (Foto: Dok. Infovet)

Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria SP, MSi dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (10/11/2025). 

Melansir dari laman resmi IPB, pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah pada 17 September 1971 menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Lulus dari SD Islam 2 Pekalongan (1984), SMP Islam Pekalongan (1987), dan SMA Muhammadiyah Pekalongan (1990).

Perjalanan akademiknya dimulai di IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 1990. Ia menyelesaikan studi sarjana di Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB pada 1995. Gelar magister diraihnya dari Program Sosiologi Pedesaan IPB pada 1999, dan gelar Doktor diperoleh dari Kagoshima University, Jepang, dalam bidang Marine Policy pada 2006. 

Ayah dari dua anak ini juga pernah menjalani program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.

Tahun 1997 mengawali karir akademik sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB. Pada 2019, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB dalam bidang Ekologi Politik. Pengabdiannya sebagai pemimpin lembaga dimulai pada 2017 saat ia dipercaya menjadi Rektor IPB University untuk periode 2017–2022, serta kembali diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan pada periode 2023–2028.

Kepemimpinan

Selama dua periode kepemimpinan Arif (2018–2022 dan 2023–2028), IPB University mengalami transformasi signifikan melalui inisiatif Global South Leadership in Innopreneurship. Strategi ini membawa IPB menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia dalam bidang pertanian dan biosains tropika.

Reputasi IPB di tingkat global tercermin dalam QS World University Rankings by Subject untuk bidang Agriculture and Forestry, di mana IPB menempati peringkat 45 dunia, peringkat 8 Asia, dan peringkat 1 Asia Tenggara. Dalam THE Impact Rankings, IPB juga berhasil masuk dalam 100 besar dunia, menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tahun 2023 menjadi momentum penting bagi IPB, dengan raihan peringkat 1 dunia untuk SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), peringkat 9 dunia untuk SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), serta peringkat 10 dunia untuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan). Secara konsisten, IPB juga dianugerahi The Best SDGs University Award oleh Bappenas selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2022, 2023, dan 2024.

Selain itu, dalam QS World University Rankings: Sustainability 2025, IPB masuk dalam Top 426 dunia, menempati peringkat ke-2 di Indonesia dan peringkat ke-3 di Asia Tenggara. Prestasi ini diperkuat oleh posisi IPB sebagai peringkat 1 di Indonesia dalam ASEAN University AppliedHE Ranking 2024.

Organisasi

  • Ketua, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), 2021-2026
  • Wakil Ketua, Panitia Seleksi KPK, 2024
  • Ketua, Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, 2021-2023
  • Komisaris Utama, PTPN Holding 2018-2022
  • Ketua Umum, Forum Rektor Indonesia 2020-2021
  • Ketua, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia 2011-2016
  • Presidium, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)

Sumber: arifsatria-staff.ipb.ac.id

IPB UNIVERSITY MENYABET JUARA UMUM DI TIMPI NASIONAL DIES NATALIS ISMAPETI KE-42

Fakultas Peternakan IPB University kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia (TIMPI) yang diselenggarakan pada rangkaian acara Dies Natalis ISMAPETI ke-42. Prestasi ini menjadi bukti nyata keunggulan akademik, kreativitas, dan semangat inovatif mahasiswa IPB University di bidang peternakan.

TIMPI merupakan forum ilmiah sekaligus ajang kompetisi nasional yang mempertemukan mahasiswa peternakan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan, mempererat jejaring antar mahasiswa, serta mendorong lahirnya gagasan dan inovasi di bidang peternakan yang berkelanjutan. Tahun ini, IPB University tampil luar biasa dengan menjuarai berbagai kategori lomba, sehingga berhasil mengukuhkan diri sebagai juara umum.

Dalam kompetisi tersebut, Mahasiswa peternakan IPB mengerahkan kemampuan terbaiknya sehingga berhasil meraih juara pada berbagai lomba, diantaranya yaitu bussines plan, karya tulis ilmiah, infografis, serta olimpiade peternakan. Dengan peraihan juara 2 pada lomba Business Plan, yang mana bidang ini sangat menonjolkan kemampuan mahasiswa dalam merancang strategi bisnis inovatif di sektor peternakan. Kompetisi ini melatih mahasiswa agar mampu mengembangkan ide menjadi bentuk wirausaha yang aplikatif dan berorientasi pada keberlanjutan. Selain itu, IPB juga memperoleh Juara 2 dalam lomba Karya Tulis Ilmiah, yang mencerminkan keunggulan mahasiswa IPB dalam riset dan kemampuan menyusun karya ilmiah berkualitas.

Keberhasilan IPB University tidak berhenti di sana. Pada cabang lomba Esai, mahasiswa IPB berhasil menyabet Juara 2 dan Juara 3, kemampuan dalam membuat essai ini merupakan hal yang penting, karena menunjukkan ketajaman analisis dan kemampuan berpikir kritis terhadap isu-isu aktual dalam dunia peternakan dan pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, di kategori Infografis, IPB University dinobatkan sebagai Juara Favorit, berkat kreativitas dalam menyajikan informasi ilmiah secara visual yang menarik, informatif, dan mudah dipahami.

Dalam sesi sambutan, Dekan Fakultas Peternakan IPB University menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta dan panitia. Beliau menyatakan, “Acara ini merupakan suatu kesempatan untuk bisa berkolaborasi, bertukar ide, dan sharing, tidak hanya kegiatan kemahasiswaan namun juga kegiatan yang lain.”

Beliau menekankan bahwa kegiatan seperti TIMPI memiliki peran penting dalam memperkuat jejaring antar mahasiswa peternakan di Indonesia, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dalam membangun sektor peternakan yang inovatif dan berdaya saing. Jadi sudah sepatutnya bagi sesama mahasiswa peternakan untuk saling bekerjasama dalam kemajuan sektor peternakan, baik dalam skala nasional maupun internasional, mka dari itu diharapkan solidaritas dan silaturahmi antar mahasiswa peternakan dapat selalu terjaga.

Prestasi ini menjadi bukti keberhasilan Fakultas Peternakan IPB University dalam membina mahasiswanya untuk berprestasi secara akademik maupun non-akademik. Dukungan dari dosen pembimbing, fasilitas pembelajaran yang lengkap, serta lingkungan akademik yang kondusif turut berperan dalam keberhasilan tersebut.

Dengan capaian ini, IPB University mempertegas komitmennya untuk terus mencetak generasi muda peternakan yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Fakultas Peternakan IPB University berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan dunia peternakan Indonesia. (Rilis)

PULANG KANDANG 2025: PERKUAT SINERGI ALUMNI, KAMPUS, DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Pulang Kandang 2025 mengusung tema "Nyukcruk Galur, Na Rundayan". (Foto: Istimewa)

Ikatan Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (IKA Fapet Unpad) sukses menyelenggarakan acara Puncak Pulang Kandang 2025 di lingkungan Fakultas Peternakan, Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025). Reuni akbar dua tahunan ini mengusung tema “Nyukcruk Galur, Na Rundayan” yang bermakna menelusuri kembali jejak dan memperkuat persaudaraan, sebagai simbol hubungan emosional yang terus terjaga antara alumni dan almamater.

Acara dihadiri oleh alumni dari berbagai generasi, termasuk para alumni muda dari Kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Kehadiran lintas angkatan ini menegaskan bahwa Fakultas Peternakan Unpad tetap menjadi rumah besar yang menyatukan perjalanan dan peran alumni di berbagai bidang, baik di sektor pemerintahan, akademik, industri, maupun kewirausahaan.

Ketua IKA Fapet Unpad, Reka Gayantika SPt MBus, menyampaikan bahwa Pulang Kandang 2025 bukan sekadar reuni. Kegiatan ini juga menjadi ruang bertemunya pengalaman, pengetahuan, serta jejaring para alumni untuk menghasilkan gagasan baru yang bermanfaat bagi pengembangan kampus dan peternakan Indonesia.

“Pulang Kandang merupakan jembatan berkumpulnya para alumni dengan almamater tercinta. Selain menjadi ajang nostalgia, kegiatan ini memperkuat silaturahmi antar alumni lintas angkatan serta menjadi momentum untuk memunculkan ide-ide baru demi kemajuan kampus dan para alumninya,” ujar Reka.

Ia juga memberikan sambutan khusus kepada para alumni muda. “Selamat datang kepada para alumni muda dari kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Selamat bergabung di komunitas besar IKA Fapet Unpad. Semoga kehadiran kalian menjadi energi baru dalam membangun sinergi berkelanjutan,” tambahnya.

Pulang Kandang 2025 diawali dengan rangkaian Pra Event pada 25-26 Oktober 2025, meliputi Career Fest yang mempertemukan alumni dan mahasiswa dengan peluang karier serta jaringan industri; Farmstastic Festival yang menampilkan perkembangan inovasi dan produk berbasis peternakan; Fapet Fair yang menyoroti kreativitas mahasiswa; serta Fun Run yang diikuti alumni, sivitas akademika, dan masyarakat umum.

Pada acara puncak, kegiatan dimulai dengan kuliah umum bersama alumni, dilanjutkan dengan launching program studi baru, penyaluran donasi bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan, serta parade angkatan yang menjadi simbol kekuatan persaudaraan antar alumni. Tak hanya itu, juga ada sesi tausiah sebagai upaya memperkuat nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan kepekaan sosial dalam kehidupan para alumni.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi, IKA Fapet Unpad memberikan Fapet Award & Fapet Appreciation kepada mahasiswa, dosen, alumni, serta karyawan berprestasi, termasuk ucapan terima kasih kepada mitra industri, sponsor, dan pemberi hibah yang mendukung pengembangan fakultas.

Dekan Fakultas Peternakan UNPAD, Prof Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa kampus akan selalu menjadi tempat kembali bagi keluarga besar alumni. “Jadikan fakultas peternakan sebagai rumah besar yang selalu dirindukan. Dimanapun para alumni berkiprah, baik di tingkat nasional maupun internasional, kampus ini akan selalu membuka pintu untuk kembali membangun bersama,” ungkapnya.

Selain itu, acara juga semakin semarak dengan penampilan Java Jive, Ridwan FT Farmoni, Meteor Rock, Wachdach, Endo X TGIF, Rocket Rockers, serta dipandu oleh MC Edi Brokoli dan Raisa. Suasana hangat, penuh tawa, cerita, serta nostalgia, menjadi penutup yang mempererat ikatan alumni.

IKA Fapet Unpad berharap Pulang Kandang 2025 dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan alumni dalam dunia profesional, penguatan kapasitas akademik fakultas, dan kontribusi industri peternakan Indonesia yang berkelanjutan.

“Semoga sinergi antar alumni seangkatan, lintas angkatan, dan kolaborasi dengan kampus dapat terus berjalan secara konsisten dan memberi dampak positif bagi kemajuan peternakan nasional,” pungkas Reka. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer