-->

NICE PIK 2 TANGERANG JADI VENUE BARU INDO LIVESTOCK 2026

Grand Launching Indo Livestock Expo & Forum 2026. (Foto: Istimewa)

Perpindahan venue pagelaran Indo Livestock Expo & Forum pada 16 - 18 Juni 2026 mendatang di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, Tangerang menjadi tonggak sejarah bagi pameran peternakan paling berpengaruh di Tanah Air ini. 

Arya Seta selaku Managing Director PT Napindo Media Ashatama (Napindo) mengemukakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pameran ini merupakan buah dari kepercayaan, kerja sama dan semangat kolaborasi yang luar biasa dari seluruh stakeholder.

Venue baru ini bukan hanya sekadar lokasi baru, namun juga menjadi simbol semangat baru. Tempat di mana para pelaku usaha, akademisi, pemerintah dan asosiasi, serta seluruh peserta pameran akan melanjutkan perjalanan bersama memperkuat industri Indonesia menuju masa depan yang lebih modern dan sumber daya manusia yang lebih berkualitas serta berdaya saing,” jelas Arya dalam acara Grand Launching Indo Livestock Expo & Forum 2026, Kamis (13/11) di Tangerang. 

Dalam sambutannya Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr Drh Agung Suganda MSi menyampaikan, “Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan PT Napindo Media Ashatama menegaskan komitmen bersama dalam pengembangan sektor peternakan. Kami mengucapkan selamat atas langkah strategis PT Napindo Media Ashtama yang telah meningkatkan kualitas dan skala pameran dengan meluncurkan Indo Livestock 2026 di lokasi baru, NICE PIK 2.”  

Venue baru ini menawarkan suasana yang lebih segar, modern, berstandar internasional, didukung akses luas dan fasilitas memadai.  

Grand Launching dan Skala Acara 

Site Tour Indo Livestock 2026. (Foto: Istimewa)

Acara grand launching dihadiri secara eksklusif oleh perwakilan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama dengan asosiasi pendukung, peserta, calon peserta pameran, pihak venue, serta awak media. Momen ini menegaskan kesiapan infrastruktur untuk menyambut acara pada Juni 2026. 

Pameran peternakan berskala internasional ini diproyeksikan menghadirkan lebih dari 600 peserta pameran dari 40 negara, termasuk 12 paviliun negara resmi. 

Ajang ini menargetkan kehadiran 20.000 pengunjung profesional yang terdiri dari para pemimpin industri, inovator, pembuat kebijakan, distributor, akademisi, peneliti, pelaku usaha, dan buyers internasional. 

Indo Livestock 2026 secara khusus akan menghadirkan program unggulan terbaru Zona Farmpreneurship yaitu sebuah ruang inspiratif bagi perusahaan, startup, dan lembaga pelatihan yang menawarkan paket usaha peternakan modern dengan menampilkan produk sekaligus solusi unggulan kepada calon pengusaha muda dan investor. 

Selain itu, akan hadir pula Fisheries Buyers Program yang dirancang khusus untuk mempertemukan eksportir perikanan Indonesia dengan pembeli internasional. Meliputi buyers dari Amerika, Asia Tengah, China, Jepang, Korea, dan Uni Eropa dalam bentuk akses business matchmaking. (NDV)

PRESIDEN PRABOWO LANTIK REKTOR IPB UNIVERSITY SEBAGAI KEPALA BRIN

Prof Dr Arif Satria SP, MSi (Foto: Dok. Infovet)

Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria SP, MSi dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (10/11/2025). 

Melansir dari laman resmi IPB, pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah pada 17 September 1971 menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Lulus dari SD Islam 2 Pekalongan (1984), SMP Islam Pekalongan (1987), dan SMA Muhammadiyah Pekalongan (1990).

Perjalanan akademiknya dimulai di IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 1990. Ia menyelesaikan studi sarjana di Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB pada 1995. Gelar magister diraihnya dari Program Sosiologi Pedesaan IPB pada 1999, dan gelar Doktor diperoleh dari Kagoshima University, Jepang, dalam bidang Marine Policy pada 2006. 

Ayah dari dua anak ini juga pernah menjalani program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.

Tahun 1997 mengawali karir akademik sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB. Pada 2019, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB dalam bidang Ekologi Politik. Pengabdiannya sebagai pemimpin lembaga dimulai pada 2017 saat ia dipercaya menjadi Rektor IPB University untuk periode 2017–2022, serta kembali diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan pada periode 2023–2028.

Kepemimpinan

Selama dua periode kepemimpinan Arif (2018–2022 dan 2023–2028), IPB University mengalami transformasi signifikan melalui inisiatif Global South Leadership in Innopreneurship. Strategi ini membawa IPB menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia dalam bidang pertanian dan biosains tropika.

Reputasi IPB di tingkat global tercermin dalam QS World University Rankings by Subject untuk bidang Agriculture and Forestry, di mana IPB menempati peringkat 45 dunia, peringkat 8 Asia, dan peringkat 1 Asia Tenggara. Dalam THE Impact Rankings, IPB juga berhasil masuk dalam 100 besar dunia, menunjukkan komitmen dan kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tahun 2023 menjadi momentum penting bagi IPB, dengan raihan peringkat 1 dunia untuk SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), peringkat 9 dunia untuk SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), serta peringkat 10 dunia untuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan). Secara konsisten, IPB juga dianugerahi The Best SDGs University Award oleh Bappenas selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2022, 2023, dan 2024.

Selain itu, dalam QS World University Rankings: Sustainability 2025, IPB masuk dalam Top 426 dunia, menempati peringkat ke-2 di Indonesia dan peringkat ke-3 di Asia Tenggara. Prestasi ini diperkuat oleh posisi IPB sebagai peringkat 1 di Indonesia dalam ASEAN University AppliedHE Ranking 2024.

Organisasi

  • Ketua, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), 2021-2026
  • Wakil Ketua, Panitia Seleksi KPK, 2024
  • Ketua, Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, 2021-2023
  • Komisaris Utama, PTPN Holding 2018-2022
  • Ketua Umum, Forum Rektor Indonesia 2020-2021
  • Ketua, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia 2011-2016
  • Presidium, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)

Sumber: arifsatria-staff.ipb.ac.id

IPB UNIVERSITY MENYABET JUARA UMUM DI TIMPI NASIONAL DIES NATALIS ISMAPETI KE-42

Fakultas Peternakan IPB University kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia (TIMPI) yang diselenggarakan pada rangkaian acara Dies Natalis ISMAPETI ke-42. Prestasi ini menjadi bukti nyata keunggulan akademik, kreativitas, dan semangat inovatif mahasiswa IPB University di bidang peternakan.

TIMPI merupakan forum ilmiah sekaligus ajang kompetisi nasional yang mempertemukan mahasiswa peternakan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan, mempererat jejaring antar mahasiswa, serta mendorong lahirnya gagasan dan inovasi di bidang peternakan yang berkelanjutan. Tahun ini, IPB University tampil luar biasa dengan menjuarai berbagai kategori lomba, sehingga berhasil mengukuhkan diri sebagai juara umum.

Dalam kompetisi tersebut, Mahasiswa peternakan IPB mengerahkan kemampuan terbaiknya sehingga berhasil meraih juara pada berbagai lomba, diantaranya yaitu bussines plan, karya tulis ilmiah, infografis, serta olimpiade peternakan. Dengan peraihan juara 2 pada lomba Business Plan, yang mana bidang ini sangat menonjolkan kemampuan mahasiswa dalam merancang strategi bisnis inovatif di sektor peternakan. Kompetisi ini melatih mahasiswa agar mampu mengembangkan ide menjadi bentuk wirausaha yang aplikatif dan berorientasi pada keberlanjutan. Selain itu, IPB juga memperoleh Juara 2 dalam lomba Karya Tulis Ilmiah, yang mencerminkan keunggulan mahasiswa IPB dalam riset dan kemampuan menyusun karya ilmiah berkualitas.

Keberhasilan IPB University tidak berhenti di sana. Pada cabang lomba Esai, mahasiswa IPB berhasil menyabet Juara 2 dan Juara 3, kemampuan dalam membuat essai ini merupakan hal yang penting, karena menunjukkan ketajaman analisis dan kemampuan berpikir kritis terhadap isu-isu aktual dalam dunia peternakan dan pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, di kategori Infografis, IPB University dinobatkan sebagai Juara Favorit, berkat kreativitas dalam menyajikan informasi ilmiah secara visual yang menarik, informatif, dan mudah dipahami.

Dalam sesi sambutan, Dekan Fakultas Peternakan IPB University menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta dan panitia. Beliau menyatakan, “Acara ini merupakan suatu kesempatan untuk bisa berkolaborasi, bertukar ide, dan sharing, tidak hanya kegiatan kemahasiswaan namun juga kegiatan yang lain.”

Beliau menekankan bahwa kegiatan seperti TIMPI memiliki peran penting dalam memperkuat jejaring antar mahasiswa peternakan di Indonesia, sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dalam membangun sektor peternakan yang inovatif dan berdaya saing. Jadi sudah sepatutnya bagi sesama mahasiswa peternakan untuk saling bekerjasama dalam kemajuan sektor peternakan, baik dalam skala nasional maupun internasional, mka dari itu diharapkan solidaritas dan silaturahmi antar mahasiswa peternakan dapat selalu terjaga.

Prestasi ini menjadi bukti keberhasilan Fakultas Peternakan IPB University dalam membina mahasiswanya untuk berprestasi secara akademik maupun non-akademik. Dukungan dari dosen pembimbing, fasilitas pembelajaran yang lengkap, serta lingkungan akademik yang kondusif turut berperan dalam keberhasilan tersebut.

Dengan capaian ini, IPB University mempertegas komitmennya untuk terus mencetak generasi muda peternakan yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Fakultas Peternakan IPB University berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan dunia peternakan Indonesia. (Rilis)

PULANG KANDANG 2025: PERKUAT SINERGI ALUMNI, KAMPUS, DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Pulang Kandang 2025 mengusung tema "Nyukcruk Galur, Na Rundayan". (Foto: Istimewa)

Ikatan Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (IKA Fapet Unpad) sukses menyelenggarakan acara Puncak Pulang Kandang 2025 di lingkungan Fakultas Peternakan, Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (1/11/2025). Reuni akbar dua tahunan ini mengusung tema “Nyukcruk Galur, Na Rundayan” yang bermakna menelusuri kembali jejak dan memperkuat persaudaraan, sebagai simbol hubungan emosional yang terus terjaga antara alumni dan almamater.

Acara dihadiri oleh alumni dari berbagai generasi, termasuk para alumni muda dari Kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Kehadiran lintas angkatan ini menegaskan bahwa Fakultas Peternakan Unpad tetap menjadi rumah besar yang menyatukan perjalanan dan peran alumni di berbagai bidang, baik di sektor pemerintahan, akademik, industri, maupun kewirausahaan.

Ketua IKA Fapet Unpad, Reka Gayantika SPt MBus, menyampaikan bahwa Pulang Kandang 2025 bukan sekadar reuni. Kegiatan ini juga menjadi ruang bertemunya pengalaman, pengetahuan, serta jejaring para alumni untuk menghasilkan gagasan baru yang bermanfaat bagi pengembangan kampus dan peternakan Indonesia.

“Pulang Kandang merupakan jembatan berkumpulnya para alumni dengan almamater tercinta. Selain menjadi ajang nostalgia, kegiatan ini memperkuat silaturahmi antar alumni lintas angkatan serta menjadi momentum untuk memunculkan ide-ide baru demi kemajuan kampus dan para alumninya,” ujar Reka.

Ia juga memberikan sambutan khusus kepada para alumni muda. “Selamat datang kepada para alumni muda dari kampus Jatinangor dan Kampus Pangandaran. Selamat bergabung di komunitas besar IKA Fapet Unpad. Semoga kehadiran kalian menjadi energi baru dalam membangun sinergi berkelanjutan,” tambahnya.

Pulang Kandang 2025 diawali dengan rangkaian Pra Event pada 25-26 Oktober 2025, meliputi Career Fest yang mempertemukan alumni dan mahasiswa dengan peluang karier serta jaringan industri; Farmstastic Festival yang menampilkan perkembangan inovasi dan produk berbasis peternakan; Fapet Fair yang menyoroti kreativitas mahasiswa; serta Fun Run yang diikuti alumni, sivitas akademika, dan masyarakat umum.

Pada acara puncak, kegiatan dimulai dengan kuliah umum bersama alumni, dilanjutkan dengan launching program studi baru, penyaluran donasi bagi mahasiswa dan tenaga kependidikan, serta parade angkatan yang menjadi simbol kekuatan persaudaraan antar alumni. Tak hanya itu, juga ada sesi tausiah sebagai upaya memperkuat nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan kepekaan sosial dalam kehidupan para alumni.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi, IKA Fapet Unpad memberikan Fapet Award & Fapet Appreciation kepada mahasiswa, dosen, alumni, serta karyawan berprestasi, termasuk ucapan terima kasih kepada mitra industri, sponsor, dan pemberi hibah yang mendukung pengembangan fakultas.

Dekan Fakultas Peternakan UNPAD, Prof Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa kampus akan selalu menjadi tempat kembali bagi keluarga besar alumni. “Jadikan fakultas peternakan sebagai rumah besar yang selalu dirindukan. Dimanapun para alumni berkiprah, baik di tingkat nasional maupun internasional, kampus ini akan selalu membuka pintu untuk kembali membangun bersama,” ungkapnya.

Selain itu, acara juga semakin semarak dengan penampilan Java Jive, Ridwan FT Farmoni, Meteor Rock, Wachdach, Endo X TGIF, Rocket Rockers, serta dipandu oleh MC Edi Brokoli dan Raisa. Suasana hangat, penuh tawa, cerita, serta nostalgia, menjadi penutup yang mempererat ikatan alumni.

IKA Fapet Unpad berharap Pulang Kandang 2025 dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan alumni dalam dunia profesional, penguatan kapasitas akademik fakultas, dan kontribusi industri peternakan Indonesia yang berkelanjutan.

“Semoga sinergi antar alumni seangkatan, lintas angkatan, dan kolaborasi dengan kampus dapat terus berjalan secara konsisten dan memberi dampak positif bagi kemajuan peternakan nasional,” pungkas Reka. (INF)

SEPERTI INI PROYEKSI PERTUMBUHAN INDUSTRI PAKAN DI 2026

Seminar Perunggasan: Overview 2025 dan Outlook 2026 diselenggarakan GPMT (Foto: Infovet)

Pertumbuhan produksi pakan Tanah Air diperkirakan tetap tumbuh positif pada 2026, sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan tren harga jagung domestik.

"Meredanya perang dagang antara AS dan Tiongkok turut membawa dampak  positif terhadap harga jagung global," tutur Direktur Pakan Ditjen PKH Kementerian Pertanian (Kementan), Ir Tri Melasari SPt MSi di Seminar Perunggasan: Overview 2025 dan Outlook 2026 yang digelar oleh Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Jumat (7/11) di ICE BSD.  

Lebih lanjut Tri Melasari memaparkan arah kebijakan dan dukungan regulasi terkait industri pakan yang pertama adalah mengoptimalisasi pemanfaatan bahan pakan lokal dengan pengajuan usulan Domestic Market Obligation (DMO) untuk bungkil inti sawit.

Kementan juga menekankan penambahan jenis bahan pakan bebas PPN, pemberlakuan SNI Wajib Pakan, serta Sertifikasi Pakan oleh LSPro Pakan Ternak.

Manfaat sertifikasi ini meliputi pakan ternak yang beredar memenuhi SNI, adanya perlindungan konsumen terhadap pakan ternak dan perlindungan menuju pasar global. 

Ketua Umum GPMT, Desianto Budi Utomo PhD dalam presentasinya menyebutkan bahwa industri pakan tahun 2025 diprediksi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yakni mencapai 6,7%. Hal ini disebabkan mulai berefeknya Program MBG), terutama di sektor penyerapan produksi telur disusul peningkatan masa pemeliharaan broiler dan juga dengan asumsi peningkatan populasi layer hingga 7%.

Desianto Budi Utomo

Industri pakan menargetkan pertumbuhan produksi pakan tahun 2026 sebesar 6%, dengan pertimbangan kondisi DOC tidak jauh berbeda dengan tahun 2025, serta tetap mempertimbangkan harga jagung sebagai bahan pakan utama juga pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.

“Harga jagung dan harga bahan pakan lainnya sangat mempengaruhi HPP pakan. GPMT berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan produksi jagung serta bahan pakan lokal lainnya agar industri pakan dan industri perunggasan tetap tumbuh,” terang Desi. 

Dukungan pemerintah juga diperlukan terutama terkait risiko masuknya importasi CLQ dari US karena dinilai dapat melumpuhkan industri perunggasan Tanah Air yang telah swasembada bahkan menyerap sekitar 10% dari tenaga kerja nasional. 

DDGS Jagung

Ibnu Edy Wiyono selaku Indonesia Country Director, US Soybean Export Council dalam acara yang sama menyampaikan materi “Produksi Bahan Pakan Impor Tahun 2025 dan Proyeksi Tahun 2026”.

Ibnu Edy Wiyono

Edy menjelaskan terkait pasokan Distillers Dried Grains with Solubles (DDGS) Amerika Serikat yang diproyeksikan tetap kuat, didorong peningkatan produksi etanol dan permintaan global untuk pakan ternak.

Selain itu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga jagung, kebijakan pemerintah (misalnya, Bagian 45Z) serta fluktuasi pasar ekspor.

“Selama produksi etanol terus meningkat, pasokan DDGS akan meningkat sebagai produk sampingan,” ujar Edy. 

Dia menambahkan, harga jagung yang tinggi dapat menurunkan produksi DDGS karena biaya produksi etanol menjadi lebih mahal. Kekeringan juga dapat memengaruhi pasokan jagung, yang pada akhirnya memengaruhi produksi DDGS. 

Kita ketahui DDGS merupakan hasil samping industri penyulingan etanol yang berbahan dasar jagung. Terdapat peluang besar untuk menggunakan DDGS sebagai sumber energi, protein, dan fosfor yang dapat dicerna guna mengurangi biaya pakan. (NDV) 

KOPERASI PUNGGAWA TANI INDONESIA DORONG INOVASI PETERNAK LOKAL DI NLP 2025

Wamentan Sudaryono (batik biru) saat mengunjungi booth Ayam Kampung Andalas didampingi Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia Febroni Purba (baju putih). (Foto: Infovet/Ridwan)

Tangerang Selatan, (6/11/2025). Koperasi Punggawa Tani Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas dan inovasi peternak lokal dengan berpartisipasi pada Nusantara Livestock and Poultry (NLP) Expo 2025, yang berlangsung 6-9 November 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Keikutsertaan ini menjadi bagian dari upaya koperasi dalam memperluas jaringan pasar, memperkenalkan praktik peternakan berkelanjutan, dan memperkuat hilirisasi produk unggulan anggotanya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Pembina Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Sudaryono, turut hadir mengunjungi booth Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mendorong kemandirian dan peningkatan daya saing peternak rakyat.

Dalam kunjungannya, Sudaryono menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai inovasi yang dihasilkan oleh anggota koperasi, khususnya dalam pengembangan sektor peternakan.

“Saya mengapresiasi inovasi yang berkembang dari anggota Koperasi Punggawa Tani Indonesia. Ini menunjukkan bahwa peternak lokal mampu beradaptasi, berinovasi, dan menghasilkan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Sudaryono.

Salah satu anggota yang tampil menonjol dalam pameran ini adalah Ayam Kampung Andalas, sebuah usaha peternakan yang berhasil melakukan hilirisasi pada pemeliharaan ayam lokal. Melalui pembibitan sehat, pengelolaan peternakan yang terstandarisasi, hingga sistem distribusi yang efisien, Ayam Kampung Andalas mampu menyediakan produk unggas lokal yang sehat, berkualitas, dan terjangkau.

Pada gelaran ini, Ayam Kampung Andalas juga memperkenalkan gerobak penjualan ayam lokal yang menjual karkas, filet, kaldu, telur, dan siap saji, yang dirancang untuk hadir di lingkungan pemukiman masyarakat Jakarta dan Bandung. Konsep ini diharapkan dapat semakin mendekatkan produk unggulan peternak lokal kepada konsumen, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi mitra usaha.

Sekretaris Koperasi Punggawa Tani Indonesia, Febroni Purba, menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam pameran NLP Expo 2025 bukan hanya memperkenalkan produk, tetapi juga memperkuat ekosistem yang mendukung keberlanjutan usaha peternak lokal.

“Koperasi hadir untuk menjadi ruang kolaborasi yang mendorong peternak dapat berkembang bersama. Hilirisasi bukan sekadar tentang produksi, tetapi bagaimana produk itu memberi nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Melalui partisipasi ini, Koperasi Punggawa Tani Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus membangun model pemberdayaan peternak yang mandiri, berkelanjutan, dan mampu bersaing dalam pasar nasional dan regional. (INF)

TAMPIL PERDANA, PAMERAN NLP & INDOGRITECH JADI AJANG KOLABORASI PERKUAT KETAHANAN PANGAN

Momen pembukaan Nusantara Livestock and Poultry Expo dan Indogritech Expo 2025 oleh Wamentan Sudaryono didampingi Direktur Debindo Rafidi Iqra Muhamad, bersama para ketua asosiasi terkait. (Foto: Ridwan/Infovet)

Pada penyelenggaraan perdananya, Nusantara Livestock and Poultry Expo (NLP) dan Indogritech Expo 2025, resmi dibuka pada Kamis (6/11/2025), di Nusantara Hall ICE BSD City, Tangerang. Mengambil tempat di Hall 10, pameran ini menjadi ajang kolaborasi dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Debindo selaku penyelenggara yang menginisiasi pameran ini memiliki visi yakni mendukung program pemerintah dalam menaikkan produktivitas di sektor pertanian dan juga peternakan dalam peningkatan ketahanan pangan, yang diharapkan berujung pada pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh,” ujar Direktur Debindo Global Expo, Rafidi Iqra Muhamad, dalam sambutannya pada acara opening ceremony.

Oleh karena itu, pihaknya turut serta menggandeng pemerintah bersama para ahli dari asosiasi terkait, dalam menyelenggarakan expo ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memajukan dan menguatkan sektor pertanian dan peternakan Tanah Air.

“Tentunya kita tidak bisa berjalan sendiri, butuh dukungan dari pemerintah dan para ekspert dari asosiasi. Mari bersama-sama kita manfaatkan pameran ini karena ada banyak program di dalamnya, business networking, dan kemitraan kolaboratif yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, turut hadir dan membuka secara resmi pameran yang berlangsung mulai 6-9 November 2025 ini. Dalam pertemuannya dengan awak media, ia turut memberikan apresiasi terselenggaranya pameran perdana tersebut. “Kegiatan pameran seperti ini sangat bagus. Tidak hanya pertanian saja, tetapi juga ada peternakan dan yang lainnya,” katanya.

Sementara itu, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) yang menjadi Co-Hosted, melalui Ketua Umumnya, Desianto Budi Utomo, menyebut pameran ini menjadi wadah kolaborasi untuk membangun ekosistem yang kuat dalam menyediakan protein hewani dan pangan berkualitas, serta terjangkau bagi masyarakat. “Sektor pertanian, termasuk peternakan unggas di dalamnya merupakan urat nadi dari ketahanan pangan kita,” ucapnya.

Ia memandang hadirnya pameran NLP sebagai momentum untuk meningkatkan nilai industri dan kesejahteraan peternak. “Semoga melalui pameran ini kita dapat memberikan kontribusi nyata dan berkolaborasi dalam membangun subsektor peternakan yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perbibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami. “Nusantara Livestock and Poultry Expo menjadi momentum yang sangat penting bagi perunggasan dalam menjawab berbagai tantangan yang ada.”

Selama empat hari, Nusantara Livestock and Poultry Expo dan Indogritech Expo 2025 digelar bersamaan dengan pameran lintas sektor lainnya, yakni Glasstech Asia & Fenestration Asia (GAFA), Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX), dan IndoBuildTech Part 2 2025. (RBS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer