-->

SEMINAR NASIONAL OUTLOOK BISNIS PETERNAKAN 2019





Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) setiap menjelang penghujung tahun menyelenggarakan Seminar Nasional Outlook Bisnis Peternakan. Seminar Bisnis Peternakan tahun ini siap digelar pada:

Hari/Tanggal   : Rabu, 20 November 2019
Pukul               : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat            : Menara 165, Jl. TB Simatupang, Cilandak Jakarta Selatan

Seminar ini akan menghadirkan narasumber tamu yaitu Pakar Ekonomi, Prof Dr Didik J Rachbini. 

Selain itu dihadiri juga oleh para pimpinan asosiasi bidang peternakan antara lain Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia), Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Perhimpunan Peternak Sapi & Kerbau Indonesia (PPSKI), Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI), Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI).

Acara ini iikuti pelaku usaha bidang peternakan dan kesehatan hewan (pelaku budidaya, perusahaan pakan, breeding farm, obat hewan, pengurus asosiasi bidang peternakan dan lain-lain).

Bisnis Peternakan Menuju Generasi Industri 4.0

Ketua ASOHI Irawati Fari saat memukul gong pembukaan seminar bisnis peternakan 2018 didampingi para pengurus ASOHI. (Foto: Infovet/Ridwan)

“Meningkatkan Konsumsi Protein Hewani Menuju Generasi Industri 4.0” menjadi tema yang diangkat dalam Seminar Nasional Bisnis Peternakan 2018 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Kamis (22/11).

“Kami mencermati isu yang berkembang di dunia bisnis tentang terjadinya era baru yang disebut revolusi industri 4.0, di mana teknologi semakin berkembang dan manusia dituntut lebih mengembangkan pikirannya,” ujar Ketua Panitia, Yana Ariana, ketika menyambut peserta seminar.

Ia menambahkan, dengan berkembangnya dunia bisnis, industri peternakan dituntut mampu membiasakan diri dengan hadirnya revolusi industri tersebut. Sebab industri peternakan merupakan penyedia protein hewani terbesar untuk masyarakat.

Pada kesempatan serupa, Ketua ASOHI, Irawati Fari, menyampaikan, dengan hadirnya revolusi industri stakeholder peternakan dituntut untuk lebih bersinergi. “Kita sebagai pelaku ingin industri ini berjalan dengan baik. Stakeholder peternakan merupakan mitra ASOHI dan kita harus ikut memberi support kepada pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Agar industri peternakan menjadi lebih sehat dan lebih bergeliat,” kata Ira.

Hal tersebut juga disambut baik oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita, yang turut hadir pada seminar tahunan itu. Menurutnya, pelaku industri peternakan diharapkan mampu meningkatkan produksi dan mengembangkan produk-produk baru dengan pemanfaatan teknologi, guna meningkatkan konsumsi protein asal hewan.


Simbolis konsumsi telur sebagai kampanye peningkatan konsumsi protein hewani bersama para stakeholder peternakan, serta Duta Ayam dan Telur Indonesia (pojok kanan). (Foto: Infovet/Ridwan)

Seminar sehari ini turut menghadirkan pembicara tamu Pakar Ekonomi Pertanian, Bayu Krisnamurthi dan menghadirkan narasumber Direktur Pakan Sri Widayati, Direktur Perbibitan Sugiono yang diwakili Kasubdit Standarisasi dan Mutu Ternak, Muhammad Imran, Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping, Ketua ASOHI Irawati Fari, serta pandangan asosiasi peternakan diantaranya GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas), GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak), Pinsar Indonesia (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat), GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional), PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) dan AMI (Asosiasi Monogastrik Indonesia). (RBS)

Yuk, Ikuti Seminar Tingkatkan Konsumsi Protein Hewani Menuju Generasi Industri 4.0




Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan PhD akan menjadi salah satu pembicara Seminar Nasional Bisnis Peternakan bertema ‘Meningkatkan Konsumsi Protein Hewani Menuju Generasi Industri 4.0’.

Selain Anies, para pimpinan asosiasi peternakan juga menjadi narasumber utama diantaranya Direktur Kesehatan Hewan Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa PhD, Direktur Pakan Ir Sri Widayati, Ir Sugiono selaku Direkur Bibit dan Produksi, dan Ketua Umum ASOHI Drh Irawati Fari.

Seminar yang selalu dinantikan oleh pelaku industri peternakan dan khalayak pemerhati peternakan ini diadakan pada Kamis, 22 November 2018 di Menara 165, Jakarta.    

Tema yang diangkat pada seminar kali ini merupakan tema kekinian berkaitan erat dengan revolusi industri 4.0.

Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut peternakan memegang peranan penting dalam mendongkrak perekonomian Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita dalam sebuah kesempatan mengemukakan, dalam proses pembangunan penggunaan teknologi tidak bisa dikesampingkan. Apalagi di era digital seperti saat ini yang hampir semua sektor mengusung revolusi industri 4.0 (industri digital).

Nah, jangan lewatkan ya untuk mengikuti Seminar Nasional Bisnis Peternakan ini. Segera daftarkan diri Anda sebelum 19 November 2018. (NDV)

Gratisss..! Seminar Kehumasan Peternakan


Seminar Nasional Bisnis Peternakan

Tahun 2017 ini kita mencatat peristiwa penting  dalam perdagangan internasional. Sidang WTO memenangkan Brazil yang menggugat Indonesia atas kebijakan impor daging ayam. Kemenangan Brazil ini membawa konsekuensi bahwa daging ayam asal  Brazil akan masuk ke Indonesia dan diperkirakan harganya lebih murah daripada daging lokal.  Saat ini pemerintah sedang naik banding, namun Indonesia tetap harus siap-siap mengatasi tantangan masuknya daging ayam impor yang berpotensi merugikan peternak lokal.

Sebelumnya WTO juga memenangkan gugatan Selandia Baru dan Amerika Serikat mengenai kebijakan Indonesia di bidang impor beberapa komoditi pertanian termasuk daging sapi.

Untuk menyikapi dan mendalami masalah tersebut serta mencari solusinya, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) akan menyelenggarakan seminar nasional bisnis peternakan dengan tema “Tantangan Peternakan Nasional Menghadapi Serbuan Produk Impor”.  

Seminar akan mengundang Dr. Erwidodo, mantan Dubes RI di WTO, sebagai pembicara tamu untuk menyampaikan perihal tantangan peternakan nasional menghadapi serbuan produk impor. Adapun pimpinan asoasiasi peternakan sebagaimana biasanya akan menyampaikan materi tentang kinerja bisnis peternakan tahun 2017 dan prediksi 2018 sesuai bidangnya masing-masing.

Seminar Nasional Bisnis Peternakan merupakan seminar tahunan ASOHI yang menyajikan perkembangan informasi aktual peternakan dan prediksi bisnis peternakan tahun depan.

Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal    : Rabu, 22 November 2017
Waktu               : 08.00 – 15.00 WIB
Tempat             : IPB International  Convention Center /Botani Square  Jl. Padjajaran, Bogor

Pembicara 

1. Dr. Erwidodo (mantan Dubes RI di WTO)
2. Ketua Umum GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas)
3. Ketua Umum GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak)
4. Ketua Umum Pinsar Indonesia (Perhimpunan Insan Peternakan Rakyat Indonesia)
5. Ketua Umum PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia)
6. Ketua Umum AMI (Asosiasi Monogastrik Indonesia)
7. Ketua Umum ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia)

Pendaftaran

Hanya Rp 650.000/orang (include: break, lunch dan makalah)
Konfirmasi pendaftaran hubungi ASOHI  (021 782 9689, 788 41279), Eka Safitri (0815 7475 6947), Aidah (0818 0659 7525) atau emial ke asohipusat@gmail.com; adhes.gita@gmail.com

Batas akhir konfirmasi adalah Rabu, 18 November 2017

Bisnis Peternakan Tahun 2017 Diprediksi Tumbuh


Ketua umum Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Drh. Irawati Fari mengatakan, usaha obat hewan tahun 2016 ini diperkirakan tidak sesuai dengan prediksi yang diungkap dalam seminar nasional bisnis peternakan tahun 2015 yaitu naik sebesar 7-10%.

"Realisasinya diperkirakan tahun 2016 ini tumbuh minus," ujar Irawati pada Seminar Nasional Bisnis Peternakan yang diselenggarakan ASOHI Rabu 23 November 2016 di Menara 165 Jakarta.


Krissantono, Hudian, Arief, Wira Kusuma, Andi Wijanarko

Teguh Boediyana, Sauland Sinaga, Irawati dan moderator Harris P

Sekitar 200 peserta dari berbagai daerah
Berdasarkan data yang dikumpulkan ASOHI, pihaknya melihat pertumbuhan pasar obat hewan untuk ayam petelur diperkirakan naik 10 %, untuk broiler stagnan, sedangkan untuk peternakan sapi minus dan babi stagnan. Namun demikian menurut data GPMT produksi pakan ternak masih tumbuh sekitar 8%.

Seminar Nasional Bisnis Peternakan merupakan seminar nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) setiap menjelang akhir tahun. Seminar menghadirkan pembicara-pembicara tingkat nasional, yaitu para pimpinan asosiasi bidang peternakan serta pembicara tamu yang kompeten di bidang ekonomi makro. Pembicara sesi pertama disi oleh Dirjen Peternakan Drh. Ketut Diarmita, Pimpinan Bank Indonesia Dr. IGP Wira Kusuma, Ketua Umum GPPU Krissantono, Pimpinan GPMT Hudian Pramudyasunu, Wakil Sekjen Pinsar Dr. Arief Karyadi, dengan moderator Haryono Jatmiko. Sesi kedua tampil Ketua Umum PPSKI Ir. Teguh Boediyana, Ketua Umum AMI Dr Sauland Sinaga, Ketua Umum ASOHI Irawati fari dengan moderator Harris Priyadi.
"Seminar kali ini Dr Wira Kusuma hadir menggantikan Dr Juda Agung, selaku Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, yang menyajikan perkembangan ekonomi makro tahun 2016 dan prediksi 2017. Dari presentasi Bank Indonesia, peserta dapat memperoleh gambaran mengenai perkembangan ekonomi makro dan prediksi ke depan sehingga bisa melakukan perencanaan bisnis lebih baik," kata Ketua Panitia Andi Wijanarko yang juga pengurus ASOHI Pusat.

Ia menambahkan, seiring dengan terjadinya perubahan struktur bisnis di dunia peternakan, maka panitia sepakat seminar kali ini mengangkat tema "Menghadapi Perubahan Struktur Bisnis Peternakan yang Dinamis”. Sejumlah masalah aktual di sektor bisnis perunggasan, peternakan sapi perah, sapi potong dan juga peternakan babi menjadi bahasan yang menarik, antara lain vonis KPPU terhadap perusahaan feedlot yang disusul vonis ke perusahaan pembibitan unggas, impor daging kerbau dari India, gejolak harga ayam dan telur yang merugikan peternak, larangan AGP dan sebagainya.

Kepatuhan GPPU 
Berbeda dengan seminar tahun-tahun lalu dimana GPPU menyampaikan data secara detail, seminar kali ini Ketua Umum GPPU Krissantono yang menyampaikan informasi 3 halaman. "Ini tidak seperti biasanya. Ada apa dengan GPPU?" tanya moderator seminar Drh Haryono Jatmiko.

Menanggapi pertanyaan moderator, Krissantono dalam presentasinya menyampaikan "kegalauannya" tentang situasi perbibitan unggas pasca vonis KPPU yang dirasa sangat tidak adil. "Di bulan September tahun lalu, kami rapat dari habis maghrib sampai malam untuk membahas situasi perunggasan bersama Dirjen PKH (saat itu Prof Muladno). Jam 11 malam kami dipaksa untuk tanda tangan melakukan afkir dini parent stock. Kami dengan berat hati patuh pada pemerintah untuk melakukan akfir dini. Namun justru kepatuhan kepada pemerintah membuat kami divonis sebagai kartel. Ini sungguh aneh," ujar Krissantono menyampaikan uneg-unegnya.

Saat ini GPPU menjadi sangat hati-hati menyampaikan data, karena data yang kami kumpulkan, bisa jadi membuat kami dianggap melakukan persekongkolan. "Itu sebabnya pada seminar kali ini kami tidak menyajikan data secara detal," ujar krissantono disambut tawa hadirin.
Meski iklim usaha tidak kondusif, Krissantono menegaskan, prospek Perunggasan th 2017 masih cukup baik mengingat konsumi daging ayam dan telur masih rendah dibanding Negara Asean.
"Konsumsi per Kapita per tahun Daging Ayam masyarakat Indonesia berkisar  9 – 10 Kg,  jadi perunggasan masih punya potensi untuk dikembangkan," ujarnya.

Pertumbuhan perunggasan nasional berkisar antara 5 – 10 %, namun Krissantono wanti-wanti akan berbagai tantangan tahun depan, antara lain dengan kabar bahwa Brasil menang di WTO sehingga negara tersebut akan bisa memasukkan daging ayam ke Indonesia. 

"Karena itu Pemerintah, Asosiasi, Perusahaan dan Peternak harus duduk bersama untuk bisa membuat solusi bersama demi kemajuan  Perunggasan  di Indonesia," ujarnya.  Ia mengusulkan agar kebijakan pemerintah lebih komprehensif atau terpadu dalam suatu Roadmap Perunggasan antara lain, perencanaan raw material (jagung dll), penyusunan perkiraan Supply Demand secara cermat, serta perlunya Payung Hukum penerapan UU PKH dan UU Pangan , dikaitkan dengan pelaksanan UU No. 5 tahun 1999 tentang persaingan usaha.

Tahun 2017 Positif

Senada dengan Ketua GPPU, Pengurus GPMT Hudian Pramudyasunu maupun Ketua Umum ASOHI Irawati Fari memprediksi tahun  2017 perunggasan secara umum akan tumbuh positif. Sementara itu menurut Ketua PPSKI Teguh Boediyana, usaha peternakan sapi perah maupun sapi potong tahun depan kurang bergairah. Peternakan sapi perah kemungkinan akan tumbuh minus karena iklim usaha yang kurang kondusif bagi peternak sapi perah, dimana tidak ada lagi perlindungan bagi peternak sapi. Demkian pula dunia sapi potong, pemerintah sudah memasukan daging kerbau India yang berpengaruh pada menurunnya gairah peternak sapi.

Irawati mengatakan, perunggasan masih cukup menjanjikan, antara lain ditandai dengan ekspansi beberapa pelaku usaha peternakan dan pakan ternak. Namun karena setiap tahun jumlah perusahaan obat hewan bertambah sekitar 10 perusahaan, maka persaingan perusahaan obat hewan makin ketat. Ia menyarankan perusahaan obat hewan mulai serius menggarap pasar ternak sapi, kambing, domba, babi, pet animal dan juga akuakultur.

Adapun mengenai isu AMR (Antimicroba Resistance) yang disertai rencana pelarangan AGP (Antibiotic Growth Promoter), Ira mengatakan , ASOHI terus melakukan berbagai macam kajian dan diskusi dengan pemerintah agar kebijakan tersebut dapat dilakukan secara bertahap dan diterima semua pihak, jangan sampai merugikan industri peternakan.***

Pebajat Bank Indonesia Juda Agung Akan Tampil di Seminar Nasional Peternakan

Dr. Juda Agung
Kepala Departemen kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia Dr. Juda Agung direncanakan akan tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional Bisnis Peternakan, tanggal 23 November mendatang. Demikian ketua panitia seminar nasional Drh. Andi Widjanarko,  kepada majalahinfovet.com.

Seminar Nasional Bisnis Peternakan merupakan seminar nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI). Diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun dan menghadirkan pembicara-pembicara tingkat nasional, yaitu para pimpinan asosiasi bidang peternakan serta pembicara tamu yang kompeten di bidang ekonomi makro.

"Seminar kali ini Pak  Juda Agung, selaku Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, yang akan menyajikan perkembangan ekonomi makro tahun 2016 dan prediksi 2017. Diharapkan peserta dapat memperoleh gambaran mengenai perkembangan ekonomi dan prediksi ke depan sehingga bisa melakukan perencanaan bisnis lebih baik," kata Andi yang juga pengurus ASOHI Pusat.

Ia menambahkan, seiring dengan terjadinya perubahan struktur bisnis di dunia peternakan, maka panitia sepakat seminar kali ini mengangkat tema" Menghadapi Perubahan Struktur Bisnis Peternakan yang Dinamis”. Sejumlah masalah aktual di sektor bisnis perunggasan, peternakan sapi perah, sapi potong dan juga peternakan babi kemungkinan akan menjadi bahasan yang menarik, antara lain vonis KPPU terhadap perusahaan feedlot yang disusul vonis ke perusahaan pembibitan unggas, impor daging kerbau dari India dan sebagainya.



Dari kiri: Irawati Fari, Muladno, Andi Wijanarko, pada seminar 2015
Sementara itu Ketua Umum ASOHI Drh. Irawati Fari menyampaikan, pihaknya juga mengundang Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. Ketut Diarmita MP yang baru menjabat sekitar sebulan, menggantikan Prof Muladno. "Kami berharap Dirjen bisa menyampaikan keynote speech pada seminar ini," katanya.

Seperti biasa, seminar tahunan ini akan diikuti oleh berbagai kalangan di bidang peternakan baik pelaku budidaya, perusahaan pakan, obat hewan breeding farm, feedloter, importir, eksportir, utusan pemerintah, akademisi, kedutaan dan atase pertanian/perdagangan  negara sahabat dan pihak lain yang berminat di bidang peternakan.

Adapun topik dan pembicara seminar adalah :

1. Ketua Umum GPPU : “Potret Bisnis Pembibitan Unggas 2016 dan Prospek 2017”
2. Ketua Umum GPMT: “Potret Bisnis Pakan Ternak 2016 dan Prospek 2017”
3. Ketua Umum Pinsar Indonesia : “Potret Pasar Unggas 2016 dan Prediksi Pasar 2017”
4. Ketua Umum ASOHI : “Potret Bisnis Industri Obat Hewan 2016 dan Prospek 2017”
5. Ketua Umum PPSKI : “Potret Bisnis Sapi Potong dan Sapi Perah 2016 dan Prospek 2017”
6. Ketua Umum AMI : “Potret Bisnis Ternak Babi Tahun 2016 dan Prospek 2017”
7. Dr. Juda Agung :“Perkembangan Ekonomi Makro Tahun 2016 dan Prediksi 2017”



Berikut ini informasi yang perlu anda ketahui jika ingin mendaftar sebagai peserta seminar:

Hari, Tanggal : Rabu, 23 November 2016  
Waktu             : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat           : Menara 165
                        Jl. TB Simatupang Kav 1 Cilandak, Jakarta Selatan

Investasi        : Rp 650.000/orang (include: break, lunch dan makalah)

Pembayaran via transfer ke Rek Bank Mandiri Cab Pasar Minggu Pejaten no. 126.0098041451 a.n ASOHI

Info lebih lanjut hubungi: 08777 829 6375 (Mariyam)

*Deadline pendaftaran 16 November 2016


ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer