Lagi – lagi apresiasi yang tinggi terlihat
dari para peserta dalam kegiatan Pelatihan Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan
(PJTOH). Pelatihan yang secara rutin dilangsungkan oleh ASOHI tiap tahunnya
tersebut kini sudah mencapai angkatan ke-XVIII dengan peserta 92 orang. Acara
tersebut dilangsungkan pada tanggal 6 – 9 Agustus 2019 yang lalu. Tidak
sendirian, ASOHI turut pula menggandeng Direktorat Keswan Kementan dalam
menyelenggarakan hajatan tersebut.
Ketua Panitia Drh Forlin Tinora dalam
sambutannya mengatakan bahwa pelatihan PJTOH bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Penanggung
Jawab Teknis Obat Hewan (PJTOH). Selain itu acara ini juga merupakan ajang
dalam mensertifikasi dokter hewan dan apoteker yang bekerja pada berbagai
instansi yang melibatkan unsur obat hewan di dalamnya. “Nantinya selain
memiliki kemampuan sebagai PJTOH, peserta juga akan tersertifikasi sebagai
bentuk legalitas mereka sebagai petugas penanggung jawab teknis di instansi
mereka masing – masing. Dengan lulus dari pelatihan ini, mereka jadi punya
nilai tambah dan bargaining yang kuat
bahwa mereka telah dibekali kemampuan teknis,” pungkasnya.
Sementara itu, mewakili
Ketua Umum ASOH, Drh Andi Wijanarko mengungkapkan bahwa profesi dokter hewan
dan apoteker mutlak memiliki skill sebagai
penangung jawab teknis. “Dalam perundangan sudah ada perintahnya, oleh
karenanya ASOHI sebagai salah satu partner
pemerintah wajib membantu pemerintah dalam membekali para dokter hewan dan
apoteker dengan skill yang mumpuni,”
tukasnya.
 |
Sebanyak 92 Peserta Mengikuti Pelatihan PJTOH Angkatan XVIII (Foto : CR) |
Pada kesempatan tersebut
hadir pula Kasubdit Pengawas Obat Hewan Drh Ni Made Isriyanthi. Mewakili
Dirkeswan yang berhalangan hadir, wanita yang akrab disapa Ibu Ria tersebut
turut memberikan apresiasi setinggi – tingginya terhadap acara tersebut. “Pelatihan
PJTOH sudah angkatan XVIII dan saya lihat pesertanya semakin ramai. Ini kan
merupakan indikasi bahwa kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
ditaati oleh seluruh perusahaan obat hewan. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung ini, dan berharap agar semua stakeholder dapat menjadi partner yang baik bagi pemerintah agar
kebijakan yang dibuat dapat menjadi win –
win solution bagi semuanya,” ungkap Ria.
Materi yang diberikan dalam
acara tersebut sangat variatif, para narasumber yang dihadirkan juga merupakan
orang – orang yang kompeten dan berdedikasi tinggi di bidangnya. Mulai dari
Legislasi, Tupoksi PJTOH, CPOHB, kode etik dokter hewan dan bahkan hal – hal yang
bersifat teknis mengenai sediaan obat hewan juga feed additive dibahas dalam pelatihan selama dua hari tersebut.
Pada hari ke-3, peserta
pelatihan diajak plesir ke Balai Besar Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Obat
Hewan (BBPMSOH). Tujuan dari kunjungan
tersebut yakni meningkatkan pengetahuan bagi para peserta terhadap Tata Cara
Pengiriman Sampel Pengujian Mutu Obat Hewan dan meninjau langsung segala
fasilitas yang dimiliki oleh BBPMSOH.
Selain berkunjung, meninjau dan melihat - lihat fasilitas
BBPMSOH, peserta juga diberikan materi mengenai pengiriman sampel, dari
mulai handling sampai dengan segala macam administrasinya.
Pertanyaan - pertanyaan dari peserta pun silih berganti mewarnai sesi diskusi
singkat pada kesempatan hari itu.
Salah seorang peserta dari PT Gold Coin, Drh Vicky Diawan
menyatakan bahwa kunjungan ke BBPMSOH sangat berkesan baginya. "Selama ini
saya enggak tahu gimana fasilitas ini dalamnya, tapi sekarang jadi tahu dan lebih
mengerti serta paham bagaimana alur pengujian obat hewan untuk
diregistrasikan," pungkasnya. (CR)