-->

FESTIVAL AYAM TELUR DAN SUSU 2025, RELEVAN DENGAN PROGRAM MBG

Talkshow hari pertama gelaran Festival Ayam Telur dan Susu, Sabtu 19 Juli 2025. (Foto: NDV)

Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) relevan dan sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini dikemukakan Rudi Sarasono selaku Direktur Utama PT Permata Kreasi Media, penyelenggara ILDEX Indonesia dan FATS 2025.

“Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil serta ibu menyusui sebagai penerima manfaat,” kata Rudi saat membuka gelaran FATS di Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Berkolaborasi dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), kegiatan FATS tahun ini diselenggarakan di kawasan Lapangan Hijau Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu 19 - 20 Juli 2025. 

Berbagai agenda acara memeriahkan FATS 2025 antara lain talkshow, seminar, kreasi mahasiswa untuk menu makanan MBG, bazaar, hiburan, dan senam jantung sehat. Lomba Poster yang bertema Gizi & Kecerdasan untuk siswa SLTA digelar hari sebelumnya.  

Talkshow pada hari pertama bertema “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Rantai Pasok Bahan Pangan” menghadirkan narasumber I  Made Dewa Agung K.N  (Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional), I Ketut Wirata (Direktur Kesmavet, Kemenetrian Pertanian) dan Cecep Muhammad Wahyudin Wakil (Ketua Umum  Bidang Peternakan, KADIN).  

Hari kedua digelar lalkshow mengangkat topik “Protein Hewani sebagai Sumber Gizi Anak Bangsa” mengundang nara sumber Rizal M Damanik (Guru Besar IPB University), Audy Joinaldy (Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia), serta Hasudungan A. Sidabalok (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI).

Dalam kesempatan yang sama Rektor UAI, Prof Dr Ir Asep Saefudin MSc mengatakan Universitas Al Azhar Indonesia merasa terhormat menjadi mitra kegiatan FATS 2025.

Menurut Asep, kegiatan ini sejalan dengan komitmen UAI dalam meningkatkan literasi gizi di Masyarakat sekaligus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun generasi sehat dan cerdas. 

“Tema yang diusung ini sangat relevan dengan upaya kita bersama dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kami mendorong keterlibatan mahasiswa dalam merespons isu strategis bangsa, termasuk melalui pengembangan menu dan edukasi gizi dalam mendukung program MBG. Kami berharap kolaborasi ini mempu meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi  protein hewani, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perbaikan gizi dan kualitas SDM Indonesia,” paparnya.

Dirjen PKH Agung Suganda membuka EXSACT-A 2025 International Seminar

FATS 2025 juga dihadiri oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda yang turut membuka Exsact-A International Seminar “Nourishing Minds: Innovations From Poultry, Eggs, and Milk”.

Selain itu hadir pula Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan KADIN, Walikota Jakarta  Selatan, Staf Ahli Badan Pangan Nasional, Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, Ketua & Pengurus Asosiasi Terkait, pelaku usaha peternakan, mahasiswa,  penggerak PKK DKI dan masyarakat umum. (NDV

PT MALINDO FOOD DELIGHT EKSPOR 40 TON PRODUK OLAHAN AYAM KE EMPAT NEGARA

Seremoni pengguntingan pita dalam acara pelepasan ekspor produk olahan ayam

Produk olahan ayam PT Malindo Food Delight diekspor ke empat negara sekaligus  yakni Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Singapura, dan Jepang. Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Drh Agung Suganda MSi di kawasan pabrik PT Malindo Food Delight, Cikarang, Senin (14/7/2025).

Direktur PT Malindo Food Delight, Ir Rewin Hanrahan mengemukakan ekspor ke negara UEA merupakan yang perdana. Total volume ekspor mencapai 40 ton dengan nilai transaksi US$ 149.000 atau setara Rp2,4 miliar. 

Rewin Hanrahan

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengapresiasi keberhasilan PT Malindo Food Delight dalam mengembangkan pasar ekspor. 

Sebanyak 40 ton produk yang diekspor, 11 ton di antaranya dikirim ke Uni Emirat Arab. Selain itu, 11 ton dikirim ke Oman, 12 ton ke Singapura, dan 6 ton ke Jepang. Agung berharap ekspor ke kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dapat segera terwujud. 

“Kita punya jemaah haji setiap tahun tidak kurang dari 221 ribu orang dan jemaah umrah nyaris setiap hari ada yang umrah ke sana. Tentu di kateringnya jika ada olahan yang diproduksi Malindo akan semakin mantap. Karena rasanya sama dengan yang di sini,” lanjut Agung.

Menurut Agung, dukungan ekspor produk olahan unggas merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong hilirisasi dan memperluas pasar. Hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurai tekanan di pasar domestik.

“Keberhasilan ini bukan sekadar pencapaian komersial, namun juga bukti nyata bahwa produk peternakan Indonesia siap bersaing di pasar global serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” tandasnya. 

Rewin menambahkan bahwa semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

“Ini berkat dukungan Kementan yang terus mendorong dan memfasilitasi pelaku industri untuk menembus pasar ekspor. Karena hal ini tidak dapat berhasil tanpa G to G,” ujar Rewin.

Dia menyebut ekspor perdana ke Uni Emirat Arab sebagai momentum penting bagi perluasan pasar. Sementara permintaan dari Jepang dan Singapura tetap stabil, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.

“Ke depan kami berkomitmen terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar ekspor, dan memperkuat sistem mutu serta penelusuran produk demi membawa nama baik Indonesia di panggung internasional,” ujar Rewin.

Produk yang diekspor mencakup berbagai merek seperti Sunny Gold, Ciki Wiki, Sohib, dan Lulu. Rewin mengatakan beberapa negara tujuan meminta formula yang disesuaikan dengan kesukaan pasar mereka. (NDV)

CJ INDONESIA GELAR SEMINAR NUTRISI YANG PRESISI PADA UNGGAS

Pembicara seminar (dari kiri): Henri E. Prasetyo, Ruben Kriseldi, Jae Cheol Kim, dan Roxanne Barrion, dipandu oleh Sally Cho. (Foto-foto: Dok. Infovet)

CJ Indonesia bekerja sama dengan Majalah Infovet menggelar seminar hybrid CJ Indonesia Seminar 2025 “Precision Poultry Nutrition: Optimizing Amino Acid Profiles for Enhanced Efficiency” yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Kegiatan diawali pembukaan oleh Marketing Director CJ Indonesia Ryan Ji dan dipandu oleh CJ Bio APAC Marketing Sally Cho, dengan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya.

Suasana seminar.

Mengawali sesi pertama seminar, Ruben Kriseldi PhD dari Aviagen, memaparkan mengenai Optimizing Amino Acid Profile to Enhance Growth Performance and Efficiency in Poultry Production. Ia menjelaskan mengenai perbandingan penggunaan branched-chain amino acid (BCAA) di antaranya leucine, isoleucine, dan valine pada unggas terhadap respons dari body weight dan FCR.

Sementara itu, Nutrisionist DMC, Henri E. Prasetyo DVM MVsc, turut menambahkan pemaparan soal Optimizing Broiler Performance with Low Protein Diet Towards Sustainable Poultry Nutrition. Ia menjabarkan bagaimana meningkatnya biaya protein, tekanan lingkungan akibat emisi nitrogen, serta tantangan efisiensi dan keberlanjutan bagi industri unggas.

Sesi tanya jawab.

“Tujuan dari low protein diet (LDP) adalah untuk mengurangi level dari crude protein, kemudian diharapkan bisa mempertahankan performa dan efisiensi pakan, serta dapat mengurangi ekskresi nitrogen,” jelasnya.

Disimpulkan juga bahwa LDP dapat menjadi solusi nutrisi yang presisi dan ramah lingkungan, sekaligus dibarengi dengan pembenahan secara holistik dari sisi formulasi pakan, manajemen, dan evaluasi terhadap performa unggas.

Foto bersama usai pemberian cinderamata.

Pada sesi kedua, Global Head of Technical CJ BIO, Dr Jae Cheol Kim, turut menyampaikan materi mengenai Precision Nitrogen Nutrition for Efficient Poultry Production dan ATSC Poultry Manager CJ BIO, Dr Roxanne Barrion mengenai Functional Benefits from Amino Acids to Boost Poultry Production Efficiency.

Roxanne menjelaskan beberapa asam amino esensial yang berperan penting dalam menggertak respons imunitas pada unggas broiler, juga berkontribusi terhadap penurunan kondisi stres yang berdampak pada performa produksi dan kualitas telur, serta tingkat mortalitas pada unggas layer. Sedangkan pada breeder, pemberian asam amino esensial mampu meningkatkan daya tetas/kesuburan telur dan memperpanjang masa simpannya. (RBS)

VAKSINASI PMK TERUS DIGENCARKAN UNTUK MENJAGA DAN TINGKATKAN KEKEBALAN TERNAK

Pemeriksaan PMK pada hewan ternak. (Foto: Istimewa)

Penguatan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui vaksinasi nasional secara bertahap terus digaungkan. Setelah vaksinasi Tahap I (Februari-April 2025) selesai, kini vaksinasi Tahap II digencarkan pada Juli-September 2025, sebagai bagian dari strategi pemberian vaksin booster untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan ternak secara berkelanjutan.

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), kembali mencanangkan Bulan Vaksinasi PMK sebagai ajakan nasional bagi pemerintah daerah, asosiasi, perguruan tinggi, peternak, serta pelaku usaha untuk bersama-sama mendukung percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Bulan Vaksinasi PMK menjadi momentum untuk mempercepat cakupan vaksinasi demi melindungi ternak dan menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dirjen PKH, Agung Suganda, di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Ia menekankan, vaksin booster pada tahap kedua ini sangat penting dilakukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan hewan terhadap virus PMK, terutama di wilayah-wilayah dengan lalu lintas ternak yang tinggi atau berisiko tinggi penularan.

“Perlindungan terhadap ternak sama artinya dengan perlindungan terhadap sumber penghidupan peternak dan ekonomi pangan kita. Mari kita sukseskan bersama Bulan Vaksinasi PMK,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Hendra Wibawa, menjelaskan bahwa vaksinasi bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas dan ketepatan waktu. “Pemberian vaksin booster pada periode ini bertujuan memperkuat antibodi yang sebelumnya telah terbentuk. Tanpa booster, kekebalan akan menurun dan bisa membuka peluang virus kembali menyerang,” kata Hendra.

Ia juga mengimbau vaksinasi harus didukung dengan praktik biosekuriti di tingkat peternak. “Vaksin saja tidak cukup. Peternak juga harus disiplin menjaga kebersihan kandang, membatasi lalu lintas hewan, dan melapor jika ada gejala klinis pada ternak,” imbuh dia.

Pemerintah menegaskan bahwa vaksinasi PMK merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju Indonesia bebas PMK. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha peternakan, hingga kesadaran para peternak. (INF)

SADITA SAMBUT DELEGASI PERUSAHAAN UKRAINA, BAHAS KERJA SAMA TEKNOLOGI KESEHATAN HEWAN

Kunjungan bisnis perusahaan farmasi mineral ke Sadita diharapkan bermanfaat besar bagi peternakan Indonesia (Foto: Istimewa)

PT Satwa Medika Utama (Sadita) menerima kunjungan dua perwakilan perusahaan farmasi mineral asal Ukraina, Dr Dinesh dari Malaysia dan Mr Ravshan dari Uzbekistan, Rabu (9/7/2025). 

Pertemuan berlangsung di kantor cabang Sadita, Makassar. Dalam kunjungan tersebut, dibahas rencana kerja sama strategis dalam menghadirkan produk kesehatan hewan berbasis teknologi tinggi yang efisien dan ramah lingkungan, sebuah teknologi yang bahkan belum pernah hadir sebelumnya di pasar Indonesia.

Direktur PT Satwa Medika Utama, Drh Ilsan Arvan Nurgas MSi menyambut langsung para tamu internasional tersebut. Ilsan mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya terhadap peluang kolaborasi yang terbuka lebar ini.

“Sekarang kita harus membuka peluang baru untuk masa depan. Kami juga tidak tahu kenapa Mr Ravshan dan Dr Dinesh memilih Sadita untuk kunjungan pertama, tapi semoga dari kedua belah pihak dapat menjadi partner di masa depan,” ujar Ilsan dalam keterangan resmi yang diterima Infovet. 

Menurut penjelasan dari Dr Dinesh, produk yang dibawa oleh perusahaan asal Ukraina ini memiliki efisiensi yang luar biasa, hanya dengan 1 liter produk dapat digunakan untuk 15 ribu liter air. Ini tentu menjadi terobosan baru yang sangat relevan dengan tantangan di dunia peternakan, di mana efektivitas dan efisiensi menjadi kebutuhan utama.

“Kami percaya Sadita telah memiliki customer di mana-mana. Kami melihat Sadita sebagai mitra yang mempunyai jaringan kuat dan pemahaman lapangan yang baik,” ungkap Dr Dinesh.

Lebih dari sekadar kunjungan bisnis, pertemuan ini membuka peluang besar untuk masa depan dunia peternakan di Indonesia. Dengan jaringan distribusi Sadita yang sudah tersebar luas, kehadiran teknologi dari Ukraina ini diyakini bisa memberi manfaat besar bagi peternak, terutama dalam meningkatkan performa dan kesehatan hewan ternak secara menyeluruh.

Sadita berharap bahwa kerja sama ini bukan hanya sebatas proyek, tetapi bisa berkembang menjadi kemitraan jangka panjang yang membawa dampak positif dalam 5 hingga 10 tahun mendatang bagi industri peternakan nasional. (INF)

LANGKAH NYATA MENUJU KOLABORASI INDUSTRI HEWAN KESAYANGAN YANG LEBIH KUAT

Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur. (Foto-foto: Istimewa)

Jakarta (8/7/2025), Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur, sukses menjadi forum strategis yang mempertemukan pelaku utama industri hewan kesayangan dari dalam dan luar negeri.

Acara ini didukung penuh oleh Jakarta Pet Expo 2025 sebagai sponsor utama dan menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan kolaborasi industri. Untuk pertama kalinya, Asosiasi Petshop Indonesia (ASPIN) dan Perhimpunan Pengusaha Makanan Hewan Kesayangan Indonesia (PPMHKI) bertemu langsung dalam forum resmi dan menjalin kerja sama konkret dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Delegasi Investor Industri Hewan Kesayangan dari China, yaitu Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Pada kesempatan seminar tersebut, hadir sebagai narasumber utama Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dirkesmavet) Kementerian Pertanian Dr Drh Nuryani Zainuddin MSi, yang menyampaikan pentingnya sinergi industri dalam menciptakan ekosistem bisnis hewan kesayangan yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kehadiran beliau memberikan pandangan komprehensif terkait dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri ini, baik dari aspek kesehatan hewan, regulasi, hingga peluang bisnis.

Nuryani Zainuddin saat memaparkan presentasinya.

Pertemuan bisnis ini menjadi titik awal penting bagi terciptanya kerja sama nyata antar pelaku industri hewan kesayangan di Indonesia. ASPIN dan PPMHKI sepakat untuk menyatukan visi dan menyusun langkah bersama demi kemajuan sektor ini.

Langkah tersebut mencerminkan perubahan cara pandang, dari pola kerja yang cenderung individual, kini mulai membangun kemitraan yang saling mendukung. Kedua asosiasi menyadari bahwa perbedaan dalam pendekatan, model usaha, dan kekuatan masing-masing justru bisa menjadi nilai tambah jika digabungkan. Bersama, mereka bisa membentuk ekosistem industri yang lebih kuat, terhubung, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

ASPIN dan PPMHKI usai penandatanganan MoU bersama Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Dengan terjalinnya kerja sama ini membuka banyak peluang baru, mulai dari memperluas jaringan distribusi, meningkatkan daya saing produk lokal, hingga masuknya investasi dan teknologi dari mitra luar negeri. Kerja sama lintas negara ini diharapkan bisa mempercepat perkembangan industri hewan kesayangan Indonesia agar semakin maju dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendorong sinergi dan pertumbuhan industri, Jakarta Pet Expo 2025 mengundang seluruh pelaku usaha untuk bergabung sebagai exhibitor dalam pameran B2B terbesar industri hewan kesayangan di Indonesia, yang akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 26-29 November 2025. (INF)

Informasi lebih lanjut hubungi:
Iwan
Phone: +62 816-1959-183
Email: iwan.abimanjoe@19-event.com
Visit: www.jakartapetexpo.com
Maryam
Phone: +62 877-7829-6375

SEKTOR UNGGAS INDIA MENDESAK IMPOR PAKAN GM DI TENGAH BIAYA YANG MENINGKAT

Sektor unggas India berada di persimpangan jalan karena melonjaknya biaya pakan mengancam profitabilitas dan keberlanjutan. Dengan negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung dengan AS, para pemimpin industri mendorong akses ke biji-bijian pakan yang dimodifikasi secara genetika (GM) untuk meringankan beban. Namun, proposal tersebut telah memicu perdebatan tajam tentang tarif, keamanan pangan, dan dampak jangka panjang pada pertanian dalam negeri.

Seiring India semakin dekat untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan AS, perdebatan semakin intensif tentang tarif pada produk pertanian utama. Peternak unggas di India mendesak pihak berwenang untuk mempertimbangkan membuka pasar untuk impor AS atas produk yang dimodifikasi secara genetika (GM) dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas industri yang sedang terpuruk, Ricky Thaper, Sekretaris Bersama Federasi Unggas India, mengatakan kepada outlet berita lokal Asian Agribiz.

Biaya pakan yang melonjak tetap menjadi perhatian utama bagi para peternak unggas India. Pada tahun pemasaran 2025/2026, industri ini diproyeksikan akan mengalami penurunan profitabilitas rata-rata 50% karena kenaikan tajam harga jagung dan kedelai, kata Crisil Rating, sebuah lembaga konsultan lokal, dalam sebuah laporan berdasarkan survei terhadap 30 peternakan unggas pada Februari 2025.

India memiliki tarif impor yang tinggi untuk kedelai, yang menjadi penghalang ekspor AS. Tarif untuk kedelai AS berkisar antara 45-56,5%, termasuk pajak. Biaya tinggi ini membuat ekspor kedelai AS ke India menjadi tidak layak secara ekonomi.

Menurut Thaper, industri unggas India secara teratur menghadapi kekurangan biji-bijian pakan dan mengizinkan kedelai dan jagung GM masuk ke pasar dapat secara signifikan mengurangi beban produsen. Beberapa badan industri, termasuk Konfederasi Industri India (CII), juga telah menganjurkan agar impor kedelai dan jagung GM diizinkan, dengan alasan "kenaikan harga pakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang mengancam profitabilitas sektor unggas.

Para analis memperingatkan bahwa beralih ke impor akan membahayakan ketahanan pangan India dan merusak kepercayaan publik, karena peraturan veteriner yang ada akan mempersulit penerapan kontrol ketat atas perputaran biji-bijian GM di pasar.

SEMINAR INFOVET: SOROTI PERKEMBANGAN OBAT HEWAN PASCA PANDEMI & SOFT LAUNCH IOHI 2025

Foto bersama usai seminar Infovet bertajuk “Perkembangan Obat Hewan Pasca Pandemi COVID-19”. (Foto-foto: Dok. Infovet)

Dalam rangka memeriahkan Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Grand City Convex, Surabaya, Majalah Infovet menggelar seminar bertajuk “Perkembangan Obat Hewan Pasca Pandemi COVID-19”. Acara berlangsung pada Rabu (2/7/2025), pukul 15:00, di Ruang Teater 2, dan dihadiri oleh para pelaku usaha di bidang obat hewan, pakan, dan peternakan.

Seminar ini juga menjadi momentum soft launching buku Indeks Obat Hewan Indonesia (IOHI) edisi 2025, sebuah publikasi eksklusif yang mendata produk obat hewan terdaftar di Indonesia.

Hadir sebagai narasumber yakni Ketua Umum ASOHI periode 2010-2015, sekaligus Ketua Tim Penyusun IOHI, Drh M. Rakhmat Nuriyanto MM, didampingi oleh pemandu acara selaku Pemimpin Umum/Redaksi Majalah Infovet, Bambang Suharno.

Rakhmat Nuriyanto (kiri) dan Bambang Suharno 

Dalam pengantarnya, Bambang menjelaskan bahwa PT Gallus Indonesia Utama adalah penerbit Majalah Infovet, Info Akuakultur, dan Cat&Dog. Selain itu, Gallus juga memiliki beberapa unit usaha lainnya seperti GITAPustaka, GITA EO, GITA Consultant, dan GITA Studio. GITAPustaka telah menerbitkan berbagai buku, termasuk IOHI yang merupakan satu-satunya buku rujukan tentang obat hewan di Indonesia. Buku ini menyajikan data lengkap obat hewan impor maupun lokal yang telah memiliki nomor registrasi dari Kementerian Pertanian.

Bambang Suharno saat memandu acara seminar

Sementara itu, Rakhmat dalam paparannya mengungkapkan bahwa pasar obat hewan sempat mengalami penurunan selama pandemi, namun kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. “Menariknya, data menunjukkan jumlah obat hewan yang didaftarkan terus meningkat. Ini menandakan persaingan antar perusahaan obat hewan semakin ketat,” ujarnya.

Rakhmat Nuriyanto ketika memaparkan presentasinya

Dalam kesempatan tersebut, juga diperkenalkan format terbaru IOHI yang hadir dalam dua versi, yaitu cetak dan online melalui situs indeksobathewanindonesia.com. Versi online memudahkan pengguna mencari data dengan cepat melalui kotak pencarian. Misalnya, cukup mengetik “vaksin unggas” dan berbagai merek vaksin unggas akan langsung ditampilkan.

GITAPustaka juga memberikan promo khusus selama pameran berlangsung, berupa bonus akses gratis IOHI online bagi pembeli IOHI cetak edisi 2025 hingga buku tersebut resmi terbit.

Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi informasi tentang dinamika industri obat hewan di era pasca pandemi, tetapi juga mempertegas peran Infovet sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat peternakan dan kesehatan hewan. (BS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer