-->

ISMAPETI PEDULI: SOLIDARITAS MAHASISWA PETERNAKAN UNTUK KEMANUSIAAN INDONESIA

Donasi yang diinisiasi PB ISMAPETI disalurkan ke warga terdampak bencana. (Foto: Istimewa)

Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) melalui Pengurus Besar (PB) ISMAPETI menginisiasi gerakan kemanusiaan nasional sebagai respons atas bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Indonesia. Aksi ini menjadi momentum konsolidasi kepedulian mahasiswa peternakan se-Indonesia untuk hadir dan bergerak bersama membantu masyarakat terdampak.

Gerakan kemanusiaan ini diawali dengan dibukanya Open Donasi Nasional yang ditujukan kepada seluruh BEM dan Himpunan Mahasiswa Peternakan di bawah naungan ISMAPETI. Melalui surat instruksi resmi, PB ISMAPETI mendorong para ketua BEM/Kahim untuk menjadi ujung tombak di kampus masing-masing, menggerakkan mahasiswa, dan merumuskan konsep aksi kemanusiaan sesuai kondisi daerah.

“Urusan kemanusiaan adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harap surat instruksi ini menjadi pengingat bahwa solidaritas mahasiswa peternakan harus hidup kapan pun masyarakat membutuhkan,” demikian pesan yang disampaikan PB ISMAPETI dalam seruan aksi tersebut.

Hasil kerja kolektif ini membuahkan capaian besar. Total donasi yang terkumpul dari seluruh wilayah sebesar Rp 15.036.765. Donasi ini merupakan hasil gotong royong PB, pengurus wilayah, serta seluruh mahasiswa peternakan Indonesia.

Tak berhenti pada penggalangan, ISMAPETI juga turun langsung ke lapangan. Aksi kemanusiaan dilaksanakan secara serentak di delapan kota, yakni Medan, Lampung, Bogor, Magelang, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

Bantuan kemudian disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana di lima wilayah, di antaranya Tanjung Pura-Langkat dan Pinangsori-Sibolga (Sumatra Utara), Aceh Tamiang (Provinsi Aceh), Solok (Sumatra Barat), dan Malang (Jawa Timur).

Kepala Bidang Sosial Masyarakat PB ISMAPETI, Feri Andrian, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat. “Terima kasih kepada seluruh BEM, himpunan, mahasiswa peternakan, dan masyarakat umum yang telah berdonasi dan turun langsung di lapangan. Ini bukti bahwa solidaritas kita masih hidup dan kuat,” ujarnya dalam siaran resmi ISMAPETI yang diterima Infovet, Rabu (10/12/2025).

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PB ISMAPETI, M. Syarkhul Muin, bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi sesaat, melainkan komitmen jangka panjang organisasi terhadap nilai kemanusiaan.

“Kami harap aksi kemanusiaan ini dapat menjadi contoh bahwa mahasiswa peternakan tidak hanya berkarya dalam ruang akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat. Semoga semangat ini terus berlanjut dan memperkuat kontribusi kita bagi Indonesia,” tegasnya.

Melalui aksi kemanusiaan yang terstruktur, kolaboratif, dan menyeluruh, ISMAPETI menunjukkan bahwa peran mahasiswa peternakan melampaui batas kampus, hadir untuk bangsa, bekerja untuk kemanusiaan, dan bergerak bersama demi pemulihan masyarakat Indonesia. (INF)

ADM ANIMAL NUTRITION INDONESIA RESMIKAN PENGIRIMAN PERDANA TXB 99 TOXIN BINDER KE THAILAND

Pengguntingan pita melepas keberangkatan ekspor ADM TXB 99 ke Thailand. (Foto-foto: Dok. ADM dan Infovet)

PT ADM Animal Nutrition Indonesia menembus pasar global dengan mengekspor ADM TXB 99, produk dengan kemampuan daya ikat terhadap mikotoksin mencapai 99% ke Thailand. Total sebanyak 100 ton produk toxin binder ini dikemas dalam dua container diberangkatkan dari ADM Animal Nutrition Indonesia, Pasuruan Plant, Selasa (25/11/2025).

Seremoni pelepasan ekspor perdana ini dihadiri perwakilan dari Badan Karantina Indonesia, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur, Kementerian Pertanian (Kementan), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, serta para customer/relasi.

Wully Wahyuni

Country General Manager ADM Animal Nutrition Indonesia, Wully Wahyuni, menyampaikan, “Acara ini lebih dari sekadar seremonial, namun juga deklarasi bahwa Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Tim ADM Animal Nutrition Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kehadiran kami di kawasan Asia-Pasifik.”

Wully menambahkan bahwa ekspor perdana ini merupakan momentum besar, karena Thailand merupakan pasar yang sangat selektif dengan standar kualitas dan kepatuhan yang ketat. “Memasuki pasar ini menunjukkan kekuatan produk serta tim kami,” ujarnya.

Produk ADM TXB 99 sebelumnya telah melewati uji di Trilogy (laboratorium eksternal di US) untuk quality assessment serta safety and performance test, diproduksi di fasilitas ADM yang telah tersertifikasi CPOHB, FSSC 22000, dan FAMI-QS, serta telah terdaftar di Kementerian Pertanian.

Balai Karantina Indonesia menempelkan stiker quarantine checked di kontainer.

“Pada awal November, ADM mengirimkan 50 ton ke Thailand, disusul pesanan kedua sebanyak 50 ton, sehingga total mencapai 100 ton hanya dalam satu bulan. Kami juga telah menerima permintaan untuk mengekspor hingga 450 ton pada Maret 2026,” jelas Wully. Saat ini tim ADM juga tengah menjajaki peluang di berbagai pasar tambahan, termasuk India, Australia, dan Filipina.

Sriyanto

Deputi Bidang Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia, Drh Sriyanto MSi PhD, menyampaikan apresiasi atas tercapainya ekspor perdana produk ADM. “Ekspor ini membuktikan bahwa obat hewan khususnya premix mampu menembus pasar internasional. Karantina akan terus mendukung melalui akselerasi layanan sertifikasi, pengawasan, serta jaminan produk yang diekspor untuk memenuhi persyaratan negara tujuan,” ujar Sriyanto.

Arief Wicaksono

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Pengawasan Obat Hewan, Kementan, Drh Arif Wicaksono MSi, mengatakan, “Dalam meningkatkan devisa ekspor, peran pemerintah banyak merubah regulasi-regulasi salah satunya adalah mempermudah proses registrasi obat hewan yang di dalamnya terdapat premix, khususnya untuk ekspor.”

Selain itu, Kementan melakukan pendampingan bagi para pelaku usaha obat hewan untuk mempromosikan produk unggulan yang dapat diusung di dalam pertemuan dengan para duta besar kenegaraan.

“Kami sebanyak mungkin mendorong produk lokal khususnya obat hewan untuk ekspor baik dengan mempercepat proses registrasi dan pemenuhan dokumen persyaratan. Dalam kegiatan perdagangan, setiap negara membutuhkan Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin (COO) dari pemerintah setempat. Pasti kita buatkan sepanjang produk itu bisa dijual ke negara lain,” terang Arief.

Terkait regulasi teknis negara tujuan ekspor terutama keamanan dari kontaminasi, lanjut Arief, sifatnya living document atau berubah mengikuti perkembangan global. “Dalam hal ini Thailand mengadopsi dari Uni Eropa. Kita pun tentunya mempersiapkan diri juga membuat standar tinggi untuk kemudian mengharmonisasi persyaratan negara pengimpor,” imbuhnya.

Acara pelepasan ekspor perdana ADM ini dimeriahkan penampilan tarian Nusantara, marching band orchestra, serta kegiatan plant tour yang dipandu oleh Plant Manager ADM Animal Nutrition Indonesia-Pasuruan, Sidik Priyono.

Daya Ikat yang Unggul

Salah satu varian toxin binder ADM ini memiliki keunggulan di antaranya diproduksi dengan raw material yakni clay mineral dengan kualitas premium.

Yan Andria

“Kami menyeleksi ketat raw material dari beberapa sourcing, bahan dasar kami adalah bahan tambang clay mineral kemudian kami lakukan serangkaian tes dan dihasilkan bentonite dengan kemampuan mengikat toksin jauh lebih premium,” ungkap Technical Operation Manager-APAC, Yan Andria.

Yan menambahkan, berdasarkan hasil tes laboratorium rekanan ADM di US, daya ikat produk ADM TXB 99 terhadap mikotoksin mencapai hampir 100%.

Pengetesan pun secara rutin dilakukan untuk mendapatkan hasil yang konsisten baik. “Kami juga mengirim sampel ke beberapa negara potensi tujuan ekspor untuk mereka selanjutnya test on-farm. Setelah dilakukan research dan uji in vitro, pihak kami juga menuliskan rekomendasi dosis yang optimum tanpa merusak nutrisi dari premix dan pakan yang digunakan. Kesimpulannya, secara struktur clay mineral kami mengikat senyawa toksin saja,” tambahnya.

Jika dibandingkan dengan produk sejenis, toxin binder ADM juga mempunyai keistimewaan adsorption dan desorption atau daya ikat dan daya lepas setelah mengikat atau binding efficiency merujuk pada angka 99%. (NDV)

KETUA ASOHI 2025-2029 HADIRI PELEPASAN EKSPOR PERDANA ADM

Ketua Umum ASOHI, Akhmad Harris Priyadi (berbaju biru) saat ditemui awak media. (Foto: Istimewa)

Ketua Umum Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) terpilih periode 2025-2029, Drh Akhmad Harris Priyadi menjadi salah satu tamu undangan acara pelepasan ekspor perdana PT ADM Animal Nutrition Indonesia di Pasuruan, Selasa (25/11/2025).

Ditemui awak media, Harris mengemukakan bahwa kiprah ekspor ADM sangat berarti bagi industri obat hewan. Dia memandang, produk toxin binder merupakan produk strategis yang mendukung sustainability dan strategi antimicrobial resistance (AMR) dengan cara mencegah kontaminasi mikotoksin pada pakan ternak, sehingga mengurangi kebutuhan antibiotik.

“Kita ketahui aflatoxin bisa melemahkan daya tubuh, sehingga pengobatan antiobiotik yang seharusnya selesai 3-5 hari bisa extend. Apabila bisa mikotoksin itu di-eliminer, pengobatan tidak disertai penyakit lainnya, merupakan dampak lanjutan adanya mikotoksin,” papar Harris.

Pencegahan dengan penggunaan toxin binder secara tidak langsung dapat mengoptimalkan proses pencernaan dan metabolisme nutrien tetap berlangsung optimal. Nutrien yang tercukupi dan metabolisme yang optimal akan meningkatkan produktivitas ternak.

“Penggunaan toxin binder dalam pakan berperan penting dalam pemeliharaan ternak, dampaknya sangat besar,” tandas Harris.

Berbicara tentang sustainability, sekarang ini industri peternakan tengah dihadapkan dengan situasi kelangkaan dan para pelaku usaha mengalami keterbatasan dalam memilih bahan baku pakan.

Menurut Harris, terdapat level bahan baku yang masih dapat digunakan atau tidak dibuang, apabila diproteksi dengan baik. Caranya dengan memberikan toxin binder berkualiatas yang bekerja secara baik serta dengan dosis tepat, sehingga bahan baku atau produk yang tadinya kurang layak bisa digunakan sesuai dengan risikonya.

“Karena saat ini kita banyak melakukan kompromi, setelah adanya terjadi kelangkaan bahan baku,” ujarnya.

Lebih lanjut, Harris mengatakan bahwa Thailand merupakan sebuah negara dengan mindset global dan sudah sejajar dengan negara Eropa di bidang peternakan.

“Pencapaian ADM dengan mengeskpor produknya ke Thailand ini sebuah breakthru dan kita semua harus support. Semoga menjadi pemantik bagi para anggota ASOHI khususnya untuk kemudian bisa sharing pengalaman sebagai eksportir,” pungkasnya. (NDV)

LANTIK PENGURUS NASIONAL, AHI KUKUHKAN VISI CIPTAKAN SAPI HOLSTEIN ADAPTIF UNTUK PETERNAK

Foto bersama dalam acara Pelantikan Pengurus Pleno Nasional AHI periode 2025-2029. (Foto: Istimewa)

Asosiasi Holstein Indonesia (AHI) resmi menyelenggarakan Pelantikan Pengurus Pleno Nasional AHI periode 2025-2029, di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Bandung, Jumat (28/11/2025).

Dalam sambutannya, Ketua Umum AHI, Dr Ir Rochadi Tawaf MS, menegaskan bahwa momen ini merupakan amanat penting dari AD/ART AHI. Ia menekankan bahwa AHI adalah satu-satunya organisasi peternakan sapi yang bergerak spesifik di bidang perbibitan (breeders association) di Indonesia.

“Tuntutan yang diemban organisasi ini amatlah berat. Pasalnya, AHI tidak hanya menjadi tolok ukur (benchmark) perkembangan persusuan, namun juga merupakan kepanjangan tangan kegiatan perbibitan sapi yang selama ini dilakukan oleh pemerintah. Seperti halnya pembentukan bibit dasar dan bibit sebar di Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik pemerintah,” ujarnya.

Harapan utama yang dibebankan kepada AHI adalah mengawal sapi-sapi unggul hasil seleksi, progeny, dan sertifikasi, sehingga memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi dan produktivitas sapi perah secara nasional.

Cita-cita luhur AHI yang dirumuskan dalam kongres nasional adalah membentuk “Sapi Holstein Indonesia, yang adaptif dengan ekosistem dan budaya masyarakat, untuk kesejahteraan peternak.”

Dalam upaya mengaktualisasikan cita-cita tersebut, AHI telah memperkuat jejaring internasional. Langkah strategis ini dilakukan dengan kehadirannya pada World Dairy Expo di Medison Wisconsin bulan lalu, pertemuan dengan Asosiasi Holstein USA dan Asosiasi Animal Breeder USA untuk menjajaki kerja sama, serta menjalin kolaborasi riset pengembangan sapi Holstein di Indonesia dengan International Livestock Research Institute (ILRI) melalui proyek Asia-Africa Dairy Genetic Gain (AADGG Project).

Dukungan Pemerintah Daerah dan Fokus Kesejahteraan
Kepala DKPP Jawa Barat, menyatakan bahwa komitmen pemerintah mendukung penuh kegiatan AHI. Dalam kesempatan ini, disoroti tiga pilar penting yang harus menjadi fokus kerja sama sinergis antara pemerintah, perguruan tinggi, dan asosiasi, yaitu pengembangan pedet; memastikan ketersediaan pakan yang memadai, murah, dan berkualitas; serta optimalisasi pemanfaatan kotoran ternak (kohe) sebagai sumber pendapatan masyarakat peternak.

Pemerintah Jawa Barat berharap AHI dapat membantu meningkatkan produksi susu dan penyelesaian masalah limbah sapi perah yang mencemari sungai di Jawa Barat.

FGD Strategis: Sertifikasi dan Kemandirian Genetik
Rangkaian acara dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) yang membahas “Strategi Implementasi Sertifikasi Sapi Holstein Indonesia.” Topik ini dianggap sebagai langkah strategi awal bagi AHI untuk mengawal peningkatan produksi dan produktivitas sapi perah.

Sertifikasi ini menurut AHI dipandang esensial untuk membangun database nasional, meningkatkan mutu genetik melalui verifikasi kualitas (estimated breeding value/EBV), dan mempercepat proses terbentuknya bibit sapi Holstein Indonesia yang unggul.

Model pengembangan sapi perah (Delmansarah) di Jawa Barat, akan dijadikan objek kerja sama antar stakeholder peternakan sapi perah seperti koperasi (GKSI), perusahaan peternakan (mega/medium dairy farm), AHI (asosiasi breeders), dan perguruan tinggi (Unpad dan IPB) dalam membangun persusuan nasional.

AHI menyadari bahwa tercapainya target nasional ini memerlukan kepengurusan nasional yang tangguh, berkomitmen, dan berkemampuan tinggi untuk mengeliminasi kendala sektor persusuan saat ini.

“Pengukuhan pengurus ini diharapkan menjadi motivasi kuat bagi seluruh jajaran AHI untuk menjadikan asosiasi sebagai tolok ukur perkembangan persusuan nasional. AHI berkomitmen penuh untuk melaksanakan program kerjanya demi mendukung upaya pemerintah menciptakan iklim yang kondusif serta membangun persusuan nasional yang berkelanjutan,” tukas Rochadi. (INF)

JAPFA DISTRIBUSIKAN BANTUAN TELUR DAN SUSU UNTUK WARGA SUMBAR

Bantuan diserahkan oleh Andre selaku perwakilan dari Japfa dan diterima langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah (Foto: Istimewa)

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mendistribusikan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (3/12/2025). Bantuan diserahkan oleh Andre selaku perwakilan dari Japfa dan diterima langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, di Kompleks Kantor Gubernur Sumbar.

Bantuan tersebut terdiri dari 30 ribu butir telur, 50 dus susu, 100 karung beras kemasan 10 kilogram, serta 20 dus air mineral kemasan 330 ml.

Seluruh bantuan selanjutnya disalurkan ke Posko Bencana Alam Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, untuk segera didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT Japfa Comfeed pada masa sulit bagi masyarakat Sumbar. Dia menegaskan, dukungan dari dunia usaha sangat membantu pemerintah dalam percepatan penanganan dampak bencana.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Sumbar, Ir Sukarli SPt MSi IPU mengapresiasi kontribusi perusahaan yang bergerak di bidang produksi pangan tersebut.

Menurutnya, bantuan berupa telur sangat relevan untuk kebutuhan gizi masyarakat terdampak, terutama anak-anak dan lansia di lokasi pengungsian.

“Telur adalah sumber protein hewani yang mudah dibagikan dan cepat dimanfaatkan masyarakat. Kami menyampaikan apresiasi kepada Japfa yang selalu responsif ketika Sumbar menghadapi situasi darurat. Ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan daerah,” kata Sukarli.

Lanjut dia, koordinasi antara Disnakkeswan, Dinas Sosial dan berbagai pihak donatur akan terus diperkuat untuk memastikan bantuan tepat sasaran serta merata di wilayah yang mengalami kerusakan paling parah. 

Kepala Bidang Bina Usaha Disnakkeswan Sumbar, Ir Nirmala SPt MSi yang dihubungi redaksi Infovet menambahkan informasi diantaranya pada Jumat, 28 November lalu ribuan ekor bangkai ayam di peternakan kawasan Sunua, Padang Pariaman tengah dievakuasi.

Ditambahkannya, terdapat peternakan ayam kemitraan perusahaan juga turut terdampak banjir dan telah diupayakan untuk pengiriman sarana produksi peternakan (Sapronak), termasuk pakan. (INF)

GERAKAN SERENTAK PELAYANAN IB DI JAWA TIMUR

Foto bersama dalam kegiatan Gerakan Serentak Pelayanan IB di Jember, Jawa Timur. (Foto: Infovet/Heru)

Senin (24/11/2025), bertempat di City Forest Jember telah dilaksanakan kegiatan Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) 2025 bersama Gubernur Jawa Timur yang dihadiri sebanyak 850 orang dari seluruh kabupaten dan kota yang membidangi fungsi peternakan di Jawa Timur.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Indyah Aryani MM, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dalam mendukung peningkatan populasi sapi di Jawa Timur. Kegiatan ini menampilkan pelayanan IB serentak diwakili 38 kabupaten/kota.

“Ini sebagai puncak kegiatan IB serentak di Provinsi Jawa Timur yang dicatatkan pada rekor MURI. Jawa Timur memiliki 1.417 petugas IB, 750 petugas pemeriksa kebuntingan, 95 dokter hewan, 1.500 paramedik veteriner, 94 pengawas bibit ternak, dan 58 pengawas mutu pakan, serta 95 pengawas obat hewan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Dr Khofifah Indar Parawansa, dalam pidatonya menyampaikan bahwa kegiatan ini juga untuk memberikan apresiasi, motivasi, dan semangat kepada stakeholder bidang peternakan dalam rangka meningkatkan populasi sapi pasca wabah PMK yang telah dilakukan IB selama 2024 telah menghasilkan kelahiran pedet sebanyak 1,1 juta ekor.

“Capaian tersebut menjadi yang tertinggi secara nasional dan menjadi pendorong peningkatan populasi dan produksi ternak selaras dengan hal tersebut. Di 2025 (Januari-November), Jawa Timur telah melaksanakan IB pada sapi sebanyak 1.019.397 ekor dan telah tercatat di MURI sebagai IB terbanyak dalam kurun waktu satu tahun,” ujarnya.

Kendatin demikian, ia juga terus mengimbau agar peternak tetap waspada terhadap PMK dengan melakukan vaksinasi, biosekuriti, kebersihan kendang, hingga lalu lintas ternak yang terpantau dan terkendali.

“Sebagai lumbungan pangan terutama potensi sektor pertanian, peternakan, perikanan darat dan perikanan laut, posisi Jawa Timur sangat strategis untuk mendukung produksi pangan dalam negeri,” ungkapnya.

Sektor peternakan sebagai sepertiga pangan sumber protein memiliki potensi yang luar biasa. Tahun 2024 Jawa timur berdasarkan data BPS memiliki capaian populasi ternak di antaranya sapi potong 3,11 juta ekor (26% terhadap populasi nasional 11,75 juta ekor), sapi perah 292,26 ribu ekor (60% terhadap populasi nasional 485,82 ribu ekor), kambing 5,03 juta ekor (32% terhadap populasi nasional 15,71 juta ekor), ayam ras pedaging 418,73 juta ekor (13% terhadap nasional sebanyak 3,15 miliar ekor), ayam ras petelur 131,85 juta ekor (32% terhadap nasional 414,76 juta ekor).

Kemudian dari sisi produksi daging sapi 121,387 ton (20% terhadap produksi nasional 597,754 ton), susu 746,712 ton (58% terhadap produksi nasional 808,352 ton), dan telur 2,02 juta ton (32% terhadap produksi nasional 6,34 juta ton).

Khofifah juga menegaskan akan terus berupaya meningkatkan populasi dan produktivitas sapi potong dan sapi perah melalui beberapa intervensi, antara lain penerapan teknologi IB dan transfer embrio untuk peningkatan kualitas genetik dan mengoptimalkan reproduksi ternak; pelaksanaan vaksinasi untuk pengendalian penyakit; serta peningkatan SDM melalui bimbingan teknis untuk menumbuhkan peternak milenial.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut ia turut menyerahkan penghargaan kepada petugas IB, dokter hewan, dan kelompok berprestasi untuk dinas dengan kinerja optimalisasi reproduksi terbaik tahun 2025 diberikan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung. (HR)

BANJIR SUMATERA, PETERNAK AYAM MERUGI RATUSAN JUTA

Ribuan ekor ayam mati terendam banjir di Sunua, Padang Pariaman

Bencana banjir yang melanda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini tak hanya membuat lumpuh aktivitas warga dan dirasakan masyarakat, tapi juga membawa dampak yang memilukan bagi para peternak.  

Redaksi Infovet, Senin (1/12/2025) menerima pesan WhatsApp dari Sukarli, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, dilaporkan perkembangan subsektor peternakan yang terdampak banjir, khususnya ayam broiler dan ayam petelur.

Diantaranya kandang closed house kapasitas 10.000 ekor di Gunung Nago Padang hanyut, kerugian capai ratusan juta. Peternakan ayam populasi 45.000 ekor di Lubuk Minturun, salah satu kelurahan di kecamatan Koto Tangah, Padang juga terdampak.

Begitu juga kondisi ayam dan kandang di Simpang Lintas Lubuk Alung Padang Pariaman dengan kapasitas 8.000 ekor terendam banjir. Peternakan ayam di Kecamatan Kayu Tanam, Palembayan, Sunua Padang Pariaman pun hanyut diterjang banjir. (NDV)


PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA SERAHKAN BANTUAN UNTUK SUMATERA BARAT


 Bantuan dari PT CPI berupa telur, mie dan air mineral. (Foto: Istimewa)

Bantuan kemanusiaan dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tbk tiba di Posko Tanggap Bencana Sumatera Barat (Sumbar), Senin (1/12/2025) untuk diteruskan ke masyarakat terdampak bencana alam.

Proses penyerahan bantuan dilakukan oleh Syahruddin didampingi Usman selaku perwakilan dari CPI kepada Gubernur Sumbar, Mahyedi Ansharullah. CPI juga telah membagikan bantuan sembako kepada 44 KK terdampak di sekitar pabrik CPI, di Padang Pariaman. 

CPI juga menyalurkan bantuan kepada 11 ASN dan tenaga outsourcing DPKH Sumbar yang terdampak banjir. Bantuan berupa telur 16.500 butir, mie instan 168 dus, dan air mineral 86 dus. 

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir dan mempercepat proses pemulihan,” kata Syahruddin.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Sukarli mengatakan bantuan ini selanjutnya akan disalurkan ke sejumlah titik yang membutuhkan pasokan logistik, terutama daerah yang mengalami kerusakan cukup parah. (NDV)


ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer