|
Webinar Memperingati HUT BBPMSOH |
Balai Besar Pengujian Mutu dan
Sertifikasi Obat Hewan (BBPSMOH) Gunung Sindur menggelar webinar
“Penanggulangan Wabah PMK di Indonesia” yang dilaksanakan dalam rangka memaknai
77 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dan 37 Tahun BBPMSOH pada Selasa (16/8). Webinar yang
digelar secara virtual memanfaatkan fasilitas zoom meeting menghadirkan nara
sumber salah satunya Ketua Umum ASOHI Drh Irawati Fari.
Webinar dibuka dengan sambutan dan
arahan dari Direktur Kesehatan Hewan Dr drh Nuryani Zainuddin . Kemudian
dilanjutkan dengan paparan dari Kepala BBPMSOH Drh Maidaswar MSi yang bertajuk
“37 Tahun BBPMSOH Membersamai”.
Pembicara kedua Prof Dr drh I Wayan T
Wibawan MS membawakan materi berjudul “Pedoman vaksinasi PMK pada ternak dalam
upaya penanggulangan dan pengendalian Penyakit PMK di Indonesia”. Sementara perwakilan dari Bagian Fitofarmaka
IPB University memberikan paparan bertajuk, “Penggunaan obat hewan alami
sebagai terapi pendukung dalam penanggulangan penyakit virus di Indonesia.”
Pembicara terakhir Ketua Umum ASOHI
Drh Irawati Fari membawakan materi bertajuk “Peran Penting ASOHI Untuk
Penyediaan Obat Hewan Di Masa Wabah PMK.” Dalam paparannya Irawati menekankan
selama wabah Penyakit PMK ini ASOHI secara aktif ikut dalam Pertemuan/Rapat
dengan Lembaga Pemerintah ; Kementan, Kemenko Ekonomi, Kemenko Maritim dan
Investasi dan Badan Nasional Penaggulangan Bencana. ASOHI terdaftar sebagai
anggota SATGAS BNPB Pusat & Propinsi.
Berbagai kegiatan ASOHI diantaranya melakukan koordinasi kegiatan
sehubungan dengan peran ASOHI dalam memberikan donasi dalam kondisi kedaruratan
dan koordinasi penyediaan Obat Hewan supportive
dan disinfectant. Koordinasi dengan
ASOHI Daerah dalam penggalangan donasi Obat Hewan dan penyalurannya kepada
pemerintah. Memfasilitasi anggota ASOHI dalam percepatan proses dalam
mendapatkan rekomendasi impor untuk Obat Hewan PMK.
“Kami menyarankan donasi langsung dari
ASOHI Daerah kepada Pemda setempat yang berlangsung sampai sekarang. Koordinasi
dengan produsen dan Importir Obat Hewan dalam rangka kesiapan untuk memenuhi
kebutuhan Vaksin dan Obat Hewan. Meyelenggarakan Webinar PMK, 29 Juni 2022. Pembentukan
Satgas PMK – ASOHI melalui Surat ASOHI bernomor KP 007/ASH/VI/2022. ASOHI
berperan aktif dan cepat memberikan informasi ketersediaan stok, jenis vaksin
PMK yang tersedia dan informasi lain yang dibutuhkan Pemerintah untuk
penanggulangan PMK. Koordinasi rutin dan intens dengan Satgas PMK Kementan,”
terang Irawati.
Irawati melanjutkan, hingga saat ini
kegiatan donasi penyediaan Obat Hewan supportive
dan disinfectant yang dilakukan oleh
ASOHI Pusat dan Daerah telah mencakup 14 Provinsi. Diantaranya di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Medan,
Bangka Belitung (oleh ASOHI Sumsel), Sumatera Selatan, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah (oleh ASOHI Kalsel), NTB (oleh ASOHI Bali), dan Sulawesi
Selatan.
Secara total perkiraan nilai total
donasi ASOHI dalam rupiah mencapai Rp. 668.585.000 dengan rincian Desinfektan
Rp. 390.645.000, Obat Hewan Rp. 196.500.000, Obat Luka Rp. 26.400.000, dan
Lain-Lain Rp. 55.040.000.
Irawati juga menuturkan permasalahan
obat hewan yang saat ini menjadi tantangan dalam pengendalian wabah PMK.
Diantaranya adalah soal data kebutuhan vaksin dan obat hewan. Kemudian juga
soal administrasi Rekomendasi impor, Registrasi & Registrasi ulang yang
sedikit banyak menghambat akselerasi penyediaan obat hewan untuk PMK. Belum
lagi soal penyediaan & distribusi, penggunaan obat hewan yang teregistrasi,
isu AMR, dan prosedur penyediaan via
pemerintah (e-catalog).
Irawati juga menjelaskan tentang
adanya informasi di medsos dari Pemerintah untuk menggunakan desinfektan
berbahan kimia RT (tidak memiliki nomor registrasi). Banyaknya penggunaan
desinfektan yang belum terdaftar, seperti pemutih pakaian, asam sitrat, dan lain-lain
yang mana itu dilakukan oleh pemerintah sendiri.
“Lambatnya pengambilan keputusan Pemerintah untuk
menentukan jenis vaksin import yang disetujui juga menjadi slah satu tantangan
dalam akselerasi pengendalian wabah PMK,” ujar Irawati. (INF)