-->

CEVA ANIMAL HEALTH

CEVA ANIMAL HEALTH

Boehringer Ingelheim

Boehringer Ingelheim

SIDO AGUNG FEED

SIDO AGUNG FEED

INFOVET EDISI MEI 2023

INFOVET EDISI MEI 2023

Susunan Redaksi

Pemimpin Umum/Redaksi
Ir. Bambang Suharno


Wakil Pemimpin Umum

Drh. Rakhmat Nurijanto, MM


Wakil Pemimpin Redaksi/Pemimpin Usaha
Ir. Darmanung Siswantoro


Redaktur Pelaksana
Ridwan Bayu Seto


Koordinator Peliputan
Nunung Dwi Verawati


Redaksi:
Wawan Kurniawan, SPt

Drh. Cholillurrahman (Jabodetabek)

Drh. Yonathan Rahardjo (Jatim)
Drh. Masdjoko Rudyanto,MS (Bali)
Drh Heru Rachmadi (NTB)
Dr. Sadarman S.Pt, MSi (Riau)
Drh. Sry Deniati (Sulsel)
Drh. Joko Susilo (Lampung)
Drh. Putut Pantoyo (Sumatera Selatan)

Kontributor:
Prof. Dr. Drh. Charles Rangga Tabbu,
Drh. Deddy Kusmanagandi, MM,
Gani Haryanto,
Drh. Ketut T. Sukata, MBA,
Drs. Tony Unandar MS.
Prof. Dr. Drh. CA Nidom MS.


Kabag Produksi & Sirkulasi
M. Fachrur Rozi

Staf Produksi & Sirkulasi:
M. Sofyan

Yayah Muhaeni

Administrasi
Nur Aidah


Keuangan:
Efrida Uli
Monita Susilawati


Staf Pemasaran
:
Yayah Muhaeni


Alamat Redaksi

Ruko Grand Pasar Minggu
Jl. Raya Rawa Bambu No. 88A
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp: (021) 7829689, 78841279, Fax: 7820408
e-mail:
Redaksi: majalah.infovet@gmail.com
Pemasaran: marketing.infovet@gmail.com

Rekening:
Bank MANDIRI Cab Ragunan,
No 126.0002074119

Bank BCA KCP Cilandak KKO I. No 733-0301681
a/n PT Gallus Indonesia Utama

Redaksi menerima artikel yang berkaitan dengan kesehatan hewan dan atau peternakan. Redaksi berhak menyunting artikel sepanjang tidak merubah isinya.
Semua artikel yang dimuat menjadi milik redaksi.
Email artikel Anda ke:infovet02@gmail.com

Jumlah Pengunjung

GALLUS Group

Download Gratis Edisi Sisipan Vol 10

Pengikut

Info Agribisnis Klik Di Sini

alterntif text

TRANSLATE

PENGURUS ASKESMAVETI 2023-2026 RESMI DILANTIK

On Maret 13, 2023

Foto Bersama Pengurus Askesmaveti 2023-2026

Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Askesmaveti) melangsungkan pelantikan pengurusnya untuk periode 2023-2026 di Laboratorium Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta (11/3) yang lalu. 

Acara tersebut juga didahului oleh prosesi serah terima jabatan dari Ketum Askesmaveti sebelumya Drh Sri Hartati kepada Drh Renova Ida Siahaan yang disaksikan oleh Ketum PDHI Drh Muhammad Munawaroh. 

Dalam Sambutannya Drh Munawaroh mengapresiasi atas dilaksanakannya acara pelantikan tersebut. Beliau juga mengingatkan peran dokter hewan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia.

"Dokter hewan Indonesia khususnya Askesmaveti harus bisa menjamin keamanaan dan ketahanan pangan asal hewani untuk masyarakat. Terlebih lagi negeri ini tengah menghadapi masalah berupa tingginya prevalensi stunting. Kita harus dapat bekerja sama bersama pemerintah dalam mengatasi persoalan ini," tutur Munawaroh.

Selain itu dalam rangka menjamin keamanan pangan asal hewan, pemerintah telah mewajibkan kepemilikan Nomor Kontrol Veteriner bagi produk pangan asal hewan. Munawaroh juga berharap agar Askesmaveti dapat mengedukasi para pelaku usaha agar memiliki NKV demi terjaminnya keamanan pangan asal hewan.

Dalam kesempatan yang sama Ketum Askemaveti Drh Renova Ida Siahaan turut menyapaikan program kerja Askemaveti. Ia ingin agar lebih adaptif, inovatif, dan kreatif dalam era transformasi digital serta dapat berperan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan Kesmavet melalui peningkatan pemahaman masyrarakat akan pentingnya keamanan pangan dan promosi sumber protein hewani dalam penanganan stunting.

Di masa kepengurusannya ini, Renova juga hendak membuka ruang seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan setiap pemangku kepentingan dalam membangun Kesmavet.

“Ilmu Kesmavet akan tetap ada selama kita hidup, oleh karena itu sangat penting adanya pembangunan Kesmavet yang berkelanjutan” tuturnya. (CR)

Susunan Kepengurusan Askesmaveti Periode 2023 – 2026
Dewan Penasihat :
Prof. Dr. med. vet. drh. Mirnawati B. Sudarwanto
Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, SU.M.Sc
drh. Bachtiar Moerad
Dewan Pembina :
Dr. drh. Muhammad Munawaroh, MM
Dr. med. vet. drh. Denny Widaya Lukman, M.Si
Direktur Kesmavet, Ditjen PKH
Dewan Pengurus
Ketua : drh. Renova Ida Siahaan, M.Si
Wakil Ketua : drh. Widarto, MP
Sekretaris : Dr. drh. Herwin Pisestyani, M.Si
Sekretaris I : drh. Agus Jaelani, M.Si
Sekretaris II : drh. Rani Erlina
Bendahara I : drh. Sri Hartati, M.Si
Bendahara II : drh. Ade Kusmiawati, M.Si
Bidang – bidang
Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Koordinator : drh. Ira Firgorita
Anggota :
drh. Anik Winanningrum
drh. Shinta Dewi
drh. Febi Ekasari Widiyanti
drh. Rudy Alfian Noor Manihuruk
Bidang Peningkatan Kompetensi
Koordinator : Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, MP
Anggota :
drh. Dwi Windiana, M.Si
drh. Novia Priyana
drh. Sri Mukartini, M.AppSc
  1. drh. A.T. Soelih Estoepangestie
Dr. med. vet. drh. Hadri Latif, M.Si
drh. Mira Fatmawati, M.Si
drh. Thia Gaffiana
Bidang Humas dan Kerjasama
Koordinator : drh. Fitri Nursanti, M.Sc, MM
Anggota :
drh. Heni Widiastuti
drh. Duma Sari Margaretha Harianja, M.Si
drh. Risky Aprilian
drh. Eka Handayani, M.Si
drh. Doddy Darmawan
drh. Fathendra Taufiq Hidayat
drh. Ratu Dinda Putri Desyana
drh. Demas Dambo
Bidang Advokasi Kesmavet dan Kesrawan
Koordinator : drh. Tjahjani Widiastuti
Anggota :
drh. Endang Ekowati
drh. Imron Suandy, M.VPH
drh. Arianto Nugroho
drh. Vitasari Safitri, M.Si
Koordinator Wilayah
Sumatera 1 : drh. M. Kamil, MP
Sumatera 2 : drh. Noviani
Jawa : drh. Indriantari
Kalimantan 1 : drh. Siti Saniatun Sa’adah, M.Si
Kalimantan 2 : Dr. drh. Rosmelati Situmeang, M.Kes
Sulawesi 1 : drh. Nurlina Saking, M.Kes
Sulawesi 2 : drh. Isnaniah Bagenda
Bali : Dr. drh. Ketut Gede Nata Kesuma, M.MA
Nusa Tenggara : Dr. drh. Novalino HG Kallau, M.S



SAH! PENGURUS ADHPI 2022-2026 RESMI DILANTIK

On Maret 07, 2023

Pengurus ADHPI Periode 2022-2026

Sabtu 4 Maret 2023 Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) melakukan pelantikan kepada segenap pengurus barunya di Hotel Grand Whiz, Jakarta Selatan. Hal ini merupakan tindak lanjut sejak terpilihnya Drh Dalmi Triyono sebagai Ketua Umum ADHPI pada tahun 2022 yang lalu. Nantinya kepengurusan baru ini akan bekerja selama empat tahun dari 2022 hingga 2026.

Mewakili Ketua Umum PDHI yang berhalangan hadir, Sekjen PDHI Drh Andi Wijanarko menyatakan kegembiraannya. Dalam sambutannya ia kembali mengingatkan bahwa perunggasan merupakan "nyawa" dari kecukupan sumber protein hewani Indonesia, sehingga peran ADHPI dalam membangun negeri amat dinanti.

"Produk perunggasan merupakan sumber protein paling terjangkau dan realistis yang dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia sangat disoroti mengenai isu stunting oleh karena itu ADHPI harus menjadi garda terdepan dalam menyediakan protein hewani untuk negeri," tutur Andi.

Ia juga mengingatkan kepada para anggota ADHPI untuk lebih melek birokrasi dan administrasi. Terutama dalam kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDHI. Sebagai pengingat, Andi mengatakan bahwa dalam peraturan PB yag masih terus direvisi, KTA wajib dimiliki oleh para dokter hewan yang bekerja di perusahaan obat hewan. 

Apabila dokter hewan tidak memilikinya, nantinya mereka akan kesulitan untuk mendapatkan surat izin praktik terintegrasi oleh perusahaan tempatnya bekerja karena ini merupakan salah satu syaratnya dan rekomendasi dari cabang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Hewan Drh Nuryani Zainuddin yang hadir dalam pelantikan tersebut dalam sambutannya juga memberikan beberapa saran dan masukan bagi ADHPI. Mulai dari isu daging ayam mengandung hormon, resistensi antimikroba, dan yang terbaru wabah Avian Influenza yang kembali mewabah.

"AMR, penyakit, dan berbagai isu lainnya masih menjadi isu yang sering sekali kita dengar dan ADHPI merupakan salah satu stakeholder yang bersentuhan langsung dengan semua hal tersebut. Oleh karena itu mudah - mudahan kepengurusan yang baru dapat bekerja dengan baik dan dapat menjadi partner pemerintah dalam menghadapi isu - isu tersebut," kata Nuryani. (CR)

Berikut ini adalah susunan pengurus ADHPI periode 2022-2026

Susunan Kepengurusan ADHPI Periode 2022 – 2026

Dewan Penasihat :

Prof. drh. Charles Rangga Tabbu, M.Sc. Ph.D.

drh. Tri Satya Putri Naipospos, M.Phil., Pd.D.

drh. Heri Setiawan

Prof. Dr. drh. CA. Nidom

drh. Hari Wibowo

drh. Wahyu Suradji

Dewan Pembina :

drh. Muhammad Munawaroh, MM.

Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si.

drh. Andi Widjanarko

drh. Dedy Kusmanagandhi, MM.

Dr. drh. Widiyanto Dwi Surya, M.Sc.

drh. Kamaludin Zarkasie, Ph.D.

drh. Muhamad Azhar

drh. Fitri Nursanti Poernomo, M.Sc, MM.

drh. Boris Budiyanto, MM.

drh. Wayan Wiryawan

drh. Asrokh Nawawi

Dewan Pakar :

Prof. Dr. drh. Wayan Teguh Wibawan, MS.

Prof. drh. I Gusti Ngurah Mahardika, M.Sc, Ph.D

Prof. Dr. drh. Suwarno, M.Si.

Prof. Dr. drh. Michael Hariyadi Wibowo, M.P.

drh. Desianto Budi Utomo, Ph.D.

Dr. rer. Nat. Teguh Y. Prajitno

Drs. Tony Unandar, M.Sc.

Dewan Pengurus

Ketua Umum : drh. Dalmi Triyono

Ketua 1 (Bidang Organisasi & Keanggotaan, serta Diklat & Kompetensi Anggota) : drh. Bimo Wicaksana

Ketua 2 (Bidang Hubungan Antar Lembaga & Luar Negeri, serta Advokasi, Komunikasi & Pelayanan Profesi) : drh. C. Baso Darmawan

Ketua 3 (Bidang Agribisnis & Kewirausahaan) : drh. Ilsan Arvan Nurgas

Sekretaris Jenderal : drh. Erry Setyawan, MM, PCAH, MAHM.

Wakil Sekjen : drh. Bugie Kurnianto Prasetyo, MM.

Bendahara : drh. Shinta Rizanti Binol

Wakil Bendahara : drh. Nadhiva Rachmatania

Bidang – Bidang

Bidang Organisasi & Keanggotaan

Koordinator : drh Wintolo

Anggota :

drh. Eko Prasetio

 drh. Catur Fajrie Diah Astuti

drh. Jumintarto

drh. Deddy Saraswati

Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi Anggota

Koordinator : drh. Didit Prigastono

Anggota :

drh Agus Mardianto

Dr. drh. Dwi Priyo Widodo, M.P.

drh. Komang Budianta

drh. Mendy Praharasty

Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri

Koordinator : drh. Imas Yuyun, M.Sc.

Anggota :

drh. Erianto Nugroho

drh. Gangga Anindito Widyanugraha

drh. Diptya Cinantya

drh. Merry Oktavia Sari Pradana

Bidang Advokasi, Komunikasi, dan Pelayanan Profesi

Koordinator : drh. Aidel Syukri Aziz

Anggota :

drh. Bambang Sepsianto

drh. Ratriastuti

drh. Indra Dwi Rasmana

drh. Nasrum

drh. Nur Anis Safitri

Bidang Agribisnis dan Kewirausahaan

Koordinator : Dr. drh. Tiok Bagus Taufani Sanoesi

Anggota :

drh. Amaldo Darma

drh. Sudarno

drh. Wahyudin

drh. Rully Setiawan

drh. Octarini Lia Ekawati

Koordinator Wilayah

Sumatera Bagian Utara (Aceh, Sumut, Riau, Kepualauan Riau, Sumbar) : drh. Anshar Jalaludin Gayo

Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Sumsel, Jambi, Bengkulu) : drh. Aripin

Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi : drh. Baskoro Tri Caroko

Jawa Barat dan Banten : drh. Joko Tri Nugroho

Jawa Tengah : drh. Sumarno

Daerah Istimewa Yogyakarta : drh. Adriana Citra Nugroho

Jawa Timur : drh. Handris Nugroho

Bali dan Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT) : Dr. drh. Nata Kesuma, MMA.

Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur : drh. Agil Rahmat Akbari

KEMERIAHAN ACARA PERINGATAN HUT PDHI KE-70

On Januari 30, 2023

Ketum PDHI membuka acara jalan santai

Tiap tahun di tanggal 9 Januari merupakan hari yang spesial bagi dokter hewan Indonesia. Pasalnya, pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari lahir organisasi yang menaungi Dokter Hewan di Seluruh Indonesia yakni Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

Kini organisasi yang dipimpin oleh Drh Muhammad Munawaroh tersebut genap berusia 70 tahun. Dalam rangka memperingati tujuh dekade PDHI, pengurus pusat PDHI mengadakan acara puncak peringatan hari lahirnya dengan menggelar acara bertajuk Vet and Family Fun Walk.

Acara tersebut digelar pada Minggu (29/1) yang lalu bertempat di Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta. Dengan Tema PDHI Bersinergi & Berkolaborasi untuk negeri acara tersebut digelar dengan meriah. Tidak kurang sekitar 1000 orang dokter hewan hadir bersama dengan keluarganya dalam acara jalan santai tersebut.

Eksis dan Produktif

Ketua Umum PB PDHI Drh Muhammad Munawaroh dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa acara ini digelar untuk menunjukkan esksistensi profesi dokter hewan di Indonesia. Selain itu ajang ini juga menjadi media silaturahmi para kolega dokter hewan dari seluruh Indonesia agar saling memperkuat jejaraing dan lebih dapat produktif dan berkontribusi untuk negeri.

"Kita di sini sesekali mengadakan acara jalan santai, sambil ngobrol, menikmati udara pagi yang segar, kan enak toh?. Kita berbaur bersama, menikmati kebersamaan, seru – seruan bareng. Pesertanya juga bukan cuma dokter hewan di Jabodetabek saja, dari daerah juga banyak yang menuju kesini bela-belain hadir, demi silaturahmi," tutur dia.

Ketua panitia acara tersebut Drh Ani Juwita Handayani dalam sambutannya mengatakan bahwa ia tidak menginginkan acara ini bukan hanya sekedar kongko – kongko dan bag – bagi doorprize saja. Namun acara ini harus dapat dimanfaatkan oleh para anggota untuk berkolaborasi dan bersinergi agar dapat memberi kontribusi bagi negeri, dimana negeri ini sedang banyak mengalami wabah penyakit hewan dan tantangan lain yang membutuhkan peran dokter hewan untuk mengambil perannya.

Tidak lupa Drh Ani menyatakan rasa terima kasihnya kepada para panitia, peserta, dan sponsor yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya acara tersebut sehingga dapat dilaksanakan dengan meriah, gegap dan gempita.

Artis dan Presenter Irfan Hakim Menerima Penghargaan dari PDHI


Penghargaan Bagi Insan Inspiratif

Dalam acara tersebut, PDHI memberikan beberapa penghargaan kepada beberapa insan yang dinilai memiliki kontribusi positif di dunia kedokteran hewan Indonesia. Salah satu penerima penghargaan tersebut yakni pencipta Mars Dokter Hewan Drh. Jiyono Notokesumo (Alm). Penghargaan tersebut pun diwakili oleh putra Drh Jiyono yakni Drh R. Nurcahyo. Ia pun mengungkapkan terima kasih dan rasa bangganya kepada PDHI atas penghargaan yang diberikan.

"Terima kasih kepada PDHI atas penghargaan yang diberikan, semoga PDHI semakin eksis, semakin berkontribusi untuk Indonesia dan semakin jaya. Sangat membanggakan mendengar lagu ciptaan almarhum dinyanyikan oleh ribuan dokter hewan di sini," tuturnya.

Insan lain yang mendapatkan penghargaan yakni artis dan presenter kondang Irfan Hakim. Dirinya dirasa memberikan kontribusi positif sebagai public figur yang menjadi penggagas edukasi pecinta Hewan di Masyarakat. Irfan juga dinilai membuat profesi dokter hewan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui kanal Youtube-nya.

"Saya gimana enggak dekat dengan dokter hewan coba, anak saya memang cuma ada 5, tapi itu yang manusia. Yang hewan ada banyak ratusan, mulai dari unggas, mamalia, ikan, semuanya ada. Kalau mereka sakit kan saya harus ke dokter hewan, saya harus nanya kepada pakarnya. Makanya saya merasa harus dan wajib ke dokter hewan," tuturnya.

Irfan juga mengatakan bahwa secara khusus ia mempekerjakan beberapa dokter hewan untuk menjaga hewan peliharaannya tetap sehat dan dalam kondisi prima.

"Kalau satwa liar saya konsul ke drh Slamet Raharjo, untuk burung saya ke drh Peter Kombo, belum lagi drh yang stay di rumah. Pokoknya saya serahkan semua masalah kesehatan hewan ke tangan yang tepat, karena memang merekalah yang mengerti," ungkap Irfan.

Ia juga mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih yang sebesarnya kepada PDHI yang telah memberikan penghargaan dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga dokter hewan Indonesia. Selama ini Irfan juga mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter hewan Indonesia.

Selain penghargaan, peserta juga berkesempatan mendapatkan doorprize yang diundi oleh panitia. Hadiah yang diberikan mulai dari merchandise menarik, sepeda, dan bahkan alat elektronik branded. Selamat ulang tahun yang ke-70 PDHI, semoga dokter hewan Indonesia tetap eksis dan komap sehingga dapat bersinergi dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah di bidang kesehatan hewan di Indonesia (CR).

PELANTIKAN PENGURUS BARU ADHMI

On Juli 07, 2022

Drh Michael Indra W (kedua dari kiri) Ketum ADHMI 2022-2026


Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia (ADHMI) melangsungkan pelantikan pengurus baru periode 2022-2026 di Jakarta pada selasa (7/7). Acara tersebut dihelat bersamaan dengan  Indo Livestock 2022.

Ketua III PB PDHI Drh Bonafisius Suli Teruli dalam sambutannya mengatakan bahwa ADHMI harus bisa lebih baik di kepengurusan yang baru. Terlebih lagi saat ini sektor peternakan babi tengah dihadapkan dengan dua masalah besar yakni wabah African Swine Fever (ASF) serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Semoga kepengurusan baru yang terpilih dapat menjalankan amanat dengan baik dan dapat ikut andil memberikan solusi di masa wabah yang kini tengah melanda sektor peternakan kita," tuturnya.

Ia juga mengingatkan peran penting profesi dokter hewan dalam menjamin dan mencukupi kebutuhan protein hewani baik dari segi kuantitas dan segi kualitas.

Di waktu yang sama Ketua umum ADHMI periode sebelumnya Drh Paulus Mbolo Maranata mengutarakan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung ADHMI selama masa kepengurusannya. 

"Memang kami merasa masih banyak kekurangan disana - sini, namun begitu saya yakin kedepannya ADHMI akan berusaha untuk menjadi lebih baik. Kami akan senantiasa berbenah dan semakin profesional," tukasnya. 

Sementara itu Drh Michael Indra yang dilantik sebagai Ketua Umum ADHMI periode 2022-2026 mengatakan bahwa ADHMI akan terus berkontribusi dalam sektor peternakan babi di Indonesia. Dalam waktu dekat ini, selain membenahi sektor internal dirinya juga akan memperluas jejaring dengan para stakeholder di sektor peternakan babi. (CR)

KETUM PB PDHI: SEGERA LAKUKAN VAKSINASI UNTUK MENCEGAH PMK

On Mei 10, 2022

Vaksinasi untuk mencegah penyebaran PMK. (Foto: Istimewa)

Menyikapi mewabahnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Drh M. Munawaroh, menegaskan untuk segera melakukan tindakan pencegahan melalui vaksinasi agar virus tidak meluas.

"PMK ini virus, tidak ada obatnya. Bisa dilakukan pencegahan dengan vaksinasi. Ini tidak jauh beda dengan COVID-19. Dengan adanya vaksin akan memudahkan pencegahan," kata Munawaroh ketika menjadi narasumber dalam program Primetime News di Metro TV, Selasa (10/5/2022).

Ia mengimbau, apabila vaksinasi dalam negeri kurang atau tidak mencukupi, bisa dilakukan impor vaksin agar kejadian PMK tidak semakin menyebar ke wilayah  lain di Indonesia. Diketahui PMK merebak di Jawa Timur dan Aceh.

Disebutkan merebaknya penyakit PMK tak luput dari lalainya impor ternak maupun daging dari negara yang belum bebas PMK seperti India maupun Brasil, melalui PP No. 4/2016 tentang Pemasukan Ternak dan/atau Produk Hewan Dalam Hal Tertentu yang Berasal dari Negara atau Zona Dalam Suatu Negara Asal Pemasukan.

"Kita sudah pernah beri masukan soal impor sapi atau daging dari negara yang belum bebas PMK. Aturan itu perlu ditinjau ulang. Ini menjadi kecerobohan kita. Karena untuk bebas dari PMK tidak mudah dan membutuhkan biaya," ucap Munawaroh. Hal ini menjadi keprihatinan mengingat Indonesia sudah bebas PMK sejak 1986 silam.

Kendati demikian tegas Munawaroh, masyarakat diimbau tak perlu risau untuk mengonsumsi daging sapi maupun ternak ruminansia lainnya. Karena PMK bukan merupakan penyakit zoonosis.

"Saya tegaskan PMK tidak menular kepada manusia, sehingga tidak perlu takut mengonsumsi daging sapi, asal daging tersebut benar-benar dimasak dengan matang," pungkasnya. (RBS)

PB PDHI ADAKAN SEMINAR MITIGASI WABAH LSD

On April 05, 2022

Ketum PDHI bersama para pembicara seminar

Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit yang baru - baru ini mewabah di Indonesia khususnya di Provinsi Riau. Atas kekhawatiran mewabahnya LSD PB PDHI menggelar seminar nasional terkait mitigasi wabah penyakit LSD secara luring di Hotel Grand Whiz Simatupang maupun daring mellaui aplikasi Zoom Meeting pada Jum'at (1/4) yang lalu. 

Ketua Umum PDHI Drh Muhammad Munawaroh menyatakan keprihatinannya atas datangnya kembali penyakit baru ke Indonesia. melalui webinar ini diharapkan nantinya PDHI dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait mitigasi wabah LSD. 

"Sebagai partner pemerintah kami ingin berbuat lebih, memberikan rekomendasi bagaimana sebaiknya wabah ini ditangani. Sapi dan daging sapi sudah menjadi bagian penting negara ini, dengan adanya LSD ini juga akan berpotensi mengganggu supply dan demand daging sapi. Nah makanya hal ini harus sgera ditangani supaya tidak seperti ASF kemarin," kata Munawaroh dalam sambutannya.

Hadir sebagai narasumber yakni Drh Arif Wicaksono (Kasubdit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan), Drh Tri Satya Putri Naipospos (Ketua Umum CIVAS), Prof Widya Asmara (Guru Besar FKH UGM), dan Didiek Purwanto (Ketua Umum GAPUSPINDO). 

Drh Arif Wicaksono yang menjadi narasumber pertama mengatakan bahwa hingga kini LSD yang mewabah di Riau telah menginfeksi 381 ekor sapi secara keseluruhan dan sapi yang mati akibat LSD tercatat sebanyak 3 ekor, dan yang dipotong secara terpaksa sebanyak 14 ekor. 

"Kabupaten Indragiri Hulu merupakan kabupaten yang terbanyak terinfeksi LSD, kami masih melakukan mitigasi, dan sudah melakukan vaksinasi kepada sapi - sapi yang masih belum terinfeksi. Pemerintah sendiri sudah menggelontorkan 450.000 dosis vaksin untuk melakukan vaksinasi di sana," tutur Arif.

Sementara itu Drh Tri Satya Putri Naiposos secara mendalam menjelaskan epidemiologi penyakit ini. Ia bialng bahwa LSD menyebar dari benua Afrika yang juga banyak menyerang ruminansia di sana. Penyebarannya paling banyak dikarenakan oleh kontak langsung dan juga melalui vektor serangga seperti nyamuk, lalat pengisap darah, dan caplak.

"Yang juga perlu kita cermati penyakit ini memang tidak begitu mematikan, namun tetap harus dicegah. Terlebih lagi ini merupakan penyakit eksostik di sini, makanya kita harus banyak belajar dari beberapa negara Afrika. Jangan lupakan satwa liar juga, karena satwa liar di sana (Afrika) secara serologis terdeteksi LSD, makanya kalau perlu satwa liar kita dilakukan itu uji serologis biar kita tahu juga keadaanya," tutur wanita yang akrab disapa Ibu Tata tersebut.

Sementara itu Prof Widya asmara menyatakan bahwa LSD bukanlah penyakit yang zoonotik. Ini juga sekaligus mengonfirmasi berita - berita hoax terkait LSD yang beredar di media sosial dan beberapa portal berita.

"Jadi enggak usah takut makan daging atau olahan daging, ini bukan penyakit yang zoonotik. Jadi jangan sampai masyarakat menerima berita - berita hoax mengenai LSD. Daging hewan yang terinfeksi LSD masih boleh dikonsumsi, hanya masalah etika saja," tutur Prof Widya.

Kesiapan pelaku usaha terkait wabah LSD juga dipaparkan oleh Didiek Purwanto. Menurutnya, pelaku usaha terutama feedlot sudah pasti siap dengan hal ini, namun ia menyatakan keraguannya bahwa akan kesiapan peternak mandiri.

"Saya kemarin ke Jawa Timur nanya ke peternak, mereka nggak tahu itu LSD. Di Riau sendiri bahkan saya tanya kalau peternak malah enggak takut LSD, soalnya enggak bikin sapi mati sekaligus banyak kaya penyakit Jembrana, nah ini harus dibenahi," tutur Didiek. (CR)


MENGAKALI BIAYA PAKAN AGAR LEBIH EFISIEN

On Januari 11, 2022

Webinar interaktif dan menambah wawasan

Naiknya harga berbagai macam bahan baku pakan membuat formulator dan peternak harus memutar otak dalam formulasi pakan agar harganya tetap terjangkau. Atas dasar keresahan tersebut PDHI bersama Samyou International menggelar webinar bertajuk “Energi Mahal, Peranan Lipozyme Memaksimalkan Energi dalam Pakan” pada Jumat (7/1). Webinar terrsebut juga digelar dalam menyambut Hari Ulang Tahun PDHI yang ke-69 yang jatuh pada 9 Januari 2022.

Drh Muhammad Munawaroh selaku Ketua Umum PB PDHI mengatakan bahwa tingginya harga pakan menjadi concern tersendiri bagi PDHI. Hal ini tentunya akan menjadi beban bagi peternak karena pakan merupakan komponen tersbesar dalam suatu usaha budidaya ternak.

“Untuk itu dengan digelarnya acara ini peternak dan para formulator di produsen pakan diharapkan dapat lebih efisien dalam formulasi pakan dan outputnya dapat mengurangi harga pakan agar lebih terjangakau,” tutur Munawaroh.

Prof Budi Tangendjaja yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut memaparkan bahwa mindset peternak masih saja salah terkait pakan. Menurut beliau, masih banyak peternak Indonesia menganggap bahwa pakan yang baik adalah pakan dengan kadar protein yang tinggi.

“Ini salah, padahal yang terpenting adalah nilai energinya dan terpenuhinya unsur – unsur makro dan mikro yang ada di dalam pakan. Makanya ini harus diluruskan, nah untuk energi ini kan mahal, jadi bagaimana caranya supaya energi di dala pakan ini cukup dan harganya murah,” tutur Budi.

Dalam suatu formulasi ransum pada pakan ternak Budi mengatakan bahwa ada lebih dari 30 jenis nutrient yang dibutuhkan dan nutrient – nutrient tersebut berasal dari beragam bahan baku. Oleh karenanya kecakapan formulator tidak hanya dinilai dari terpenuhinya suatu nilai gizi pada suatu formulasi pakan, tetapi juga dari segi ekonomis pakan.

“Singkatnya pakan itu harus bergizi, murah, dan aman bagi yang memakan (ternak). Formulator yang jago harus bisa menggunakan keahliannya dalam meracik pakan,” kata Budi.

Sebagaimana kita ketahui bahwa energi dalam pakan diperoleh dari jagung, namun karena ketersediaan dan kualitasnya, para formulator harus mencari substituent dari jagung. Sebut saja minyak, Indonesia merupakan salah satu penghasil CPO terbesar di dunia dimana CPO ini dapat dijadikan substituent jagung sebagai sumber energi.

Namun kata Budi, tidak semua ternak dapat mencerna minyak dengan baik, terutama pada ternak yang berusia muda dimana aktivitas enzim pankreasnya belum bekerja secara maksimal. Oleh karenanya dibutuhkan suplementasi enzim lipase secara eksogen dalam mempermudah ternak muda terutama ayam dalam mencerna minyak, dalam hal ini lemak.

“Anak ayam sampai umur 8 hari enzim pankreatiknya belum bekerja, bahkan bisa dibilang dia tidak punya enzim lipase yang bekerja di dalam ususnya, nah makanya ada penelitian yang menyebutkan bahwa penambahan enzim lipase dalam pakan membantu kecernaan lemak dan energi pada anak ayam,” tutur Budi.

Sementara itu Dr Zhang Yang selaku Direktur Teknik dan Aplikasi Nutrisi Hewan Mianyang Habio Engineering menyebutkan bahwa lemak merupakan unsur yang mengandung lebih banyak nutrisi daripada karbohidrat. Bahkan nilainya sampai 2,25x dari karbohidrat.

“Oleh karena itu sayang apabila ini tidak dimanfaatkan, apalagi Indonesia merupakan penghasil CPO terbesar yang merupakan sumber lemak pada ransum ternak,” tutur Dr Zhang.

Lebih lanjut, Zhang mengatakan bahwa lemak juga merupakan bahan pakan yang paling mahal di antara semua bahan saat ini. Namun, karena lemak kasar dalam bahan pakan umumnya tidak banyak dimanfaatkan, hal itu menyebabkan pemborosan biaya pakan yang besar. Beberapa alasan mengapa lipase digunakan antara lain lipase yang ada dalam tubuh tidak mencukupi, terutama ketika ternak berada di bawah pengaruh kepadatan yang tinggi, stres, dan adanya penyakit sub klinis.

“Solusinya adalah dengan memilih enzim lipase spesifik yang sesuai dengan karakteristik saluran pencernaan ternak serta memilih enzim lipase yang memiliki efisiensi enzimolisis tinggi untuk lemak kasar yang ada dalam beberapa bahan pakan,” pungkasnya. (CR)

 

Artikel Populer