-->

AGAR KASUS MIKOPLASMA TAK BERULANG

Gambar 1. Terinfeksi Mycoplasma synoviae (kiri). Gambar 2. Mycoplasma synoviae pada telapak kaki (kanan). (Foto-foto: Dok. Romindo)

Kasus mikoplasma pada unggas disebabkan oleh beberapa spesies, antara lain Mycoplasma gallisepticum, Mycoplasma synoviae, Mycoplasma meleagridis, dan Mycoplasma iowae. Dari sekian spesies mikoplasma yang dapat menginfeksi unggas hanyalah Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma synoviae.

Dalam beberapa kasus yang di laporkan oleh tim di lapangan terutama yang disebabkan Mycoplasma synoviae pada layer dapat memengaruhi produksi telur turun hingga 10-20%,  ditambah lagi kualitas cangkang telur tampak kasar berpasir sehingga juga memengaruhi nilai jual telur yang rendah (Gambar 1).

Pada breeder pun demikian, terutama penurunan daya tetas dan kualitas DOC yang dihasilkan. Sedangkan pada broiler adanya peradangan di persendian sehingga ayam malas bergerak dan mengakibatkan pertumbuhan terhambat karena kurang makan (Gambar 2).

Secara umum dampak penyakit yang disebabkan oleh mikoplasma adalah terjadinya sejumlah kematian pada ayam muda sampai dewasa meskipun relatif rendah, tetapi bisa tinggi bila tidak berdiri sendiri dan seringnya diikuti oleh E. coli. Hambatan pertumbuhan lebih dikarenakan sistem respirasi yang terhambat akibat adanya eksudat sehingga ayam akan banyak menggunakan energi untuk mencukupi suplai oksigen dalam darah.

Demikian juga keseragaman bobot ayam tidak akan tercapai atau di bawah 85% pada ayam broiler maupun masa pullet dan bahkan terjadi peningkatan ayam afkir karena ayam akan kurus dan di bawah standar berat badan saat betelur (1.850 gram/ekor).

Selain itu, kualitas karkas dan organ visceral akan menurun pada ayam broiler dan gangguan produksi telur pada layer, serta peningkatan konversi pakan pun menjadi gambaran dari akibat mikoplasma. 

Pemicu timbulnya penyakit sekunder oleh mikoplasma juga memberikan efek imunosupresi. Dampak ekonomi penyakit pernapasan ini turut “membocorkan” biaya pakan, peningkatan biaya vaksinasi, pengobatan dan sanitasi, serta peningkatan lembur kerja para pekerja kandang.

Telah diketahui bersama bahwa fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, maka saluran pernapasannya harus sehat. Saluran pernapasan pada ayam mempunyai karakteristik yaitu trakea relatif panjang, paru-paru tidak mengadakan ekspansi, dan mempunyai kantung udara. Konsekuensi dari karakteristik ini  infeksi kantong udara sering muncul dan kerap kali meluas ke berbagai organ.

Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma sinoviae ditularkan secara... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2024.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Department Manager
PT Romindo Primavetcom
Jl. DR Sahardjo No. 264
Tebet, Jakarta Selatan
HP: 0812-8644-9471
Email: agus.damar@romindo.net

MYCOPLASMA YANG SELALU EKSIS DI PETERNAKAN

Mycoplasma gallisepticum (airsaculitis) (kiri). Mycoplasma gallisepticum (pneumonia) (kanan). (Foto-foto: Dok. Sanbio)

Mycoplasma adalah bakteri dengan pertumbuhan yang lambat dan sampai saat ini masih eksis menyebabkan penyakit. Ada banyak jenis mycoplasma yang menyerang hewan, manusia, tumbuhan, bahkan serangga.

Ada dua jenis mycoplasma yang menyerang ayam, kalkun, dan burung lainnya, yaitu Mycoplasma gallisepticum (MG) dan Mycoplasma synoviae (MS). Organisme ini dapat menyebabkan unggas sakit dan terkadang kematian, terutama jika ada ikutan infeksi lainnya (secondary infection) seperti E. coli, coryza, SHS, dan penyakit lainnya.

Mycoplasma menyebar dengan sangat mudah pada unggas. Meskipun hanya satu ayam yang terkena mycoplasma, ayam lainnya memiliki potensi tertular di kandang tersebut.

Bagimana Proses Penularan Mycoplasma
Mycoplasma dapat menyebar melalui berbagai cara:

a) Ayam betina dapat menyebarkan mycoplasma melalui telurnya, sehingga beberapa anak ayam (DOC) mungkin sudah tertular mycoplasma saat menetas (penularan vertikal) dan gejala akan muncul 4-6 minggu setelah infeksi. Ayam sehat bisa tertular mycoplasma meskipun terpisah dengan ayam sakit yang terinfeksi. Hal ini karena penyebarannya dapat melalui kotoran, bulu yang terinfeksi, peralatan kandang, dan udara. Penularan masih dapat terjadi bahkan setelah ayam yang sakit tersebut dikeluarkan.

b) Hewan lain seperti tikus dan burung liar dapat membawa mycoplasma ke area sekitar kandang dan menularkannya, meski tidak membuat hewan tersebut sakit.

c) Penularan bisa juga disebabkan dari orang luar yang masuk kandang tanpa disadari. Jika orang pernah berada di sekitar kandang yang terinfeksi mycoplasma, meskipun tidak bersentuhan langsung, maka orang tersebut dapat membawa mycoplasma ke kandang lain melalui sepatu, pakaian, bahkan pada kulit dan rambut. Organisme MG bisa hidup di hidung hingga satu hari dan di rambut hingga tiga hari. Ini adalah salah satu cara paling umum ayam tertular mycoplasma. Sehingga perlunya mengikuti SOP biosekuriti sebelum masuk kandang.

d) Penularan penyakit ini dapat juga melalui air minum.

e) Penyebaran mycoplasma ini secara massif terjadi 2-3 minggu setelah infeksi. Hewan yang tampak klinis sehat atau terserang sakit yang kronis dapat menjadi carrier dan menjadi sumber infeksi.

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Mycoplasma
Ayam yang terlihat sehat bisa saja terinfeksi mycoplasma, mungkin diperlukan waktu hingga tiga minggu sebelum ayam mulai menunjukkan gejala klinis dan menjadi sakit. Sering kali ayam tidak terlihat sakit namun tetap membawa penyakit (carrier) dan menulari ayam lainnya. Ayam yang terinfeksi MG memiliki gejala mirip dengan flu, seperti pilek, batuk atau suara pernapasan yang tidak biasa, serta kelopak mata dan wajah bengkak, pada hidung terlihat eksudat yang lengket seperti karet, eksudat berbuih dari mata, konsumsi pakan menurun, morbiditas tinggi, mortalitas rendah.

Sedangkan perubahan patologi yang terlihat yaitu... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi September 2024. (ADV/Sanbio-Mensana/SSR)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer