-->

MENYONGSONG ACARA PUNCAK HATN, PINSAR GELAR BAZAR AYAM DAN TELUR MURAH

Bazar Ayam dan Telur Murah yang digelar Pinsar di Taman Keprabon, Surakarta. (Foto: Dok. Infovet)

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dengan menggelar berbagai kegiatan sejak September 2024, salah satunya Bazar Ayam dan Telur Murah di Taman Keprabon, Surakarta, Sabtu (12/10/2024).

Acara ini diadakan untuk masyarakat Solo Raya dengan tujuan untuk meningkatkan konsumsi gizi melalui penyediaan bahan makanan bergizi seperti ayam dan telur dengan harga terjangkau.

Ketua Pinsar Jawa Tengah, Parjuni, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye promosi pentingnya konsumsi protein hewani di kalangan masyarakat. Menurutnya, meskipun ayam dan telur adalah bahan makanan kaya nutrisi, namun tingkat konsumsinya di Indonesia masih tergolong rendah.

Melalui bazar ini, Pinsar berusaha memastikan masyarakat memiliki akses mudah untuk membeli ayam dan telur dengan harga murah, sehingga bisa mendorong peningkatan konsumsi protein hewani.

“Kami ingin memastikan masyarakat dapat membeli ayam dan telur dengan harga yang lebih terjangkau, karena ini adalah bahan makanan bergizi yang sangat penting, tetapi sayangnya konsumsinya per kapita masih rendah. Melalui acara ini, kami berharap masyarakat lebih menyadari pentingnya konsumsi protein hewani untuk kesehatan,” kata Parjuni.

Pinsar Jawa Tengah menggandeng berbagai pihak di daerah untuk mendukung kampanye ini, dengan harapan acara serupa dapat diselenggarakan di berbagai wilayah lain di Indonesia. Parjuni berharap bahwa tahun depan konsumsi ayam dan telur bisa meningkat, bukan hanya di wilayah Solo Raya, tetapi juga di seluruh Indonesia.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menginspirasi daerah lain untuk turut mendorong peningkatan konsumsi ayam dan telur, sehingga di masa mendatang konsumsi protein hewani bisa meningkat lebih baik secara nasional,” tambahnya.

Selain sebagai upaya meningkatkan konsumsi gizi, bazar murah ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap peternak kecil. Parjuni menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk menjaga keberlangsungan usaha peternak mandiri, yang mayoritas adalah UMKM. Ia mengungkapkan bahwa dalam persaingan dengan perusahaan besar, peternak rakyat memerlukan regulasi yang lebih mendukung agar mereka tetap eksis dan berkembang.

Acara ini juga mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satu warga Pringgading, Ninis Handayani, merasa sangat terbantu dengan adanya Bazar Ayam dan Telur Murah. Ia mengungkapkan bahwa harga yang ditawarkan di bazar jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar.

“Alhamdulillah, ini sangat membantu. Di pasar, setengah kilo telur biasanya dihargai sekitar Rp 13.000, tetapi di sini saya bisa mendapatkan satu kilo telur hanya dengan Rp 20.000. Ini sangat membantu kebutuhan dapur kami,” tukasnya.

Acara puncak HATN berlangsung Minggu 13 Oktober 2024 di area Car Free Day Jl Slamet Riyadi Solo dengan acara utama berupa pemecahan rekor MURI konsumsi ayam dan telur. selengkapnya klik di sini

(WINDRI/INF)

RANGKAIAN SEMINAR MENYAMBUT HATN DAN WED 2024

Foto bersama usai seminar di Balai Joglo, Solo. (Foto-foto: Panitia HATN)

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar rangkaian seminar dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2024.

Di antaranya seminar bertajuk “Chicken & Egg For Better Life” yang diselenggarakan di Balai Joglo, Kalurahan Joglo, Solo, pada Sabtu (21/9/2024).

Seminar ini termasuk rangkaian kegitan HATN dan WED 2024, yang sebelumnya diawali dengan seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak dari Solo Raya.

“Dilanjutkan hari ini (Sabtu) seminar gizi di Kelurahan Joglo dengan peserta ibu-ibu PKK dan juga seminar start-up yang melibatkan 100 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS),” ujar Ketua PINSAR Surakarta, Agus Eko Sulistyo.

Pembicara dalam semiar gizi.

Ia mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan peningkatan gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam meredam angka stunting.

“Ini guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi protein hewani, dengan harapan agar masyarakat memiliki kesadaran pentingnya makan ayam dan telur,” ungkapnya. Selain juga untuk menghapus isu- isu negatif tentang telur yang mengandung kolesterol dan daging ayam yang katanya disuntik hormon.

Seminar peternakan di Hotel Megaland yang diikuti ratusan peternak.

Ketua Bidang Promosi PINSAR Indonesia, yang juga Ketua Panitia HATN, Ricky Bangsaratoe, turut menyampaikan bahwa seminar tersebut digelar dalam rangka menyambut peringatan HATN dan WED yang rutin tiap tahun dilaksanakan.

“Seminar ini penting meski hanya setahun sekali memberi edukasi kepada masyarakat tentang telur,” kata Ricky.

Rencananya puncak acara HATN dan WED akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, di kawasan car free day Jl. Slamet Riyadi Solo. “Diperingati tanggal 13 Oktober di car free day, kalau di kota yang ada car free day-nya,” ucapnya.

Pada kegiatan tersebut, rencananya juga akan diadakan pemecahan rekor MURI yang melibatkan siswa SD dengan membawa makan daging ayam dan telur, menandai kampanye pentingnya gizi dari kedua produk unggas tersebut. (INF)

CHICKEN & EGG FOR BETTER LIFE, RANGKAIAN HATN DAN WED 2023

Webinar “Chicken & Egg for Better Life” rangkaian HATN dan WED 2023. (Foto: Dok. Infovet)

Masih menjadi rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia menggelar webinar “Chicken & Egg for Better Life” berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (28/10/2023), sekaligus dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.

Rimayanti, mewakili Dekan FKH Unair, dalam sambutannya menyambut baik acara ini yang fokus mengangkat pentingnya konsumsi telur dan daging ayam sebagai asupan gizi masyarakat. Dimana kata dia, kedua protein asal hewani tersebut keberadaannya melimpah dan mudah ditemui.

Hal senada juga disampaikan Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Pinsar Indonesia, Rakhmat Nuriyanto, yang turut menjadi moderator. “Benar sekali daging dan telur ayam adalah sumber gizi yang mudah terjangkau, namun kenyataannya tingkat konsumsi kita masih cukup rendah dibanding negara tetangga,” ujarnya.

Hal itu disinyalir karena tingkat pendapat masyarakat yang rendah, namun nyatanya kata Rakhmat, konsumsi rokok sangat tinggi dibanding konsumsi protein hewani untuk kesehatan tersebut. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi rendahnya konsumsi telur dan daging ayam ialah merebaknya isu-isu negatif seperti pemberian hormon ataupun dituding sebagai penyebab timbulnya penyakit.

Hal itu juga ditegaskan Baskoro Tri Caroko selaku Konsultan Perunggasan, yang menjadi narasumber bahwa penyuntikan hormon pada ayam pedaging adalah isu yang tidak benar. “Statement penggunaan hormon pada broiler adalah tuduhan keji, menyesatkan, merugikan peternak, serta UMKM berbasis broiler, sehingga berpotensi berdampak kerugian sosio-ekonomi yang dalam dan luas,” katanya.

Ia menjelaskan, pemberian hormon adalah hal yang dilarang dalam UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pertumbuhan ayam yang cepat merupakan hasil riset seleksi genetik yang dilakukan para ahli selama puluhan tahun, didukung dengan teknologi pakan yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan ayam.

“Oleh karena itu, daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi, banyak digemari, harganya terjangkau, mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, dan diandalkan untuk mengatasi stunting pada anak-anak,” tegasnya.

Hal itu juga seperti yang disampaikan oleh Ahli Gizi Unair, Anisa Lailatul Fitria, bahwa konsumsi telur dan ayam sangat direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian dan untuk pemenuhan gizi.

Pada kesempatan yang sama juga turut hadir Wakil Ketua Pinsar Indonesia yang sekaligus peternak Jatinom Group, Hidayaturrahman, yang turut menyampaikan testimoninya dalam bisnis perunggasan. (RBS)

HATN & WED 2023, EDUKASI AYAM DAN TELUR HARUS TERUS DIGAUNGKAN

Konferensi pers HATN di Jakarta. (Foto: Dok. Infovet)

HATN 2023 mengangkat tema “Chicken & Egg For Better Life” yang puncak acaranya dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023), di Lapangan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Edukasi mengenai gizi dari ayam dan telur pun terus digaungkan.

Hal tersebut seperti disampaikan Ketua Panitia HATN Pusat, Ricky Bangsaratoe, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023). “Harus terus digaungkan edukasi gizi ini, karena tingkat kepedulian masyarakat kita terhadap konsumsi protein hewani masih rendah, bahkan itu terjadi di daerah sentra penghasil telur dan daging ayam,” ujar Ricky.

Dipilihnya Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 disampaikan Ricky, karena Blitar menjadi salah satu sentra penghasil telur, namun ironisnya masih terjadi kasus stunting yang salah satunya disebabkan akibat kurangnya mengonsumsi makanan bergizi.

Bahkan dalam keterangan resminya, ia juga menyebutkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari telur dan daging ayam adalah sumber protein yang sangat murah dan berkualitas. Saat ini harga sebutir telur hampir sama dengan sebatang rokok. Berdasarkan data asosiasi perunggasan, konsumsi telur masyarakat Indonesia hanya 150 butir/orang/tahun (sebelum pandemi COVID-19), sedangkan konsumsi rokok mencapai lebih dari 1.300 batang/orang/tahun.

“Masyarakat Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi tiga butir telur seminggu, tapi bersedia membeli rokok sehari tiga batang. Ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan perlu kita ubah,” sebutnya.

Ia juga mengemukakan, banyak orang enggan makan telur karena isu negatif yang menyebar seperti kolesterol dan bisul, padahal hanya beberapa orang saja yang alergi terhadap telur. Untuk orang yang sehat tak perlu khawatir makan telur karena kandungan gizinya lengkap.

Selain itu, ketakutan masyarakat lainnya soal daging ayam juga perlu diluruskan. Misalnya anggapan bahwa broiler cepat besar karena disuntik hormon. Hal ini menurut Ricky sama sekali tidak beralasan, karena harga hormon sekali suntik bisa mencapai $5 USD (sekitar Rp 60.000), padahal harga ayam di tingkat peternak hanya berkisar Rp 20.000/ekor. Pertumbuhan broiler yang cepat karena hasil persilangan puluhan tahun sesuai kaidah ilmu genetika.

“Jadi berdasarkan fakta di atas kita bisa simpulkan bahwa konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah bukan semata-mata karena daya beli masyarakat, melainkan karena pola belanja yang tidak berorientasi prioritas pada kesehatan dan kecerdasan, serta kurangnya pemahaman gizi masyarakat,” terang dia.

Sementara Wakil Ketua Panitia HATN Pusat, Bambang Suharno, yang juga turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa maraknya isu negatif soal telur dan daging ayam secara bertahap bisa diredam dengan beragam kegiatan di peringatan HATN yang mengarah pada edukasi di masyarakat.

Diharapkan pula kegiatan rutin tahunan ini yang sudah berjalan sejak 2013, juga ikut mendongkrak konsumsi telur dan daging ayam. “Saya sangat yakin dampak dari kegiatan-kegiatan HATN dan WED ini memberikan dampak yang positif sekali,” katanya. (RBS)

DAGING & TELUR AYAM, SUMBER PROTEIN UNTUK KESEHATAN TUBUH

Seminar “Protein For A Healthier Life” dalam rangkaian kegiatan HATN 2023 yang digelar secara daring dan luring di Gedung TP PKK Bitar. (Foto: Dok. Infovet)

Isu negatif seputar daging dan telur ayam masih kerap menghantui masyarakat. Belum lama adalah pernyataan seorang dokter yang menyebut daging ayam tumbuh besar karena disuntik hormon. Adapun isu lainnya yakni telur ayam sebagai penyebab bisul dan kolesterol masih dipercayai masyarakat luas.

Padahal kedua sumber pangan asal protein hewani tersebut mengandung banyak gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal tersebut seperti dibahas dalam seminar “Protein For A Healthier Life”, Selasa (10/10/2023), dalam rangkaian kegiatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2023, yang puncak acaranya akan diselenggarkan di Blitar pada Minggu, 15 Oktober 2023.

“Edukasi mengenai daging dan telur ayam sangat penting sekali untuk menangkis isu-isu tersebut,” ujar USSEC Human Protein Consultant, Dr Dadi Hidayat Maskar yang menjadi pembicara. Mitos penggunaan hormon pada ayam adalah hoaks, karena faktanya peraturan yang ada telah ditegakkan untuk memastikan keamanan konsumen, dimana penyuntikan hormon dilarang di seluruh dunia.

Adapun juga yang memercayai bahwa mengonsumsi telur meningkatkan kolesterol dan sebagai penyebab bisul. Kendati telur ayam mengandung sekitar 200 mg kolesterol, namun dari riset terbaru kolesterol asal makanan dari telur tidak berbahaya, justru yang harus diperhatikan adalah proses memasaknya jika digoreng.

Selain itu dijelaskan juga oleh Dadi, studi klinis dan epidemiologis menyebutkan bahwa kolesterol asal makanan dari telur tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atherosklerotis.

“Sedangkan soal telur sebagai penyebab bisul mungkin ada persepsi yang menjadikannya seperti itu, padahal bisulan itu disebabkan oleh alergi, manifestasinya pun banyak. Tidak ada komponen-komponen di dalam telur yang berpotensi menyebabkan bisulan. Dari penelitian juga menyebut tidak ada hubungannya antara telur dengan bisul,” jelas Dadi. Walau sebagian orang bisa mengalami alergi telur, namun alergi dapat teratasi seiring bertambahnya usia.

Mitos-mitos tersebut semakin memperkeruh karena saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan gizi. Salah satu cara mengatasinya adalah mengonsumsi daging dan telur ayam yang memiliki banyak keunggulan dan mudah terjangkau. Daging unggas menduduki urutan paling signifikan dan merupakan sumber pangan yang banyak disukai, serta bergizi karena merupakan sumber yang baik dari protein, zinc, zat besi, selenium, dan vitamin B kompleks.

“Demikian juga telur, merupakan pangan yang padat gizi, disukai, dan terjangkau masyarakat. Telur kaya dengan berbagai zat gizi seperti protein, vitamin D, selenium, dan vitamin B kompleks, “ ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi manusia. Asupan protein yang cukup (nabati dan hewani) untuk memenuhi kecukupan gizi dan berkontribusi dalam pengentasan masalah gizi di Indonesia. (RBS)

BLITAR SIAP SUKSESKAN HATN 2023, AYO IKUTAN


Sepanjang September hingga Oktober 2023, Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diramaikan dengan berbagai acara dalam rangka menyambut Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) ke-13 sekaligus perayaan Hari Telur Sedunia (World Egg Day
).

Rangkaian acara dimulai dengan seminar peternak unggas pada 7 September di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, yang menghadirkan narasumber pakar nutrisi dan pakan ternak, Prof Budi Tangendjaja. Seminar tersebut dilaksanakan secara hybrid, diikuti para peternak unggas Blitar dan sekitarnya, serta kalangan peternak dan akademisi dari berbagai kota.

Adapun kegiatan lainnya difokuskan pada edukasi seputar ayam dan telur dengan seminar gizi dan seminar penyakit zoonosis. Selain itu, ASOHI Jatim juga ikut memeriahkan HATN dengan mengadakan seminar terkait AMR yang diadakan di Kampung Coklat Blitar.

Ragam kegiatan lainnya seperti lomba pembuatan video kreatif oleh mahasiswa FKH Unair Surabaya, lomba essay nasional, lomba chicken dance, lomba mewarnai maskot ayam telur, dan lomba kreasi video masak olahan ayam dan telur juga turut dilakukan untuk memeriahkan HATN.

Rencananya acara puncak HATN akan digelar pada Minggu, 15 Oktober 2023 di Blitar yang akan dihadiri Gubernur Jatim, serta sejumlah pejabat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, bersama Badan Pangan Nasional. Nantinya acara juga akan dimeriahkan dengan jalan sehat, senam bersama, pengumuman pemenang lomba, dan sejumlah hiburan.

Panitia khusus HATN Blitar, Suyanto, mengatakan bahwa diperkirakan sekitar 5.000 orang akan berkumpul di Blitar pada acara puncak HATN. Pihaknya pun mengapresiasi Blitar sebagai tuan rumah HATN 2023 karena merupakan sentra peternakan unggas dan dikenal sebagai produsen telur terbesar di Indonesia.

"Kami mengajak para peternak dan stakeholder peternakan ikut berpartisipasi untuk suksesnya acara ini,” katanya. (INF)

SEMINAR NASIONAL MENYONGSONG HATN DAN WED 2023

Prof Budi saat memaparkan materinya. (Foto: Dok. Infovet)

Menyongsong peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2023, Pinsar Indonesia bersama Majalah Infovet, dan didukung USSEC, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, serta stakeholder perunggasan menggelar Seminar Nasional “Pullet yang Bagus untuk Produksi yang Optimal”.

Acara dilaksanakan secara hibrid di Aula Majapahit Unisba, Kamis (7/9/2023). Rektor Unisba Blitar, Dr Drs Soebiantoro MSi, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung  dan mengapresiasi acara yang berlangsung di kampusnya.

“Kami sangat berbangga hati melalui seminar ini kita bisa mendapat apa yang bisa kita andalkan dalam pemeliharaan pullet. Seperti bagaimana memperhatikan brooding, kerangkanya, kesehatannya, vaksinasi, dan lainnya. Bilamana ini terlewatkan, pullet menjadi tidak berkualitas,” katanya.

Sebab dengan pullet yang berkualitas, lanjutnya, akan mampu menunjang produktivitas unggas. Hal ini akan berujung pada produksi telur yang optimal sebagai sumber protein hewani yang menyehatkan.

Hal itu juga seperti disampaikan Technical Consultant Nutrition and Feed Technology USSEC, Prof Budi Tangendjaja, yang menjadi pembicara. “Telur adalah makanan yang sempurna bagi manusia dari segi gizi, asam amino, vitamin, dan lainnya. Makan dua butir telur sehari sangat baik untuk tubuh,” kata Prof Budi.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan produksi telur yang optimal dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik sejak pullet masuk kandang, seperti pakan, air minum, dan kandang yang memadai, agar keseragaman tercapai dan pertumbuhan organ, tulang, serta kerangka tubuh unggas mumpuni.

Ia menekankan kepada peternak untuk selalu memperhatikan manajemen pakan (pemberian, ukuran partikel pakan), serta kandungan gizi dalam pakan, sebab hal ini menjadi sangat penting bagi tiap fase pertumbuhan ayam. Selain itu, juga perhatikan kualitas air minum, ada atau tidaknya penyakit pencernaan (koksi, NE), vaksinasi, kepadatan kandang, tingkat stres (pindah kandang, potong paruh, cuaca, dan sebagainya), yang dapat memengaruhi kesehatan dan tingkat keseragam ayam.

“Jadi sangat penting sekali ini, sebab kualitas pullet menentukan produksi telur berikutnya, selain peran manajemen pemeliharaan, pakan yang sesuai kebutuhan, dan pemberiannya yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,” tukasnya.

Sebagai informasi, seminar kali ini merupakan rangkaian acara HATN dan WED 2023 yang puncak acaranya akan diselenggarkan pada 15 Oktober 2023 di Blitar, Jawa Timur.

“Akan ada rangkaian acara lainnya, kami harapkan semua bisa hadir merayakan dan meramaikan HATN dan WED yang menjadi wadah promosi secara masif akan pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Semoga HATN yang sudah berlangsung selama 13 tahun ini memberikan dampak besar bagi masyarakat,” kata Ketua Pinsar Jawa Timur, Hidayatur Rahman. (RBS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer