Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Equipment | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENGENAL RPA DAN FUNGSI PERALATANNYA

Mesin pencabut bulu/plucker (Foto: Mulia Abadi Sarana)

Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dibutuhkan oleh pelaku-pelaku usaha yang memerlukan produk ayam dengan kualitas baik, higienis dan siap diolah. Daging ayam yang berkualitas dan memiliki tingkat higienis tinggi umumnya berasal dari RPA modern yang melakukan prosedur pemotongan secara benar.

RPA harus memiliki standar pengecekan quality control yang ketat serta menggunakan mesin canggih untuk menunjang kualitas. Dalam sebuah RPA terdapat beberapa mesin dan peralatan yang membuat RPA bisa berfungsi dengan baik sesuai tujuannya.

“Secara garis besar cara kerja mesin RPA adalah mengolah ayam hidup menjadi ayam siap pakai atau siap diolah menjadi makanan. Baik dalam bentuk parting atau bagian-bagian dan juga dalam bentuk ayam beku atau frozen,” jelas Entang Rukmana dari Mulia Abadi Sarana, perusahaan yang menjual, merakit dan memasang RPA, saat berbincang dengan Infovet.

Untuk mengolah ayam hidup menjadi ayam yang siap digunakan, RPA menggunakan bermacam peralatan dengan fungsi yang saling menunjang satu sama lain.

Peralatan Hanging, Killing, Defeathering

Hanging, killing dan defeathering adalah suatu proses saat ayam hidup digantung, kemudian dipingsankan lalu disembelih sesuai syariat Islam, setelah itu dibersihkan dari bulunya. Berikut mesin-mesin yang digunakan.

Grafiti conveyor berfungsi untuk memindahkan kotak ayam hidup dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan mudah.

Peniris darah (Foto: Mulia Abadi Sarana)

Kemudian pentiris darah yang digunakan untuk menampung dan mentiriskan darah ayam yang berceceran dari proses sembelih. Setelah disembelih ayam dimasukkan dalam scalder yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan air pada suhu tertentu dan dilakukan pencelupan ayam untuk memudahkan proses pencabutan bulu.

Adapun pencabut bulu (plucker) adalah mesin yang digunakan untuk mencabut bulu kasar maupun bulu halus pada ayam. Plucker finisher berfungsi sama seperti plucker, tetapi bedanya bertujuan untuk membersihkan bulu yang masih tersisa di plucker sehingga bulu ayam benar-benar bersih dan tidak ada yang menempel.

Pemotong kepala dan leher digunakan untuk memisahkan antara kepala dan leher ayam dengan bagian badannya. Selain itu, terdapat juga pemotong kaki digunakan untuk memotong dan memisahkan antara kaki dengan badan ayam.

Sementara pembersih sackle adalah alat yang digunakan untuk membersihkan penggantung ayam (sackle) dari sisa-sisa kotoran bulu halus dan lainnya. Penyaring limbah bulu adalah mesin untuk memisahkan bulu yang telah bercampur dengan air (menyaring limbah bulu), sehingga saluran limbah tidak tersumbat oleh bulu.

Perebusan/scalder (Foto: Mulia Abadi Sarana)

Peralatan Eviscerating

Eviscerating adalah proses mengeluarkan organ dalam ayam seperti hati, ampela, empedu, usus dan jantung dengan cara membuat sayatan kecil pada kloaka ke arah tulang dada.

Eviscerating conveyor adalah rangkaian lintasan rel yang digunakan untuk menggantung ayam untuk proses eviserasi (mengeluarkan jeroan ayam). Sebelum proses eviserasi ayam ditampung dan digantung pada meja rehanging.

Proses eviserasi sendiri dilakukan di atas meja eviscerating. Setelah selesai proses eviserasi ayam dibersihkan menggunakan alat prewashing shower sehingga sisa kotoran dan darah bisa bersih maksimal.

Kemudian karkas ayam secara otomatis diturunkan ke chilling room menggunakan mesin carcass unloader.

Alat-alat Chilling Room

Chilling room adalah ruangan yang digunakan untuk mendinginkan ayam yang telah diproses dengan suhu tertentu bertujuan untuk mengawetkan sehingga ayam tidak mudah membusuk. Chilling room juga dilengkapi dengan alat-alat tersendiri.

Diantaranya screw chiller washer yang berfungsi membersihkan karkas ayam dari sisa-sisa kotoran setelah proses eviserasi. Kemudian setelah ayam bersih didinginkan dalam screw chiller cooler menggunakan air dingin maupun es.

Proses dilanjutkan menggunakan rotary drum untuk meminimalkan kandungan air (mentiriskan karkas) setelah proses di mesin screw chiller washer. Sehingga karkas yang nantinya dimasukkan ke dalam mesin pendingin tidak banyak mengandung air yang dapat memicu tumbuhnya mikroba.

Adapun meja pentiris yang berfungsi untuk menampung sekaligus mentiriskan air yang ada pada karkas. Sedangkan karkas gril adalah papan yang digunakan untuk mentiriskan karkas, bentuk permukaan atasnya berlubang-lubang, dimana lubang bergaris sejajar berguna untuk memudahkan proses pentirisan.

Alat Pelengkap RPA

RPA juga bisa dilengkapi peralatan tambahan tergantung pada produk yang hendak dihasilkan. Misalnya ingin menghasilkan karkas utuh, parting, fillet, ayam yang sudah dimarinasi dengan bumbu dan lain sebagainya.

Berikut beberapa contoh peralatan pelengkap RPA yakni meja grader, adalah meja yang digunakan untuk memisahkan karkas sesuai dengan bobotnya dengan cara ditimbang. Meja pemisah jeroan digunakan untuk memisahkan jeroan ayam per bagian-bagian seperti hati, ampela, usus dan jantung.

Kemudian meja packing digunakan untuk mengemas karkas yang sudah siap, untuk memudahkan bisa dengan bantuan alat corong packing. Meja boneless digunakan untuk memisahkan atau menghilangkan tulang pada ayam sehingga menghasilkan ayam boneless atau lebih dikenal dengan sebutan ayam fillet.

Meja dan mesin parting digunakan untuk memotong ayam, sehingga dihasilkan bagian-bagian ayam dalam potongan yang lebih kecil. Bak thawing digunakan untuk merendam dan mencairkan karkas yang telah dibekukan.

Mesin marinasi digunakan untuk mencampur bumbu dan ayam secara otomatis. Dilengkapi dengan sistem vakum, sehingga bumbu akan meresap dan merata di seluruh bagian. Mesin marinasi ini cocok untuk industri yang menjual produk ayam siap masak, ataupun untuk restoran yang ingin menjaga standar kualitas dan rasa masakannya.

Pembersih kaki/kulit juga terdapat untuk digunakan dalam membersihkan kaki ayam dari kulit dan kotoran lainnya.

Mini RPA

Untuk memenuhi kebutuhan industri rumahan yang lahannya terbatas atau industri yang baru mulai dengan modal minim, serta untuk pembelajaran dan praktikum di sekolah maupun universitas, Mulia Abadi Sarana juga menyediakan pembuatan mini RPA.

“Mini RPA ini memiliki kapasitas memotong 250-500 ekor per jam, sedangkan RPA biasa memiliki kapasitas 1000-4000 ekor per jam,” kata Entang Rukmana. “Kami menggunakan bahan stainless karena tidak berkarat sehingga aman untuk produk makanan.”

Menurut Entang, tata letak rangkaian peralatan RPA maupun mini RPA bisa disesuaikan dengan denah dari tempat yang ingin dipasang mesin RPA, selama ruangannya masih memungkinkan.

Entang juga berbagi tips merawat alat-alat RPA berdasarkan pengalaman perusahaannya berkecimpung di dunia RPA sejak 2015. “Selalu dibersihkan setelah pemakaian, serta dicek secara berkala baik kelistrikan maupun mesin dari bagian-bagian alat RPA itu sendiri. Sehingga akan diketahui mesin atau alat mana yang perlu diservis atau diganti akibat pemakaian,” tandasnya. (NDV)

KIPAS KANDANG AYAM BROILER & LAYER: PENGETAHUAN ESENSIAL

“Jadi begini, kalau secara pengertian antara exhaust fan, blower dan fan sendiri memiliki definisi yang berbeda-beda,” ujar GM Technical Grand Parents Stock-Poultry Specialist, PT Janu Putra Abadi, Sofin Faiz, saat diwawancara Infovet, Rabu (25/1) secara daring.

“Dan teman-teman bisa cari informasi mengenai definisi tersebut dari berbagai sumber. Namun, mari kita sederhanakan dan sesuaikan pengertian kita di dunia peternakan ayam.”

Blower fan pengertian sebenarnya adalah kipas tiup, biasa digunakan sebagai sirkulasi udara. Sifatnya positive pressure, mengalirkan udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Biasanya blower atau kipas tiup ini ditemukan di open house.

Sedangkan exhaust fan adalah kipas yang sifatnya mengisap. Menimbulkan tekanan negatif (negative pressure) di dalam kandang dan di luar kandang kipas tersebut menimbulkan positive pressure. Tekanan negative pressure di dalam kandang ayam tersebut akan menghasilkan angin dengan kecepatan tertentu.

“Namun di lapangan peternak biasanya menggunakan istilah blower dan exhaust fan untuk menyebut jenis yang sama,” tambah Sofin.

Fungsi Kipas Kandang Ayam

Kipas pada kandang berfungsi mencukupi kebutuhan udara segar bagi ayam yang dipelihara di dalam kandang semi closed house atau kandang closed house. Juga untuk mengeluarkan gas-gas beracun atau sisa metabolisme yang dihasilkan ayam di kandang.

Kemudian untuk menghasilkan angin pada kecepatan tertentu di dalam kandang ayam sehingga tercapai efek dingin (wind chill effect) pada ayam. Bertujuan menyamankan ayam, sehingga potensi genetiknya tercapai maksimal.

Jenis Kipas Untuk Kandang Ayam

Kipas blower biasanya digunakan untuk sirkulasi saja, kebanyakan dipakai pada open house broiler maupun layer.

Sedangkan exhaust fan atau kipas isap, digunakan untuk menimbulkan negative pressure di dalam kandang. Jenisnya biasanya dilihat dari ukuran. Ada yang berukuran 36, 50, 54 dan 72 inch. Beserta spek dinamonya, jenis-jenis tersebut akan menghasilkan kapasitas tertentu.

Selain itu, juga banyak variasi di cara kerja mesin exhaust fan. Ada yang on/off, ada pula yang variable fan (variable speed fan) dimana kipas terus berjalan, namun kecepatannya bisa berkurang atau bertambah menyesuaikan sensor lingkungan.

Sofin Faiz

Sofin Faiz juga berbagi pengetahuannya di Youtube dan Instagram

Penggunaan Exhaust dan Blowing Fan

“Kalau kandang masih open bisa dipakai blowing fan. Kalau kandang sudah menggunakan semi closed atau full closed house maka exhaust fan saja sudah cukup,” jelas Sofin.

Sofin juga menjelaskan penggunaan blowing fan sekaligus exhaust fan dalam satu kandang bisa dibilang tidak perlu. Jika ada peternak memiliki kandang semi closed house atau closed house, namun masih menggunakan blowing fan, menurutnya mereka harus menggunakan kipas yang kapasitasnya terstandar.

Untuk masa brooding, blowing fan mungkin masih bisa digunakan. Namun saat growing penggunaan kedua jenis kipas di dalam satu kandang justru tidak efisien. Karena masa growing yang dibutuhkan ayam adalah kecepatan angin.

Bagaimanakah Pengoperasian Kipas Yang Ideal?

Pengoperasian kipas tergantung pada beberapa hal. Pertama, kebutuhan ayam karena ayam per kg memiliki kebutuhan udara minimum dan maksimum, khususnya di saat masa brooding dan pada kandang yang menggunakan side-mode ventilation. Artjnya kebutuhan minimum ayam harus terpenuhi.

Kedua, tergantung pada ambience temperature/temperatur lingkungan di dalam kandang. Jadi, pengaturan kipas nyala dan mati bukanlah hal baku, wajib menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Pengoperasian di pegunungan dengan di tepi pantai tidak bisa disamakan.

Ketiga, tergantung controller apakah menggunakan manual atau otomatis. Jika manual biasanya hanya memiliki sedikit sensor, sehingga pekerja kandang harus selalu memperbarui set point suhu disesuaikan umur dan kebutuhan ayam, temperatur lingkungan dan wind chill effect. Peternak perlu membuat catatan khusus mengenai pengaturan set point di kandang mereka.

Sedangkan contoller otomatis, high end controller menggunakan banyak sensor, sehingga controller akan menyesuaikan penggunaan kipas blower/exhaust secara otomatis.

Perawatan Kipas Kandang Ayam

Pastikan tegangan listrik stabil, tidak mudah naik turun. Keamanan jaringan kabel harus diutamakan untuk menghindari korsleting. Bersihkan blower setelah panen, atau memang jika ditemukan banyak kotoran.

Kontrol dan ganti fan belt secara berkala. Cek pully-pully setelah dibersihkan, jika perlu ditambahkan pelumas. Jika ada blade bengkok atau rusak, lebih baik segera diganti, karena akan memberatkan kerja dinamo yang berefek pada biaya listrik naik.

Tips Memilih Kipas Kandang Ayam

Ketika membeli kipas pastikan ada keterangan kapasitas kipas yang jelas. Jika penjual tidak memilikinya, artinya mereka tidak mengetahui apa yang mereka jual. Sofin menjelasksan, “Efek jangka panjangnya nanti ke peternak sendiri jika tidak berfungsi dengan baik. Kapasitas kipas berkaitan dengan jumlah kipas yang dibutuhkan nantinya.”

Selain itu, pemilihan kipas perlu menyesuaikan kebutuhan kandang dari segi dimensi, populasi, suhu dan kelembapan area kandang.

Kenali bahan kipas, beberapa produsen membuat kipas dari full metal, sebagian lain full fiber dan ada yang kombinasi menggunakan fiber pada blade/baling-balingnya dan metal pada rangkanya.

Baling-baling fiber lebih ringan sehingga berpengaruh pada biaya penggunaan listrik yang lebih rendah. Namun jika ada benda asing masuk, baling-baling fiber akan mudah patah jadi harus mempunyai spare parts cadangan.

Sedangkan baling-baling dari besi lebih kokoh dan kuat. Jika ada benda asing yang masuk tidak mudah patah namun bisa membuat presisinya berkurang. Dari presisi yang berkurang akan membuat kerja dinamo semakin berat.

Ketahui juga produsen kipasnya, beberapa produsen kipas memiliki standardisasi kipas agriculture industry dunia, seperti Besslab dan sebagainya.

Ketahui berapa lama keawetannya, biasakan mencari informasi dan riset sebelum membeli kipas. Utamakan menggunakan kipas yang berkualitas, jangan mengutamakan harga murah.

“Sebagai peternak perlu mulai berpikir investasi, return of investment dari sistem yang dibeli, keawetannya bagaimana? Terkadang harga yang mahal, ternyata maintenance lebih murah dan lebih awet. Dibanding kipas yang murah tapi tjap beberapa periode sudah harus ganti,” pungkas Sofin. (NDV)

POTENSI VIRTUAL HERDING DAN VIRTUAL FENCE UNTUK TERNAK SAPI

Peternakan sapi yang digembalakan. (Foto: Istimewa)

Sejumlah penelitian dilakukan di Australia untuk mengetahui sejauh mana potensi penerapan virtual herding (penggembalaan secara virtual) terhadap ternak sapi. Salah satunya dilakukan oleh Dana Campbell dan timnya dari CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation).

Cara Kerja Virtual Herding
Untuk menerapkan virtual herding, Dana dan timnya memasang kalung GPS pada sapi-sapi yang ditempatkan di kandang paddock. Pada area kandang diatur garis pagar virtual (virtual fence) yang menciptakan zona inklusi di mana sapi dikehendaki berada dan zona eksklusi di mana sapi tidak boleh memasukinya.

Ketika sapi berada di zona inklusi mereka tidak menerima sinyal atau isyarat apapun dari perangkat. Ketika sapi mendekati garis pagar virtual, perangkat akan mengeluarkan nada peringatan audio yang diikuti oleh kejutan elektrik jika sapi terus bergerak maju.

Jika sapi terus menyeberang ke zona eksklusi, mereka masih akan menerima audio dan kejutan elektrik juga saat mereka terus bergerak lebih jauh ke dalam zona eksklusi. Namun, jika sapi berbalik untuk bergerak kembali ke arah zona inklusi, mereka tidak lagi menerima peringatan apapun.

Sistem tersebut melatih sapi untuk menanggapi peringatan audio sehingga mereka dapat menghindari menerima kejutan elektrik jika berhenti segera setelah mendengar peringatan audio tersebut.

“Kami melakukan serangkaian penelitian untuk memeriksa respons hewan terhadap pelanggaran pagar virtual dan melihat penerapan teknologi ini untuk dapat menggembalakan ternak,” kata Dana.

“Kami kemudian melakukan studi skala yang lebih besar untuk melihat respons kesejahteraan hewan jika kami memaparkannya ke pagar listrik standar versus pagar virtual. Kemudian menjajaki penerapan teknologi untuk membatasi hewan dari area yang sensitif atau terlarang untuk mereka.”

Respons Sapi Terhadap Pagar Virtual
Penelitian pertama dirancang untuk melihat bagaimana sapi merespons jika pagar virtual dipindahkan. Hal itu dengan pemahaman bahwa produsen atau peternak mungkin ingin membuat pagar sementara untuk sapinya.

Paddock dipasang dan sapi diberi akses penuh ke seluruh paddock pada awalnya sehingga mereka dapat terbiasa dengan area tersebut. Kemudian satu garis pagar virtual dibuat yang memungkinkan sapi hanya memilik akses ke 40% area paddock. Sapi-sapi tersebut dilatih untuk mengenali sinyal peringatan pagar virtual selama sekitar satu minggu.

Kemudian garis pagar digeser sehingga sapi memiliki akses ke 60% area dan digeser lagi sehingga sapi bisa mengakses 80% area paddock. Selanjutnya garis pagar sedikit diubah menjadi memanjang di sepanjang paddock untuk melihat seberapa baik sapi benar-benar merespons sinyal peringatan.

Hasilnya sapi tetap berada di zona inklusi. Tapi ketika pagar virtual digeser sehingga zona inklusi lebih luas, mereka hanya dalam waktu empat jam untuk mengetahuinya dan bergerak ke zona yang semula eksklusi.

Virtual Herding
Dana menuturkan, “Studi berikutnya yang kami lakukan adalah melihat penerapan teknologi ini untuk dapat menggembalakan sapi dalam jarak dekat. Kami menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan perangkat yang terpasang pada sapi dan paddock serta untuk mengatur pagar virtual.”

Beberapa jenis desain pagar dicoba pada beberapa kelompok sapi dengan protokol yang sama. Pada hari pertama sapi ditempatkan di paddock. Hanya GPS yang diaktifkan dan pagar virtual tidak dipasang.

Kemudian setelah sapi terbiasa dengan paddock pada hari ketiga pagar virtual diaktifkan. Di hari keenam sapi digiring ke salah satu sisi paddock dan pada hari ketujuh digiring ke arah yang berlawanan.

“Kami menemukan bahwa jenis pagar virtual yang paling berhasil adalah back fence. Jadi saat hewan bergerak kami mengaktifkan pagar di belakang mereka dan kami menggesernya saat hewan terus bergerak,” jelas Dana.

Back fence didesain agar sapi tidak bisa berputar balik. Tidak ada peringatan yang diberikan selama sapi bergerak ke arah yang diinginkan. Tapi jika mereka berbalik dan mencoba bergerak kembali maka mereka akan menabrak garis pagar virtual dan mendapatkan peringatan.

Dengan back fence sapi bisa digiring sepanjang 300 m dalam waktu kurang dari 20 menit. Hal ini relatif, tergantung dari kecepatan sapi dalam bergerak. Saat digiring sapi sebagian besar tetap bersatu sebagai satu kelompok dan tidak ditemukan adanya sinyal stres pada mereka.

Dampak Terhadap Animal Welfare
Penelitian ketiga dilakukan bertujuan untuk benar-benar memahami apakah teknologi pagar virtual memiliki dampak terhadap animal welfare dan bagaimana perbandingannya dengan pagar listrik yang sudah digunakan secara luas.

Sapi yang digunakan dalam penelitian selain dipasangi kalung GPS juga dipasangi alat IceQube untuk merekam profil perilaku sapi. Kemudian sapi dicatat berat badan awalnya. Setelah diberikan waktu seminggu untuk menyesuaikan diri dengan paddock, sapi diambil sampel tinjanya untuk memeriksa metabolit hormon stresnya.

Kemudian pada kelompok yang berbeda pagar virtual dan pagar listrik diaktifkan. Zona inklusi yang diberikan seluas enam hektare. Selama masa penelitian dilakukan pengukuran berat badan dan pengambilan sampel tinja mingguan. Tidak ada perbedaan besar antara sapi yang diberi pagar listrik dengan pagar virtual.

 “Kami menemukan sapi yang terpapar pagar virtual menunjukkan waktu berbaring yang sedikit lebih rendah setara dengan kurang dari 20 menit per hari. Kami tidak yakin apakah itu mungkin memiliki implikasi lain dalam jangka panjang atau apakah 20 menit itu relevan secara biologis untuk sapi atau tidak,” kata Dana.

Disimpulkan bahwa perilaku dan fisiologis animal welfare menunjukkan perbedaan minimal antara pagar listrik dan pagar virtual.

Mencegah Sapi Memasuki Area Terlarang
Penelitian terakhir yang dilakukan adalah melihat penerapan teknologi virtual herding untuk mencegah sapi memasuki area sensitif atau terlarang. Ini berguna jika peternak memiliki area yang tidak mudah dipagari atau area yang mungkin diinginkan memasang pagar sementara.

Uji coba pertama adalah zona riparian komersial dilakukan di peternakan komersial di New South Wales. Pagar virtual dibuat selama sekitar 10 hari. Ada satu titik dimana empat ekor sapi menyeberang ke zona eksklusi selama sekitar 30 menit sebelum teknologi virtual herding membalikkan dan menggiring mereka ke kawanannya.

Ketika pagar virtual dinonaktifkan, sapi-sapi mengakses lebih banyak area daripada sebelumnya. Terjadi sangat cepat yaitu hanya beberapa jam setelah pagar virtual dinonaktifkan.

Teknologi virtual herding juga bisa menjauhkan sapi dari area pohon atau tanaman muda yang sedang beregenerasi. Uji coba yang dilakukan di Australia Selatan menunjukkan sapi tetap berada di dalam zona inklusi untuk sebagian besar waktu.

“Teknologi virtual herding bekerja di banyak situasi yang berbeda, tetapi tentu saja ada lebih banyak aplikasi yang dapat kami coba untuk benar-benar memahami dimana teknologi dapat diterapkan. Kami belum menemukan dampak kesejahteraan hewan yang besar saat ini berdasarkan langkah-langkah yang telah kami gunakan,” tukasnya. (NDV)

KANDANG OTOMATIS UNTUK BROILER DAN LAYER

(Foto: Istimewa)

Fitur menonjol yang dimiliki kandang ayam otomatis adalah efisiensi kerja. Beberapa pekerjaan dikerjakan oleh mesin secara otomatis sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja. Namun selain itu, menurut Andy dari Retech Farming, China, ada beberapa aspek yang dipertimbangkan ketika memilih kandang otomatis untuk broiler maupun layer.

Pertama adalah apakah kandang tersebut bisa memenuhi kebutuhan. Misalnya jika menginginkan pembersihan manur bisa dilakukan secara otomatis, cepat dan benar-benar bersih. Maka kandang harus mempunyai fitur yang mampu melakukan hal tersebut.

Kedua adalah apakah kandang otomatis tersebut bisa meningkatkan produktivitas. Maka sebaiknya jika memungkinkan selain dari produsen juga mencari informasi ke peternakan yang sudah menggunakan alat tersebut. Juga mempelajari fitur-fitur kandang apakah sekiranya manfaat dari fitur tersebut bisa meningkatkan produktivitas.

Ketiga adalah harga dan daya tahan kandang. Apakah harganya terlalu mahal untuk sebuah investasi. Berapa tahun kandang tersebut bisa beroperasi dengan baik, apakah ada garansi dan bagaimana maintenance-nya.

Keempat adalah apakah kandang sesuai dengan desain farm yang dimiliki. Produsen yang baik tidak hanya menjual peralatan, tapi juga mempunyai pengetahuan memadai dan mampu memberi saran bagaimana kandang otomatis bisa memberikan hasil maksimal sesuai dengan desain farm yang ada.

Kandang Broiler Otomatis Tipe H
Kandang ini berbentuk seperti huruf H, karena itu umum disebut sebagai kandang tipe H, dengan fungsi pemberian pakan dan air minum otomatis, pengontrolan manur otomatis dan pemanenan ayam otomatis.

Sistem air minumnya memiliki 12 nipple, dengan enam nipple di setiap sisi kandang. Pipa jalur air dapat dinaik-turunkan sesuai tinggi ayam di umur yang berbeda-beda.

Setiap kandang memiliki dua feeding pan (tempat pakan). Dilengkapi dengan dispenser pakan, dari dispenser ini pakan akan dialirkan dan masuk ke dalam masing-masing tempat pakan.

Sistem pengontrolan manur otomatis membuat kotoran ayam bisa dibersihkan lebih efisien dan lebih sering. Terdapat belt dengan material plastik PP sebagai tempat menampung manur, yang dapat menggerakkan manur ke ujung kandang untuk ditampung. Vertikal dan horizontal belt bekerja bersama, dilengkapi dengan empat scraper sehingga manur dapat dibersihkan dengan tuntas. Manur akan bisa dikeluarkan dari kandang dengan cepat.

Ketika ayam sudah siap dipanen alas kandang akan ditarik keluar sehingga ayam akan jatuh pada belt. Kemudian belt akan membawa ayam ke ujung kandang lalu ditampung. Seterusnya dibawa ke catching platform di mana para pekerja akan mengambil ayam dari platform.

Pemanenan ini berlangsung efisien dan pekerja tidak perlu masuk ke dalam kandang. Kemampuan panennya bisa sampai sekitar 6.000 ekor/jam.

Kandang tipe H ini bertingkat, setiap kandang di setiap tingkat umumnya bisa menampung 100 ekor lebih ayam. Namun hal itu juga tergantung pada target berat panen. Misalnya berat panen yang ditargetkan 2 kg tentu jumlah ayam per kandang akan lebih sedikit dibanding dengan berat panen 1,2 kg.

Pengaturan kepadatan penting agar ayam tetap mempunyai ruang gerak yang cukup, namun tidak menjadikan mereka terlalu banyak beraktivitas. Ayam yang aktivitasnya berlebihan akan makan lebih banyak sehingga cost pakan lebih tinggi.

Alas kandang juga mempunyai batas maksimum berapa kilogram berat yang bisa ditahan dengan baik. Sehingga mengatur kepadatan sesuai target berat panen sangatlah penting.

Kandang Layer Otomatis Tipe H
Bentuknya sama dengan kandang tipe H untuk broiler. Perbedaannya kandang layer tipe H ini memiliki penampung pakan yang berfungsi juga sebagai troli pakan. Dari silo pakan akan dimasukkan ke penampung, kemudian penampung berjalan menebar pakan di tempat pakan.

Desain tempat pakan dibuat melebar di atasnya sehingga ayam lebih mudah makan dan mencegah pakan berceceran. Setelah ayam selesai makan, feeding collector akan bekerja mengumpulkan sisa pakan, dimasukkan kembali ke penampung agar bisa digunakan lagi.

Sistem air minumnya menggunakan dua pipa untuk memudahkan ayam. Juga jika salah satu pipa air bermasalah maka pipa yang satunya masih bisa bekerja agar ayam tidak kekurangan minum. Kandang disekat namun memiliki semacam sharing window, sehingga ayam bisa mengakses nipple air minum yang sama.

Layer memproduksi telur maka kandang juga dilengkapi dengan alat egg collector. Telur digerakkan oleh belt ke ujung kandang di mana terdapat elevator, berupa semacam rak bertingkat yang bisa berputar. Dari elevator telur dimasukkan ke dalam collecting station sehingga pekerja kandang bisa dengan mudah mengambil telur.

Untuk peternakan besar, masing-masing kandang layer tipe H bisa dihubungkan ke satu central egg collector, sehingga semua telur dari semua kandang akan berkumpul.

Pembersihan manur tidak jauh berbeda dengan kandang otomatis broiler tipe H. Belt penampung manur akan berjalan dan mengumpulkan manur di ujung kandang. Belt yang baik dalam kondisi normal akan bisa terus dipakai setidaknya selama delapan tahun.

Alas kandang didesain dengan kemiringan yang tepat, sekitar 8°. Karena jika terlalu miring ayam akan kesulitan berdiri, jika terlalu datar telur akan sulit untuk bergulir masuk ke belt penampung.

Kandang layer otomatis tipe H ini cocok digunakan pada peternakan dengan populasi tinggi, sekitar 30.000 ke atas. Untuk populasi sedang atau kecil direkomendasikan menggunakan kandang tipe A.

Kandang Layer Otomatis Tipe A
Kandang ini berbentuk seperti huruf A. Feeding system, drinking system dan egg collecting tidak jauh berbeda dengan kandang layer tipe H. Namun pengontrolan manurnya berbeda.

Terdapat deflector untuk mencegah manur jatuh pada ayam yang berada pada kandang di tingkat bawah. Juga untuk memastikan semua manur jatuh ke bawah kandang sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan manur bisa dengan menggunakan belt berjalan. Opsi lainnya manur ditampung lalu dibersihkan menggunakan scraper.

Kelebihan kandang layer tipe A adalah fleksibilitasnya. Bisa dibuat beroperasi secara manual, semi otomatis, atau full otomatis. Pengoperasian manual berarti segala fungsi otomatis ditiadakan, termasuk belt pada sistem manur bisa dilepas. Bisa dioperasikan benar-benar manual, hanya kandang saja, yang tidak memerlukan tenaga listrik.

Untuk semi otomatis hanya sebagian fungsi otomatis yang dipasang misalnya hanya egg collecting atau hanya feeding system, sehingga lebih hemat biaya listrik. Sedangkan full otomatis membutuhkan listrik yang lebih besar dan disarankan agar di-support dengan generator sebagai cadangan sumber listrik. (NDV)

KANDANG KAMBING PERAH DAN VENTILASINYA

Kambing perah. (Foto: Shutterstock)

“Ada beberapa pilihan jenis kandang kambing perah. Sulit untuk memberikan desain standar karena ada begitu banyak variasi dari peternakan ke peternakan,” kata Brian Dougherty, Field Agricultural Engineer, Iowa State University Extension and Outreach pada webinar Dairy Goat Housing, Ventilation and Milking System.

Menurut Brian, peternak bisa membangun kandang baru atau merenovasi bangunan yang sudah ada. Tidak masalah jenis kandang yang dipilih selama memenuhi kriteria kandang yang baik. Idealnya memenuhi semua kriteria atau setidaknya sebagian besarnya.

Yaitu sesuai dengan rencana manajemen peternakan, menyediakan lingkungan yang bersih dan kering untuk semua kelompok kambing. Menyediakan banyak pakan, air dan udara segar. Ekonomis dan mendukung efisiensi tenaga, ramah lingkungan, aman untuk pekerja dan ternak.

Rencana manajemen pada dasarnya adalah menyiapkan struktur bagaimana ternak akan dikelola. Dengan menentukan kelompok ternak yang akan dimiliki dan berapa jumlahnya. Juga kebutuhan hewan meliputi kenyamanan dan ventilasi, nutrisi dan strategi pemberian pakan, perawatan dan penanganan kesehatan, pergerakan antar kelompok, serta penanganan kotorannya.

Kemudian menentukan kebutuhan dan keinginan dari pengelola peternakan. Rencanakan fitur apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut, dengan skala prioritas mana yang didahulukan sesuai budget yang ada.

Ketika ingin merenovasi bangunan lama menjadi kandang, jika biayanya lebih dari 70% biaya membuat bangunan baru, maka lebih baik membuat kandang baru. Biaya yang tinggi sangat mungkin terjadi karena bangunan lama bisa mempunyai banyak masalah seperti struktur bangunan yang kurang bagus, kelistrikan yang sudah tua, ventilasi yang buruk dan akses air yang tidak bekerja dengan baik. Renovasi sering kali memerlukan kompromi dan dapat mendatangkan tantangan ke depannya.

Pen (kandang petak) harus bisa memberikan lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Mempunyai cukup ruang untuk ternak beristirahat dan beraktivitas dengan area istirahat (resting space) yang bersih dan kering. Tempat pakan diletakkan lebih tinggi dari lantai agar pakan tetap bersih dan mengurangi kontaminasi parasit.

Pentingnya Ventilasi Kandang
Ventilasi adalah penyediaan udara segar ke dalam ruangan, udara segar dibawa ke dalam kandang. Berbeda dengan sirkulasi udara yang sudah ada di dalam kandang biasanya digerakkan oleh kipas.

Ventilasi yang baik penting karena… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi November 2022. (NDV)

VENTILASI KANDANG UNTUK SAPI PERAH DEWASA

Dalam mendesain ventilasi kandang sapi ada beberapa prioritas yang harus diperhatikan. (Foto: Istimewa)

Sapi perah dewasa menghasilkan banyak panas. Terutama yang berproduksi tinggi sangat sensitif terhadap heat stress.

“Kandang berventilasi alami berkinerja cukup baik ketika sapi berproduksi rendah,” kata Nigel B. Cook, MRCVS, University of Wisconsin-Madison dalam webinar yang diselenggarakan oleh Artex Barn Solutions.

“Tapi ketika sapi menghasilkan lebih banyak susu mereka akan menghasilkan banyak panas di kandang dan ventilasi alami sistem lama menjadi tidak memadai.”

Heat stress sendiri dapat berpengaruh pada fungsi rumen, sitem pencernaan dan imunitas. Juga meningkatkan risiko acidosis, mengurangi kesuburan, menimbulkan masalah kesehatan seperti kepincangan dan pneumonia, meningkatkan risiko mastitis, serta menurunnya produksi susu.

Selain itu heat stress juga mengurangi waktu berbaring sapi sekitar tiga jam per hari. Karena ketika temperatur naik sapi mengakumulasi panas ketika berbaring, sehingga harus berdiri untuk menghilangkan panas.

Sapi juga akan cenderung berkumpul di tempat gelap yang lebih dingin. Atau di tengah kandang menjauh dari dinding kandang. Ventilasi kandang penting untuk heat control dan memanajemen heat stress. Dalam mendesain ventilasi ada beberapa prioritas yang harus diperhatikan.

Target kecepatan udara di resting area sapi. Pertukaran udara yang cukup untuk menghilangkan panas, gas berbahaya, kelembapan dan patogen dari kandang. Sistem harus bekerja dengan baik di semua musim. Hemat biaya instalasi dan operasional. Juga mempertimbangkan iklim, layout kandang, siap merawat dan membersihkan kipas-kipas.

Terakhir adalah preferensi konsumen atau kontrak dengan perusahaan, apakah mereka tidak keberatan sapi di kandang terus, atau menghendaki sapi sesekali di keluarkan dari kandang.

Ventilasi Alami dengan Kipas di Atas Stall
Ventilasi alami masih menjadi pilihan di banyak situasi dan terhitung ekonomis untuk berbagai kondisi iklim. Dalam kandang dipasang deretan kipas di setiap baris stall. Kipas umumnya terpisah sekitar 6-7 meter, sudutnya miring tajam di atas sapi. Jika lokasinya tepat akan dapat membangun kandang berventilasi alami yang dapat beroperasi dengan baik di iklim yang bervariasi.

Ventilasi alami cocok untuk iklim bervariasi sepanjang tahun, namun tidak terlalu panas dan terlalu lembap. Kandang hanya ada satu, atau ada beberapa kandang dengan jarak antar kandang yang optimal minimal 30 meter. Cocok untuk kandang yang lebarnya sempit dengan maksimal enam baris stall.

Lokasi yang ideal adalah yang mendapatkan angin dengan baik, perlu dipertimbangkan juga arah angin agar kandang mendapatkan aliran udara yang memadai.

Ventilasi alami cocok untuk daerah yang biaya listriknya tinggi. Nigel mengatakan, “Ada banyak bagian Eropa dimana biaya listriknya tinggi dan ini adalah jenis ventilasi yang dominan di sana.” Ventilasi alami bisa dipilih jika pasar lebih menyukai sapi yang rutin di keluarkan dari kandang.

Ventilasi Positive Pressure Tube
Sistem ventilasi ini menggunakan tabung vinil untuk membawa udara segar yang bergerak cepat ke dalam kandang. Beroperasi dengan baik dalam jarak yang relatif pendek.

Cocok untuk iklim bervariasi, tapi tidak terlalu panas dan lembap. Kandang kecil dengan kapasitas 100 ekor atau kurang, dengan dinding samping yang tertutup dan langit-langit rendah.

Bisa diterapkan untuk daerah dengan biaya listrik tinggi dan dimana pasar menyukai sapi rutin di keluarkan dari kandang. Letak pintu kandang fleksibel dengan ventilasi model ini. Karena udara dipaksa masuk ke dalam kandang menggunakan tabung vinil.

Ventilasi Positive Pressure Hybrid
Kipas dipasang tidak di atas stall, tapi di sepanjang kedua dinding samping kandang untuk mendorong udara dari samping ke arah sapi-sapi. Pada musim panas tirai ditutup dan kipas dinyalakan. Pada musim dingin tirai dibuka sehingga pada dasarnya menggunakan ventilasi alami.

Sistem ini cocok untuk daerah dengan iklim bervariasi yang tidak terlalu panas dan lembap. Untuk kandang sempit panjang dengan tata letak empat baris head to head dan feed lane ada di tengah.

Wilayah yang biaya listriknya tinggi bisa menerapkan ventilasi ini, karena tipe ini cukup rendah listrik meskipun membutuhkan banyak kipas. Namun biaya instalasi kipas bisa tinggi. Cocok untuk pasar yang menghendaki sapi mempunyai akses keluar kandang.

Ventilasi Low Roof Tunnel
Ventilasi low roof tunnel dengan dinding samping polycarbonate cocok untuk iklim panas, namun tidak bagus untuk wilayah yang mempunyai musim dingin.

Jadi sistem ini cocok untuk daerah dengan iklim panas sepanjang tahun. Kandang yang ideal yaitu dengan tiga feed lane dan delapan baris stall, sebaiknya panjangnya kurang dari 150 meter.

Karena membutuhkan listrik cukup tinggi maka ideal untuk daerah dimana biaya listriknya rendah. Juga jika pasar tidak masalah jika sapi di kandang terus-menerus, karena kandang dengan ventilasi seperti ini harus tertutup terus.

Ventilasi Hybrid Tunnel
Vetilasi tipe ini menggunakan kipas-kipas kubah untuk menarik udara dari dinding samping, lalu di keluarkan melalui tengah-tengah atap. Kipas ditaruh di bagian tengah atap untuk membantu aliran udara agar udara terjaga dekat dengan sapi.

Tidak cocok untuk daerah yang panas sepanjang tahun. Cocok untuk daerah dimana musim panasnya lebih panas dan lebih dingin di musim dingin. Tunnel digunakan saat musim panas dan ventilasi alami digunakan di musim dingin.

Kandang yang ideal adalah dengan tiga feed lane dan delapan baris stall dan panjangnya kurang dari 150 meter. Membutuhkan banyak kipas sehingga bagus untuk daerah yang biaya listriknya murah. Pada ventilasi tipe ini sapi bisa rutin sesekali di keluarkan dari kandang ke padang rumput.

Ventilasi Cross dengan Penyekat
Penyekat digunakan untuk menciptakan kecepatan udara dan mengarahkan udara yang diperlukan di resting area sapi. Penyekat harus dapat ditarik atau dibuka di musim dingin. Harus hati-hati karena penumpukan suhu dan akumulasi panas di dalam kandang adalah masalah dengan desain ventilasi ini. Sebaiknya menggunakan evaporative cooling.

Cocok untuk daerah dengan iklim bervariasi. Kandang lebar dengan beberapa feed lane dan hingga 10 baris stall. Hemat listrik, sapi di kandang terus-menerus.

Ventilasi Croos Tanpa Penyekat
Ventilasi tipe ini menggunakan kipas untuk menciptakan kecepatan udara di stall. Kipas dipasang menyilang di atas stall, sehingga didapat udara yang bergerak cepat di tempat sapi beristirahat. Pendinginnya menggunakan evaporative cooling.

Biaya instalasi dan pengoperasian lebih mahal dibanding yang memakai penyekat karena lebih banyak kipas yang dipasang. Cocok untuk daerah yang iklimnya bervariasi. Kandang lebar dengan beberapa feed lane dan stall lebih dari 10 baris. Ideal ketika biaya listrik di daerah tersebut rendah dan pasar tidak masalah jika sapi di kandang terus-menerus.

Ventilasi Cross ‘Big Box’ dengan Langit-langit Rendah
Pada tingkat maksimum mampu menciptakan kecepatan udara yang memadai di tempat sapi beristirahat. Kandang mempunyai langit-langit rendah sekitar 5-5,5 m tingginya. Kotak udara ditaruh di langit-langit untuk mengarahkan udara ke sapi dan sekitarnya. Kipas masih digunakan tapi hanya sedikit, menggunakan evaporative cooling.

Cocok untuk daerah dengan iklim panas sepanjang tahun dan kandang lebar dengan beberapa feed lane dan kurang dari 10 baris stall. Membutuhkan banyak listrik dan sapi di kandang terus-menerus. (NDV)

KANDANG CLOSED HOUSE DENGAN MESIN DIESEL LEBIH AMAN DAN HEMAT?

Pada kandang closed house kerap terjadi kasus voltase listrik yang naik turun, menyebabkan blower berputar tidak sempurna, sehingga laju udara yang dihasilkan di dalam  kandang menjadi tidak optimal. (Foto: Istimewa)

PT Kubota Indonesia yang berlokasi di Semarang pada Oktober 2021, mulai memproduksi mesin diesel terbarunya. Yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan peternakan, yaitu digunakan untuk menggerakkan blower di kandang broiler closed house.

Berawal dari Permasalahan Peternak
Mesin baru tersebut lahir dari survei yang dilakukan perusahaan. “Dari kartu garansi yang kembali ke perusahaan ternyata terlihat persentasenya cukup besar bahwa mesin kami digunakan untuk peternakan, dalam hal ini menggerakkan blower. Karena itulah kami memutuskan mengembangkan mesin baru untuk peternakan,” kata Marketing Kubota Indonesia, Tri Widodo, pada presentasi di Indo Livestock 2022.

Ada beberapa alasan mengapa mesin baru tersebut dibuat. Dari sekian banyak peternak yang diwawancara ternyata kendala yang dialami peternak terutama terkait dengan blower adalah keamanan dan biaya.

Di kandang closed house banyak terjadi kasus voltase listrik naik turun. Yang menyebabkan blower berputar tidak sempurna. Sehingga laju udara yang dihasilkan di dalam kandang menjadi tidak optimal.

Dinamo penggerak blower juga sering terbakar salah satunya disebabkan oleh voltase listrik yang drop. Ketika dinamo sudah terbakar meski arus listriknya ada, namun blower tidak akan bisa berputar.

Kendala lain adalah matinya listrik yang dapat diprediksi. Apalagi ketika cuaca ekstrem tiba-tiba hujan deras, ada pohon tumbang dan sebagainya. Rata-rata peternak memang memiliki genset, tapi ketika listrik padam... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Agustus 2022. (NDV)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer