-->

REVIEW PENYAKIT UNGGAS 2025

Penyebaran penyakit unggas dapat dipengaruhi berbagai faktor (Foto: Gemini AI)

Tahun 2025 menegaskan kembali bahwa sektor perunggasan Indonesia hidup dalam kompleksitas risiko penyakit, gelombang avian influenza (HPAI) yang terus berulang, penyakit endemis seperti newcastle disease (ND) dan infectious bronchitis (IB) yang menggerus produktivitas, serta masalah lain seperti koksidiosis dan gangguan pernapasan multifaktor yang mengintensifkan kerugian ekonomi.

Penyakit yang Mendominasi
Gambaran ini terbangun dari data sistem surveilans nasional, laporan industri, dan inisiatif One Health yang digulirkan sepanjang 2024-2025. Laporan global WOAH bahkan mencatat bahwa gelombang HPAI yang dimulai Oktober 2024 terus berlangsung hingga pertengahan 2025, dengan jutaan unggas mati atau dimusnahkan pada beberapa wilayah terdampak, angka kejadian global memberikan sinyal bahwa musim HPAI 2024-2025 lebih luas dibanding periode sebelumnya.

Dinamika penyakit unggas di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Pola penyakit yang berulang, membuat berbagai pihak tertarik untuk memprediksinya. Namun demikian, tidak bisa sembarangan dalam memprediksi dinamika penyakit unggas, perlu pendekatan tertentu dan pengumpulan data yang akurat agar dapat memprediksinya.

Salah satu perusahaan kesehatan hewan yang rutin memprediksi penyakit unggas yakni PT Ceva Animal Health Indonesia. Melalui Global Protection Services (GPS), Ceva rutin melakukan monitoring dan surveilans untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang paling mendominasi sektor perunggasan. Hal tersebut disampaikan oleh Veterinary Service Manager PT Ceva Animal Health Indonesia, Drh Fauzi Iskandar.

“Kami berkiblat pada Ceva Global, di situ ada program Global Protections Services. Bentuk dari program tersebut yakni awareness, monitoring, dan troubleshooting. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk servis kami kepada para customer Ceva dan sudah kami lakukan sejak 2018,” tutur Fauzi.

Lebih lanjut dijelaskan, data-data penyakit unggas tersebut secara rutin diunggah Ceva di website-nya secara berkala setiap bulan, sehingga memudahkan peternak, praktisi dokter hewan, hingga khalayak umum untuk mengaksesnya.

Dari data surveilans tersebut menunjukkan beberapa penyakit yang paling sering dilaporkan per Oktober 2025, yakni... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2025. (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer