Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Pinsar | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SOSIALISASI NKV PADA BUDIDAYA PERUNGGASAN PADA PETERNAK LAYER DI PROVINSI BANTEN

Sosialisasi Sertifikasi NKV Pada Pelaku Usaha Peternakan Unggas Petelur
(Foto : CR)

PINSAR Indonesia bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten dan USSEC Indonesia mengadakan acara sosialisasi sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) pada unit usaha Budidaya Unggas Petelur (BUP) di Provinsi Banten, Selasa (3/10) yang lalu di Restoran Kemangi, Alam Sutera, Tangerang. 

Kegiatan tersebut bertujuan agar peternak dapat semakin memahami dan termotivasi untuk segera memiliki sertifikat NKV sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Permentan No 11 Tahun 2020, kata Ricky Bangsaratoe selaku Ketua Bidang Promosi Pinsar Indonesia dalam sambutannya.

"Kami mendukung program pemerintah dalam rangka pemenuhan produk asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH), semoga kegiatan ini semakin memotivasi kita untuk memiliki sertifkat NKV," tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Alfred Kompudu selaku Animal Protein Technical Consultant USSEC Indonesia memberikan gambaran melalui presentasinya terkait kaitan nutrisi dan pentingnya biosekuriti pada peternakan khususnya unggas.

Ia banyak menginggung mengenai kebutuhan nutrisi yang wajib tercukupi apabila ayam ingin memiliki performa dan produktivitas yang maksimal. Selain nutrisi, dirinya juga banyak menerangkan masalah biosekuriti yang masih dianggap hanya sekedar prosesi "semprot - semprot" oleh peternak. 

"Prinsip utamanya bukan cuma semprot-semprot, tetapi meminimalisir risiko masuknya penyakit melalui orang, benda, dan hewan lain yang dapat menularkan penyakit di farm. Semua upaya harus dilakukan untuk aplikasi biosekuriti ini," tutur Alfred.

Aspek biosekuriti kata Alfred merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh peternak dalam mendapatkan sertifkat NKV. pasalnya aplikasi biosekuriti yang baik merupakan pengejawantahan komitmen peternak bahwa mereka menaplikasikan biosekuriti yang baik di farm

Ia juga menyinggung bahwa program yang dulu ia aplikasikan yakni biosekuriti tiga zona banyak berbuah manis karena dapat meningkatkan nilai tambah bagi peternak. Pasalnya setelah memiliki sertifikat NKV pendapatan peternak cenderung meningkat dan "bisa tidur lebih nyenyak" karena jarang terjadi kasus penyakit di farm.

Dirinya juga mengatakan bahwa pada saat memulai program tersebut di Lampung banyak peternak yang enggan mengaplikasikan biosekuriti tiga zona, namun setelah melihat salah satu peternak yang memperoleh sertifikat NKV, banyak peternak yang mau mengikuti dan menjalankannya.

"Di Lampung tahun 2019 itu 14 BUP mendapatkan sertifikat NKV, pecah rekor MURI. Kemudian di Jawa Tengah tahun 2020, sebanyak 21 BUP mendapatkan sertifikat NKV, rekornya pecah lagi. Saya harap Banten bisa memecahkan rekor lagi nantinya," tutur Alfred.

Provinsi Banten sendiri hingga saat ini baru ada 8 BUP yang mendapatkan sertifikat NKV, hal tersebut disampaikan oleh Drh Ari Mardiana selaku Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten. 

Dalam pemaparannya Ari juga menjelaskan kepada peternak tatacara pendaftaran sertifikat NKV serta tahapan - tahapan yang akan dilalui dalam setiap prosesnya. Dimana dalam NKV pada BUP hal yang paling diutamakan adalah penerapan biosekuriti.

"Prinsip dasarnya adalah penerapan higiene dan sanitasi di peternakan, kalau nanti auditor telah menetapkan semuanya sesuai dengan checklist yang dipersyaratkan maka sertifikat akan langsung dikeluarkan," tutur Ari.

Ia juga mengatakan bahwa peternak tidak usah takut akan biaya yang dikeluarkan, karena dalam seluruh proses yang akan dilaksanakan nanti, peternak tidak dikenakan biaya alias gratis. 

"Jadi NKV itu gratis, yang jadi komponen biaya itu adalah misalnya perbaikan - perbaikan atau penerapan biosekuriti di farm masing - masing, kan memang itu butuh cost, misalnya pengadaan tempat sampah, perbaikan toilet, pencelupan kaki, nah disitu yang jadi biaya," tutupnya. (CR)


PETERNAK LAYER DI LAMPUNG GULUNG TIKAR, DINAS PETERNAKAN BERJANJI BERI PENDAMPINGAN

Peternak layer sedang memberi pakan 

Peternak ayam petelur dan pedagang telur di Lampung kini banyak yang gulung tikar, dan menjual aset peternakan mereka kepada pengusaha besar. Bisnis peternakan ayam sudah tidak prospektif lagi karena ada pasar monopoli vertikal dari mulai pakan, obat-obatan, dan bibit ayam. Sekali ada distorsi harga pakan atau bibit, usaha ternak ayam langsung rontok.

Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan pihaknya siap menindaklajuti kondisi yang dialami oleh para peternak rakyat ayam petelur. Pihaknya pun melakukan langkah-langkah pendampingan, dan pembinaan.

"Upaya kami, melakukan pendampingan dan pembinaan terutama ke peternak skala UMKM dengan prioritas terkait peningkatan efisiensi produksi dan budidaya, pengolahan pakan, bantuan penanganan penyakit unggas, dan sebagainya," kata dia.

Kemudian ia mengatakan agar peternak UMKM membentuk kelompok/koperasi untuk memudahkan pembinaan dan komunikasi terkait masalah yang sedang dihadapi. Kemudian pihaknya meminta peningkatan peran Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dalam pendampingan.

"Diusahakan rekomendasi untuk subsidi jagung dari instansi lain seperti Kementan, Bulog dan sebagainya, mengusahakan bantuan teknologi pengolahan pakan bekerjasama dengan pabrik-pabrik pakan, akademisi dan lainnya," katanya.

Sebelumnya, Koordinator Kelompok Peternak Ayam Petelur (Ketat) Sejahtera Mandiri Lampung, Yoce H Sadok mengatakan solusi dari Pemerintah Provinsi Lampung diminta untuk berkelompok dan berkoperasi. Saat ini yang tergabung dikempoknya ada 140 peternak. Ia menceritakan di Ketat Sejahtera Mandiri Lampung sudah ada 40 lebih peternak yang kolep/bangkrut. Kendala utamanya ada di harga pakan yang terus melambung saat ini harga pakan Rp345 ribu - Rp370 ribu/sak sebelumnya di angka Rp200 ribu/sak.

"Bila peternak mempunyai 500 ekor, dalam seminggu minimal membutuhkan 7 sak pakan. Bila harga telur Rp20 ribu/kg, untuk 1 petinya cuma dapet Rp300 ribu artinya peternak nombok Rp45 ribu - Rp70 ribu," katanya. (INF)

OUTLOOK BISNIS PETERNAKAN ASOHI: HADAPI DINAMIKA DAN PERCEPATAN PEMULIHAN

Webinar Nasional ASOHI Outlook Bisnis Peternakan 2021. (Foto: Infovet/Ridwan)

“Bersama Menghadapi Dinamika dan Percepatan Pemulihan” menjadi tema Webinar Nasional Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Outlook Bisnis Peternakan 2021, Kamis (16/12), yang dihadiri sekitar 170 orang peserta. Acara tahunan ini kembali menghadirkan para ketua asosiasi bidang peternakan dan kesehatan hewan dalam membahas potret dan peluang bisnis di masa mendatang.

Terkait tema webinar, Ketua Panitia, Drh Harris Priyadi, mengatakan pihaknya bermaksud mengembalikan esensi kebersamaan para stakeholder peternakan, mengingat disrupsi dan tantangan yang sedang terjadi.

“Kita semua ingin dan harus  mengusahakan lalu mendapati situasi lebih baik di depan kita semua. Ada quotes yang mengatakan ‘Our better future is not something we just to wait, but it is something for us together to create’, artinya kita tidak bisa berdiam diri saja untuk melakukan perubahan, tapi kita harus menciptakannya secara bersama-sama,” ucapnya.

Sementara Ketua ASOHI, Drh Irawati Fari, menambahkan bahwa di 2022 mendatang terdapat titik cerah untuk bisa melakukan pemulihan dalam bisnis peternakan dan kesehatan hewan.

“Dengan melihat situasi saat ini yang semakin membaik, mudah-mudahan memasuki tahun 2022 kita masuk dalam masa pemulihan. Untuk itu tema webinar yang dipilih tahun ini sangat bagus dan memotivasi kita, serta ini mengandung makna bahwa semua stakeholder peternakan harus bersama-sama dalam menghadapi berbagai dinamika dan berupaya melakukan percepatan pemulihan,” ujar Irawati.

Ia juga menambahkan, “Melalui webinar ini kita dapat merekam opini masyarakat yang diwakili asosiasi untuk menjadi masukan kepada pemerintah dan diharapkan ada tindak lanjutnya.”

(Dari atas kiri): Ketua Panitia Harris Priyadi, Ketua Umum ASOHI Irawati Fari, Kasatgas Pangan Polri Irjen Pol. Helmy Santika dan Dirkeswan Nuryani Zainuddin. (Foto: Infovet/Ridwan)

Hal senada juga disampaikan Kasatgas Pangan Polri, Irjen Pol. Helmy Santika dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili Direktur Kesehatan Hewan, Drh Nuryani Zainuddin, yang berharap webinar ini menjadi bekal dalam menghadapi dinamika sektor peternakan di masa sekarang dan yang akan datang, serta memberikan manfaat dalam membangun sektor peternakan dan kesehatan hewan.

(Dari atas kiri): Narasumber Ketua GPPU Achmad Dawami, Wakil Ketua Pinsar Eddy Wahyudin, Ketua HPDKI Yudi Guntara, Ketua GPMT Desianto B. Utomo, Ketua PPSKI Nanang P. Subendro dan Ketua AMI Sauland Sinaga.

Webinar yang dimulai sejak pukul 08:00 WIB menghadirkan pembicara tamu Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano, serta pembicara dari Ketua GPPU Achmad Dawami, Ketua GPMT Desianto B. Utomo, Wakil Ketua Pinsar Eddy Wahyudin, Ketua PPSKI Nanang Purus Subendro, Ketua HPDKI Yudi Guntara Noor, Ketua AMI Sauland Sinaga dan Ketua ASOHI Irawati Fari. (RBS)

PETERNAK BROILER SIAPKAN "AMUNISI" KAWAL JANJI DAN ARAHAN PRESIDEN

Pertemuan peternak mandiri di Bogor


Pada tanggal 15 September yang lalu akhirnya perwakilan peternak ayam dapat bertatap muka secara langsung dengan Presiden - RI. Diawali oleh aksi nekat Suroto, peternak layer dari Blitar yang membentangkan spanduk dikala kunjungan Presiden, akhirnya Presiden memanggil peternak menuju istana.Dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta peternak untuk mengemukakan masalahnya dan berjanji akan segera menyelesaikannya.

Dalam menindaklanjuti hal tersebut GOPAN mengadakan pertemuan di Botani Square pada Selasa (21/9) yang lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh peternak ayam mandiri Se -  Pulau Jawa. Herry Dermawan Ketua Umum GOPAN menyampaikan bahwa ada beberapa hal terkait isu perunggasan yang waktu itu ia kemukakan di depan Presiden. 

"Kalau Suroto cuma minta jagung dan harga jagung distandarkan, waktu itu saya mintanya lebih banyak, aji mumpung lah sekalian, kesempatan langka juga kan bisa ngomong di depan Pak Jokowi," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang ia paparkan kepada Presiden pada saat itu diantaranya pemasaran hasil ayam broiler sering bermasalah, tingginya harga pakan dan Day Old Chick ( DOC ), serta isu mengenai data GPS yang berujung pada terjadinya over supply yang berkepanjangan.

Ketua Umum PINSAR, Singgih Januratmoko yang juga hadir dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan bahwa dirinya telah memberikan usulan kepada Presiden agar Indonesia memiliki cadangan jagung sebesar 500 ribu ton dan dikelola oleh BUMN. 

"Kalau pemerintah punya stok, jika nanti harga jagung naik kan lebih mudah dikendalikan, selain itu stok juga bisa digunakan ketika memang jagung sedang langka dan berpotensi menaikkan harga pakan. Jadi semacam buffer begitu," tukas Singgih.

Di akhir pertemuan peternak mengambil beberapa langkah strategis yang akan segera dilakukan untuk menindaklanjuti janji dan arahan Presiden. Hal tersebut adalah : 

1. Pemasaran hasil ayam broiler sering bermasalah, terutama  yang dialami peternak mandiri kecil, karena sering bersaing dipasar tradisional dengan produksi dari perusahaan konglomerasi, oleh karena itu perlu adanya segmentasi produk ayam broiler. Perusahaan konglomerasi tidak  boleh  menjual ayam hidup, karena menjual ayam hidup merupakan segmen pasar peternak rakyat mandiri kecil.

2. Peternak rakyat mandiri sering dihadapkan tingginya harga pakan dan Day Old Chick ( DOC ) / anak ayam umur sehari, hal tersebut dipicu oleh tingginya harga jagung, dimana  jagung merupakan komposisi terbesar dari pakan ayam ( 50% ), sehingga peternak  akan mencoba mengupayakan  jagung dapat dijual dengan harga yang wajar dan ketersediaannya cukup. Seperti kondisi saat ini harga jagung yang mahal maka kami meminta pemerintah untuk melakukan import jagung untuk peternak mandiri lewat BUMN Pangan atau Koperasi.

3. Peternak juga akan mengusulkan pemerintah untuk mempunyai cadangan jagung pemerintah sebanyak 500.000 ton yang dilakukan oleh  BUMN Pangan.

4.  Ditetapkannya Harga Eceran Tertinggi ( HET ) Day Old Chick ( DOC ) / anak ayam  umur sehari dan Pakan, atau harga DOC disesuaikan dengan harga ayam hidup  yaitu sebesar 25 % dari harga ayam hidup, dan revisi harga acuan ayam hidup pada Permendag No. 07 tahun 2020.

5. Jika terjadi harga jual ayam hidup terendah ditingkat  peternak mandiri mohon BUMN  Pangan dapat ikut berperan untuk menyerap ayam-ayam  peternak mandiri dengan  ketentuan harga yang wajar dan dapat menjadi  cadangan pangan.

6. Ayam dimasukan keprogram bantuan-bantuan sosial baik tingkat  pusat, provinsi maupun kabupaten.

7. Kerataan kepemilikan indukan ayam ( Grand Parent Stock ) selanjutnya disebut  dengan GPS yang selama ini dikuasai oleh 2 ( dua ) perusahaan yang mendapat  kuota + 65 %. Peternak akan mengawal dan meminta kepada kementerian terkait agar DOC dapat didistribusikan secara merata dan  berkeadilan sehingga peternak mandiri yang naik kelas bisa juga mendapatkan   GPS tersebut. Dengan komposisi setiap perusahaan atau peternak mandiri mendapatkan kuota maksimal tidak lebih dari 20 %.

8. Terkait dengan  hal-hal tersebut  diatas yang bernuasa perlindungan terhadap  peternak rakyat mandiri kecil mohon diterbitkan PERPRES yang melindungi peternak mandiri.

9. Agar kondisi ini setiap saat dan setiap waktu bisa dilaporkan kepada  pemerintah ( Bapak Presiden ) kami meminta dibuat semacam team kecil  ( team monitoring dan evaluasi yang didalamnya ada perwakilan peternak  ungags rakyat mandiri ). (CR)


MENKO PEREKONOMIAN DORONG KONSUMSI AYAM DAN TELUR

Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto (tengah), saat simbolis mengonsumsi ayam dan telur dalam kunjungan kerja di Jatinom, Klaten. (Foto: Dok. Pinsar)

Klaten, Sabtu 19/6/2021. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggelar kunjungan kerja di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Ia mendorong masyarakat mengonsumsi protein hewani untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Menurut politisi Golkar yang juga anggota Komisi VI DPR, Singgih Januratmoko, mengatakan kunjungan kerja tersebut sekaligus membagikan bantuan sosial berupa paket ayam dan telur. Bansos tersebut merupakan kerja sama Menko Aialangga Hartarto,  DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia dan BNI.

“Acara ini sekaligus pemecahan rekor MURI, pembagian 50.000 telur. Penyerahan simbolik paket ayam dan telor diserahkan kepada 500 warga Jatinom,” ujar Singgih yang juga Ketua Pinsar Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/6).

Singgih menambahkan, pemecahan rekor Muri tersebut merupakan salah satu upaya Menko Perekonomian mendorong konsumsi protein hewani dalam kondisi pandemi COVID-19. Hal tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan daya serap produksi unggas nasional.

“Pemecahan rekor MURI tersebut menunjukkan kepedulian Menko Airlangga Hartarto terhadap masalah perunggasan dengan kampanye konsumsi ayam dan telur,” ucap dia.

DPP Pinsar yang menaungi peternak mandiri UMKM berharap, kepedulian dan dukungan Menko Perekonomian mampu menggerakkan ekonomi, sehingga rakyat sehat dan ekonomi bangkit.

“Menko Airlangga Hartarto menjadi ikon bagi masyarakat perunggasan dan bagi keluarga Indonesia pada umumnya, dalam kepedulian terhadap pemenuhan gizi keluarga melalui protein ayam dan telur,” ungkap Singgih.

Ia pun turut menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan BNI dan masyarakat Jatinom yang membantu kesuksesan acara penyaluran bantuan sosial sekaligus pemecahan rekor MURI. Selain itu, juga dilakukan penandatangan kerja sama antara BNI dan DPC Pinsar Klaten untuk penguatan modal usaha bagi peternak. (INF)

MENKO PEREKONOMIAN DUKUNG KAMPANYE KONSUMSI AYAM DAN TELUR

Mentan dan Menko Perekonomian bagikan paket ayam dan telur secara simbolis

Ada yang spesial pada Kamis (3/6) yang lalu, karena pada acara puncak Edukasi Gizi Ayam dan Telur yang diselenggarakan di IPB International Convention Center Bogor, dua menteri hadir. Yang pertama tentunya adalah menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga Hartarto membagikan secara simbolis, bingkisan daging ayam dan telur kepada perwakilan masyarakat. Pembagian paket ayam dan telur tersebut dihelat di tiga kota. Jakarta dibagikan sebanyak 1.000 paket, Bandung 5.000 paket, dan 1.000 paket di Bogor. Dengan dibagikannya paket ini diharapkan masyarakat semakin gemar mengonsumsi telur dan daging ayam.

"Industri peternakan yang tulang punggungnya peternakan rakyat harus dilindungi, pemerintah menjaga suplai dan demand agar harga stabil," ujar Airlangga Hartarto

Ia melanjutkan, langkah selanjutnya agar produksi peternakan unggas harus semakin efisien, agar makin menguntungkan peternak dan produknya bisa bersaing.

Di kesempatan yang sama Ketua Umum PINSAR Indonesia sekaligus ketua panitia pengarah acara yang bertahuk Silaturahmi Peternak dan Kampanye Konsumsi Ayam & Telur 2021tersebut, Singgih Januratmoko mengatakan bahwa tujuan dari acara ini untuk meningkatkan konsumsi ayam dan telur masyarakat Indonesia.

“Kita masih kalah jauh dalam konsumsi telur dan daging ayam dengan tetangga jiran, Malaysia dan Singapura," ujar Singgih Januratmoko yang juga anggota Komisi VI DPR RI.

Ia menyitir Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa konsumsi daging ayam nasional mencapai 12,79 kg per kapita dan telur 130.000 butir telur per kapita per tahun. Sementara Malaysia mencapai 30-40 kg daging ayam per tahun dan telur 460.000 butir telur per kapita per tahun.

Menurut Singgih hal itu harus jadi perhatian berbagai pihak. Pasalnya industri unggas itu tidak bergantung langsung pada impor, sebagian besar dapat dicukupi dalam negeri.

“Dan yang paling penting, ayam dan telur ini merupakan protein yang terjangkau. Dalam kondisi wabah Covid-19, ayam dan telur sangat penting untuk menjaga imunitas dan ketercukupan gizi," ujar Singgih.

Selain itu di hari dan tempat yang sama digelar acara silaturahmi peternak nasional. Seperti biasa, acara tersebut merupakan wadah bagi para stakeholder perunggasan untuk bertukar ide, gagasan, dan ajang mencari solusi terkait permasalahan di bidang perunggasan yang masih bisa dibilang belum sepenuhnya stabil. (CR)

UPAYA KEMENTAN MENANGKAL HOAX TELUR PALSU

Drh Pujiono mengklarifikasi hoax telur palsu di Kediri


Beberapa waktu yang lalu media sosial kembali dihebohkan oleh isu telur palsu yang ditemukan oleh seorang wanita di kota Kediri. Dalam sebuah video yang beredar, tampak sejumlah telur ayam dalam kondisi terpecah yang isinya tampak kental menyerupai jel. Namun setelah dilakukan uji laboratorium, telur tersebut ternyata asli dan emak-emak tersebut meminta maaf.

Menanggapi isu ini Kementerian Pertanian cq Ditjen Peternakan dan Keswan menggelar talk show bertajuk "Kesmavet Talk : Hati - Hati telur palsu". Acara tersebut diselenggarakan secara live streaming melalui daring instagram dan facebook ditjen peternakan dan kesehatan hewan pada Kamis (20/5) yang lalu.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University sekaligus Anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Kementerian Pertanian Dr Drh Denny Widaya Lukman dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Drh Pujiono.

Dalam paparannya, Dr Denny menjelaskan segala aspek mengenai telur. Dari proses pembentukan telur, cara memperlakukan dan menyimpan telur, hingga cara memilih telur yang baik dan layak makan dijelaskan secara mendetail dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

"Isu telur palsu ini sudah berkali-kali muncul seperti isu daging ayam yang mengandung hormon, saya tegaskan sekali lagi, tidak akan ada yang namanya telur palsu secanggih apapun teknologi yang manusia miliki," tutur Denny. 

Denny menghimbau kepada para konsumen agar lebih rajin membaca dan memilih berita agar tidak mudah termakan isu hoax, terlebih lagi menyebarkan isu tersebut ke media sosial. Karena tentunya hal ini juga akan merugikan sektor peternakan akibat ketakutan makan telur palsu yang sebenarnya adalah hoax.

Drh Pujiono selaku perwakilan pemerintah daerah kemudian menjelaskan kronologi peristiwa beredarnya video tersebut di berbagai laman media sosial. Menurutnya itu hanya kesalahpahaman dan salah handling telur saja.

Telur tersebut dimasukkan ke dalam kulkas bagian bawah, bukan freezer. Setelah lima hari dipecahkan oleh si Ibu tetapi tidak bisa. Selain itu cangkangnya sulit dipecahkan, putih dan kuningnya mencair dan bercampur menjadi satu. Tidak seperti telur pada umumnya. Bahkan dari dalam telur keluar cairan bening yang kemudian mengeras seperti lem. Kulit ari yang berada di dalam cangkang juga kenyal saat ditarik," tutur Pujiono.

"Setelah diperiksa di laboratorium oleh tim kami, 10 butir sampel telur tersebut bukanlah telur palsu melainkan membeku karena suhu yang terlalu dingin, nah ini kan berarti salah handling dan salah paham tapi tidak dilakukan klarifikasi alias tabayyun," tambah Pujiono.

Pujiono kemudian menghimbau agar kaum ibu - ibu tidak terburu - buru untuk langsung membuat postingan seperti itu dan menyebarkannya. Karena selain dapat menyebabkan keresahan, sang pembuat dan penyebar juga dapat dipidanakan karena menyebarkan hoax.

"Ini merupakan cambuk juga bagi kami agar lebih dekat dan mengedukasi masayarakat lebih luas. Saya harap isu ini tidak lagi terulang, pemerintah sedang gencar meningkatkan konsumsi telur, karena isu ini program tadi dapat terhambat, bahkan membuat peternak dan pedagang telur rugi," tukas Pujiono.

Senada dengan Pujiono, Denny juga menghimbau kepada kaum ibu - ibu agar lebih cerdas, banyak membaca, menggali informasi, dan kritis dalam menghadapi isu - isu terkait hal tersebut. Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder di dunia peternakan agar senantiasa dan tidak bosan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah termakan hoax.

Kemenkominfo bahkan beberapa waktu yang lalu pernah merilis bahwa hoax beredarnya telur palsu ini menempati peringkat ke-6 dari beberapa hoax yang meresahkan masyarakat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. (CR)




ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer