Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Peristiwa | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SERAH TERIMA JABATAN KEPALA BBPMSOH

 

Drh Hasan Abdullah Sanyata (kiri) menjabat Kepala BBPMSOH (Foto: Humas Kementan)  

Bertempat di kantor Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), Jumat (1/3) telah diselenggarakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BBPMSOH.

Sertijab ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 172/KPTS/KP.230/M/02/2024 tanggal 25 Februari 2024 tentang : Pemberhentian, Pemindahan dan Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Pertanian.

Seremoni sertijab diberikan dari Plt Kepala BBPMSOH Drh Makmun MSc kepada Kepala BBPMSOH yang baru Drh Hasan Abdullah Sanyata yang dilantik oleh Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Rabu, 28 Februari 2024.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar BBPMSOH menjadi lebih unggul dan maju sebagai rujukan laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN.

"Saya berharap BBPMSOH dapat membuka lebih banyak peluang untuk dapat memasarkan produk vaksin Indonesia di wilayah ASEAN,” ungkap Nasrullah.

Senada dengan Nasrullah, Makmun yang merupakan Sekretaris Ditjen PKH dalam sambutannya juga berpesan agar BBPMSOH menerapkan pengaplikasian teknologi dalam pengerjaan tugas sehari-hari

"Saya sangat berharap agar Kepala BBPMSOH yang baru saja dilantik, dapat lebih mengimplementasikan penerapan teknologi di lingkungan kerja sehari-hari, sehingga memudahkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini juga mengingat keterbasatan SDM yang ada maka optimalisasi teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung pelayanan kinerja yang lebih prima," ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan Sertijab ini, Eselon II lingkup Ditjen PKH serta perwakilan dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) meliputi BPMSP Bekasi, BET Cipelang, BPMSPH dan BVet Lampung. (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

 

 

SEMINAR NASIONAL DAN PELANTIKAN PB ISPI PERIODE 2024-2029

Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak.
Acara seminar nasional ISPI, Jumat (1/3) dihadiri banyak stakeholder peternakan, berlangsung semarak.

Pelantikan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) periode 2024-2029 dilaksanakan malam ini, Jumat (1/3) di IPB ICC, Bogor.

Pengurus PB ISPI yang dilantik hari ini merupakan hasil dari Kongres ISPI yang dilaksanakan di kota Bandar Lampung, 19 Januari 2024 lalu.

Kepengurusan PB ISPI dipimpin Ketua Umum Dr Ir Audy Joinaldy SPt MSc MM IPM Asean Eng dan Sekretaris Jenderal Ir Suaedi Sunanto SPt MBA IPU. Turut dilantik Wakil Sekjen dan Koordinator Wilayah Dr Muhamad Reza SPt MSi dan pengurus lainnya.

Sebelum acara pelantikan, kepanitiaan acara yang pada tahun ini diketuai oleh Rakhmat Ramdan SPt, mengundang para narasumber berkompeten dalam sesi seminar nasional bertajuk "ISPI Untuk Pembangunan Peternakan Indonesia yang Berkelanjutan".

Audy Joinaldy saat membuka seminar secara resmi mengemukakan, nama ISPI yang selama ini singkatan dari Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia dirubah.

Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy.
Ketua Umum PB ISPI, Audy Joinaldy.

"Sebelum agenda seminar, pengurus besar menggelar KLB (Kongres Luar Biasa) guna menertibkan legalitas organisasi. Jadi melalui KLB tadi, nama ISPI akan menjadi Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia," terang Audy.

Hasil KLB tersebut akan segera didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.

"Kita berkomitmen menguatkan branding dan keberadaan ISPI sebagai lembaga. Semoga segera terealisasi ISPI membuka kantor kesekretariatan di kawasan Bendungan Hilir," lanjut Audy.

Dalam kesempatan ini, Audy juga mengundang salah satu dosen Fakultas Peternakan Universitas Papua dan merangkul para stakeholder peternakan untuk turut mendukung ISPI

Acara ini juga dihadiri oleh Ikatan Istri Sarjana Peternakan Indonesia (IISPI) dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan Dr Ir Nasrullah MSc. (NDV)

FEED TECHNOLOGY & ANIMAL NUTRITION CONFERENCE

The latest innovations and pioneering technologies for sustainable animal nutrition are presented at the Animal Feed and Nutrition Technology Conference (FTANC) to be held in Indonesia. The focus of the discussion is on the latest technology and studies that support the use and advantages of soybeans in feed, highlighting the comparative value of US soybeans with other origin products in terms of consistency, DAA, Metabolic Energy, protein solubility. etc.

Join Us For The U.S Soybean Export Counsil Southeast Asia's Flagship Technical Program in Bali

The Westin Resort Nusa Dua Bali, Indonesia

May 29-31, 2024

For further information you can visit: https://cvent.me/MwrKgk or scan the QR code on the flayer



TIM SCI DAN LIPTOSA KUNJUNGAN KE ALFINDO LF MAKMUR

Kegiatan kunjungan tim SCI bersama Carlos Lopez, Asia Area Manager Liptosa (Foto: Istimewa)


PT Sehat Cerah Indonesia (SCI) memiliki kegiatan rutin di mana mengunjungi customer, sebagai salah satu program after sales maupun menganalisa situasi terkini di kawasan peternakan. Kamis, 22 Februari 2024 lalu, tim SCI berjumpa dengan manager farm dan animal health Alfindo LF Makmur, peternakan ayam petelur yang terletak di Pandeglang, Banten. 

Kunjungan ini disambut hangat Alfindo Farm, saat bertatap muka secara langsung dengan Carlos Lopez selaku Asia Area Manager Lipidos Toledos S.A - Liptosa, perusahaan asal Spanyol yang dikenal memiliki lini produk lengkap berupa obat dan vitamin kesehatan hewan.

Pada momen berharga tersebut, Carlos bersama Drh Ramdhani (Area Manager SCI), Drh Alam (Sales Team SCI), dan Drh Margaretha Nova (Product Manager SCI) banyak berdiskusi seputar gut health pada ayam. 

Saat berdiskusi seputar gut health pada ayam (Foto: Istimewa)

Dihubungi oleh Redaksi Infovet secara daring, Senin (26/2), Product Manager SCI Drh Margaretha Nova mengemukakan salah satu produk unggulan Liptosa yakni Liptosafe dengan improvement formula sudah lama dinantikan oleh para peternak ayam. 

“Jadi kunjungan kami kali ini juga sekaligus membawa kabar bahagia bahwa produk tersebut akan segera masuk ke Indonesia,” ungkap wanita yang akrab disapa Nova ini. (NDV)

FGD PENGENDALIAN RESISTANSI ANTIMIKROBA

Focus Group Discussion pengendalian resistansi antimikroba. (Foto: Dok. Infovet)

Kamis (22/2/2024), berlangsung secara hybrid Focus Group Discussion (FGD) mengenai pengendalian resistansi antimikroba (AMR) untuk pengembangan kebijakan di bidang kesehatan hewan maupun kesehatan manusia.

Acara tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kodefikasi pembiayaan kesehatan hewan dalam pengendalian AMR dan menyusun konsep untuk penguatan fakta beban AMR di sektor kesehatan dan sektor peternakan. Juga dibahas beragam studi kasus penanganan AMR di manusia dan hewan.

Seperti diketahui penggunaan antibiotik di sektor peternakan khususnya perunggasan memang cukup tinggi. Mengingat kasus penyakit yang terjadi di peternakan ayam cukup beragam seperti virus, bakteri, maupun parasit.

Menurut Gian Pertela dari Medion yang menjadi narasumber, dari data yang ia paparkan, serangan kasus bakterial di sektor peternakan menempati urutan cukup tinggi yakni sekitar 60%, sehingga membutuhkan antibiotik sebagai pengobatannya.

Adapun data 2023 dari Medion, bahwa tren penggunaan antibiotik cukup beragam, di antaranya antibiotik dari golongan trimethoprim-sulfadiazine, enrofloxacin, oxytetracycline, amoxicillin, erythromycin, doxycycline, ciprofloxacin, ampicillin, gentamycin, dan tetracycline.
 
“Kami sadari memang penggunaan antibiotik di industri peternakan itu tak terelakkan, namun kami tetap menjaga agar penggunaannya tepat dan bijak,” ujar Gian.

Penggunaan antibiotik memang memiliki dampak positif dengan memberikan kesehatan pada unggas dan memperbaiki performa unggas, namun dampak negatif dari resistansi yang ditimbulkan ataupun residu pada produk unggas, dan pencemaran lingkungan harus dihindarkan.

Oleh karena itu, sektor kesehatan hewan terus berupaya untuk melakukan intervensi penanganan AMR. Gian menjabarkan pihaknya memiliki 5R framework of antimicrobial stewardship, di antaranya Reduce, yakni dengan aktif memberikan edukasi dan pelatihan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan, kesehatan (vaksinasi), termasuk biosekuriti yang baik.

Replace, meningkatkan strategi non-antimikroba untuk pemacu pertumbuhan dan mencegah penyakit melalui pengembangan produk vaksin dan alternatif antibiotik.

Responsibility, memastikan kualitas obat melalui penerapan CPOHB, memastikan kualifikasi tim personel lapang dalam melakukan diagnosis penyakit dan penanganannya agar pemberian antibiotik dilakukan secara rasional, serta meningkatkan penggunaan DOC quality assassment dalam menentukan strategi pemberian antibiotik yang bijak dan tepat.

Refine, menyediakan layanan uji lab Antimicrobial Susceptibility Testing (AST) dalam penentuan antibiotik yang tepat untuk pengobatan, aktif memberikan edukasi soal bahaya AMR, dan meningkatkan penggunaan formularium antibiotik dalam pemilihan pengobatan guna mengurangi penggunaan HPCIA pada hewan ternak.

Review, melakukan pemantauan kasus AMR di peternakan, serta mengevaluasi dan mengembangkan intervensi pengendalian AMR melalui studi dan kolaborasi.

Sementara dari sisi pemeliharaan ternak, Didit Prigastono dari Japfa, mengungkapkan bahwa diperlukan manajemen pemeliharaan yang baik untuk optimalisasi genetik ayam menuju performa produksinya.

Kemudian penerapan biosekuriti untuk meminimalisir, mengurangi, mengendurkan, dan mencegah penyakit, serta melakukan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan spesifik terhadap patogen untuk kesehatan ternak yang optimal.

Dengan begitu diharapkan penggunaan antibiotik bisa dikurangi seminimal mungkin untuk mencegah kasus AMR semakin meluas, baik di kesehatan manusia maupun kesehatan hewan. 

Hal tersebut juga ditanggapi oleh salah satu peserta, yakni Baskoro Tri Caroko, selaku poultry consultant, bahwa seharusnya secara sederhana antibiotik jenis apa saja yang diperlukan untuk kepentingan maupun tidak pada kesehatan manusia, menjadi rekomendasi untuk bisa digunakan pada hewan ternak.

“Mohon itu bisa dikomunikasikan dengan baik ke Kementrian Pertanian khususnya Direktorat Kesehatan Hewan dan juga ASOHI, sehingga kami para dokter hewan perunggasan bisa membantu demi kepentingan kesehatan manusia. Dengan Good Management Practice di poultry farm dan antibiotik sederhana, kami dokter hewan perunggasan Insyaallah mampu menyediakan produk ayam dan telur yang aman, sehat, utuh, halal, dan bebas residu antibiotik,” tulisnya di kolom komentar. (RBS)

28 UNIT BISNIS JAPFA TERIMA PENGHARGAAN PROPER

 

Unis bisnis Japfa terima penghargaan PROPER


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk membuktikan komitmennya dalam mengelola bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Sebanyak 28 anak usaha Japfa memperoleh penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) tingkat nasional (PROPERNAS) dan tingkat daerah (PROPERDA) dengan peringkat biru.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

Salah satu unit bisnis Japfa penerima penghargaan PROPERDA Provinsi dengan peringkat biru yakni Vaksindo Satwa Nusantara - Plant 1 Bogor.

Sementara unit bisnis Japfa penerima penghargaan PROPERNAS diantaranya:

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk - Feedmill Purwakarta, Lampung, Padang, Serang, Tangerang, Cirebon, Sragen, Makassar, Sidoarjo dan HTC Garut, Purwakarta, Lampung. kemudian PT Indojaya Agrinusa - Feedmill Medan

2. PT Suri Tani Pramuka - Aquafeed Lampung dan Purwakarta

3. PT So Good Manufacturing - Unit Cikupa

4. PT So Good Manufacturing - Unit Cikupa

5. PT So Good Food - Unit UHT Boyolali, Wonoayu, Sukabumi

6. PT Ciomas Adisatwa - Unit RPA Lampung dan Makassar

7. PT Santosa Agrindo - Bekri Lampung

*Sumber: Instagram @japfa.id

RAT KOPERASI BERKAH TELUR BLITAR BAHAS SITUASI SULIT PETERNAK AYAM

Kepengurusan Koperasi Berkah telur Blitar (Foto: Istimewa)


Minggu, 4 Februari 2024 Koperasi Berkah Telur Blitar menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus pada semua anggota.

Koperasi Berkah Telur Blitar merupakan kumpulan peternak rakyat dan pelaku UMKM berbasis peternakan beranggotakan sebagian besar profesional muda dan sarjana di bidangnya, serta beroperasional di kawasan Blitar Timur.

Anggota yang tergabung terdiri dari peternak ayam petelur, peternak kambing/domba, peternak ikan, dan UMKM produsen pangan.

Ketua Umum Koperasi Berkah Telur Blitar, Yesi Yuni Astuti mengemukakan ide untuk membuat wadah legal formal di kawasan Blitar timur sebagai wadah peternak rakyat ini pada September 2021. 

“Tanggal 8 Juli 2023 tercapai kesepakatan untuk membuat sebuah wadah berbentuk koperasi. Kemudian 23 Juli 2023 terbit akta dari Kemenkumham dan 2 Sebtember 2023 Koperasi Berkah Telur Blitar di-launching oleh bapak direktur SPHP Badan Pangan Nasional,” terang Yesi dalam keterangan resminya.

Empat bulan beroperasi, per tgl 31 Desember 2023 Koperasi Berkah Telur Blitar bisa membuat Laporan pertanggung jawaban pengurus, pengawas tahun buku 2023 dan rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun buku 2024.

“Dalam agenda hari ini RAT tahun buku 2023, kami manfaatkan juga untuk rapat koordinasi bagi para anggota dalam menghadapi situasi yang sulit saat ini yaitu harga pakan yang terus naik dan harga telur yang masih di bawah HPP,” kata Yesi. 

Lanjut Yesi, sudah 2 bulan lebih harga jagung jauh diatas HPP normal (harga terakhir Rp 9300) dan harga telur jauh dibawah HPP normal (harga terendah menyentuh Rp 21.000). 

Tentu hal ini adalah masa-masa sulit bagi peternak rakyat. “Semoga ke depan ada kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang strategis yang bisa cepat meng-cover peternak rakyat di masa sulit,” harap Yesi.

Bidang ekonomi koperasi Berkah Telur Blitar yang terdiri dari divisi telur, divisi pakan/jagung, divisi ruminansia, divisi perikanan, divisi pangan dan olahan masing-masing memaparkan rencana kerja untuk satu tahun ke depan. (INF/NDV)


ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer