Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini AGAR KUALITAS AIR MINUM SENANTIASA TERJAGA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

AGAR KUALITAS AIR MINUM SENANTIASA TERJAGA

Contoh air yang tidak layak dikonsumsi unggas. (Foto: Dok. Romindo)

Air adalah nutrisi paling penting bagi unggas. Unggas umumnya minum sekitar dua kali lebih banyak daripada jumlah pakan yang dikonsumsi berdasarkan berat badannya (Blake dan Hess, 2001). Ketika suhu tinggi, unggas akan mengonsumsi air hingga tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah pakan. Pada kondisi tersebut, kualitas air yang buruk akan berdampak serius terhadap kesehatan unggas, kasus diare atau wet dropping akan lebih sering muncul. Hewan yang tidak mendapatkan minum dengan baik (kuantitas dan kualitas air tidak mencukupi) akan cenderung makan lebih sedikit, sehingga membuat pertumbuhannya kurang cepat dan unggas menjadi kurang produktif.

Dalam industri unggas, penggunaan air dengan kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi yang memadai merupakan hal penting. Dalam lingkungan suatu farm, hampir semua unggas memiliki akses ke sumber air yang sama, masalah kualitas akan memengaruhi status kesehatan dari sebagian besar unggas tersebut.

Air minum memainkan peranan penting dalam penularan beberapa penyakit paling umum yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun protozoa. Faktor- faktor penting untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui air minum adalah perlindungan sumber pasokan, disinfeksi air, kontrol kualitas, karakteristik mikrobiologis, kimiawi, dan fisik. Karena air menjadi nutrisi penting bagi unggas, oleh karena itu pelestarian kualitasnya sangat penting dilakukan untuk mendapatkan performa unggas yang baik. Peternak dapat mencegah banyak penyakit dengan mengontrol kualitas air yang dikonsumsi unggas, tentunya itu menghasilkan penurunan biaya dan peningkatan keuntungan yang menjadi tujuan penting dari produksi unggas saat ini.

1.1. Air sebagai Media Penularan Penyakit pada Unggas
Air adalah senyawa kimia yang paling melimpah dan tersebar luas di dunia. Dalam keadaan alami, air adalah salah satu senyawa paling murni yang diketahui, namun demikian saat ini sulit menemukan sumber air tawar yang belum diubah manusia. Fakta ini terkait dengan karakteristik negara-negara yang sedang berkembang, dimana air limbah dari pertanian dan daerah perkotaan yang mungkin mengandung mikroorganisme patogen tingkat tinggi, dibuang ke tanah atau lingkungan perairan. Residu tersebut kemudian terbawa ke perairan dangkal dan bawah tanah oleh hujan.

Penggunaan air konsumsi dengan kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi yang tinggi merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam produksi unggas, karena sebagian besar unggas memiliki akses ke sumber air yang sama dan masalah pada kualitas air akan memengaruhi produktivitasnya. Hal ini sangat relevan karena satu sumber air digunakan untuk melayani kebutuhan minum ribuan unggas. Oleh sebab itu, tindakan pengendalian harus menjadi prioritas untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebarkan melalui air dan jika sampai terjadi penyakit tentu mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar. Meskipun air tidak memberikan kondisi ideal bagi mikroorganisme patogen untuk berkembang biak, namun umumnya mereka akan bertahan hidup dalam waktu cukup lama untuk memungkinkan terjadinya penularan melalui air minum.

1.2. Penyakit Unggas yang Berpotensi Ditularkan Melalui Air Minum
Penyakit yang dapat ditularkan ke unggas melalui air minum dapat berasal dari kontaminasi air oleh kotoran dan dari sekresi leleran/eksudat dari unggas yang sakit, atau bisa juga melalui penggunaan air yang telah terkontaminasi organisme patogen yang berasal dari spesies hewan lain dan manusia, seperti pada kasus... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2023.

Ditulis oleh:
Drh Bayu Sulistya
Technical Department Manager
PT ROMINDO PRIMAVETCOM
JL. DR SAHARJO NO. 264, JAKARTA
Tlp: 021-8300300

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer