Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini MENCERMATI RAGAM PENYAKIT DAN RAMALANNYA DI 2022 | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

MENCERMATI RAGAM PENYAKIT DAN RAMALANNYA DI 2022

Penyakit menjadi hambatan dalam budi daya unggas. (Foto: Dok Infovet)

Salah satu hambatan dalam industri peternakan unggas khususnya sektor budi daya adalah keberadaan penyakit. Baik penyakit yang sifatnya infeksius maupun non-infeksius, semuanya bisa jadi biang keladi kerugian bagi peternak. Menarik untuk dicermati ragam penyakit yang menghampiri di tahun ini dan bagaimana prediksinya ke depan.

Perunggasan sebagai industri terbesar di sektor peternakan Indonesia tentunya paling menjadi sorotan. Perlu dicatat, bahwa Indonesia merupakan produsen telur terbesar sedunia dan produsen broiler nomor 11 dunia, diperkirakan sekitar 4 juta orang bekerja di sektor perunggasan (Dirkeswan, 2021).

Oleh karena itu, segala macam hambatan termasuk penyakit harus bisa dikendalikan agar dapat memaksimalkan produksi. Tiap tahunnya, kejadian penyakit selalu terjadi dan jenisnya pun juga beragam, baik infeksius maupun non-infeksius. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi tempat yang nyaman bagi berbagai jenis mikroorganisme patogen. Tentunya para stakeholder mau tidak mau harus berusaha survive dari hambatan ini.

Perlu diingat bahwa kejadian penyakit berhubungan dengan performa dan produktivitas. Kedua aspek itu akan langsung terkait pada nilai keuntungan yang didapat. Jadi, apabila peternak mampu mencegah terjadi penyakit, sudah pasti mendapat keuntungan lebih baik.

AI Menyeruak di 2021
Avian Influenza (AI) kembali mengudara di beberapa bulan terakhir di 2021, beberapa negara di Eropa dan Asia kena getahnya. Di Inggris dilaporkan virus AI H5N6 menyebabkan ratusan unggas mati dan ribuan lainnya harus dimusnahkan. Sementara di Norwegia virus AI H5NI memakan korban hingga 7.000 ekor ayam.

Korea Selatan juga terancam dengan keberadaan virus AI, ribuan unggas mati karena AI dan 770 ribu lainnya dimusnahkan. Sedangkan di Negeri Sakura sekitar 143.000 unggas harus dimusnahkan karena ratusan lainnya positif AI. Bahkan di China juga dilaporkan sebanyak 21 orang terinfeksi AI dari subtipe H5N6.

Pemerintah Indonesia sudah mewanti-wanti stakeholder perunggasan agar bersiap menghadapi AI, hal tersebut dikemukakan Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Drh Nuryani Zainuddin.

Nuryani mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat edaran nomor 08113/PK.320/F/11/2021 terkait kewaspadaan nasional terhadap potensi masuknya AI ke Indonesia. “Kami meminta stakeholder agar lebih waspada, jangan sampai wabah kembali menyeruak seperti beberapa tahun lalu, dimana kondisi perunggasan kita luluhlantah akibat AI,” tutur Nuryani.

Ia mengatakan… Selengkanya baca di Majalah Infovet edisi Desember 2021. (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer