-->

KOMISI IV DPR RI DUKUNG ADANYA PERPRES UNTUK KEMAJUAN PETERNAK

Komisi IV DPR RI saat kunjungan kerja ke KPSBU Lembang. (Foto: Istimewa)

Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) yang bertujuan memperkuat subsektor peternakan nasional, khususnya peternakan sapi perah.

Dukungan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja ke Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Kamis (21/11/2024). "Kami di Komisi IV akan mendorong pemerintah untuk segera mengeluarkan regulasi yang mendukung keberlanjutan peternakan dan berpihak pada peternak,” ujar Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto.

Ia juga menegaskan, peningkatan nutrisi masyarakat berbasis protein hewani menjadi program yang sangat penting. “Seperti susu gratis untuk anak-anak sekolah dapat menjadi solusi untuk mencegah stunting sekaligus meningkatkan kualitas pangan berbasis protein hewani,” katanya.

Menurutnya, program pengembangan peternakan sapi perah berpotensi besar mendorong pertumbuhan subsektor ini dari hulu ke hilir. Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan yang perlu diatasi, mulai dari perubahan iklim dan lingkungan, fluktuasi harga pakan, hingga regenerasi peternak.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, memaparkan bahwa produksi susu lokal saat ini baru bisa memenuhi 19-20% kebutuhan nasional. Kondisi ini, lanjut dia, tidak seharusnya menjadi alasan bagi industri pengolahan susu (IPS) untuk tidak menyerap produksi peternak lokal.

“Kami sedang menyusun peraturan yang mewajibkan IPS menyerap susu lokal, sesuai arahan Menteri Pertanian dan Menteri Sekretaris Negara. Harapannya, regulasi ini bisa mengembalikan ketentuan seperti sebelum 1998, dimana penyerapannya diatur lebih ketat,” kata Agung.

Ia mengungkapkan, perlunya sinergi antara pemerintah, DPR, dan pelaku industri untuk menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan sektor ini. “Melalui regulasi kita ingin mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPSBU Lembang, Dedi Setiadi, menyambut baik rencana penerbitan Perpres tersebut. Menurutnya, kebijakan ini menjadi solusi atas berbagai isu yang dihadapi peternak, seperti rendahnya penyerapan susu oleh industri dan persoalan harga jual.

“Alhamdulillah, pemerintah cepat tanggap. Dengan regulasi ini IPS wajib menyerap susu peternak lokal, sehingga peternak tidak lagi menghadapi kesulitan menjual hasil produksinya,” kata Dedi.

Ia pun optimis regulasi akan berdampak positif pada keberlanjutan sektor peternakan sapi perah. “Jika regulasi ini diterapkan, peternak pasti lebih bersemangat. Produksi susu pun akan meningkat, sehingga mendukung program gizi nasional,” ucapnya.

Diharapkan kunjungan kerja tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor demi keberlanjutan peternakan sapi perah. Dengan dukungan regulasi dan akses teknologi, sektor ini diharapkan mampu berkontribusi lebih besar terhadap pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. (INF)

DIRJEN PKH BARU AGUNG SUGANDA TAMPIL PERDANA, UNGKAP TEKAD KEMBANGKAN SAPI PERAH DI SEMINAR BRIN-INFOVET


Sabtu, 10 Agustus 2024, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang baru saja dilantik 9 Agustus, Dr. drh. Agung Suganda, MSi, melakukan penampilan perdananya di Seminar Nasional bertajuk “Mimpi Panjang Industri Sapi Perah Dataran Rendah di Indonesia”. Seminar  ini diselenggarakan oleh Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan INFOVET, sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia Research & Innovation Expo (InaRI Expo 2024) di Gedung International Convention Center (ICC), KST Soekarno, Cibinong, Bogor.

Dalam seminar yang berlangsung secara hybrid ini, Agung Suganda menyatakan tekadnya untuk memajukan pengembangan sapi perah di Indonesia, khususnya di dataran rendah, sebagai langkah strategis dalam mendukung program minum susu gratis. Ia menegaskan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program tersebut.


“Pengembangan industri sapi perah di dataran rendah memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan susu nasional. Kami di Ditjen PKH siap mengawal dan mendukung penuh inisiatif ini,” ungkap Agung Suganda dalam papaparannya.

Seminar yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menghadirkan beberapa narasumber lainnya yang turut membahas berbagai aspek pengembangan industri sapi perah. Plh Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Dr. Ir. Arief Arianto, MSc, membuka acara dengan sambutannya yang menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam sektor peternakan.


Prof. Dr. drh. Herdis, M.Si., memberikan pandangan memengenai “Overview Industri Sapi Perah Terpadu di Daratan Rendah”, di mana ia menjelaskan kondisi terkini dan tantangan yang dihadapi industri sapi perah di Indonesia. 

Rijal Fauzi, ST, dari PT Global Dairy Alami, Subang, berbagi pengalaman dalam mengembangkan industri sapi perah di dataran rendah. Ia menyoroti pentingnya teknologi dan manajemen modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.

Sementara itu, Drs. Dedi Setiadi, SP., Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), membahas “Peranan Koperasi dalam Pengembangan Produksi Susu Indonesia”, menekankan peran vital koperasi dalam menjaga keberlanjutan produksi dan kesejahteraan peternak.

Sebagai penutup, Ir. Anneke Anggraeni, M.Si., Ph.D., Peneliti Pusat Riset Peternakan BRIN, menyampaikan materi tentang “Peternakan Terpadu Sapi Perah di Dataran Rendah”, di mana ia memaparkan konsep peternakan terpadu yang efisien dan ramah lingkungan.

Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Windu Negara, S.Pt., M.Si., ini berhasil menarik perhatian banyak peserta, baik yang hadir langsung di lokasi maupun yang mengikuti secara daring. Mereka antusias mendiskusikan berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan industri sapi perah di Indonesia.

Seminar Nasional ini menjadi momen penting bagi Agung Suganda untuk memperkenalkan visinya sebagai Dirjen PKH yang baru, sekaligus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor peternakan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer