-->

LASATO FEST, UPAYA TINGKATKAN DAYA SAING SEKTOR PETERNAKAN LOKAL

Suasana Lasato Fest 2024
(Foto : Istimewa)


Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, menggelar Lauk Sasatoan Festival (Lasato Fest) 2024 di SOR RAA Adiwijaya, Tarogong Kidul, Rabu (21/08/2024). Acara ini menampilkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan, mulai dari gerakan sosialisasi gizi hingga pameran produk lokal.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan Lasato Fest 2024 yang  di masa mendatang, guna mewujudkan zero new stunting. Kolaborasi antara pemerintah dan seluruh stakeholder, tambah Siti, perlu terus ditingkatkan agar kegiatan seperti ini lebih meriah dan berdampak luas.

"Yang jelas nanti semua mulai dari aspek dari pemerintah, stakeholder segala macam harus berkolaborasi," ujar Siti, di Garut,Kamis (22/8/2024).

Sementara itu, Kepala Diskannak Garut, Beni Yoga Gunasantika, menuturkan bahwa Lasato Fest bertujuan mendorong para pelaku usaha atau UMKM yang bergerak di sektor perikanan dan peternakan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui pengolahan yang menarik dan beragam.

"Dari peningkatan nilai tambah dan ekonomi daya saing tadi, pengolahan tentu ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut sehingga LPI (Laporan Perekonomian Indonesia) kita makin bagus ke depannya," ucapnya.

Lasato Fest 2024 berhasil menarik lebih dari 4.000 peserta, termasuk 3.000 siswa SD dan SMP serta 750 anggota Pramuka. Selain itu, Diskannak Garut juga menyediakan layanan kesehatan hewan, termasuk 100 vaksin rabies untuk hewan kesayangan yang dibawa oleh pengunjung.

Diskannak Garut juga menyediakan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan, dengan menyediakan 100 vaksin rabies, untuk hewan kesayangan yang dibawa dalam kegiatan hari ini.

"Puskeswan itu (melayani) hewan kesayangan, dua terkait dengan pengendalian rabies, tentu dengan penyakit-penyakit lain yang ada di peternakan baik itu pengendalian PMK, untuk lato-lato dan sebagainya," tandasnya. (INF)

POLISI LIBAS KOMPLOTAN PEMALSU DAGING SAPI

Barang bukti daging sapi palsu, diamankan aparat

Kejahatan pemalsuan daging kembali mengegerkan Bandung, Jawa Barat. Kejahatan ini berhasil diungkap oleh personel Polresta Bandung, dimana mereka mengamankan empat pelaku pengedar daging babi yang menyulapnya menjadi daging sapi.

Kronologi penangkapan berawal dari pihak Polresta Bandung yang mendapat laporan dari masyarakat bahwa di sekitar Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, ada aktivitas penjualan daging babi. Menindaklanjuti laporan tersebut, aparat Polresta Bandung langsung melakukan penyelidikan, dan benar saja, saat di tempat kejadian perkara (TKP) polisi mendapati tersangka sedang melakukan aktivitas "penyulapan" daging babi menjadi daging sapi.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan empat pelaku tersebut mengolah daging babi hingga menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks. 

"Jadi secara fisik, daging babi ini lebih pucat, tapi kalau daging sapi ini lebih merah, jadi proses (boraks) daging babi ini menjadi lebih mirip, lebih merah seperti daging sapi," kata Hendra, Senin (11/5).

Sejauh ini, kata Hendra, mereka sudah melakukan aksinya selama kurang lebih satu tahun. Selama aksi itu, menurut Hendra sudah ada sebanyak 63 ton daging babi menyerupai daging sapi yang beredar di masyarakat. Dari kasus tersebut, polisi telah mengamankan total 600 kilogram daging babi. 500 kilogram di antaranya yang diamankan dari freezer dan 100 kilogram sisanya diamankan dari para pengecer.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 91 A jo Pasal 58 Ayat 6 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan, serta Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 8 Ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (CR)

EXPO PETERNAKAN DAN KONTES TERNAK JAWA BARAT 2019


Keberhasilan pembangunan peternakan di Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh pembibitan yang dilaksanakan oleh peternak. Dalam rangka mengapresiasi dan memotivasi peternak untuk menghasilkan bibit ternak dengan pola Good Farming Practices (GFP) maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Expo Peternakan dan Kontes Ternak Jawa Barat di Gedung Olah Raga (GOR) Singalodra Kabupaten Indramayu pada 23-24 Juli 2019 yang lalu.

Adapun tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah “Meningkatkan Kualitas Bibit Ternak dan Daya Saing Produk Hasil Peternakan untuk Jabar Juara Lahir Bathin”. Expo Peternakan dan Kontes Ternak Jawa Barat 2019 bertujuan untuk memberikan motivasi kepada peternak untuk selalu menghasilkan bibit unggul dan replacement stock, juga sebagai ajang pelestarian dan pengembangan plasma nutfah asli Jawa Barat (Domba Garut, Ayam Pelung, Sapi Pasundan, Ayam Sentul, Itik Cihateup/Itik Rambon dan Domba Priangan) juga sebagai wahana edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan dunia peternakan di Jawa Barat.
Pemberian Hadiah Kepada Para Pemenang Kontes (Foto : Afdi)

Ada 51 booth yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan rincian 21 booth Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi peternakan, 5 booth dari UPT Kementerian Pertanian, 14 booth berasal dari pihak swasta dan 11 booth berasal dari pihak lain. Sedangkan pelaksanaan kontes ternak sendiri melombakan berbagai komoditas ternak dengan rincian sebagai berikut sapi perah hasil IB 3 kategori (dara, bibit sapi perah betina dan induk laktasi II), sapi potong 4 kategori (jantan PO, betina PO, jantan Pasundan, betina Pasundan), Domba Garut 4 kategori (ratu bibit, raja calon pejantan, raja pedaging, petet jantan), Kambing PE 2 kategori (raja pejantan dan ratu bibit), Ayam Sentul 2(ayam jantan dan ayam betina) kategori dan Itik Rambon 2 kategori (itik Jantan dan itik Betina).

Bupati Indramayu, H. Supendi, Msi dalam pembukaan mengatakan bahwa Indramayu beruntung menjadi tuan rumah di perhelatan kali ini. “Dengan adnya kontes ternak, peternak dapat termotivasi agar lebih baik lagi, selain itu dapat mempererat silaturahmi antar peternak,” tuturnya.

Pada hari Kedua, Rabu 24 Juli 2019 yang juga merupakan acara puncak, perwakilan juri Drh. Kurmia Achjadi, MS mengumumkan pemenang kontes ternak dari masing – masing kategori. Pada tahun ini juara umum kontes ternak Jawa Barat Tahun 2019 diraih oleh Kabupaten Bandung Barat sedangkan predikat booth Expo Peternakan terbaik diraih oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor.(Afdi)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer