Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini Bulan Ramadan | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

BERBAGI KEBAHAGIAAN, PT GALLUS INDONESIA UTAMA DAN ASOHI SANTUNI ANAK YATIM

Foto bersama berbagi kebahagiaan di Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah (Foto: Infovet/NDV)

PT Gallus Indonesia Utama (Majalah Infovet, Majalah Akuakultur, Majalah Cat&Dog) bersama Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) mengunjungi Asrama Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah, Pasar Minggu pada Jumat 17 Mei 2019. Tim PT Gallus dan ASOHI disambut hangat oleh bapak Nasiri selaku pengurus asrama.

Sekretaris Jenderal ASOHI, Drh Harris Priyadi dalam sambutannya menyampaikan rasa senang dapat duduk bersama dengan anak-anak yatim piatu di Mizan Amanah, pada bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini.

“Berada sedekat ini dan duduk bersama adik-adik semua, kami merasa ada kehangatan dan kebahagiaan. Kami diingatkan untuk tidak melupakan kewajiban-kewajiban berbagi kepada sesama,” tuturnya.


Ir Bambang Suharno (tengah) didampingi Drh Harris Priyadi (kanan) memberikan majalah Infovet kepada bapak Nasiri

Dalam kesempatan yang yang sama, Pimpinan Redaksi Majalah Infovet Ir Bambang Suharno mengatakan acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur dan implementasi tanggung jawab sosial perusahaan.

Pada akhir acara, dilakukan kegiatan penyerahan santunan untuk anak-anak Yatim serta memberikan secara simbolis bingkisan berupa alat tulis dan sembako. (NDV)

 

KEMENTAN PANTAU STOK TELUR AYAM SELAMA RAMADAN

Fini Murfiani ketika memantau telur di pasar tradisional. (Dok. Dirjen PKH)

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa ketersediaan komoditas telur ayam ras mencukupi selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri 2019. Hal itu berdasarkan perhitungan ketersediaan telur ayam ras Mei-Juni 2019 sebesar 480.090 ton. Sedangkan perkiraan kebutuhan masyarakat sebanyak 326.329 ton (surplus 153.761 ton).

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani, menjelaskan, memasuki pekan kedua Ramadan, berdasarkan informasi Petugas Pelayanan Informasi Pemasaran Dinas bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, untuk harga telur ayam ras per 14 Mei 2019 rata-rata di tingkat peternak di 32 provinsi mencapai Rp 19.426/kg, berada dikisaran harga acuan pemerintah Rp 18.000-20.000. 

Dibandingkan kondisi minggu pertama Mei 2019, kondisi rerata harga telur ayam ras tingkat produsen di beberapa sentra produksi cenderung meningkat 0,45%. Pada periode minggu kedua Mei 2019, harga mencapai Rp 20.820/kg dari sebelumnya Rp 20.726/kg.

Kendati demikian, di beberapa wilayah harga telur di tingkat peternak masih cenderung rendah. Berdasarkan data per 14 Mei 2019, harga telur di tingkat peternak Jawa Tengah (Rp 14.833/kg), Jawa Barat dan Jawa Timur (Rp 17.260/ kg).

“Kami secara rutin memantau agar harga yang diperoleh peternak terjaga, minimal sesuai dengan harga acuan, sehingga peternak tetap memperoleh keuntungan. Namun, pemerintah juga berperan agar harga di tingkat konsumen terjangkau,” kata Fini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2019).

Berdasarkan pantauan harga dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Fini mengemukakan, untuk produk telur ayam ras di pasar tradisional di 34 provinsi per 14 Mei 2019 mencapai Rp 26.045/kg, naik 1% dibanding harga sebelumnya 6 Mei 2019 sebesar Rp 25.791/kg. Sedangkan harga Konsumen berada pada level Rp 25.957/kg. “Kita harapkan harganya stabil terjangkau, jika naik pun tidak terlalu tinggi,” ucapnya.

Dengan menghubungkan antara peternak telur dengan Toko Tani Indonesia (TTI), Kementan telah melakukan Operasi Pasar di tujuh pasar di DKI Jakarta pada 8 Mei 2019. Fini mengungkapkan, saat ini dari 47 pasar tradisional DKI Jakarta, berdasarkan data Info Pangan Jakarta (14 Mei 2019) harga telur rata-rata Rp 24.670/kg. Harga terendah mencapai Rp 23.000 di Pasar Senen, Pasar Grogol, Pasar Cijantung dan Pasar Cempaka Putih, sedangkan harga tertinggi Rp 26.000/kg terjadi di Pasar Jembatan merah, Pasar Metro Atom, Pasar Pondok Labu, Tebet Barat dan Pasar Kalideres.

“Pemerintah mempersiapkan agar ketersediaan pasokan tetap terjaga, sehingga kebutuhan masyarakat dalam menghadapi hari besar terpenuhi dan menjadi tugas pemerintah pula untuk bersinergi menjaga agar kenaikan harga dapat terkendali,” tandasnya. (INF)

KEMENTAN: SELAMA RAMADAN STOK DAGING DAN TELUR AMAN

Kementan memastikan stok daging sapi, daging ayam dan telur aman selama Ramadan. (Dok. Ditjen PKH)

Selama bulan Ramadan 1440 H, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok daging sapi, daging ayam dan telur ayam ras dalam kondisi aman. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita, menegaskan Kementan terus menjaga ketersediaan pasokan produk pangan asal hewan dalam menghadapi hari besar keagamaan dan nasional (HBKN).

“Berdasarkan data per minggu pada Mei ini, stok daging sapi sebanyak 65.410 ton, sedangkan kebutuhan ada diangka 59.047 ton, jadi masih ada surplus 6.363 ton yang kita miliki,” kata Ketut dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/5/2019). 

Sementara, lanjut dia, stok daging ayam yang tersedia sebanyak 277.910 ton dengan kebutuhan masyarakat di kisaran 274.382 ton (surplus 3.528 ton). Sedangkan untuk telur ayam ras tersedia 243.510 ton dan kebutuhannya 167.144 ton (surplus 76.366 ton). “Kami harapkan dengan ketersediaan stok yang cukup, harga semestinya stabil di pasaran dan konsumen tenang,” jelasnya. 

Selain menjaga harga di level konsumen stabil, Kementan juga menjamin peternak dengan harga yang bagus, sehingga masing-masing pihak nyaman dan menikmati hasil yang baik.

Ia juga menegaskan, Kementan terus melakukan operasi pasar dan memantau perkembangan stok daging dan telur di pasaran, selain memastikan pangan asal hewan memenuhi prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), dengan mengerahkan tim pengawas dari Kesmavet, dinas, BPMSPH, Kementerian Agama dan instansi lainnya.

Selain itu, Ketut juga mengimbau masyarakat mewaspadai dan tidak terpengaruh berita hoax mengenai pangan asal hewan. Seperti munculnya beberapa pemberitaan telur palsu dan ayam disuntik hormon di media sosial.

“Berita itu tidak benar, Kementan menjamin bahwa tidak ada telur palsu dan ayam yang disuntik hormon di Indonesia. Saya himbau pihak-pihak yang menyebarkan informasi tersebut untuk berhenti membuat resah,” ucap dia.

Ia berharap, masyarakat lebih bijak dalam menyikapi sebuah informasi. Kementan bersama instansi terkait rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan asal hewan agar produk tersebut ASUH bagi masyarakat.

Pihaknya akan menindaklanjuti laporan apabila terdapat produk hewan tidak sesuai kriteria ASUH dan melakukan penindakan bila ditemukan pelanggaran hukum. Kementan juga menyediakan informasi melalui media sosial dan website yang dapat dijadikan referensi masyarakat sebagai pengetahuan. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer