Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini SEPAK TERJANG AVIAN INFLUENZA DI INDONESIA | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SEPAK TERJANG AVIAN INFLUENZA DI INDONESIA

Serangan AI menyebabkan kerugian besar di peternakan. (Sumber: British Poultry)

Penyakit viral pada unggas khususnya broiler dan layer terus menjadi kendala peternak yang harus diberikan perhatian lebih. Avian influenza (AI) merupakan salah satu penyakit viral pada unggas yang selalu menjadi momok menakutkan sepanjang penyakit ini pertama kali menginfeksi unggas di Indonesia pada 2003.

Penyakit AI kini menjelma menjadi penyakit viral yang sulit dikendalikan apalagi dimusnahkan. Hal ini terbukti sudah 18 tahun penyakit ini masih sering ditemukan di sentra-sentra peternakan ayam di Indonesia. Kejadian penyakit AI dari masa ke masa mengalami perbedaan yang signifikan. Mulai dari gejala klinis yang ditimbulkan, tingkat mortalitas dan yang paling mencolok adalah perbedaan jenis virus AI yang menginfeksi.

Awal pertama kali virus AI menginfeksi gejala klinis yang khas ditemukan adalah jengger dan kaki yang kebiruan, namun saat ini gejala klinis tersebut sangat jarang sekali ditemukan. Mortalitas ayam akibat infeksi virus AI dulu dapat mencapai 100%, sedangkan saat ini dengan adanya program vaksinasi AI, mortalitas menjadi menurun 5-40% tergantung pada program vaksinasi AI yang dilakukan dan biosekuriti.

Berdasarkan hasil analisis genetik virus AI yang pertama kali ditemukan masuk dalam subtipe AI H5N1 clade 2.1.3, seiring dengan perkembangannya pada 2012 muncul AI baru yang berbeda sub clade yaitu AI subtipe H5N1 clade 2.3.2 yang awalnya di isolasi dari bebek kemudian menyerang semua jenis unggas. Virus AI subtipe H5N1 clade 2.3.2 inilah kemudian mendominasi infeksi yang terjadi pada unggas yang disebabkan oleh virus AI H5N1 pada 2015 hingga dipenghujung 2021. Walaupun demikian ditemukan materi genetik yang bervariasi meski dalam satu clade 2.3.2 ditandai dengan adanya beberapa sub clade 2.3.2.1c dengan jarak materi genetik antar strain 1-6%.

Di Indonesia, selain virus AI subtipe H5N1 (yang bersifat High Pathogenic Avian Influenza/HPAI) juga teridentifikasi… Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2022.

Ditulis oleh:
Ir Syamsidar SPt MSi IPM
Marketing Support PT Sanbio Laboratories

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer