Halal Bihalal Peternak Layer Jabodetabek
Bertempat di Restaurant Pondok Kemangi BSD, sebanyak
32 orang dari kalangan peternak layer dan technical services (TS) perusahaan
obat hewan dan pakan berkumpul menggelar halal bihalal. Acara ini ditujukan
untuk memupuk jalinan silaturahmi dan sebagai momen untuk saling bermaaf-maafan
pasca hari raya umat muslim Idul Fitri 1437 H.
Acara yang berlangsung Jumat, 15 Juli 2016 ini
diawali dengan makan malam dengan sajian khas masakan tradisional selera
nusantara. Kemudian disambung dengan acara foto bersama, perkenalan dan ramah
tamah. Pada kesempatan ini juga dilakukan pengundian doorprize memperebutkan
hadiah hiburan.
Suasana penuh kekeluargaan dan keakraban terpancar
antara peternak dan segenap TS yang hadir. Seakan tak ada jarak diantara mereka
acara berlangsung semarak. Bahkan seusai acara beberapa TS memanfaatkan momen
untuk bisa berdiskusi dengan beberapa peternak secara lebih intens terkait
bisnis. Sukses buat semua! (wan)
Baru 13 Bulan Menjabat, Muladno Diberhentikan Sebagai Dirjen PKH
"Tidak simpang siur Pak. Sudah lurus Pak. Saya diberhentikan," demikian jawaban tegas Muladno via whatsapp, menjawab pertanyaan Infovet mengenai kesimpangsiuran informasi pemberhentian dirinya sebagai Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kamis (14 Juli 2016).
Informasi perihal pemberhentian Dirjen PKH pada Kamis kemarin demikian ramai di sosial media kalangan peternakan dan kesehatan hewan. Pasalnya Muladno menjabat sebagai Dirjen baru 13 bulan. Ia dilantik Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada 1 Juni 2015.
Sebagai pakar yang juga aktivis di berbagai organisasi, Muladno sejak menjabat langsung bisa menyatu dengan stakeholder peternakan dan kesehatan hewan. Di kalangan internal Ditjen PKH sendiri Muladno sosok yang sudah lama dikenal kiprahnya baik sebagai pakar, narasumber maupun pengurus beberapa organisasi peternakan. Konsep dan gagasan tentang peternakan langsung diungkap ke publik dan mendapat respon positif. Konsep yang paling menonjol adalah SPR (Sentra Peternakan Rakyat) yang sudah dijalankannya semenjak dirinya masih bertugas di kampus IPB sebagai dosen. Konsep ini dikembangkan menjadi sebuah program pemerintah, dan telah disosialisasikan ke berbagai daerah dan berbagai asosiasi. Program SPR telah mulai berjalan dengan angaran APBN.
Kepada asosiasi bidang peternakan dan kesehatan hewan, Muladno mengharapkan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara profesional. Ia menyelenggarakan dialog revitalisasi asosiasi peternakan saat pameran Indolivestock Expo di Surabaya, Juli 2015. Di forum itulah disepakati bahwa asosiasi yang diakui Ditjen PKH adalah yang berbadan hukum di Kemenhukham.
Pembenahan ini merupakan langkah strategis karena menurut Muladno ada lebih dari 70 asosiasi dan sebagian hanya ada pengurus tanpa anggota, sehingga suaranya belum tentu mewakili pihak yang diakui sebagai anggotanya.
Banyak pihak mengakui dialog dengan stakeholder berlangsung peternakan berlangsung produktif karena Muladno mau mendengar dan sudah cukup lama mendalami persoalan lapangan. "Meski baru setahun menjabat, sudah terlihat banyak langkah pembenahan yang positif," kata seorang pengamat, yang sangat menyayangkan adanya pergantian tersebut.
Perihal pemberhentian dirinya, Muladno menyatakan belum tahu penyebabnya. Sejumlah menduga pemberhentian ini karena selama ini Muladno kerap berbeda pandangan dengan Menteri Pertanian.
Ketidak harmonisan Menteri dengan Dirjen PKH tampak makin nyata tatkala sebuah acara peresmian bibit ternak kambing di Jateng, dimana Mentan hadir tanpa didampingi Muladno, beberapa waktu lalu.
Beberapa sumber lain menyatakan karena kegagalan Dirjen menurunkan harga daging sapi menjadi Rp. 80.000/kg.
Dengan pemberhentian ini, Muladno menjabat sebagai Dirjen PKH hanya 13 bulan. Sejak era reformasi, pergantian Dirjen dalam waktu singkat sudah beberapa kali terjadi. Wasito, guru besar UGM sempat menjabat Dirjen hanya dalam waktu 9 bulan. Sementara Prabowo Respatio menjabat 1 tahun.
"Tragedi pejabat gonta-ganti, tak akan ada solusi yang berarti," kata Heri Setiawan, pemerhati perunggasan nasional menanggapi pergantian ini.
Ditanya tentang langkah selanjutnya setelah tidak menjabat Dirjen, Muladno menyatakan akan kembali ke kampus. Hingga artikel ini disusun belum ada informasi siapa yang akan menggantikan Muladno sebagai Dirjen PKH. Untuk sementara pelaksana tugas (Plt) Dirjen PKH adalah Sekjen Kementan Hari Priyono. ***
Alltech Indonesia Gelar Bukber dan Media Gathering
Sebanyak belasan tamu undangan yang terdiri dari wartawan dan insan media bidang peternakan dan pertanian memenuhi undangan Buka Puasa Bersama yang diselenggarakan oleh Alltech Indonesia. Acara yang berlangsung di Din Tai Fung Restoran, Lotte Shopping Avenue Kuningan Jakarta ini sekaligus juga menjadi event media gathering yang dibuka oleh General Manager Alltech Ir Hery Santoso MP.
Acara pada Selasa, 28 Juni 2016 ini menjadi spesial karena momen pertama kalinya insan media bertatap muka dan berkenalan secara langsung dengan Marketing Coordinator Alltech Indonesia yang baru yaitu Vinda Amelia Sari. Secara singkat Vinda yang alumnus London School of Public Relations dan telah malang melintang di industri pertanian ini menyampaikan perkenalannya dan corporate profile tentang Alltech secara global. Ia mengungkapkan sebagai perusahaan global, Alltech tak lepas dari nilai-nilai edukasi, inovasi, aplikasi dan keterlibatan (involvement).
“Di Alltech, misi kami adalah untuk meningkatkan kesehatan dan performa masyarakat, ternak dan tumbuhan melalui nutrisi dan inovasi sains. Kami berkomitmen membawa nilai lebih melalu rantai pangan, melalui peningkatan nilai dan kualitas bahan baku pakan. Selain itu menyediakan program nutrisi ternak untuk mencapai performa sesuai potensi genetiknya dan mendukung peternak dalam menghasilkan produk pangan yang lebih bernutrisi dan aman bagi konsumen,” terang Vinda.
Acara buka bersama ini berjalan dengan penuh keakraban antara Tim Alltech Indonesia dan insan media yang terdiri dari Majalah Infovet, Poultry Indonesia, Trobos, Trubus, Agrina, dan AgroTV. Acara bukber juga diisi dengan diskusi ringan seputar strategi marketing dan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca dari masing-masing media. Secara khusus Vinda juga menyampaikan ketertarikannya pada industri perikanan budidaya perihal peluang dan tantangan sektor usaha yang terus tumbuh ini.
Selamat datang kepada Bu Vinda di industri peternakan dan perikanan ini, semoga kerjasama kita bisa terus meningkat di kemudian hari. (wan)
Foto bersama Tima Alltech Indonesia dengan insan media bidang pertanian, peternakan/perunggasan dan perikanan. |
“Di Alltech, misi kami adalah untuk meningkatkan kesehatan dan performa masyarakat, ternak dan tumbuhan melalui nutrisi dan inovasi sains. Kami berkomitmen membawa nilai lebih melalu rantai pangan, melalui peningkatan nilai dan kualitas bahan baku pakan. Selain itu menyediakan program nutrisi ternak untuk mencapai performa sesuai potensi genetiknya dan mendukung peternak dalam menghasilkan produk pangan yang lebih bernutrisi dan aman bagi konsumen,” terang Vinda.
Acara buka bersama ini berjalan dengan penuh keakraban antara Tim Alltech Indonesia dan insan media yang terdiri dari Majalah Infovet, Poultry Indonesia, Trobos, Trubus, Agrina, dan AgroTV. Acara bukber juga diisi dengan diskusi ringan seputar strategi marketing dan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca dari masing-masing media. Secara khusus Vinda juga menyampaikan ketertarikannya pada industri perikanan budidaya perihal peluang dan tantangan sektor usaha yang terus tumbuh ini.
Selamat datang kepada Bu Vinda di industri peternakan dan perikanan ini, semoga kerjasama kita bisa terus meningkat di kemudian hari. (wan)
Audiensi ISPI dengan Mensesneg Pratikno
Kondisi peternakan tanah air yang dinilai sedang
bergejolak, membuat Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) merasa prihatin
dan tergerak untuk dapat memberikan masukan kepada Pemerintah. Atas kondisi
tersebut, Kamis 23 Juni 2016, rombongan ISPI yang dipimpin oleh Ketua Umum ISPI
Prof. Ali Agus mengadakan audiensi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)
Prof Pratikno di Kantornya.
Foto bersama para pelaku industri peternakan dengan Mensesneg Prof Pratikno. |
Dalam dialog tersebut, Ali Agus mengatakan bahwa salah
satu program kerja PB ISPI antara lain adalah advokasi kebijakan bidang
peternakan, sehingga pertemuan tersebut diharapkan dapat menjembatani para
pelaku peternakan dengan Pemerintah. Pengurus ISPI Rochadi Tawaf mengatakan,
kondisi tata niaga daging sapi saat ini dan keberadaan daging sapi impor membuat
kerugian bagi semua pihak, terutama peternak sapi lokal.
“Kebijakan pemerintah yang ingin menekan harga
daging sapi hingga Rp 80.000/kg dan hanya bisa dilakukan dengan impor, maka
yang paling diuntungkan ialah para free
rider dan para importir daging sapi. Memang kita memahami betul bahwa salah
satu tugas Pemerintah ialah menstabilkan ketersediaan supply-demand daging
sapi, dan saat ini kebijakan impor daging merupakan jalan satu-satunya untuk
memenuhi kebutuhan,” kata Rochadi.
Lebih lanjut Rochadi menjelaskan, daging yang dijual
saat ini dengan harga Rp 80.000 per kg merupakan daging CL (chemical lean) yang
seharusnya dibanderol harga Rp 60.000. Dengan kondisi seperti itu, yang
diuntungkan sekali lagi justru para importir daging.
Joko Susilo yang juga Pengurus ISPI menambahkan,
kondisi perunggasan berbanding terbalik dengan kondisi di sapi. Industri
perunggasan mengalami over supply
atau pasokan berlebih, sehingga menyebabkan kerugian bagi peternak yang
berimbas terhadap jumlah peternak. “Saat ini jumlah peternak rakyat tinggal
hanya 15% dibanding jumlah integrator,” kata Joko.
Oleh karenanya, kami para peternak ayam mengharapkan
adanya segmentasi pasar yang belum pernah diatur. Harapannya, para integrator
dapat diarahkan untuk melakukan ekspor, bukan malah sama-sama menjual produknya
di pasar tradisional. “Kalau sama-sama menyasar pasar tradisional, peternak
rakyat yang akan habis,”kata Joko.
Ketua Umum ISPI Prof Ali Agus menambahkan, dengan
pertemuan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah untuk dapat
menyediakan pangan kepada masyarakat yang terjangkau (murah) dan tentunya
berkualitas. “Bukan hanya sekadar murah, namun juga harus berkualitas pula,”
tegas Prof Ali Agus yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM. (wan)
KEPUTUSAN AFKIR DINI UNTUK BELA PETERNAK RAKYAT
Jakarta – Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan
Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) Indonesia Hartono menyampaikan bahwa PT
Charoen Phokpand Tbk dan PT Japfa Comfeed Tbk beserta 10 pembibitan unggas yang
menjadi terlapor, hanya merupakan korban dalam pelaksanaan kebijakan afkir dini
induk ayam (parent stock/ PS) yang diperkarakan oleh Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU). Para perusahaan pembibitan unggas membantu peternak dengan
menjalankan instruksi Pemerintah untuk mengafkir dini induk ayam PS yang masih
berada dalam usia produktif.
Drh Hartono, Ketua Dewan Pembina PINSAR Indonesia |
“Saya harus jujur, dalam perkara afkir dini ini,
Charoen dan Japfa dan para terlapor lainnya merupakan pahlawan, karena
berkorban demi menyelamatkan kami selaku peternak mandiri,” ujarnya saat
bersaksi di sidang pemeriksaan lanjutan dugaan kartel ayam pedaging di KPPU,
Rabu (15/6).
Hartono menaksir, kerugian yang ditangung oleh 12
perusahaan pembibitan yang menjadi terlapor mencapai Rp 600 miliar. Perhitungan
tersebut dengan asumsi harga satu ekor PS yang masih produktif berkisar Rp 200
ribu dan jumlah PS yang sudah diafkir sebanyak 3 juta ekor.
Dalam persidangan Hartono mengakui, bahwa usulan afkir
dini bermula dari tuntutan PINSAR agar pemerintah mengambil langkah nyata atas
krisis yang dialami peternak. Sejak 2013, peternak menderita karena harga ayam
hidup (live bird) jatuh di bawah
harga pokok produksi (HPP).
Hartono yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum
PINSAR Indonesia kemudian memimpin demonstrasi-demonstrasi peternak di
Kementerian Pertanian, Kementerian perdagangan, dan Istana Negara yang
berlangsung dalam kurun waktu 2013 sampai 2014.
“Kami berteriak hampir tiga tahunan. Semua
teman-teman rela datang jauh-jauh ke Istana. Dalam demo ke Kementan kami sampai
membawa telur busuk dan melepas ayam kami disitu sebagai simbol kekecewaan
kami,” ujar Hartono, yang juga merupakan peternak mandiri di Bogor, Jawa Barat
dengan produksi hingga 400.000 ekor per bulan.
Hartono mengungkapkan, setelah Muladno menjabat
sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian
Pertanian di Juni 2015, Pemerintah mulai melakukan tindakan yang lebih nyata
ketimbang hanya memberikan janji. “Pak Muladno berani pasang badan untuk
menyelamatkan peternak dengan meminta perusahaan pembibitan untuk melakukan afkir
dini PS,” jelasnya.
Hartono mengatakan saat afkir dini tahap I terhadap
2 juta PS dilakukan pada Oktober dan November 2015, serta tahap II sebanyak 1
juta, peternak sempat merasakan dampak positifnya pada bulan Desember tahun
itu.
Menurutnya, afkir dini yang dilakukan menguntungkan
peternak karena harga live bird yang terpuruk mulai bergerak normal. Namun,
setelah ada instruksi dari KPPU untuk menghentikan afkir dini, harga kembali
jatuh di bulan Februari. “Setahu kami ada penghentian dari KPPU. Salah satu
yang mendorong harga jatuh itu karena KPPU menghentikan afkir dini,” serunya.
Hartono juga menjelaskan bahwa jumlah PS yang diafkir
sebanyak enam juta juga berawal dari usulan PINSAR. Bahkan, awalnya PINSAR
mengusulkan jumlah yang diafkir sebanyak 10 juta PS. “Tapi dengan asumsi satu
PS nilainya Rp200.000 per ekor, jika dikalikan 10 juta PS berarti nilainya Rp2
triliun. Siapa yang mau nanggung rugi sebesar itu? Akhirnya dicari angka yang
rasional, itu pun setelah melalui perdebatan dan tarik ulur,” jelas Hartono.
Tanggungjawab Pemerintah
Pada sidang sebelumnya, Dirjen PKH muladno
menyatakan, afkir dini indukan ayam (parent
stock) oleh 12 perusahaan pembibitan unggas merupakan instruksi dan bentuk
tanggungjawab pemerintah. “Kebijakan afkir dini induk ayam itu saya putuskan
sebagai bentuk tanggung jawab demi kebaikan bangsa ini. Saat memutuskan afkir
dini, niatnya adalah demi kepentingan publik, membela rakyat kecil,” ujarnya.
Menurut Muladno, kebijakan afkir dini berawal dari
jeritan peternak rakyat yang dalam beberapa tahun terakhir merugi karena harga
ayam hidup (live bird) jatuh di bawah
harga pokok produksi akibat berlebihnya pasokan anak ayam usia sehari (day old
chick/DOC). Harga harga ayam hidup sempat terjun bebas ke level Rp 12.000 per
kilogram, di sejumlah kota bahkan merosot sampai di Rp 8.000 per kilogram.
Sementara, biaya pokok produksi ayam mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Berdasarkan data yang ada, hal itu disebabkan oleh kelebihan pasok (oversupply) DOC. Kebutuhan seminggu
hanya 42 juta ekor namun pasokan mencapai 60 juta ekor.
“Kebijakan afkir dini diambil setelah melalui kajian
oleh tim ad hoc yang mewakili para pemangku kepentingan (stakeholders),
termasuk pemerintah dan peternak. Keputusan afkir dini juga diambil setelah tim
ad hoc melakukan sekitar 40 kali pertemuan untuk merumuskan solusi atas
permasalahan yang dihadapi peternak,” tuturnya.
Anggota Dewan Pembina PINSAR Indonesia Rachmat
Pambudy mengatakan, tindakan Dirjen PKH mengisntruksikan afkir dini induk ayam
adalah kebijakan tepat untuk menegakkan wibawa pemerintah dalam melindungi,
menyelamatkan dan memastikan kelangsungan budidaya peternak ayam nasional.
Peternakan ayam nasional adalah sektor sangat penting dan strategis karena
menghasilkan protein hewani bergizi tinggi (daging dan telur) yang terjangkau
sebagian besar masyarakatnya.
“Tindakan Dirjen PKH perlu dihargai, dihormati dan
dilindungi sesuai tugas pokok dan fungsinya. Tindakan KPPU mengintervensi dan
menganulir keputusan Dirjen PKH berpotensi melemahkan wibawa pemerintah dan
hilangnya kepercayaan masyarakat serta dunia usaha pada pemerintah,” tandasnya.
(wan)
Toko Tani Indonesia Untuk Stabilkan Harga Pangan
Dalam menghadapi persoalan fluktuasi harga komoditas
pokok pemerintah mulai gencar membangun Toko Tani Indonesia (TTI). Saat ini
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah meresmikan TTI di Pasar Minggu
Jakarta Selatan. TTI menjual berbagai jenis komoditas pokok seperti beras,
daging sapi, ayam, minyak goreng, cabai merah, bawang merah dan bawang putih
serta gula pasir.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau hari ke-3 Toko Tani Indonesia (TTI) Permanen di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (15/6/2016). |
"Sejak hari Rabu lemarin lusa kita sudah jual
daging segar dan frozen kemudian bawang merah dan putih, ayam segar dan beku,
gula pasir, minyak goreng dengan harga dibawah pasar," ujar Menteri
Pertanian Amran Sulaiman saat ditemui Infovet di Toko Tani Indonesia Center di
Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2016).
Toko Tani Indonesia Center berlokasi di Gedung
Sentral Promosi dan Pemasaran Produk Pertanian Nusantara (SP4N) Pasar Minggu
(depan SMAN 28), Jln. Ragunan P7 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dari pantauan Infovet, Toko Tani Indonesia menjual
daging sapi Rp 75.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, daging ayam Rp 30.000/ekor,
bawang merah Rp 23.000/kg, bawang putih Rp 22.000/kg, beras premium Rp 7.900/kg,
dan minyak goreng Rp 9.500/liter.
Sejak pagi masyarakat dari berbagai pelosok Jakarta
Selatan hingga Depok telah berkerumun yang didominasi oleh ibu-ibu yang ingin
yang berbelanja dengan harga yang terjangkau.
Mentan menjelaskan, berbagai komoditas pokok yang
ditawarkan TTI dengan harga murah lantaran penjualan dilakukan langsung oleh
produsen bersama TTI dan berbagai produsen swasta di Indonesia.
Beberapa pihak yang terlibat dalam TTI antara lain
Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan
UKM serta Kementerian BUMN menggandeng Inkopol, Artha Ghaha Peduli, Charoen
Pokphand, Japfa Comfeed, Sierad Produce, Fajar Mulia Transindo serta Asosiasi
Minyak Goreng Indonesia.
Sementara itu, saat ini TTI Center Pasar Minggu akan
berjalan terus menerus bukan hanya saat puasa dan lebaran. Mentan menjelaskan,
mulai hari ini akan ada 1.000 TTI yang tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia.
Tahap awal, ditargetkan TTI akan membuka pasar murah
rutin setiap hari sampai akhir tahun 2016, dan direncanakan akan dipermanenkan
jika penjualan langsung tersebut bisa berjalan dengan baik.
Kesiapan suplai daging di PT Indoguna Utama selaku importir daging sapi beku asal Australia. |
Tekan Harga Komoditas Pertanian
Melalui TTI ini daging sapi beku impor dilepas
dengan harga Rp 70.000/kg dan daging segar dari sapi lokal pun bisa dijual
dengan harga Rp 75.000/kg. Salah satu penyuplai daging sapi beku impor asal
Australia adalah PT Indoguna Utama yang berlokasi di Jl. Taruna No. 8 Pondok
Bambu, Jakarta.
Di lokasi ini Mentan Amran Sulaiman bersama rombongan
wartawan meninjau kesiapan perusahaan importir daging ini dalam penyediaan stok
daging jelang hari raya Idul Fitri. Sebelumnya Mentan juga mengatakan siap
mendatangkan didatangkan 1.000 ekor sapi lokal.
Nantinya, sapi lokal yang telah dipotong, dagingnya
akan diperjualbelikan langsung di TTI Permanen dengan harga di bawah Rp 80.000.
"Kami jual daging segar di sini dengan harga
Rp75.000/kg dengan 1.000 ekor sapi yang telah disiapkan. Sementara daging sapi
beku impor dilepas dengan harga Rp 70.000/kg," ujar Amran.
Mentan Amran meninjau salah satu operasi pasar di depan Polsek Duren Sawit. |
Mentan menambahkan, melalui TTI permanen ini juga
akan menyiapkan stok daging beku impor sebanyak 2.000 ton atau setara dengan
10.000 ekor sapi. Hal ini untuk menjaga
kestabilan harga daging sapi di pasaran.
"Kami sampaikan kebutuhan daging di Jabodetabek
1.000 ekor per hari. Nah dengan ketersediaan stok di TTI dengan harga yang di
bawah harga pasar, kita ingin ada struktur yang berubah jangka
panjangnya," jelasnya.
Menurut Amran, operasi pasar murah di TTI Permanen
merupakan solusi jangka pendek untuk bisa menekan harga komoditas pokok. Melalui
TTI ada solusi jangka panjang yaitu pemangkasan rantai pasok yang bersinergi
dengan dan antar Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Koperasi UKM, serta
BUMN. Toko Tani Indonesia tersebar di 1.000 wilayah di Indonesia. Melalui toko
tersebut, masyarakat bisa membeli pangan berkualitas. Toko Tani Indonesia
Centre mendapat sponsor dari Artha Graha Peduli, Inkopol, Berdikari, Inkopkar,
dan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia. (wan)
BERSIAP KUNJUNGI SIMA ASEAN 2016 – Pameran Agribisnis Terbesar di Asia Tenggara
SIMA ASEAN 2016 akan menjadi penyelenggaraan edisi
kedua dari agenda tahunan ini di Bangkok dan memberikan akses ke seluruh
kawasan ASEAN. Seperti diketahui, kawasan ASEAN mengalami ekspansi pertanian
yang dinamis, serta pertumbuhan praktek-praktek mekanisasi pertanian, dan saat
ini membutuhkan berbagai peralatan yang efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan ambisi dalam rantai pertanian pangan.
Pameran dagang internasional untuk suplier pertanian
ini merupakan hasil kerja bareng dengan tiga penyelenggara pameran
internasional, diantaranya adalah COMEXPOSIUM, AXEMA, dan IMPACT.
SIMA ASEAN 2016 akan menyajikan rangkaian lengkap
produk yang sesuai dengan kebutuhan di kawasan ini: input, traksi, peralatan
kerja tanah, perawatan tanaman, panen, irigasi, penyimpanan, peralatan
peternakan, suku cadang, teknologi baru, first food process, dll
Didukung oleh pemerintah Thailand, pameran ini juga
akan menghadirkan inovasi terbaru dalam kaitannya dengan tanaman regional, dan
konferensi untuk membantu petani ASEAN dan peternak dalam perkembangan mereka.
SIMA ASEAN adalah pameran dagang supplier pertanian Internasional bagi negara-negara ASEAN. |
Mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk
mengunjungi pameran SIMA ASEAN 2016?
•
Didirikan pada tahun 2015 yang menjadi awal
berlakunya ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan merupakan pasar tunggal terbesar
dari 10 negara (Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei,
Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam) mencakup 618 juta konsumen dan berbagi
tingkat pertumbuhan PDB 5,8% per tahun.
•
Thailand adalah negara agraris terbesar di Asia
Tenggara dengan kebutuhan yang besar dalam mekanisasi pertanian dan kemauan
nasional menjadi "dapur dari dunia" (kitchen of the world) melalui
pembangunan pertanian yang didukung oleh inisiatif pemerintah.
•
Penyelenggaraan pertama SIMA ASEAN pada tahun
2015 menggapai sukses besar dengan tingkat kepuasan 96% dari peserta pameran
nya.
Exhibitor Profile:
A comprehensive range of products to meet all the
needs of farm operations
•
tractors and power equipment,
•
spare parts and accessories, embedded
electronics,
•
tilling, sowing, planting,
•
harvesting equipment (fodder, cereals, root,
fruits and vegetables, etc.),
•
Post-harvest equipment (cleaning, sorting,
drying, conservation),
•
process, food packaging,
•
equipment for tropical and special crops,
•
handling, transportation, storage, and
buildings,
•
breeding equipment,
•
dairy and milking products,
•
breeders and breeder associations,
•
creation and maintenance of rural and wooded
areas,
•
pro equipment for green spaces,
•
sustainable development, renewable energy,
•
professional organization, services,
consultancy,
•
management and IT software.
Visitor
Profile:
South East Asia qualified professionals involved in
the agriculture and food processing sectors:
• Agricultural and Forestry Contractors
• Agriculture Organizations/Government Agencies
• Agriculture Trade Counselors
• Breeder
• Distributors & Agents
• Education
• Farmers
• Machinery Manufacturer
• Research Scientists
• Retailers
• Traders-Buyer/ Importer-Exporter
• Wholesaler/Cooperatives
Dates : September 8-10, 2016
Location : IMPACT Exhibition Center-
Bangkok, Thailand
Frequency : Annual
Previous Show :
September 17-19, 2015
No. of Visitors :
13,200 visitors from 56 countries
No. of Exhibitors :
150 companies (96% satisfaction rate) from 23 countries
Website :
http://www.sima-asean.com
Wajah Baru Website Info Medion
Tepat di
tanggal 1 Juni 2016 kemarin, Medion merayakan ulang tahunnya yang ke-40.
Perusahaan produsen obat, vaksin, dan peralatan peternakan asal Bandung yang
telah berkiprah di industri peternakan di Asia, Afrika, bahkan ke Eropa ini,
merupakan perjalanan panjang Medion dengan memegang teguh komitmen terhadap
kualitas produk dan pelayanan yang prima.
Kontribusi
dalam industri peternakan tidak terbatas hanya pada penyediaan produk
berkualitas saja, namun juga dalam bidang edukasi peternak baik di dalam maupun
luar negeri. Salah satu perwujudan upaya edukasi tersebut adalah melalui Buletin
Info Medion.
Buletin
Info Medion sendiri terbit setiap bulan dan dibagikan secara gratis kepada
siapa saja yang membutuhkan dan dapat diakses secara online melalui website
info.medion.co.id. Informasi teknis peternakan mulai dari pengobatan,
vaksinasi, hingga tatalaksana dibahas lengkap di dalamnya.
Tidak
hanya itu, informasi mengenai harga komoditi serta informasi menarik lainnya
juga disajikan sebagai pelengkap pembaca. Dalam rangka memeriahkan ulang tahun
Medion ini, website Info Medion hadir
dengan wajah baru yang semakin menarik, lebih mudah dioperasikan, dan
dilengkapi dengan fitur agenda kegiatan Medion.
Kunjungi
website Info Medion dan ikuti kuisnya! Serta dapatkan hadiah menarik
khusus untuk pengunjung website Info Medion. (med)
Tahun 2016, SPACE Rayakan Ulang Tahun ke-30
Expo tahun ini akan melihat kembali berbagai perubahan,
dan ke depan untuk masa depan. SPACE akan merayakan edisi ke-30 dari 13-16
September, 2016 di Rennes, Prancis.
SPACE akan merayakan edisi ke-30 dari 13-16 September 2016, di Rennes, Prancis. |
Sektor peternakan akan melalui masa sulit dan tidak
menentu. Petani dan mitra mereka berurusan dengan perubahan besar. Dalam
lingkungan yang penuh tantangan ini, SPACE mempromosikan inovasi dengan
menampilkan solusi teknis dan teknologi yang petani dan semua sektor peternakan
butuhkan untuk bersaing dan meningkatkan kondisi kerja mereka.
SPACE juga merupakan sumber dari prospek baru,
ide-ide baru dan arah baru untuk membantu membangun masa depan dan meningkatkan
visibilitas dan kepercayaan dari sebuah industri yang memainkan peran penting
dalam memproduksi pangan manusia.
Expo tahun ini akan melihat kembali berbagai perubahan
yang telah terjadi di sektor peternakan selama 30 tahun terakhir, dengan
menggunakan berbagai bahan dan media. Pada tahun 1987, SPACE memiliki 260
peserta dari 18 negara, dan 32.000 pengunjung. Pada 2015, SPACE memiliki 1.446
peserta dari 492 negara, dan 106.226 pengunjung. Peserta hadir tahun ini yang
juga hadir pada tahun 1987 akan menerima perbedaan khusus.
Penghargaan Innov'Space didedikasikan sebagai tempat bagi perusahaan untuk meluncurkan produk dan inovasi baru. |
Acara Innov'Space memungkinkan peserta pameran untuk
mempromosikan produk dan layanan baru mereka. Acara ini memang didedikasikan sebagai
tempat bagi perusahaan untuk meluncurkan produk baru, Innov'Space menawarkan
peserta pameran tempat untuk mempromosikan produk baru dan bersaing untuk mendapatkan
penghargaan Innov'Space. Hadiah pemenang Innov'Space ditampilkan dalam media pers
Perancis dan internasional. Ada 1.073 hadiah yang diberikan dalam 20 tahun.
Innov'Space label adalah alat pemasaran dan promosi
untuk perusahaan di pameran SPACE.
Perbedaan ini telah menarik pelanggan dan
mencari prospek produk baru untuk stand pameran, dimana peserta pameran dapat
menampilkan kemampuan mereka untuk berinovasi.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DESA
Penelitian dan Pengembangan Desa di SPACE,
dipelopori oleh Brittany Chambers of Agriculture, telah menjadi vektor diskusi
proaktif bagi peternak dalam menghadapi tantangan masa depan.
Tahun ini, desa-desa akan menghadapi tantangan masa
depan utama yang berhubungan dengan perubahan iklim, dengan pusat perhatian,
"Memproduksi untuk masa depan," menangani perubahan yang berkaitan
dengan iklim, manajemen energi dan penggunaan lahan. Tujuannya adalah untuk
menampilkan praktik untuk masing-masing sektor yang dapat memiliki dampak
positif pada produktivitas dan profitabilitas peternakan. Solusi dan ide-ide
akan disajikan dalam empat bidang utama: hemat energi, menghasilkan energi,
mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyimpan karbon.
KUNJUNGAN FARM
SPACE diadakan di Brittany, di jantung salah satu wilayah
ternak yang paling penting di Eropa. Pengunjung diundang untuk ikut serta dalam
kunjungan ke peternakan dan unit agri-industri di wilayah tersebut. Kunjungan
pertanian tahun 2016 ini termasuk Normand dairy farm, Prim’Holstein dairy farm,
peternakan domba di rawa garam Mont St Michel, peternakan sapi potong rouge de
Pres, peternakan dan penggemukan babi, Derval experimental dairy farm, layer
farm, Montbéliard dairy farm, broiler farm, dan peternakan donor embrio di Sucé
sur Erdre.
Bagaimana anda tertarik untuk mengunjungi SPACE
2016? Segera jadwalkan kunjungan anda pada 13-16 September 2016 ke Rennes,
Prancis. Info lebih lanjut klik www.space.fr.
Alltech Indonesia Tunjuk Marketing Coordinator Baru
Alltech dengan bangga mengumumkan penunjukan Vinda Amelia Sari untuk menjadi Marketing Coordinator, Indonesia, yang berbasis di Jakarta. Matthew Smith, wakil presiden Alltech Asia Pasifik, mengatakan, "Kami sangat senang menyambut Vinda ke tim kami. Kami percaya dia akan membawa seperangkat keterampilan baru dan energi untuk posisinya."
Vinda memegang gelar sarjana komunikasi massa dari London School of Public Relations - Jakarta. Sebelum bergabung dengan Alltech, dia menghabiskan lima tahun dengan BASF, bertugas di corporate communications sebelum dipromosikan ke branding, communication and market intelligence executive untuk divisi perlindungan tanaman.
Sebagai koordinator pemasaran Alltech Indonesia, Vinda lebih lanjut akan mengembangkan strategi pemasaran perusahaan untuk Alltech Indonesia, berkolaborasi dan memperluas untuk memberikan dukungan kepada semua pelanggan di Indonesia untuk membantu mereka menjadi lebih sukses.
"Saya senang menjadi bagian dari Alltech," kata Vinda. "Saya berharap untuk bekerja dengan tim untuk mendukung keberhasilan pelanggan kami." (alltech/wan)
Vinda Amelia Sari bergabung dengan Alltech Indonesia sebagai Marketing Coordinator. |
Sebagai koordinator pemasaran Alltech Indonesia, Vinda lebih lanjut akan mengembangkan strategi pemasaran perusahaan untuk Alltech Indonesia, berkolaborasi dan memperluas untuk memberikan dukungan kepada semua pelanggan di Indonesia untuk membantu mereka menjadi lebih sukses.
"Saya senang menjadi bagian dari Alltech," kata Vinda. "Saya berharap untuk bekerja dengan tim untuk mendukung keberhasilan pelanggan kami." (alltech/wan)
TEKNOLOGI BIOREAKTOR UNTUK PRODUKSI VAKSIN LEBIH EFISIEN
Pemanfaatan teknologi bioreaktor mulai banyak
diterapkan oleh produsen vaksin dunia dibanding dengan cara konvensional.
Karena metode ini dinilai memberikan manfaat penekanan biaya produksi dan
menghasilkan vaksin dalam jumlah lebih banyak dengan waktu yang lebih
singkat.
CelCradleTM System dari VacciXcell |
Vaksin merupakan salah satu produk bioteknologi yang
terbuat dari sel virus. Vaksin diproduksi pada skala besar dengan mengkultur
sel virus di dalam reaktor berpengaduk. Namun, sifat sel yang sensitif membuat
sel mudah rusak saat terjadi pengadukan. Maka untuk mengatasi hal ini digunakan
reaktor airlift yang menggunakan udara sebagai agitator dan aerator.
Demikian sedikit intisari dari seminar Kultur Sel
yang diselenggarakan oleh PT Esco Utama bekerjasama dengan prinsipalnya
VacciXcell Singapore. Seminar yang diselenggarakan pada Rabu, 11 Mei 2016 ini
bertempat di Hotel Santika TMII dan diikuti oleh puluhan anggota Asosiasi Obat
Hewan Indonesia (ASOHI) perwakilan perusahaan produsen vaksin hewan. Serta ada
pula beberapa ahli dan tenaga laboratorium dari lembaga penelitian dan Fakultas
Kedokteran Hewan di Indonesia. Acara dipandu oleh Eka M. Wiyanto, Sales Executive PT Esco Utama.
Seminar mengangkat tema "Kebutuhan Bioreaktor
di Negara Berkembang: Pandemik Zoonosis", menghadirkan pembicara pakar Min
Kyung Kim (Korea), Xiang Liang Lin
(Singapore) dan Ching Ming Chang (Taiwan). Materi yang disampaikan meliputi
konsep dasar bioprocessing, bioreaktor untuk teknologi vaksin hewan (aplikasi
bioreaktor pasang surut VacciXcell untuk industri vaksin hewan-flu burung,
rabies, JEV, flu babi), serta pengenalan grup perusahaan Esco, VacciXcell,
produk dan layanan purna jualnya.
Foto bersama seluruh peserta seminar dengan narasumber dan Tim dari PT Esco Utama. |
Teknologi Bioreaktor
Menurut President VacciXcell Mr. Xiang Liang Lin kebutuhan
akan vaksin hewan di dunia belakangan ini meningkat pesat seiring banyak
terjadinya wabah penyakit hewan yang meluas (pandemik) dan bersifat zoonosis.
Sementara proses produksi vaksin dengan teknologi
konvensional menggunakan telur ayam berembrio (telur SPF/Specific Pathogen
Free) memiliki banyak kelemahan di antaranya membutuhkan waktu lama dan
menyebabkan beban biaya tinggi sehingga berdampak pada relatif mahalnya harga
vaksin hewan yang dihasilkan.
Dalam menghadapi kondisi pandemik penyakit hewan
terutama yang bersifat zoonosis (yang
dapat menular dari hewan ke manusia) diperlukan jumlah vaksin yang lebih
banyak dan lebih cepat dalam
pembuatannya dan tentu dengan harga yang terjangkau mengingat pandemik penyakit
hewan juga banyak terjadi di negara miskin dan negara berkembang.
“Untuk itu, kini teknik dengan menggunakan perangkat bioreaktor menjadi
pilihan dalam memproduksi vaksin hewan. Berbagai produsen vaksin hewan berskala
besar pun kini mulai banyak beralih mengaplikasikan teknologi bioreaktor,
karena cara ini dinilai bisa menekan biaya produksi dan dapat menghasilkan
vaksin dalam jumlah lebih banyak dengan waktu yang lebih singkat,” jelasnya.
“Produksi vaksin atau anti virus untuk
pengendalian/pencegahan penyakit hewan merupakan kegiatan yang rumit karena di
dalamnya terjadi suatu proses biologis perbanyakan sel virus. Sementara sifat
sel virus sendiri sangat rentan terhadap shear
stress (stress adukan) dan kondisi lingkungan di mana dia berada,” jelas
Xiang Liang Lin yang juga menjabat sebagai CEO produsen peralatan bidang
produksi vaksin asal Singapura ini.
Perangkat bioreaktor yang merupakan sistem tertutup yang
sangat mendukung berjalan lancarnya suatu proses bioteknologi sekaligus memberikan
lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan atau perkembangbiakan mikroorganisme termasuk sel
virus.
“Kami dari VacciXcell menawarkan CelCradle,
perangkat untuk memproduksi vaksin yang sangat mendukung proses perbanyak sel
virus. Kami berharap sarana ini bisa meluas digunakan di negara berkembang termasuk
Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, XL Lin menjelaskan dengan menggunakan
sarana pembiak sel berbentuk botol air mineral dengan pergerakan secara
vertikal (ke atas-ke bawah) memungkinkan sel virus mendapatkan nutrisi sekaligus
oksigen secara cukup sehingga sel akan tumbuh dan bereproduksi secara optimal. “Perangkat
CelCradle sangat praktis dan mudah dioperasikan. Proses pemanenan sel virusnya juga
menjadi lebih mudah,” kata XL Lin.
Peserta seminar terlihat antusias mengikuti jalannya seminar hingga usai. |
Kelebihan dan Kemudahan
CelCradleTM sangat hemat biaya, siap
digunakan, kombinasi yang tepat antara sistem bioreaktor kultur sel densitas
tinggi. CelCradleTM dirancang berdasarkan prinsip gerakan pasang
surut dimana hembusan kompresi dan dekompresi memungkinkan pemaparan secara
berselang antara nutrisi dan udara terhadap sel. Hal ini membuat pergeseran
menjadi rendah, aerasi yang tinggi serta lingkungan kultur yang bebas busa.
Sistem bioreaktor CelCradleTM terdiri
dari dua komponen yaitu botol steril CelCradleTM sekali pakai dan
kompresor penghembus CelCradleTM Stage 3000. Masing-masing botol
standar CelCradleTM memuat 5.5g BioNoc™ II , tempat dimana sel-sel
menempel dan tumbuh.
Selama bekerja, botol CelCradleTM
ditaburkan benih sel dan sebagian lainnya diisi dengan media. Media ini
kemudian dinaik-turunkan secara bergantian untuk menenggelamkan dan mengeskpos
sel, menciptakan antarmuka yang dinamis antara udara dan media pada permukaan
sel untuk memaksimalkan serapan nutrisi dan transfer oksigen.
Karena nutrisi dan transfer oksigen yang efisien,
satu botol CelCradleTM dapat memproduksi sel yang sebanding dengan
18 hingga 20 botol roller. Karena permukaan BioNoc™ II diperlakukan secara
khusus, sistem CelCradleTM dapat menumbuhkan sel anchorage-dependent
dan memungkinkan untuk memanen sel utuh, komponen sel serta sekresi protein
dengan mudah.
Sistem CelCradleTM dapat diaplikasikan
untuk berbagai kebutuhan diantaranya kultur sel mamalia dan serangga, produksi
protein dan virus, produksi antibodi monoklonal, penelitian proteome, penemuan
obat, studi Farmakokinetik, serta terapi gen dan sel. Setiap CelCradleTM
mampu mengakomodasi hingga empat botol sekali pakai, membuatnya menjadi alat
yang ideal untuk proses penyaringan pada pengujian formulasi media atau sel
berbeda baris.
Para pembicara seminar Kultur Sel oleh PT Esco Utama dan VacciXcell Singapore. |
Sekali Pakai, Hemat Ruang dan
Pekerja
Bioreaktor CelCradleTM merupakan sistem
bioreaktor yang mudah digunakan dan sekali pakai, dengan hampir tidak ada waktu
pemanasan dan kurva kalibrasi. Produk ini merupakan produk yang diperkecil
dengan satu botol yang menyediakan luas permukaan spesifik sebesar 15.000 cm2.
Hal ini memungkinkan pertumbuhan lebih dari 1010 sel dalam 4 botol
berukuran 8.6” x 11.7” dan inkubator 6 ft3.
Sistem CelCradleTM juga memungkinkan
produksi dalam skala milligram menjadi beberapa gram protein, antibody
monoklonal, 10 pfu virus, sel utuh atau komponen sel, yang mengeliminasi
penggunaan berbagai labu spinner, puluhan botol roller, dan ratusan labu T.
Perbanyak hasil dengan sistem CelCradleTM
juga mudah dilakukan dengan mengalikan langsung jumlah botol yang digunakan,
sehingga mengeliminasi variasi, ketidakpastian, dan waktu yang dihabiskan selama
proses perbanyakan.
Hasil Tinggi, B-H Khusus yang Berfungsi untuk
Meningkatkan Ekspresi Protein. Fungsi B-H Khusus adalah membatasi pertumbuhan
sel yang berlebihan dan meningkatkan ekspresi protein lebih dari 3 kali lipat.
Hal ini juga memungkinkan kosentrasi protein yang lebih tinggi dan menghemat
media kultur selama kulturasi.
Tahap Memperkenalkan
Saat ditemui Infovet disela seminar, Theresia
Wibisono Direktur PT. Esco Utama (perusahaan distributor perangkat CelCradleTM)
mengatakan bahwa penggunaan perangkat bioreaktor merupakan hal baru bagi
kalangan industri vaksin hewan di Indonesia. Karena itu pihaknya saat ini masih
dalam tahap memperkenalkan dengan harapan nantinya bisa dimanfaatkan secara
meluas, mengingat di Indonesia sendiri kebutuhan akan vaksin hewan juga terus
meningkat seiring terus berkembangnya kegiatan pemeliharaan ternak untuk
menghasilkan bahan pangan sumber protein hewani.
Di berbagai belahan dunia terutama di AS, Jepang dan
Cina perangkat bioreaktor sudah bukan barang baru lagi dan sejauh ini teknologi
pembuatan vaksin hewan berbasis teknologi bioreaktor terus berkembang mengikuti
tuntutan pasar dan kebutuhan dari industri penggunanya.
“Yang pasti karena telah terbukti dapat menghasilkan
bakteri atau virus lebih banyak dalam pembuatan vaksin dengan biaya yang lebih
efisien maka peralatan bioreaktor kian banyak menjadi pilihan perusahaan
penghasil vaksin besar dunia,” tutur Theresia.
Efisiensi dalam pengeluaran biaya produksi
dinilainya penting karena peternak juga makin menuntut vaksin bisa didapat
dengan harga yang terjangkau. Saat ini harga vaksin hewan dinilai masih relatif
tinggi sehingga diperlukan upaya-upaya untuk dapat menekannya hingga menjadi
lebih murah.
“Kami rasa salah satu langkah yang bisa dilakukan
adalah menurunkan biaya dalam pembuatannya dan itu bisa dilakukan dengan
penggunaan perangkat bioreaktor seperti yang kami telah distribusikan,” ujar
Theresia. (adv/wan)
Ceva Akuisisi Produsen Vaksin Perancis Biovac Laboratories
Ceva Santé Animale telah membeli Biovac Laboratories,
produsen terkemuka autogeneous vaksin (bakteri), perawatan alergi dan reagen
berbasis di Angers, Prancis. Sebagaimana dikutip dari laman berita
WATTAgNet.com, langkah penggabungan ini akan memperkuat strategi perusahaan untuk
mencari solusi alternatif dalam menggunakan antibiotik.
Ceva telah mengakuisisi Biovac Laboratories, produsen Perancis vaksin autogenous. |
Biovac, seperti Ceva, telah mengalami pertumbuhan
dua digit selama beberapa tahun sebagai langkah para dokter hewan dalam mencari
alternatif mengontrol kondisi bakteri sekarang yang sulit diobati dengan terapi
antibiotik "klasik". Perusahaan ini memiliki keahlian yang signifikan
dalam mikrobiologi, yang memungkinkan untuk memberikan solusi custom-made untuk
para veterinarian dan pelanggan mereka.
Ceva sudah menyediakan vaksin khusus kepada produsen
terkemuka unggas dan babi di belahan dunia lain. Strategi ini sejalan dengan
kebijakan Ceva yang kembali menempatkan dokter hewan (veterinarian) sebagai pusat
dalam memerangi penyakit mikroba. Autovaksin diproduksi hanya setelah
identifikasi dan diagnosis serotipe penyakit dilakukan oleh seorang dokter
hewan yang berkualifikasi. Dalam kasus di mana sebuah "vaksin standar "
tidak akan efektif, vaksin kustom dapat diproduksi dan diresepkan oleh dokter
hewan di 4 sampai 5 minggu, menciptakan layanan yang sangat reaktif dan tepat
bagi produsen ternak.
Dr Marc Prikazsky, ketua dan CEO dari Ceva
mengatakan, "Sebagai seorang dokter hewan, saya tahu bagaimana kecewanya
setelah membuat diagnosis namun kemudian tidak memiliki alat yang tepat yang diperlukan
untuk mengendalikan penyakit ini. Biovac memberikan layanan yang luar biasa ke
dokter hewan di Perancis. Melalui kemitraan ini, kami akan berbagi semua
keahlian kami dalam produksi vaksin dan teknologi baru, sehingga bersama-sama
kami dapat menyediakan dokter hewan di pasar baru dengan layanan yang lebih
baik." (wan)
Lomba Dokter Hewan Puskeswan Berprestasi Nasional
Dalam rangka peningkatan motivasi, partisipasi dan
prestasi petugas teknis sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas hewan dan pangan asal hewan menuju pencapaian ketahanan pangan
nasional. Tim Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jendral Peternakan dan
Kesehatan Hewan telah datang melakukan penilaian lapang di Puskeswan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 26 Mei 2016 Tim penilai yang datang adalah
: Drh. Iwan Sofwan, MM, Drh. Herwinarni dan Drh. Megawati Iskandar.
Foto bersama usai penilaian di Puskeswan Masbagik Kab. Lombok Timur NTB, Kamis 26 Mei 2016. |
Sebelumnya pada periode bulan Januari – Maret 2016
Direktorat Kesehatan Hewan telah menerima profil peserta lomba untuk kategori
Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner Puskeswan berprestasi berjumlah 14 berkas
dari 9 Provinsi, yang terdiri dari 8 profil Dokter Hewan dan 6 profil Paramedik
Veteriner, untuk mendapatkan pemenang lomba Dokter Hewan dan Paramedik
Veteriner Puskeswan berprestasi atau juara telah dilakukan seleksi awal melalui
penilaian administrasi ( desk study ) dan dilanjutkan penilaian lapang.
Pada tahun 2016 ini Dokter Hewan Puskeswan yang
mengikuti penilaian adalah sebagai berikut : Drh. Yusron Wahyudi Kab. Sampang –
Jawa Timur, Drh. Dwi Sulistyorini Kab.
Kulonprogo di Yogyakarta, Drh. T. Mursyikandi Kab. Aceh Selatan – Aceh, Drh.
Denny Susanti Kota Solok Sumatera Barat, Drh. Hendra Komara Kab. Tasikmalaya
Jawa Barat, Drh. Leni Sri Lestari Kab. Sukoharjo Jawa Tengah, Drh. Nining
Syarifulaya, M.Si Kab. Lombok Timur – NTB dan Drh. Budhi Pahalawan Kab. Tanah
Bumbu Kalimantan Selatan.
Semoga dengan diadakannya Penilaian Lomba Petugas
Dokter Hewan dan Paravet Puskeswan Berperestasi semakin menunjukkan penting dan
perannya Puskeswan di tengah masyarakat di Indonesia, selamat berlomba. (Drh.
Heru Rachmadi/Infovet NTB)
Berbagi Manfaat Susu di Hari Susu Sedunia
Tepat pada, 26 Mei 2016, yang merupakan Hari Susu Sedunia (World Milk Day), PT Frisian Flag Indonesia (FFI) merayakannya bersama anggota keluarga peternak sapi perah binaan FFI di De’ Ranch, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Frisian Flag Indonesia dan para peternak memperingati World Milk Days 2016 di De’ Ranch, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/5). |
Acara yang bertajuk “Ngariung Bareng Keluarga Peternak” ini sekaligus bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan keutamaan susu, serta pentingnya mengkonsumsi susu secara rutin bagi kesehatan.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Direktur FFI, Maurits Klavert, susu merupakan salah satu asupan gizi yang sangat baik. “Susu merupakan salah satu gizi terbaik yang dihasilkan oleh alam dan memiliki kandungan vitamin, protein, lemak, kalsium, dan sumber gizi penting lainnya yang membantu kinerja kognitif dan mendorong pertumbuhan anak yang optimal. Berbagai keutamaan susu inilah yang ingin terus kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia melalui beberapa kegiatan, termasuk dalam perayaan Hari Susu Sedunia kali ini,” ujar Maurits, Kamis (26/5).
Ia menambahkan, FFI memang sengaja mengajak para peternak binaannya untuk bersama merayakan hari penting ini. “Perayaan bersama ini menunjukkan kemitraan yang kita bangun bersama selama ini antara kami dengan para peternak, serta menunjukkan upaya untuk terus tumbuh menjadi kuat dan besar bersama. Tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, namun juga berperan besar untuk pemenuhan kebutuhan gizi untuk keluarga Indonesia,” tambahnya.
Memang kemitraan antara FFI dan peternak sapi perah di pulau Jawa telah terjalin selama kurang lebih 20 tahun. Kemitraan tersebut diwujudkan dalam berbagai upaya, seperti pemberdayaan peternak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menghasilkan produk susu berkualitas melalui Dairy Development Program (DDP) atau program pengembangan sapi perah yang berkelanjutan.
Sebab berdasarkan hasil studi SEANUTS (South East Asia Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh FrieslandCampina di berbagai negara di Asia masih menghadapi permasalahan terkait kesehatan dan gizi. Sementara dari data Kementerian Pertanian RI pada 2015, tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 12,10 liter per tahun, jauh di bawah tingkat konsumsi susu di negara Asean lainnya, seperti Malaysia yang mencapai 50,9 liter dan Singapura 44,4 liter per tahunnya.
Disampaikan pula oleh Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yang sekaligus Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Dedi Setiadi, yang sangat mengapresiasi acara tersebut. “Frisian Flag Indonesia telah sejak lama menjadi mitra kami para peternak di Lembang ini. Tidak hanya menyerap hasil susu dari ternak kami, mereka juga telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kami sebagai peternak. Perayaan bersama ini memperlihatkan kemitraan yang kuat diantara kami,” kata Dedi.
Ia pun berharap, lewat perayaan ini pemahaman masyarakat mengenai manfaat susu akan semakin terbuka. “Kami sangat berterima kasih kepada FFI yang telah mengajak kami dan keluarga untuk bersenang-senang dalam kegiatan yang menghibur sekaligus mendidik ini. Sesuai dengan tujuan FFI, kami pun berharap perayaan bersama ini dapat kembali mengingatkan keluarga Indonesia akan manfaat minum susu secara rutin,” tukasnya.
Bersamaan dengan perayaan tersebut, tim manajemen FFI juga mengunjungi beberapa sekolah dasar untuk menyampaikan pesan secara langsung mengenai manfaat dan pentingnya mengonsumsi susu secara rutin, dan mengingatkan mereka bahwa menjadi peternak merupakan profesi yang mulia dan membanggakan karena berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kecerdasan bangsa,” (rbs)
ARTIKEL TERPOPULER
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buru...
-
Acara pendampingan pakan untuk peternak sapi perah yang dilaksanakan AINI dan KPSBU melalui daring. (Foto: Istimewa) Dalam acara Pendampinga...
-
Kenali Penyebab Turunnya Produksi Telur (( Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab turunnya produksi telur, diharapkan peternak dapat m...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Peran brooder sangat penting untuk menjaga suhu dalam kandang saat masa brooding , agar ayam nyaman dan pertumbuhannya bisa optimal. ...
-
Peternak unggas terutama self-mixing harus cerdas dalam memilih imbuhan pakan feed additive maupun feed supplement. (Foto: Dok. Infovet) Sej...
-
TIDAK ADA CERITANYA PETERNAK BROILER RUGI? (( Ayam pedaging, usaha peternakannya dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. M...
-
Karena kekeringan yang berkepanjangan, ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi Covid-19, dan pemadaman listrik yang berkelanjutan, peter...
-
Seorang peternak bercerita kepada Infovet bahwa ayam broiler umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernafasan. Setelah vaksinasi IB...