-->

DORONG PEMBANGUNAN SEKTOR PETERNAKAN, PASAR HEWAN TERNAK BISA JADI ALTERNATIF WISATA

Pj Bupati Adriyanto bersama para pemenang kontes ternak yang sukses digelar di Pasar Hewan Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen 
(Foto : Istimewa)

Kontes dan Pameran Ternak Kabupaten Bojonegoro sukses digelar di Pasar Hewan di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen. Dalam kegiatan berlangsung dua hari  mulai Selasa (19/11) hingga Rabu (20/11) itu, Penjabat (Pj) Bupati mendorong pembangunan peternakan di Bojonegoro. Termasuk peran dalam ketahanan pangan daerah.

Antok salah satu peserta Pameran Ternak mengatakan, pameran ternak ini sangat bermanfaat. Selain memacu semangat dalam mengembangkan peternakan. Juga bisa menjalin silaturahmi dengan para peternak lainnya. Saling berbagi ilmu.

‘’Semoga program ini ada tiap tahun. Supaya petani ternak semangat terus dan dapat menginspirasi para pemuda,’’ katanya. 

Kontes dan Pameran Ternak 2024 bertujuan memberikan motivasi kepada para peternak dalam mengembangkan usaha peternakan. Selain itu, pemberian penghargaan kepada pahlawan pangan hewani. Sekaligus merangsang tumbuhnya hilirisasi pangan mandiri melalui olahan hasil peternakan. Juga, meningkatkan kesejahteraan peternak.

‘’Pameran ternak ini diikuti 28 kecamatan se-Bojonegoro. Menampilkan komoditas unggulan sesuai kriteria lomba,’’ ujar Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro Wiwik Sulistyo.

Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, banyak yang ingin berkunjung ke tempat peternakan. Diharapkan pasar ternak tidak hanya menjadi tempat jual beli hewan ternak.

Melainkan, sebagai tempat wisata dan belajar bagi para siswa atau tamu. Untuk itu, kebersihan pasar ternak perlu dijaga. Termasuk pengembangan UMKM bidang peternakan.

“Kita bisa menjadikan tempat dan kegiatan ini sebagai wisata. Saya yakin potensi pasarnya ada,” ujarnya.

Menurut Pak Adriyanto, ada makna penting dalam pameran ternak ini. Yakni, untuk mendukung program Presiden RI terkait ketahanan pangan. Bojonegoro sebagai daerah kaya dengan hewan ternak. Mengingat, populasi sapi di Bojonegoro cukup besar dan bisa dimanfaatkan sebagai ketahanan pangan daerah.

‘’Kegiatan ini sangat baik dan penting untuk penguatan ketahanan pangan. Kesempatan untuk terus mengembangkan dan mendorong pertumbuhan hewan ternak,’’ tuturnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Bojonegoro tersebut mengatakan, masih memiliki PR. Hewan ternak harus sehat dan memiliki standar tertentu, tidak hanya penggemukan. Selain itu, perlu produksi hewan ternak untuk menambah nilai.

Peternakan harus memberikan penghasilan yang baik untuk para petani ternak. Termasuk menjadikan ternak di Bojonegoro terdapat industri peternakan.

‘’Selamat kepada para pemenang. Semoga peternakan di Bojonegoro semakin meningkat perannya dalam membantu kesejahteraan peternak, masyarakat, dan menjadi pendobrak ekonomi di Bojonegoro,’’ pungkasnya. (INF)

Toko Tani Indonesia Untuk Stabilkan Harga Pangan

Dalam menghadapi persoalan fluktuasi harga komoditas pokok pemerintah mulai gencar membangun Toko Tani Indonesia (TTI). Saat ini Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah meresmikan TTI di Pasar Minggu Jakarta Selatan. TTI menjual berbagai jenis komoditas pokok seperti beras, daging sapi, ayam, minyak goreng, cabai merah, bawang merah dan bawang putih serta gula pasir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
saat meninjau hari ke-3 Toko Tani Indonesia (TTI) Permanen
di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (15/6/2016). 
"Sejak hari Rabu lemarin lusa kita sudah jual daging segar dan frozen kemudian bawang merah dan putih, ayam segar dan beku, gula pasir, minyak goreng dengan harga dibawah pasar," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ditemui Infovet di Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2016).
Toko Tani Indonesia Center berlokasi di Gedung Sentral Promosi dan Pemasaran Produk Pertanian Nusantara (SP4N) Pasar Minggu (depan SMAN 28), Jln. Ragunan P7 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dari pantauan Infovet, Toko Tani Indonesia menjual daging sapi Rp 75.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, daging ayam Rp 30.000/ekor, bawang merah Rp 23.000/kg, bawang putih Rp 22.000/kg, beras premium Rp 7.900/kg, dan minyak goreng Rp 9.500/liter.
Sejak pagi masyarakat dari berbagai pelosok Jakarta Selatan hingga Depok telah berkerumun yang didominasi oleh ibu-ibu yang ingin yang berbelanja dengan harga yang terjangkau.
Mentan menjelaskan, berbagai komoditas pokok yang ditawarkan TTI dengan harga murah lantaran penjualan dilakukan langsung oleh produsen bersama TTI dan berbagai produsen swasta di Indonesia.
Beberapa pihak yang terlibat dalam TTI antara lain Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN menggandeng Inkopol, Artha Ghaha Peduli, Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Sierad Produce, Fajar Mulia Transindo serta Asosiasi Minyak Goreng Indonesia.
Sementara itu, saat ini TTI Center Pasar Minggu akan berjalan terus menerus bukan hanya saat puasa dan lebaran. Mentan menjelaskan, mulai hari ini akan ada 1.000 TTI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Tahap awal, ditargetkan TTI akan membuka pasar murah rutin setiap hari sampai akhir tahun 2016, dan direncanakan akan dipermanenkan jika penjualan langsung tersebut bisa berjalan dengan baik.

Kesiapan suplai daging di PT Indoguna Utama selaku importir daging sapi beku asal Australia.
Tekan Harga Komoditas Pertanian
Melalui TTI ini daging sapi beku impor dilepas dengan harga Rp 70.000/kg dan daging segar dari sapi lokal pun bisa dijual dengan harga Rp 75.000/kg. Salah satu penyuplai daging sapi beku impor asal Australia adalah PT Indoguna Utama yang berlokasi di Jl. Taruna No. 8 Pondok Bambu, Jakarta.
Di lokasi ini Mentan Amran Sulaiman bersama rombongan wartawan meninjau kesiapan perusahaan importir daging ini dalam penyediaan stok daging jelang hari raya Idul Fitri. Sebelumnya Mentan juga mengatakan siap mendatangkan didatangkan 1.000 ekor sapi lokal.
Nantinya, sapi lokal yang telah dipotong, dagingnya akan diperjualbelikan langsung di TTI Permanen dengan harga di bawah Rp 80.000.
"Kami jual daging segar di sini dengan harga Rp75.000/kg dengan 1.000 ekor sapi yang telah disiapkan. Sementara daging sapi beku impor dilepas dengan harga Rp 70.000/kg," ujar Amran.
Mentan Amran meninjau salah satu
operasi pasar di depan Polsek Duren Sawit.
Mentan menambahkan, melalui TTI permanen ini juga akan menyiapkan stok daging beku impor sebanyak 2.000 ton atau setara dengan 10.000 ekor sapi.  Hal ini untuk menjaga kestabilan harga daging sapi di pasaran.
"Kami sampaikan kebutuhan daging di Jabodetabek 1.000 ekor per hari. Nah dengan ketersediaan stok di TTI dengan harga yang di bawah harga pasar, kita ingin ada struktur yang berubah jangka panjangnya," jelasnya.
Menurut Amran, operasi pasar murah di TTI Permanen merupakan solusi jangka pendek untuk bisa menekan harga komoditas pokok. Melalui TTI ada solusi jangka panjang yaitu pemangkasan rantai pasok yang bersinergi dengan dan antar Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Koperasi UKM, serta BUMN. Toko Tani Indonesia tersebar di 1.000 wilayah di Indonesia. Melalui toko tersebut, masyarakat bisa membeli pangan berkualitas. Toko Tani Indonesia Centre mendapat sponsor dari Artha Graha Peduli, Inkopol, Berdikari, Inkopkar, dan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia. (wan)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer