Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini daging ayam | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SEMINAR NASIONAL AYAM DAN TELUR, RANGKAIAN PERINGATAN HATN 2022

Foto bersama pada seminar nasional ayam dan telur, rangkaian kegiatan HATN 2022. (Foto: Dok. Infovet)

Kamis (22/9/2022), dalam rangkaian Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan peringatan World Egg Day (WED) 2022, diselenggarkan seminar nasional ayam dan telur 2022 “Kontribusi Ayam dan Telur dalam Penyediaan Protein Hewani untuk Menciptakan Masyarakat yang Sehat dan Tangguh,” yang dilaksanakan secara hybrid di Peternakan Convention Center (PCC) Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand).

“Ini merupakan rangkaian acara HATN dimana tahun ini Sumatra Barat menjadi tuan rumahnya, semoga ini menjadi berkah bagi kita semua,” kata Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy yang menjadi keynote speech sekaligus membuka acara seminar nasional tersebut.

Dalam pembukaannya, ia juga mengungkapkan bahwa pentingnya konsumsi daging dan telur ayam, karena saat ini Indonesia masih menjadi negara terendah dalam konsumsi dua protein hewani tersebut dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

“Bicara konsumsi ayam kita masih rendah, hanya 10 kg saja, sementara Malaysia sudah mencapai 40 kg. Begitu juga pada konsumsi telur, kita masih sekitar 130-150 butir, sementara di Malaysia sudah mencapai sekitar 300 butir,” papar Audy.

Kondisi tersebut bisa jadi karena faktor isu-isu yang kurang sedap tentang ayam dan telur yang masih beredar luas di masyarakat. “Stigma negatif mengenai ayam dan telur jangan dipercaya, seperti ayam disuntik hormon dan lain sebagainya. Ayam cepat tumbuh itu karena perbaikan genetik. Sementara soal bisul jika konsumsi telur juga itu tidak ada, saya setiap hari makan daging dan telur ayam,” ucapnya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat tingginya konsumsi rokok dan pulsa di Indonesia. Padahal konsumsi daging dan telur ayam merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya konsumsi dan gizi dari ayam dan telur, karena itu bagus untuk kecerdasan otak dan kesehatan tubuh,” tukasnya.

Rangkaian acara seminar juga turut menampilkan beberapa makalah keynote speaker diantaranya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tri Melasari, Ketua Pinsar Singgih Januratmoko dan Chief Technical Advisor FAO diwakili Gunawan Budi Utomo, serta pemakalah invited speakers Ahli Gizi Fakultas Kedokteran Unand Nur Indrawati Lipoeto, Kadis Pangan Sumbar Efendi dan dari Fakultas Peternakan Unand Rusfrida.

Rangkaian HATN dan WED 2022, masih akan terus berlangsung hingga puncaknya akan digelar pada 16 Oktober 2022, di Bukittinggi, Padang. Pada puncak acara HATN rencananya akan dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, parade delman, bazar UMKM produk unggas, acara hiburan dan pengumuman lomba, serta rekor MURI minum teh Talua (teh telur) bersama. (RBS)

BERAT BADAN MENINGKAT SETELAH RUTIN KONSUMSI TELUR

Pemberian sebutir telur setiap hari pada bayi usia 6-9 bulan dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan stunting. (Foto: Istimewa)

Sebelum makan telur setiap hari, postur badan anak balita ini terlihat “kerempeng”. Dua tahun mengonsumsi telur tiap hari, kini berat badannya di atas  rata-rata anak sebayanya. Ini fakta.

Namanya Abil Izqian Saputra, umur 4 tahun, lebih satu bulan. Tapi berat badannya sudah mencapai 25 kg. Meski memiliki bobot di atas anak-anak seusianya, namun postur tubuh anak ini tak segemuk yang dibayangkan orang. Badannya padat berisi dan lincah geraknya saat bermain dengan teman sebayanya.

Anak yang sering disapa Qian ini termasuk anak yang kurang suka minum susu. Tapi bagaimana bisa berat badan anak ini tumbuh begitu sehat dengan bobot 25 kg di umur 4 tahun? “Sejak umur dua tahun anak saya suka sekali makan telur,” ucap Irkham Aji Saputra, ayah dari Qian.

Menurut  warga Desa Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, ini saat masih berumur setahun, anaknya kurang begitu suka dengan telur ayam. Ditambah lagi ada anggapan orang-orang di kampungnya, konsumsi telur bisa menimbulkan bisul pada anak kecil.

Irkham semula sempat mempercayai mitos tersebut. Namun lama-kelamaan pedagang kebutuhan pertanian ini berpikir rasional. Sembari berdagang, ia rajin menyimak informasi tentang nutrisi untuk anak, khususnya tentang telur. Dan, akhirnya ia tersadarkan bahwa telur sangat baik untuk pertumbuhan anak.

“Sejak itu saya coba kasih anak telur ceplok untuk sarapan. Pertama sehari satu butir. Karena suka, makannya tambah jadi dua butir telur setiap hari, sampai sekarang,” ungkap Irkham.

Hanya dalam tiga bulan, pertumbuhan Qian mulai tampak pesat. Berat badannya juga mulai naik. Jika sebelumnya sering sakit, sejak konsumsi telur setiap hari kesehatan Qian lebih terjaga. Dan, kini anak semata wayang pasangan Irkham dan Nella Dwi Oktaviani ini tumbuh sehat. Tinggi dan berat badannya melampaui anak-anak sebayanya.

Apa yang dialami Qian merupakan salah satu bukti bahwa konsumsi telur secara rutin pada anak balita sangat baik untuk pertumbuhan. Bukan hanya pertumbuhan fisik saja, tetapi kecerdasan anak juga lebih baik dibanding dengan yang jarang makan telur ayam.

Mencegah Stunting
Kekhawatiran sebagian masyarakat untuk memberikan telur pada anaknya memang masih terus ada sampai saat ini. Khususnya masyarakat di pedesaan. Munculnya bisul menjadi mitos paling kuat dan merasuk di hati sebagian masyarakat yang enggan memberikan telur ayam pada anaknya. Yang lebih memperkuat bertahannya mitos ini terus bergaung di tengah masyarakat pedesaan adalah ada sebagian dokter yang juga masih percaya mitos tersebut. Dokter-dokter ini belum satu suara tentang konsumsi telur pada anak balita.

Menurut dr Triza Arif Santosa, yang merupakan dokter spesialis anak ini menjelaskan kekhawatiran munculnya bisul pada anak bukan semata-mata karena mengonsumi telur. Diakui, memang ada beberapa anak yang alergi terhadap telur. “Tapi bukan semata-mata karena konsumsi telur, lalu keluar bisul,” ujarnya dalam Seminar Nasional “Healthy Family With Chicken Meat & Egg” beberapa waktu lalu.

Ahli gizi ini menjelaskan bahwa telur mengandung lemak sebagai sumber kalori dan asam lemak esensial seperti Omega 3 (DHA, EPA, ALA) yang sangat penting bagi perkembangan otak dan mata pada masa balita. “Sedangkan kolin, asam lemak Omega 3 tinggi pada telur berfungsi untuk kecerdasan dan mencegah demensia,” tambahnya.

Pemberian sebutir telur setiap hari pada bayi usia 6-9 bulan dapat mencegah gangguan pertumbuhan dan stunting. Penelitian dari Washington University, bayi-bayi mulai usia 6-9 bulan yang diberikan sebutir telur setiap hari, kadar kolin dan DHA-nya lebih tinggi dibanding pada bayi-bayi yang tidak diberikan telur.

Dengan penjelasan detail dan ilmiah dari dr Triza, sudah seharusnya para orang tua tak lagi mempercayai mitos-mitos yang tak jelas sumbernya. Telur merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak balita dengan harga terjangkau. Jika dihitung, harga telur ayam masih di bawah harga kerupuk yang kandungan gizinya sangat minim. Namun faktanya, masih banyak orang tua yang justru memberikan kerupuk kepada anaknya yang masih balita sebagai lauk.

Direbus Tanpa Garam
Pemberian makanan yang beragam untuk anak perlu menjadi perhatian bagi para orang tua karena makanan yang beragam menjadi sumber variasi nutrisi yang diperlukan untuk anak. Bagi anak usia 1-3 tahun, kebutuhan proteinnya kurang lebih 13 gram per hari.

Satu telur berukuran besar kira-kira mengandung 6 gram protein. Jadi, untuk usia satu tahun, anak dapat mengonsumsi kira-kira 1-2 butir telur per hari. “Jika Anda memberikan telur untuk anak, pastikan telur dimasak hingga matang agar anak terhindar dari infeksi bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keluhan muntah dan diare,” pesan dr Triza.

Banyak pertanyaan yang kerap muncul, berapa idealnya anak balita makan telur dalam seminggu? Sebenarnya, tidak ada batas maksimum untuk memberikan bayi telur dalam seminggu. Namun, ada batas minimum yang harus diperhatikan saat memberikan telur pada bayi untuk mencegah alergi. Dalam beberapa literatur tentang gizi disebutkan, telur merupakan salah satu makanan pemicu alergi yang paling umum pada bayi.

Bila ingin memberikan telur setiap hari, sebenarnya tidak masalah. Tapi, alangkah baiknya juga, jika bayi mendapatkan variasi makanan setiap hari supaya bisa mengenal beragam rasa dan tekstur.

Dalam sebuah penelitian di Universitas Washington, bayi yang makan telur setiap hari dapat terhindar dari stunting. Daily Mail, media online di Amerika Serikat, melansir bahwa bayi yang memakan telur setiap hari antara usia 6-9 bulan juga memiliki kadar nutrisi penting yang lebih tinggi seperti vitamin B12 dalam darahnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak rutin makan telur.

Di dalam telur juga ditemukan sebagai protein terbaik bagi anak-anak di negara berkembang, karena harganya yang murah dan mudah didapatkan. Sehingga, tidak ada salahnya memberikan telur setiap hari kepada bayi. Tapi, harus diperhatikan banyak hal, mulai dari reaksi alergi, juga variasi rasa pada makanan yang diberikan agar si kecil tidak bosan.

Sebagai tambahan informasi, telur mengandung 13 vitamin, mineral, seng, protein serta kalori. Telur juga merupakan salah satu sumber protein lengkap berkualitas tinggi, karena mengandung sembilan asam amino esensial.

Esensial berarti bahwa tubuh tidak dapat memproduksi asam amino ini sendiri. Itulah sebabnya perlu memasukkannya ke dalam makanan. Oleh sebab itu, anak balita masih diperbolehkan makan telur setiap hari selama ia tidak memiliki alergi terhadap protein telur dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Yang terpenting adalah memasaknya tanpa menambahkan garam atau lemak. Untuk dikonsumsi anak, telur akan lebih baik jika direbus tanpa tambahan garam. Atau, diolah dengan orak-arik tanpa mentega dan menggunakan susu rendah lemak sebagai pengganti krim. Banyak ahli nutrisi yang menganjurkan sebaiknya telur untuk anak-anak tidak digoreng. Menggoreng telur dapat meningkatkan kandungan lemaknya sekitar 50%. (AK)

MENYAMBUT PERINGATAN HARI AYAM DAN TELUR NASIONAL 2022

Ricky Bangsaratoe (kiri) bersama Bambang Suharno saat Konferensi Pers HATN 2022. (Foto: Dok. Infovet)

Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) dan World Egg Day (WED) 2022, kembali diselenggarakan yang puncak acaranya akan digelar pada 16 Oktober 2022 di Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Pemimpin Redaksi Majalah Infovet, Ir Bambang Suharno, yang juga panitia penyelenggara HATN, mengatakan rangkaian kegiatan HATN 2022 bertajuk “Healthy Family with Chicken Meat & Egg” sudah berjalan sejak Juli.

“Rangkaian kegiatan HATN sudah mulai berjalan sejak Juli kemarin,” ujarnya dalam Konferensi Pers HATN 2022, Rabu (24/8/2022). Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya seminar nasional “Healthy Family with Chicken Meat & Egg” dan senam bersama anggota grup Bucera yang dilaksanakan di lapangan Futsal Perum Peruri, Kelurahan Sidangmara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Rangkaian kegiatan lainnya akan dilaksanakan di Sumbar mulai September 2022. “Kita sudah melakukan audiensi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, kemudian Pinsar Sumbar, kepala dinas setempat, Universitas Andalas dan beberapa media massa untuk kesiapan HATN ini,” ungkapnya.

Adapun rencana kegiatan HATN 2022 di Sumbar meliputi talkshow sosialisasi HATN dan WED di stasiun televisi nasional dan lokal, seminar nasional perunggasan di Convention Hall Universitas Andalas, Padang. Kemudian seminar nasional manajemen peternakan unggas, lomba menu masakan berbahan ayam dan telur, talkshow edukasi gizi ayam dan telur di televisi, radio dan YouTube, serta acara puncak HATN yang direncanakan digelar di Plaza Jam Gadang Bukittinggi.

Disampaikan juga bahwa pada kegiatan puncak acara HATN akan dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, parade delman, bazar UKM produk unggas, acara hiburan dan pengumuman lomba, serta rekor MURI minum teh Talua (teh telur) bersama.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Usaha Promosi dan Kerja Sosial Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, yang juga Ketua Panitia HATN, Ricky Bangsaratoe, mengharapkan kegiatan ini bisa secara langsung meningkatkan konsumsi daging dan telur ayam di masyarakat, sekaligus menampik isu-isu hoaks seputar ayam dan telur.

“Terkait banyaknya hoaks soal konsumsi ayam dan telur, seperti bisul, penambahan hormon dan lain sebagainya, jangan terlalu diladenin lah. Mungkin banyak yang masih belum membaca informasi pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Maka dari itu, ikutilah seminar-seminar HATN ini untuk mendapat informasi bermanfaat seputar daging dan telur ayam,” tukasnya.

Dalam acara konferensi tersebut, juga turut diumumkan para pemenang lomba kreasi video dan penulisan artikel ayam dan telur. Untuk pemenang lomba kreasi video, Juara Harapan diberikan kepada Khalid dan Athaya dengan skor 800, sementara Juara III diraih Muhammad Khalid dengan skor 835, Juara II diberikan kepada Sarah Jauharhayati Ulifah dengan skor 885 dan Juara I dianugerahkan kepada SMK Negeri I Ngablak, Kabupaten Magelang dengan skor 910.

Untuk pemenang lomba penulisan artikel, Juara Harapan diberikan kepada Anggy Wira Pambudi dengan skor 930, Juara III diberikan kepada Astanti Prihoetami dengan skor 935, Juara II diraih Wulandari dengan skor 975 dan Juara I diberikan kepada Abdul Kholis dengan skor 990.

Masing-masing pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa uang, untuk Juara Harapan sebesar Rp 500 ribu, Juara III mendapat Rp 1 juta, peraih Juara II sebesar Rp 1,5 juta dan Juara I mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta. (RBS)

RPA TRADISIONAL YANG MENGHIDUPI

RPA skala kecil di daerah Kota Pemalang. (Foto: Dok. Kholis)

Hanya menggunakan peralatan sederhana, rumah pemotongan ayam (RPA) skala kecil ini tak pernah berhenti menerima pelanggan. Para pelanggan bebas memilih, beli ayam di tempat atau membawa ayam sendiri.

Pada pagi hari suasana pasar tradisional Bantarbolang, Kota Pemalang, Jawa Tengah, yang bersebelahan dengan hutan jati milik Perhutani, sudah dipadati para pedagang dan pembeli. Apalagi ketika menjelang momentum hari-hari besar, atau masyarakat sekitar Pemalang menyebutnya “Prebegan” atau pasar raya, jelang hari raya.

Di saat Prebegan ini, kios-kios yang ramai pengunjung adalah kios sembako dan lapak penjualan ayam potong serta penyedia ayam kampung. Di Pasar Bantarbolang, terdapat tiga kios khusus menyediakan jasa pemotongan ayam. Saat Prebegan, kios-kios tersebut dipadati orang-orang yang akan menyembelih ayam.

Kios Potong Ayam Indra, salah satu kios yang kerap dipadati orang-orang. Rata-rata mereka membawa ayam sendiri. “Di sini biasanya banyak yang bawa ayam kampung. Ada juga yang bawa ayam pedaging,” tutur Suhindra, pemilik Kios Potong Ayam Indra kepada Infovet.

Kios milik Suhindra buka setiap hari, mulai pukul 06:00 hingga pukul 14:00. Di luar momen Prebegan, dalam sepekan Pasar Bantarbolang memiliki dua hari yang ramai pengunjung, yakni Minggu dan Rabu. Pedagang di sini menyebutnya hari “Pasaran”. Pada dua hari ini kios potong ayam milik Suhindra selalu ramai pengunjung.

Ongkos jasa potong ayam di kios Suhindra cukup terjangkau. Hanya dengan membayar Rp 7.000/ekor, pelanggan sudah menerima daging ayam dalam bentuk potongan. Proses pemotongan ayam hingga selesai dicacah, hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Untuk mempercepat proses layanan, Suhindra menggunakan mesin pencabut bulu otomatis bertenaga listrik. Setelah dipotong, ayam dimasukkan ke dalam air panas, lalu dimasukan ke dalam mesin putar pencabut bulu ayam. Hanya dalam dua menit, ayam sudah menjadi karkas bersih dan siap dicacah sesuai permintaan pelanggan. “Ongkosnya murah, cuma Rp 7.000, yang penting bisa dapat pelanggan setiap hari,” ujar Shindra.

Selain melayani jasa potong, kiosnya juga menyediakan ayam broiler hidup. Per ekor harganya bervariasi, antara Rp 50.000-70.000/ekor. “Mau beli ayam di saya boleh, mau bawa ayam sendiri juga boleh. Tergantung selera pelanggan,” ucapnya.

Adapun kios lain yang melakukan “praktik” serupa. Hampir sama dengan Suhindra, di kios potong ayam ini juga menyediakan ayam broiler hidup. “Kalau soal biaya potong di pasar ini semua sama Rp 7.000/ekor. Sudah bersih dan dicacah,” kata Rustam pemilik kios tersebut.

Baik Rustam maupun Suhindra mengaku, omzet yang mereka dapat dalam sebulan tidak menentu. Dalam sehari, kadang bisa melayani jasa potong antara 10-20 ekor ayam. “Tapi kalau lagi sepi bisa di bawah 10 ekor sehari,” ucap Rustam.

Hanya saja, Rustam dan Suhindra mengatakan kadang beruntung jika ada pesananan untuk hajatan. Bisa mencapai 50 atau 100 ekor sekali pesan. Tapi pesanan dalam jumlah banyak seperti ini jarang. Bisa jadi, pembeli sudah membeli di pedagang ayam yang sudah dalam bentuk karkas.

Di Tengah Sawah
Beda orang, beda cara menggaet pelanggan. Suwandi, yang juga membuka usaha RPA skala kecil tidak memilih kios di pasar sebagai tempat usahanya. Ia justru memilih di tengah persawahan sebagai tempat usahanya. Lokasinya sekitar 2 km dari Pasar Bantarbolang. Jauh dari pemukiman warga.

Dengan bangunan sederhana dari kayu, berukuran 3x5 meter, RPA milik Suwandi melayani setiap pembelian ayam dan layanan jasa potong. Lokasinya hanya sekitar 30 meter dari jalan raya. Spanduk bertulisan Ayam Potong menjadi penanda tempat tersebut. Meski sendirian di tengah sawah, namun RPA sederhana ini cukup dikenal warga. Akses yang mudah dijangkau pelanggan, menjadikan RPA milik Suwandi banyak diminati pelanggan.

Saat Infovet berkunjung, terlihat cukup ramai pelanggan di RPA Suwandi. Berbeda dengan di kios potong ayam yang di dalam pasar, rata-rata pelanggan di RPA ini membeli ayam langsung di tempat. “Pelanggan bebas pilih ayam, ada broiler, ayam kampung dan ayam Abang (ayam petelur afkiran-red),” ujar Suwandi.

Harga dan biaya jasa potong yang ditawarkan Suwandi juga tak jauh beda dengan tempat pemotongan di pasar. Per ekornya dikenai biaya Rp 7.000 hingga sampai cacah. “Kalau harga ayam tergantung besar kecilnya dan tawar-menawarnya,” tambahnya.

Tetap Menghidupi Keluarga
Usaha yang dijalani Suhindra, Rustam dan Suwandi terbilang sederhana. Mereka bukan peternak, tapi justru menikmati omzet dan keuntungan di tengah gejolak harga unggas. Mereka tak membutuhkan keahlian teknik beternak, tapi cukup memiliki tempat usaha dan mau bekerja keras untuk mendapatkan pelanggan.

Dari usaha yang dijalani bertahun-tahun, mereka bisa eksis dan menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga. “Meski tidak sebesar usaha peternakan ayam, tapi saya tetap bersyukur. Yang penting usaha bisa lancar, walaupun kecil,” ujar Suwandi.

Hal yang disyukuri mereka adalah tidak terbebani oleh naiknya harga pakan, merosotnya harga telur, maupun harga ayam broiler hidup. Bagi mereka jika memang harga broiler yang dipasok oleh peternak naik, maka mereka tinggal menaikkan harga jualnya. Namun jika harga sedang turun, mereka tetap masih menangguk keuntungan menjual ayam.

“Usaha saya ini beda dengan peternak. Saya enggak pusing mikirin naiknya harga pakan atau penyakit ayam. Harga telur atau ayam naik-turun, itu tidak terlalu berpengaruh. Kalau susah pasokan ayam broiler, orang yang datang bisa ganti dengan ayam kampung, harganya lebih stabil,” jelas Suhindra.

Dari penelusuran Infovet, usaha mereka memang sederhana. Namun dari sisi kebersihan masih kurang diperhatikan. Kandang yang kotor dan bau menyengat feses ayam bercampur limbah bulu kerap membuat pelanggan tidak nyaman. Namun, tampaknya itu sudah menjadi hal yang biasa. (AK)

PENGIRIMAN PERDANA 50 TON PRODUK UNGGAS KE SINGAPURA

Pelepasan ekspor perdana ke Singapura. (Foto: Istimewa)

Sebanyak 50 ton karkas ayam berupa ayam beku dan olahan senilai Rp 2 miliar melenggang ke pasar Singapura. Pelepasan ekspor perdana ini dilakukan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Pasar Singapura dikenal memiliki standar keamanan pangan yang tinggi. Keberhasilan produk unggas Tanah Air ini bukan kali pertama, berbagai produk peternakan asal Indonesia telah rutin di ekspor ke Jepang dan Timor Leste.

Bersamaan dengan pelepasan ekspor ke Singapura, Mentan juga melepas produk olahan unggas ke Jepang dan karkas ayam ke Timor Leste dengan masing-masing volume 12 ton atau setara Rp 1 miliar.

“Kita sama-sama berbahagia, karena produk dan komoditi pertanian termasuk peternakan kita berhasil dilepas ke pasar ekspor Singpura, Jepang dan Timor Leste” ungkap Syahrul dalam keterangan tertulisnya saat melepas ekspor di Kantor Pusat PT Charoen Pokhpand Indonesia (CPI), Tbk di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Keberhasilan ekspor ke Singapura, lanjutnya, menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan berkualitas dan layak tembus di pasar internasional. Ekspor ini diharapkan membuka jalan bagi produk peternakan Indonesia untuk menembus pasar ekspor negara-negara lain.

Presiden Komisaris PT CPI, Hadi Gunawan, menyampaikan berkat dukungan dan dorongan pemerintah, maka perusahaan berhasil membuka jalur pasar ekspor untuk produk olahan unggas, pakan ternak dan DOC. 

“Produk kami telah tersertifikasi oleh standar yang diakui internasional seperti Sertifikasi Halal, GMP (Good Manufacturing Practice), FSSC 22000 dan memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner), sehingga dapat masuk ke Jepang, Papua Nugini, Timor Leste dan Qatar,” kata Hadi.

Ditambahkan, berkat kerja sama Kementan dengan Singapore Food Agency (SFA), maka telah ditandatangani kesepakatan kerja sama untuk pemenuhan daging ayam dan produk olahannya ke Singapura. CPI telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan pihak importir Singapura sebanyak 1.000 ton yang akan dikirim bertahap hingga akhir 2022 dan akan terus bertambah menyesuaikan kondisi di Singapura.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kementan atas dukungannya, sehingga ekspor ini dapat terealisasi. Kami berharap hal ini akan menjadi jalan pembuka bagi produk-produk unggas untuk menembus pasar dunia,” pungkasnya. (INF)

MALINDO MERAMBAH BISNIS AYAM GORENG

Seremoni opening resto Sunny’chick Fatmawati Jakarta. (Foto: Istimewa)

PT Malindo Feedmill Tbk melalui anak perusahaan PT Malindo Food Delight telah menambah bisnis baru, yaitu di bidang restoran ayam goreng dengan mendirikan resto Sunny’chick, yang dimulai dengan store pertamanya di Tambun Bekasi, Jawa Barat, pada November 2021.

Saat ini resto Sunny’chick sudah tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek dan Karawang. Direktur PT Malindo Feedmill Tbk, Lau Joo Hwa, dalam opening resto Sunny’chick Fatmawati Jakarta, Selasa (10/5), mengatakan bahwa bisnis ayam goreng Sunny’chick merupakan salah satu strategi Malindo dalam memperkuat posisinya di sektor hilir, disamping strategi lainnya seperti memperkuat pasar dipenjualan makanan olahan.

“Pilihan membuka bisnis ayam goreng karena makanan tersebut disukai oleh semua lapisan masyarakat dan dapat dibeli dengan harga terjangkau,” kata Lau melalui keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan, “Dengan demikian diharapkan semua masyarakat Indonesia dapat menikmati ayam goreng yang enak, sehat, halal, bergizi dan pas di kantong mereka.”

Ayam goreng Sunny’ Chick memiliki cita rasa istimewa dengan berbagai pilihan menu, seperti crispy fried chicken yang tersedia dalam rasa original dan pedas dengan tambahan saus dan sambal geprek yang menggugah selera. Adapun menu lainnya yakni ayam bakar Sunny’chick. Ini menjadi menu andalan, dimana crispy fried chicken dibakar dan dioles saus rasa pedas atau barbeku. (INF)

PETERNAK MANDIRI KHAWATIRKAN KENAIKAN HARGA SAPRONAK


Harga Daging Ayam Disinyalir Bakal Melonjak Seiring Kenaikan Harga Sapronak


Peternak ayam mandiri tengah was-was akibat pergerakan harga pakan. Pasalnya, pakan merupakan komponen terbesar biaya produksi ayam baik petelur maupun broiler. Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Pardjuni. Ia mengatakan harga pakan sejak Januari 2022 hingga akhir Maret 2022 sudah naik 8-10%. Selain itu harga DOC yang sudah mencapai Rp7.700-7.800 per ekor untuk yang sudah vaksin, menyebabkan biaya produksi peternak naik menjadi Rp20-21 ribu per ekor.

"Harga pakan ini mengalami kenaikan luar biasa. Dan akan susah turunnya. Karena sistemnya kan begitu ada order, pabrik akan memproduksi. Jadi, harga cocok, deal, pakan diproduksi, beli, Kalau harga nggak cocok yang nggak diproduksi," kata Pardjuni.

Padahal, lanjut dia, 70% biaya produksi ayam adalah untuk pakan.

"Yang naik itu semua jenis pakan dan konsentrat. Biaya produksi di peternak sekitar 70% untuk pakan," kata Pardjuni.

Di sisi lain, dia menjelaskan, saat ini adalah low season untuk peternak. Dimana, pembelian bibit atau anakan ayam untuk panen saat Lebaran 2022 sudah dilakukan pekan lalu. Selanjutnya, ujar dia, pembelian DOC akan turun sehingga harga anakan akan turun ke kisaran Rp5.500 - 6.000 per ekor.

"Karena nggak ada momen. Pembelian DOC saat ini adalah untuk panen setelah Lebaran. Jadi slow, puncak permintaan itu pekan lalu buat kejar panen Lebaran. Tapi pasokan aman, untuk Lebaran akan naik 20-30% seiring permintaan," kata Pardjuni.

Dengan turunnya harga DOC, biaya produksi diharapkan bisa terkoreksi.

"Kita prediksi Mei harga bagus dan biaya pokok produksi bisa turun karena DOC turun. Itu kalau harga pakan nggak naik. Ini harga pakan sudah alami kenaikan luar biasa, sudah 8-10% dari Januari ke akhir Maret 2022," kata Pardjuni.

Karena itu, dia menambahkan, peternak akan meminta perusahaan pembibitan ayam menurunkan harga DOC.

"Karena komponen yang paling bisa diturunkan itu biaya DOC-nya. Kalau pakan nggak bisa. Ibaratnya, suka harga, deal, produksi. Kalau nggak ya nggak ada pakan. Karena itu harga pakan juga nggak akan gampang turun," kata dia.

Dia memprediksi, harga pokok produksi bisa turun ke bawah Rp20.000 per kg jika harga DOC turun disertai harga pakan stabil tanpa lonjakan berarti.

"Sekarang saja kami beli pakan sudah Rp8.400 - 9.050 harga kandang. Biaya pokok produksi bisa Rp20-21 ribu per kg. Dengan harga jual saat ini, kami masih menikmati keuntungan. Tapi, nanti kalau pakan naik lagi, DOC turun, berarti jual impas. Kecuali kalau pakannya melonjak," kata Pardjuni.

Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional mencatat, harga rata-rata daging ayam ras pada 5 April 2022 bertengger di Rp37.800 per kg. Harga termahal di Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp47.650 per kg. Padahal sebelum puasa, harga daging ayam masih berkisar Rp 32.000 per kg. (INF)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer