-->

PERAN ENZIM PADA AYAM MODERN

Sistem pencernaan pada ayam modern terdiri dari saluran yang memanjang dari rongga mulut sampai kloaka dan komponen pelengkap seperti kelenjar ludah, hati, kelenjar empedu, dan pankreas.

Penambahan enzim-enzim tertentu (exogenous enzymes) dalam pakan ayam modern selain untuk mengoptimalkan kecernaan komponen nutrisi rantai panjang dalam bahan baku pakan, juga untuk mereduksi efek komponen yang mengganggu proses pencernaan dan/atau penyerapan unsur nutrisi pada saluran cerna ayam (anti-nutritive factors). Tulisan singkat ini memberikan gambaran sekilas terkait peranan exogenous enzymes dalam perjuangan optimalisasi performa ayam modern di tengah gonjang-ganjing ketersediaan dan kualitas bahan baku pakan.

Fisiologi Gastrointestinal Ayam
Sebelum masuk ke dalam lambung kelenjar alias proventrikulus via esofagus bawah (kerongkongan bawah), pakan yang dikonsumsi oleh ayam akan disimpan untuk sementara waktu di dalam tembolok atau krop. Krop sendiri merupakan divertikulum (pelebaran) dari kerongkongan yang berfungsi sebagai tempat proses pelunakan awal pakan oleh air minum, air liur yang kaya akan enzim amilase, serta ditopang oleh aktivitas beberapa bakteri komensal.

Di sisi lain, proventrikulus merupakan lambung ayam yang kaya akan sel-sel kelenjar yang menghasilkan asam lambung (HCl) dan enzim pepsin. Berhubung ayam kodratnya tidak mempunyai gigi-geligi dalam rongga mulutnya, maka setelah pakan mengalami proses asidifikasi (pengasaman) dan penguraian awal enzimatis di dalam proventrikulus, selanjutnya akan mengalami proses penghalusan partikel pakan secara mekanik yang terjadi di dalam gizzard atau lambung otot (Sturkie et al., 2015).

Secara mendasar proses pencernaan ayam sebenarnya mirip dengan hewan monogastrik lainnya. Sekresi cairan empedu oleh organ hati yang berfungsi untuk proses emulsifikasi komponen lemak pakan serta sekresi enzim-enzim pankreas seperti amilase, tripsinogen, lipase pankreas, kemotripsinogen, dan prokarboksipeptidase yang selanjutnya akan mengubah pakan menjadi bentukan kime (chyme) yang secara bertahap akan berjalan meninggalkan usus dua belas jari (duodenum) menuju ke usus penyerapan (jejunum).

Beberapa enzim lainnya baik yang disekresikan oleh sel-sel epitelium usus halus maupun berupa metabolit sekunder mikrobiom (microbiome) saluran cerna seperti maltase, isomaltase, sukrase, enterokinase, lipase, dan peptidase juga mempunyai kontribusi yang signifikan dan tidak bisa diabaikan pada tahap akhir proses pencernaan ayam (Oakley et al., 2014; Oakley dan Kogut, 2016).

Ayam mempunyai sepasang usus buntu (ceca) yang merupakan tempat terjadinya proses fermentasi ampas pakan oleh mikrobiom yang menetap di dalamnya (resident microbiome) dan menghasilkan beberapa asam lemak rantai pendek (short chain fatty acids) yang dapat digunakan oleh ayam sebagai sumber energi maupun untuk kesehatan epitelium mukosa saluran cerna itu sendiri (gut health).

Dari penjelasan fisiologis pencernaan ayam di atas, maka tak pelak bahwa kualitas fungsional sistem gastrointestinal (gut health) ayam sangatlah... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Juni 2024.


Ditulis oleh:
Tony Unandar (Anggota Dewan Pakar ASOHI-Jakarta)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer