PoultryPreneur Academy (PPA) bekerja sama dengan Indonesia Livestock Alliance (LLA) dan Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI) menyelenggarakan webinar seri II tentang Strategi Penumbuhan Semangat & Jiwa Kewirausahaan Perunggasan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (31/3/2021), melalui aplikasi Zoom Meeting.
Di seri II ini, PPA menghadirkan narasumber yang bersentuhan langsung dengan pengusaha perunggasan, diantaranya Ir Audy Joinaldy (Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat), Dr Desianto Budi Utomo (Vice President PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk) dan Ali Mas’adi (CEO PT Widodo Makmur Unggas, Tbk).
Audy Joinaldy yang tampil diawal acara menyatakan bahwa dunia perunggasan masih berpotensi sebagai ladang bisnis atau objek wirausaha ke depannya. Hal ini mengingat bahwa dunia perunggasan produknya cepat didapat, dengan konsumen beragam dari berbagai tingkat umur.
“Daging dan telur itu adalah bahan pangan yang kaya protein dan gizi lainnya, mudah didapat oleh konsumen dengan harga yang tidak terlalu mahal, sehingga sangat mudah dikembangkan menjadi ladang usaha yang dapat menghasilkan uang,” kata Audy.
Ia juga menyebut bahwa untuk memulai usaha, hal yang perlu dipunyai adalah informasi kesiapan pasar menerima produk, saingan usaha dan faktor pendukung lainnya.
“Informasi terkait kesiapan pasar yang akan menerima produk yang akan diproduksi sangat dibutuhkan, sehingga ketika produk ada dan siap dipasarkan, pasar sudah tersedia, sehingga tidak ada kesia-siaan dalam berusaha,” kata pengarang buku Poultry Preneur ini.
Sementara narasumber lain yakni Desianto Budi Utomo, menambahkan bahwa SDM (sumber daya manusia) Indonesia ke depannya tidak lagi berorientasi mendapatkan kerja semata, namun harus memiliki ciri khusus, yaitu dengan mengetengahkan jiwa kewirausahaannya.
“Jiwa wirausaha sangat penting dipunyai pekerja di lini apapun, di hulu ataupun di hilir, mereka harus punya jiwa kewirausahaan, dengannya mereka akan memahami untung-rugi jika melakukan sesuatu dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki,” papar Desianto.
Menurut dia, ke depan semua perusahaan bidang peternakan akan menggali potensi kewirausahaan yang dimiliki para SDM lulusan dari program studi peternakan, sehingga mereka tidak hanya bekerja, namun juga mengaplikasikan jiwa kewirausahaan yang dimiliki.
Hal senada juga disampaikan Ali Mas’adi, bahwa untuk kemajuan usaha perunggasan, SDM bermutu dan andal sangat dibutuhkan. Tidak hanya dari sisi akademiknya, tetapi harus memahami pasar dan bagaimana upaya pengembangan usaha ke depannya.
“Kita berharap agar penghasil lulusan bidang peternakan tidak hanya memerhatikan sisi akademik lulusan, namun skill dari lulusan juga perlu ditingkatkan,” kata Ali.
Ia menambahkan, “Sejauh ini para lulusan peternakan hanya mampu bekerja berdasarkan apa yang diketahuinya, ke depan kita berharap SDM peternakan mampu mengembangkan dirinya dengan menggali apa saja yang belum didapat semasa kuliah, ini sangat dibutuhkan, sehingga SDM peternakan andal tidak hanya sekedar angan-angan, namun dapat diwujudkan dengan adanya kerja sama yang intens dari berbagai pihak terkait.” (Sadarman)