-->

LANGKAH NYATA MENUJU KOLABORASI INDUSTRI HEWAN KESAYANGAN YANG LEBIH KUAT

Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur. (Foto-foto: Istimewa)

Jakarta (8/7/2025), Seminar & Business Gathering Pet Industry yang berlangsung di Oakwood Hotel TMII, Jakarta Timur, sukses menjadi forum strategis yang mempertemukan pelaku utama industri hewan kesayangan dari dalam dan luar negeri.

Acara ini didukung penuh oleh Jakarta Pet Expo 2025 sebagai sponsor utama dan menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan kolaborasi industri. Untuk pertama kalinya, Asosiasi Petshop Indonesia (ASPIN) dan Perhimpunan Pengusaha Makanan Hewan Kesayangan Indonesia (PPMHKI) bertemu langsung dalam forum resmi dan menjalin kerja sama konkret dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Delegasi Investor Industri Hewan Kesayangan dari China, yaitu Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Pada kesempatan seminar tersebut, hadir sebagai narasumber utama Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dirkesmavet) Kementerian Pertanian Dr Drh Nuryani Zainuddin MSi, yang menyampaikan pentingnya sinergi industri dalam menciptakan ekosistem bisnis hewan kesayangan yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kehadiran beliau memberikan pandangan komprehensif terkait dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri ini, baik dari aspek kesehatan hewan, regulasi, hingga peluang bisnis.

Nuryani Zainuddin saat memaparkan presentasinya.

Pertemuan bisnis ini menjadi titik awal penting bagi terciptanya kerja sama nyata antar pelaku industri hewan kesayangan di Indonesia. ASPIN dan PPMHKI sepakat untuk menyatukan visi dan menyusun langkah bersama demi kemajuan sektor ini.

Langkah tersebut mencerminkan perubahan cara pandang, dari pola kerja yang cenderung individual, kini mulai membangun kemitraan yang saling mendukung. Kedua asosiasi menyadari bahwa perbedaan dalam pendekatan, model usaha, dan kekuatan masing-masing justru bisa menjadi nilai tambah jika digabungkan. Bersama, mereka bisa membentuk ekosistem industri yang lebih kuat, terhubung, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

ASPIN dan PPMHKI usai penandatanganan MoU bersama Jiuzhou Pet Industry Union of China.

Dengan terjalinnya kerja sama ini membuka banyak peluang baru, mulai dari memperluas jaringan distribusi, meningkatkan daya saing produk lokal, hingga masuknya investasi dan teknologi dari mitra luar negeri. Kerja sama lintas negara ini diharapkan bisa mempercepat perkembangan industri hewan kesayangan Indonesia agar semakin maju dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendorong sinergi dan pertumbuhan industri, Jakarta Pet Expo 2025 mengundang seluruh pelaku usaha untuk bergabung sebagai exhibitor dalam pameran B2B terbesar industri hewan kesayangan di Indonesia, yang akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 26-29 November 2025. (INF)

Informasi lebih lanjut hubungi:
Iwan
Phone: +62 816-1959-183
Email: iwan.abimanjoe@19-event.com
Visit: www.jakartapetexpo.com
Maryam
Phone: +62 877-7829-6375

ANJING KINTAMANI BALI RESMI JADI ANJING RAS DUNIA

Anjing Kintamani resmi diakui sebagai anjing ras dunia. (Foto: detikTravel)

Anjing Kintamani Bali resmi disahkan sebagai anjing ras dunia oleh FCI (Federation Cynologique Internasionale). Dengan pengakuan ini, kedudukan Anjing Kintamani sejajar dengan anjing ras lainnya dan meningkatkan nilai ekonominya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Indonesia Kennel Klub (IKK) Benny Kwok Wie Sioe, pada acara penyerahan sertifikat pengakuan FCI kepada Gubernur Bali I Wayan Koster di Gedung Wiswashaba, Kantor Gubernur Bali, Denpasar (13/4).

“Kami mengapresiasi Pemda Bali dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) atas dukungannya, sehingga Anjing Kintamani dapat diakui oleh FCI,” ujar Benny.

Ia menambahkan, “Usaha untuk menjadikan Anjing Kintamani sebagai ras dunia sudah dirintis sejak 1985. Ini dimulai sejak kontes dan pameran anjing Kintamani pertama di Universitas Udayana.”

Pada kesempatan serupa, Dirjen PKH I Ketut Diarmita, menyampaikan bahwa anjing Kintamani memiliki penampilan fisik yang menarik, mempunyai kecerdasan, ketangkasan, dan kepatuhan, sehingga mudah dilatih dan mudah dikenali. Karena itu dapat diakui sebagai anjing ras unggul yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya di dunia.

“Saya berharap pengakuan FCI akan mengangkat minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam memelihara sekaligus mengembangkan anjing Kintamani,” kata Ketut. 

Sebagai bentuk dukungan dan pengembangan anjing Kintamani, Ketut menjelaskan, kementerian pada 2014 telah menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian No. 581/kpts/sr.120/4/2014 tentang Penetapan Rumpun Anjing Kintamani sebagai rumpun anjing lokal Indonesia dan berkembang biak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

“Anjing Kintamani yang telah mendunia ini perlu dikembangkan dan dipromosikan, sehingga tidak hanya membanggakan tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang memelihara dan mengembangkannya. Saya juga mendorong agar anjing tersebut segera didaftarkan melalui Domestic Animal Diversity-Information System (DAD-IS) yang dikelola FAO untuk penyediaan ruang khusus terkait pencatatan atau koleksi informasi dari seluruh sumber daya genetik di bidang pertanian (tanaman dan ternak/hewan) dari seluruh dunia,” ucapnya.

Sementara, Gubernur Bali I Wayan Koster, turut menyampaikan penghargaan kepada IKK dan kementan atas upayanya dalam memperjuangkan anjing Kintamani Bali diakui dunia.

“Pengakuan Kintamani sebagai anjing ras dunia pertama dari Indonesia merupakan hadiah bagi masyarakat Bali. Saya ingin menyampaikan penghargaan atas kerja keras IKK dan dukungan Kementan. Saat ini Pemda Bali akan segera menyiapkan regulasi sebagai perlindungan, agar budidaya Kintamani selalu terjaga kemurnian genetiknya,” tukas Koster. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer