![]() |
Penyerahan Bantuan Telur Ayam dari FMPI Kepada Masyarakat Bogor (Foto : CR) |
Festival Ayam dan Telur (FAT) 2024 resmi dimulai. Acara yang digelar rutin oleh Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) tersebut melangsungkan kick - off di pelataran Masjid Al - Kahfi, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat pada 18 Mei 2024.
Dalam sambutannya Ruri Sarasono selaku pelaksana sekaligus Direktur PT Global Permata Perkasa menyampaikan bahwa kegiatan tersebut rutin dihelat semenjak 2011 yang lalu. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi daging dan telur ayam. Selain itu FAT juga dihelat dengan tujuan menekan angka dan mencegah kasus stunting alias kekurangan gizi pada masyarakat Indonesia.
Yang spesial dalam event FAT di tahun ini adalah stakeholder di perunggasan akan membantu anak - anak penderita stunting di Kelurahan Curug Bogor melalui suplai telur ayam sebanyak 1 ton selama 3 bulan. Kemudian selama itu pula penderita stunting akan dipantau kondisinya, terutama perubahan fisik yang terjadi.
”Kami ingin kegiatan FAT 2024 ini berdampak dan tepat sasaran yang berdasarkan data, karena itu kami memulai dengan intervensi pemberian telur pada anak penderita stunting di Kelurahan Curug Kota Bogor selama 3 bulan penuh dengan pemberian 2 butir telur per hari atau sekitar 1 ton telur selama 3 bulan” ungkap Ruri," tegas Ruri.
Ruri melanjutkan, telur
ayam dipilih karena merupakan sumber protein hewani yang kaya nutrisi dan
memiliki kandungan asam amino yang diperlukan untuk tubuh. Telur juga elatif
terjangkau dan mudah didapat dan diolah dalam banyak variasi menu makanan
Bicara mengenai stunting, di Kota Bogor sendiri berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bogor (DPPKB) pada sejak Agustus 2023 kasus stunting terus menurun. Dari 2363 menjadi 1849 kasus, turun sebanyak 514 kasus atau sekitar 21%, hal tersebut disampaikan oleh PJ Walikota Bogor Hery Antasari dalam sambutannya.
Dirinya juga berterima kasih serta menyampaikan apresiasinya kepada pelaku usaha perunggasan dalam payung Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI).
”Penyelesaian permasalahan serta dampak stunting sangat kompleks. Oleh karenanya pendekatan kolaboratif menjadi kunci dalam upaya menekan prevalansi stunting. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat perunggasan yang langsung menyasar objek stunting kami harap bisa ditiru dan dilakukan oleh pelaku usaha dan masyarakat lainnya” papar Hery.
Ia juga menyebut bahwa pencegahan stunting merupakan salah satu aspek penilaian kinerja oleh pemerintah pusat. Dimana diharapkan tiap daerah dapat mencegah serta menurunkan kasus stunting tiap tahunnya, bila perlu dihapuskan atau tidak terjadi sama sekali kasus stunting.
"Berdasarkan data yang ada, laju prevalansi stunting di Kota Bogor yang tahun ini ditargetkan turun diangka 14%. Kami punya target besar agar Kota Bogor terbebas alias zero stunting dalam beberapa tahun kedepan. Oleh karenanya kami mengajak untuk pelaku usaha lain untuk berkolaborasi meniru apa yang dilakukan FMPI, kalau kerjasama kita baik, Insya Allah kasus stunting dapat diminimalisir atau dihapuskan secepat mungkin," tutur Hery.
Selain kegiatan pemberian bantuantelur pada anak penderita stunting, rangkaian FAT tahun ini direncanakan akan menggelar beberapa kegiatan dalam bentuk edukasi dan sosialisasi pentingnya konsumsi daging ayam dan telur. Seperti talkshow daging ayam dan telur PentING (pencegah stunting), promosi daging ayam dan telur serta bazzar pangan dan protein hewani. (CR)