![]() | |
|
Merciawati, Senior Business Manager PT Evonik Indonesia, menyampaikan kegelisahannya terkait penerapan pelarangan AGP, yang berdampak pada industri terkait, yakni obat hewan dan pakan ternak, yang diaplikasikan pada ternak, terutama ayam ras komersial, baik pedaging maupun petelur. Namun, jika dikerjakan bersamaan maka dapat dilewati, sehingga akan indah pada waktunya. Untuk menjawab kegelisahan tersebut, setelah memasuki bulan kesembilan pelarangan penggunaan AGP, PT Evonik Indonesia menyelenggarakan FGD.
“Gunakan forum ini sebaik mungkin, kemukakan keluhan, masukkan dan gagasan terbaik di sini, agar dapat dicarikan solusi terkait What Alternative Do We Have for AGPs dimaksud,” kata Merciawati.
FGD Evonik ini diikuti oleh hampir sebagian besar nutrisionis, formulator di pabrik pakan, pelaku usaha di bidang peternakan, kemitraan, peternak mandiri dan akademisi, serta peneliti terkait dengan masalah ini.
Dalam FGD, Evonik Indonesia menghadirkan Ni Made Ria Isriyanthi PhD (Kasubdit POH Kementerian Pertanian), Sasi Jaroenpoj DVM dari Animal Feed and Veterinary Product Control Division Thailand, Nasril Surbakti PhD dari PT Charoen Pokphand Indonesia, Dr Girish Channarayapatna selaku Technical Service Director, Evonik SEA. Dan acara dipandu langsung oleh Prof I Wayan Teguh Wibawan, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB. (Sadarman)