-->

DISKUSI VIRTUAL BIOMIN : FOKUS PADA REDUKSI PENGGUNAAN ANTIMIKROBIAL PADA PAKAN


Biomin menggelar diskusi daring secara interaktif untuk menyelesaikan permasalahan terkait

Jumat (10/12) yang lalu Biomin menggelar diskusi virtual yang bertajuk "Antimicrobial Reduction in Feed, Your Question Answered". Sebelumnya, dalam diskusi tersebut peserta undangan diminta mengirimkan pertanyaan terkait masalah peternakan terutama yang berkaitan dengan penggunaan antimikroba dalam pakan, yang kemudian dijawab oleh para expert dari Biomin.

Hadir sebagai narasumber nama - nama seperti Neil Gannon Regional Product Manager Gut Health, Maia Segura Wang dari divisi R&D Biomin, dan Lorran Gabrado selaku Global Product Manager Mycotoxin Risk Management. Acara tersebut dimoderatori oleh Michele Muccio Regional Product Manager Mycotoxin Management dari Biomin.

Dalam presentasinya yang singkat, Neil Gannon mengatakan bahwa dunia menghadapi permasalahan terkait penggunaan antimikroba yang berlebihan, khususnya di bidang peternakan. Ia menjelaskan bahwasanya residu antimikroba pada produk hewan merupakan masalah yang serius. Hal tersebut berkaitan dengan kualitas produk. Selain itu masalah lain yang ditimbulkan adalah menyebarnya bakteri yang resisten terhadap antimikroba yang menyebar melalui produk hewani yang dikonsumsi oleh manusia, 

"Dengan begitu apabila ada mikroba yang menginfeksi manusia tentunya akan menjadi sulit disembuhkan karena mikroba tersebut resisten terhadap antimikroba, ini masalah yang serius bagi peternakan kita," tutur Neil.

Meneruskan pendapat Neil, Maia Segura mengatakan bahwasanya masalah diperparah dengan performa dan produksi hewan. Menurutnya di era dimana antimikroba sudah tak lagi digunakan, tentunya performa dan produksi dari ternak harus "diakali" sedemikian rupa dan peternak maupun stakeholder yang berkecimpung harus pandai - pandai dalam meracik formulasi pakan baik secara komposisi hingga feed additive yang digunakan.

"Banyak sekali hal yang harus diganti, tadinya kita bisa menggunakan antikoksidia seperti diclazuril, atau Zinc Basitrasin untuk menjaga performa, sekarang mereka tidak dapat lagi digunakan, karenanya dibutuhkan alternatif lain pengganti sediaan tersebut agar performa tetap terjaga," tuturnya.

Sementara itu, Lorran Gabardo memaparkan akan bahaya mikotoksin ditengah isu penggunaan antimikroba tersebut. Menurutnya stakeholder banyak yang "lalai" dan terkesan mengesampingkan keberadaan mikotoksin, padahal mikotoksin dalam pakan juga dapat mempengaruhi performa ternak, bahkan mengganggu program kesehatan yang diterapkan di farm.

"Contohnya DON (Dioxynivalenol) alias vomitoksin yang dihasilkan kapang Fusarium sp. mereka terbukti dapat menghambat efektivitas program vaksinasi pada ternak unggas. Ini juga merupakan masalah yang cukup serius," tutur Lorran.

Dalam sesi tanya jawab secara live, baik Lorran, Neil, dan Maia menjawab berbagai pertanyaan dari para audience terkait mikotoksin, kesehatan saluran pencernaan, serta tips dan trik terkait pemilihan dan penggunaan feed additive pada pakan agar performa lebih maksimal (CR)


AKUISISI DSM TERHADAP ERBER GROUP




Royal DSM, perusahaan berbasis sains global di bidang nutrisi, kesehatan, dan kehidupan yang berkelanjutan hari ini mengumumkan penyelesaian proses akuisisi Erber Group dengan nilai perusahaan sebesar € 980 juta. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan di tahun pertama setelah proses selesai.

Akuisisi Erber Group pertama kali diumumkan pada 12 Juni 2020. DSM telah mengakuisisi Biomin dan Romer Labs dari Erber Group.

Erber Group berfokus pada bisnis nutrisi hewan dan kesehatan, Biomin khususnya bergerak dalam manajemen risiko mikotoksin dan manajemen performa kesehatan usus, sedangkan bisnis Romer Labs berfokus pada solusi diagnostik keamanan makanan dan pakan. Keduanya memperluas jangkauan yang memberikan solusi khusus yang memiliki nilai tambah tinggi bagi DSM.                                               

Akuisisi Biomin dari Erber Group semakin memperkuat keahlian dan reputasi DSM sebagai penyedia solusi kesehatan dan nutrisi hewan terkemuka untuk produktivitas dan keberlanjutan peternakan, dengan penekanan pada penurunan emisi, efisiensi konsumsi pakan, dan penggunaan air dan tanah yang lebih baik.

Hal ini sangat selaras dengan fokus DSM untuk membuat peternakan lebih berkelanjutan dari sudut pandang ekologi dan ekonomi.

Biomin sendiri dikenal memanfaatkan kekuatan sains untuk mendukung kesehatan dan performa hewan. Menerapkan teknologi mutakhir dan eksklusif, Biomin memberikan solusi alami, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi industri peternakan. Selama lebih dari 30 tahun Biomin  mempelopori solusi inovatif untuk manajemen risiko mikotoksin dan performa usus. (www.biomin.net)

 

Roadshow Seminar PT Biomin Indonesia di Tiga Kota

Dari kiri: Dr Neil Gannon, Dr Hilde Van Meirhaeghe
dan Dr Justin Tan saat sesi tanya-jawab.
PT Biomin Indonesia bekerjasama dengan PT Romindo Primavetcom kembali mengadakan roadshow seminar tentang bagaimana meningkatkan kesehatan saluran pencernaan di era bebas AGP saat ini. Seminar berlangsung selama tiga hari berturut-turut di tiga kota besar, yakni Surabaya, Jakarta dan Medan, mulai 10-12 April 2018.

Menurut Managing Director PT Biomin Indonesia, Yatie Setiarsih, penyelenggaraan seminar ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan, dengan mengangkat tema Improving Gut Performance in AGP free Animal Production. “Kali ini kita bahas mengenai bagaimana meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang handal dibidangnya,” kata Yatie saat menyambut peserta seminar di Jakarta, Rabu (11/4).

Menyambung sambutan Yatie, Kepala Cabang PT Romindo Primavetcom, Indryasnowo Priowasono, turut menyampaikan, topik yang disajikan dalam seminar kali ini sangat menarik. “Kami berharap dari seminar ini peserta mendapat pemahaman yang lebih jelas dengan solusi yang tepat dan lengkap dari Biomin dan Romindo. Karena itu juga yang merupakan komitmen kami untuk mengedepankan complete customer solutions,” ujarnya.

Usai mendengar sambutan, kegiatan yang dimulai sejak pagi ini langsung memasuki pemaparan materi yang dipandu oleh Simon Ginting selaku moderator. Sebagai presentasi pembuka menampilkan Dr Hilde Van Meirhaeghe, Poultry Consultant for Vetwork, Academic Adviser Faculty of Veterinary Medicine, University of Ghent, yang juga President of the Belgian Hatcheries Association, mengenai antimikrobial resisten pada industri unggas dan peran performa kesehatan usus.

Dilanjutkan dengan presentasi dari Dr Justin Tan selaku Regional Sales and Marketing Director, Biomin Asia, soal peran sinbiotik sebagai pemacu kesehatan usus dan penyampaian materi oleh Dr Neil Gannon, Regional Product Manager, Gut Performance, Biomin Asia, tentang solusi dari Biomin untuk produksi unggas yang bebas AGP.

Foto bersama usai acara.
Usai pemaparan ketiga narasumber, seminar setengah hari ini juga diisi dengan sesi tanya jawab antara pembicara dan peserta yang berjalan sangat dinamis. Antusiasme peserta juga terlihat saat mengikuti kegiatan kuis berhadiah yang menjadi penutup rangkaian seminar di Jakarta. (RBS)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

ARTIKEL POPULER BULAN INI

ARTIKEL POPULER TAHUN INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer