-->

STRATEGI LAMPUNG DALAM MENGENDALIKAN PMK: SINERGI PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Lampung dilakukan secara masif, kerjasama pemerintah dan Gapuspindo.
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Lampung dilakukan secara masif, kerjasama pemerintah dan Gapuspindo. (Foto: Istimewa)

Kesiapsiagaan tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam mencegah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) patut diacungi jempol. Tercatat per tanggal 18 Januari 2025 sudah tidak terlaporkan dan terkonfirmasi positif ternak yang bergejala klinis (nol kasus).

Faktor utama di balik keberhasilan pengendalian PMK ini adalah percepatan vaksinasi dan pengobatan yang dilakukan sejak awal tahun. “Situasi ini tercapai berkat kerja keras bersama antara banyak pihak baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat serta stakeholder terkait dalam upaya pengendalian PMK di Lampung,” tutur Ir Lili Mawarti MSi selaku Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Provinsi Lampung dilakukan secara masif. Kegiatan serentak dilaksanakan pada Kamis, 16 Januari 2025 di Desa Kesumadadi, Kecamatan Bekri.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Lampung, Samsudin didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI (Dr Drh Agung Suganda MSi), Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah (Kusuma Riyadi), Pj Pegendalian PMK Lampung (Tri Melasari SPt MSi), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (Ir Lili Mawarti MSi), Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Tengah (Surahman SP MM), Kepala Balai Veteriner Lampung (Drh Suryantana MSi), serta Pelaksana Teknis Kesehatan Hewan Provinsi serta Kabupaten Lampung Tengah.

“Pelaksanaan program vaksinasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi pada 9 Januari 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Drh Anwar Bahri.

Momen bersama setelah Rapat Koordinasi PMK dengan tim Kabupaten/Kota Lampung.
Momen bersama setelah Rapat Koordinasi PMK dengan tim Kabupaten/Kota Lampung. (Foto: Istimewa)

Dalam kesempatan yang sama, Ir Didik Purwanto selaku Ketua Dewan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) mengemukakan terdapat 11 perusahaan penggemukan di provinsi Lampung yang melakukan kegiatan vaksinasi antara lain PT Karunia Agro Sentosa Abadi, PT Pramana Austasindo Mahardika, PT Great Giant Livestock Company, PT Indo Prima Beef, PT Guna Bakti Usaha di Kabupaten Lampung Tengah; PT Juang Jaya Abadi Alam, PT Ranso Walferindo di Kabupaten Lampung Selatan dan PT Mitra Bumi Agung di Kabupaten Lampung Timur.

“Perusahaan penggemukan di Provinsi Lampung siap melaksanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kami untuk menjaga ternak, khususnya di sekitar perusahaan terhindar dari PMK dan Provinsi Lampung pada umumnya,” terang Didik. 

Sebelumnya di tanggal 27 Desember 2024, dilaporkan adanya kasus PMK di Kabupaten Lampung Tengah dan kabupaten Lampung Timur dan telah terkonfirmasi positif PMK oleh Balai Veteriner Lampung pada 31 Desember 2024. 

Jumlah kasus PMK terlaporkan di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) adalah 213 ekor (Kabupaten Lampung Tengah 200 ekor; Kabupaten Lampung Timur 13 ekor) dan telah dilakukan potong paksa sejumlah 20 ekor di Kabupaten Lampung tengah. Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung melakukan penanganan dengan respon cepat berupa pengobatan, vaksinasi, disinfeksi, KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dan pengetatan lalu lintas ternak.

Narasumber

Koordinasi Lintas Sektoral, Kunci Pengendalian PMK

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung berperan serta dalam upaya pencegahan PMK dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1) Vaksinasi pada ternak yang sehat; 2) Pengobatan ternak yang sakit; 3) Melaksanakan biosekuriti di pasar hewan, kendaraan pengangkut hewan, lingkungan kandang ternak dan pekerja di lingkungan peternakan; 4) Kontrol lalu lintas ternak, terutama daerah yang tertular PMK; 5) KIE PMK kepada peternak dan pelaku usaha untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian secara mandiri.

Lili Mawarti menambahkan koordinasi lintas sektoral merupakan kunci penting dalam pengendalian PMK di Provinsi Lampung. “Pemerintah Provinsi Lampung sejak dini melakukan investigasi penyakit PMK, surveillance dan pengujian laboratorium untuk peneguhan diagnosa kasus di lapangan terutama dengan Balai Veteriner Lampung,” jelas Lili. Didukung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung serta Balai Karantina Ikan Hewan dan Tumbuhan Lampung untuk kontrol lalu lintas ternak, baik yang masuk maupun keluar Lampung. 

Lesson learned dari kasus PMK di Indonesia saat ini adalah bagaimana kita berkolaborasi dan saling men-support dalam pengendaliannya,” imbuh Anwar Bahri. Kasus PMK tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata namun dibutuhkan saling keterbukaan dan kepercayaan untuk mengendalikan PMK, karena risiko dari PMK terhadap ekonomi dan perdagangan antar negara berdampak besar. Mari saling membuka diri untuk bekerjasama dalam pengendalian PMK di Indonesia. # Ternak Sehat, Vaksinasi # Ternak Sakit, Obati # PMK, Kita Atasi # Peternakan Hebat - Lampung Kuat # (ADV)

MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KEBERLANJUTAN INDUSTRI BROILER DENGAN TRACE MINERAL & PROTEASE

Novus Asia Team

Memberikan sambutan pada seminar Made of More™ Broiler Forum: Advanced Strategies for Broiler Success, Kamis (21/11), di Vivere Hotel, Gading Serpong, Drh Rika Riantika selaku Regional Sales Director Indonesia, Malaysia and Singapore menuturkan, PT Novus International akan memberikan solusi terhadap bisnis perunggasan di Indonesia dengan Intelligent Nutrition dan sesuai dengan branding tagline terbaru yaitu Made of More.

Menurut Managing Director APAC Novus International, Rajeev S Murthy, meningkatnya produk perunggasan membutuhkan industri yang lebih maju, efisien, dan berkelanjutan. PT Novus berkomitmen untuk selalu mendukung industri perunggasan dengan ide yang inovatif dan berlandaskan science agar industri perunggasan semakin advance dan terdepan.

Seminar yang memaparkan bisnis update perunggasan di Indonesia dan global sekaligus memaparkan produk unggulan PT Novus yaitu MINTREX® dan CIBENZA® ini dihadiri oleh para formulator, nutrisionis, dan pelaku industri perunggasan dari Indonesia dan Malaysia. Menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr Edgar Oviedo-Rondon (Professor of Poultry Science North Carolina State University), Dr Hugo Romero (Exec Manager-Global Poultry Technology Lead, Novus International), dan Prof Dr IR Budi Tangendjaja MS MAPPSC (Technical Consultant Nutrition & Feed Technology).

Adaptasi Terhadap Tren Konsumen

“Produsen broiler hendaknya senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Salah satunya berubahnya gaya hidup dan preferensi makanan dari konsumen,” kata Budi saat membahas perkembangan industri unggas Indonesia.

“Generasi sekarang lebih peduli pada kesehatan dan kesejahteraan hewan. Hal itu menjadi tantangan bagi produsen untuk menyediakan produk pangan berkualitas dan memenuhi kesejahteraan hewan.”

Menurut Budi, soybean meal (SBM) akan tetap menjadi sumber protein utama dalam pakan broiler. Penting untuk melakukan analisis level trypsin inhibitor activity dan trypsin inhibitor unit dengan benar. Karena trypsin inhibitor dalam kedelai dapat mengurangi kemampuan ayam mencerna protein. Dia menyarankan mengurangi level inhibitor dengan enzim protease yang terbukti mampu mengurangi inhibitor pada kedelai, perlakuan panas, atau dengan cara dilusi.

Pentingnya Kesehatan Usus dan Pakan

Sementara itu, Edgar menekankan pentingnya kesehatan usus broiler. Karena keseimbangan akan tercapai jika usus sehat dan didukung pakan dan air minum yang berkualitas.

“Manajemen pemeliharaan dan biosekuriti serta pengolahan pakan adalah faktor penting bagi kesehatan usus broiler,” kata Edgar.

“Pengolahan pakan yang baik akan menghasilkan ukuran partikel pakan yang tepat. Sehingga akan menstimulasi kerja gizzard dan menormalisasi passage rate, yang akhirnya akan menjaga motilitas usus tetap bekerja dengan baik.”

Pentingnya imbuhan pakan seperti mineral, enzim, asam organik, prebiotik, dan probiotik, yang mampu memodulasi dan meningkatkan stabilitas, resistansi, serta resiliensi microbiome.

Seminar Novus dihadiri lebih dari 55 peserta yang di antaranya peternak broiler, nutrisionis dan formulator pakan.

MINTREX® dan CIBENZA®: Mendukung Keberlanjutan Industri Broiler

Hugo memaparkan produk MINTREX®dan CIBENZA®. Menurutnya untuk keberlanjutan produksi broiler peran trace mineral dan protease sangat penting.

MINTREX® Bis-Chelated Trace Minerals adalah sumber Cu (copper) yang memiliki efek ganda terhadap usus dan tubuh broiler. Mampu mengoptimalkan dosis Cu sehingga ekskresi mineral bebas yang toxic dan antagonisme antar mineral terkurangi. Sedangkan respon ekspresi gen dan mikrobiota broiler menjadi lebih maksimal, menghasilkan skor keberlanjutan lebih tinggi.

MINTREX® juga mampu meningkatkan kesehatan rangka tulang, penyembuhan luka pada kulit, meningkatkan integritas kulit ayam, dan mengurangi dermatitis pada telapak kaki. Penggunaan MINTREX® juga dapat meningkatkan mekanisme pertahanan antioksidan dan sistem imun, sekaligus mendukung regenerasi jaringan dan proses vaskularisasi.

Sedangkan CIBENZA® Enzyme Feed Additives adalah enzim protease yang meningkatkan kecernaan protein dan asam amino dari pakan, yang memungkinkan produsen memanfaatkan bahan baku pakan alternatif tanpa mengorbankan performa hewan ternak.

CIBENZA® juga terbukti efektif menghidrolisis antinutrisi trypsin inhibitor, semakin mendukung peningkatan performa ternak secara optimal. (ADV)


Testimoni Peserta:
Agi Wasistyo Utomo - Feed Formulator PT Cargill Indonesia

“Topik yang diusung oleh Novus - Made of More Broiler Forum sangat menarik. Terutama para expert yang memberikan informasi akurat mengenai masalah kesehatan pencernaan ayam. Dimana saat ini kita juga memerlukan efisiensi sekaligus harus mendapatkan hasil perfoma yang secara industri lebih praktis, serta memberikan kontribusi lebih bagi peternak. Kita memperoleh insight bahwa dengan berbagai macam adjustment, cost dari segi formulasi dapat lebih ditekan. Tercapainya cost efficiency, maka profit margin untuk perusahaan berpeluang meningkat.”

CLARIANT RESMIKAN FASILITAS PRODUKSI BARU FEED ADDITIVE DI INDONESIA

Seremoni pemotongan pita berlangsung di area pabrik PT Clariant Adsorbents Indonesia yang terletak di Limus Nunggal, Cileungsi, Bogor. (Foto-foto: Istimewa/Dok. Clariant)

Memiliki jaringan pertambangan global sekaligus sebagai perusahaan penghasil clay terbesar di dunia, Clariant bersiap meningkatkan industri peternakan Tanah Air. Peresmian fasilitas produksi baru untuk feed additive, Rabu (23/10), di pabrik PT Clariant Adsorbents Indonesia berlokasi di Cileungsi kini semakin mendekatkan Clariant dengan para pelanggan.

“Kami sangat bersemangat dengan dibukanya fasilitas produksi imbuhan pakan Clariant yang baru di pabrik kami di Cileungsi. Fasilitas berteknologi tinggi yang kami terapkan sesuai standar Clariant Jerman, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar kepada industri peternakan serta berperan di seluruh rantai pasokan untuk pasar Asia Pasifik,” ujar Direktur Utama PT Clariant Adsorbents Indonesia, Pandu Wibowo.

Sebagai penyedia utama produk khusus berbasis bentonit, Clariant mendefinisikan keseluruhan nilai mulai dari eksplorasi, penambangan, pemrosesan, pemurnian, hingga solusi yang disesuaikan dengan industri dan pelanggan.

Country Head PT Clariant Indonesia, Hans Gert Herrel, mengatakan goals Clariant adalah Greater Chemistry between People and Planet. Menghasilkan inovasi yang bertahan dalam jangka panjang tanpa merusak lingkungan, berkelanjutan bagi kehidupan yang baik bagi makhluk hidup di bumi.

“Kami menyadari tanggung jawab kami untuk menciptakan nilai melalui bidang kimia. Kami berkomitmen pada kualitas juga keamanan dan semua produk kami telah lulus uji in vitro dan in vivo. Karena permintaan pangan global terus meningkat, industri pakan ternak harus terus berinovasi dan mengembangkan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern,” ungkap Hans.

(Dari kiri) Hans Gert Herrel, Pandu Wibowo, Imron Suandy, Arief Wicaksono, Erika Kusuma Wardani.

Clariant secara selektif menargetkan mikotoksin dengan tetap mempertahankan nutrisi pakan yang penting. Terdapat 11 produk unggulan toxin binder Clariant diperkenalkan dalam acara peresmian ini.

Di antaranya adalah Toxisorb™ yang sebelumnya diproduksi di Jerman, kini akan diproduksi di Indonesa. Selain Toxisorb™, Clariant juga memproduksi seri Terrana™ yang berbahan clay asli Indonesia.

“Keputusan strategis ini selaras dengan komitmen Clariant untuk berpartisipasi dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memberikan service lebih baik kepada pelanggan di kawasan Asia Pasifik,” tambah Pandu.

Area new feed line dengan kapasitas silo 20 ton, dalam sehari beroperasi beberapa siklus sesuai order.

Solusi Mikotoksin hingga Wet Dropping

Salah satu penggunaan clay dalam industri peternakan adalah sebagai toxin binder. Seperti diketahui bersama, toxin binder sudah lama digunakan untuk mengikat mikotoksin.

Industri peternakan menghadapi tantangan yang signifikan dengan adanya mikotoksin yang menyebabkan kerugian ekonomi karena penurunan produktivitas. Termasuk turunnya berat badan hewan ternak, masalah reproduksi, hingga kematian.

Hampir semua toxin binder menggunakan clay di dalamnya, akan tetapi tidak semua clay memiliki kemampuan yang sama.

“Mikotoksin sudah lama menjadi masalah besar dalam industri pakan ternak. Clariant hadir dengan produk Toxisorb™ dan Terrana™ yang efektif dalam mengikat mikotoksin baik yang bersifat polar maupun non-polar secara signifikan meningkatkan kesehatan dan produktivitas hewan ternak,” jelas Regional Manager Asia Pacific for Feed Business Clariant Adsorbents, Erika Kusuma Wardani.

Lanjut Erika, Clariant menyediakan bahan baku clay sebagai toxin binder, sebagai pengikat amonia, drying powder untuk piglet maupun mengatasi wet dropping/diare, sebagai pengikat vibrio untuk segmen akuakultur, pellet binder dan filler.

Berbeda dari yang Lain

Hasil uji Toxisorb™ Premium tidak mengikat/sedikit sekali mengikat nutrisi pakan.

Keunggulan produk toxin binder Clariant dibandingkan produk sejenis yaitu dilengkapi dengan servis laboratorium dengan ribuan sampel dan melakukan tes berbagai jenis toksin.

Toxisorb™ salah satunya memiliki keunggulan tidak diaktivasi, namun mampu mengikat toksin tanpa mengikat nutrisi-nutrisi lainnya, sehingga nutrisi diserap ayam secara tepat dan hasilkan efisiensi.

“Produk kami natural, namun cukup kuat,” imbuh Erika. ”Kalau yang lain diaktivasi supaya clay-nya kuat. Tetapi ketika diaktivasi, masalahnya bukan hanya menangkap toksin tapi juga nutrien, kemudian asam amino, mineral terikat sehingga berpeluang menimbulkan pemborosan.”

Laboratorium Clariant juga melakukan tes untuk menghitung binding efficiency (efisiensi daya ikat). Metode ini juga membedakan Clariant dengan produsen toxin binder lainnya. Produsen toxin binder lain kebanyakan hanya menghitung adsorpsi dan binding capacity. Sementara Clariant melakukan penghitungan berdasarkan ikatan yang benar terjadi antara toxin binder dan toxin yang diikatnya.

Selain itu, Clariant menerima permintaan produk custom atau menyesuaikan customer dengan spesifikasi khusus dalam jumlah yang besar. “Di sini peran kami juga sebagai supplier raw material,” kata Erika.

Produk-produk seperti Toxisorb™ Classic dan Toxisorb™ Premium, Terrana™ 312, Terrana™ 313, maupun Terrana™ 317 tersedia bagi pelanggan dan dapat dipesan secara langsung di Clariant, Cileungsi. Clariant juga menggandeng SHS International, Elanco, dan IMA sebagai istributor.

Pelepasan Ekspor Perdana ke Vietnam

Pelepasan ekspor perdana produk Toxisorb™ ke Vietnam ditandai dengan pemecahan kendi.

Berbekal sertifikat CPOHB juga ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001 (Sistem Penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja), serta ISO 50001 (Sistem Manajemen Energi), dengan bangga Clariant sekaligus menggelar seremoni pelepasan ekspor produk perdana ke Vietnam.

Negara Asia Pasifik tujuan Clariant antara lain Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India Jepang, Taiwan, Korea, China, Australia, Bangladesh, Myanmar, Kamboja, dan Filipina.

Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan), Kementerian Pertanian (Kementan), Drh Imron Suandy MVPH, mengemukakan Clariant memiliki langkah penting serta sejalan dengan target sektor peternakan di Indonesia, di mana mengeksplorasi dan memurnikan hasil tambang menjadi bahan baku imbuhan pakan.

“Selamat untuk tim Clariant usai dibukanya new feedline ini, sejalan dengan target sektor peternakan dan kami selaku pemerintah senantiasa siap memfasilitasi kegiatan ekspor. Sukses untuk teman-teman di Clariant, semoga bisa memberikan manfaat dan berkontribusi untuk pembangunan peternakan Indonesia,” pungkas Imron.

Acara ini selain dihadiri Dirkeswan, juga mengundang Ketua Kelompok Substansi Pengawas Obat Hewan Kementan Drh Arief Wicaksono MSi, serta para stakeholder industri obat hewan. (ADV)

KESERUAN KONTES TERNAK DAN RAGAM KEGIATAN LIVESTOCK EXPO 2024


Kontes ternak domba dan kambing di ajang Livestock Expo 2024 (Foto: Istimewa)

Perhatian masyarakat tertuju pada penyelenggaraan Livestock Expo 2024 di Pasar Ternak Payakumbuh yang terletak di Jalan Panglima Polim, Payobasung, Kota Payakumbuh. Salah satu kegiatan yang menyita perhatian adalah kontes fashion show kambing dan domba hias.

Pengunjung terlihat ramai untuk menonton kontes tersebut di hari pertama dibukanya Livestock Expo, Selasa (22/10). Keseruan lainnya di antaranya perlombaan pacu itik, lomba menyajikan burger tercepat, dan kompetisi solo song di mana peserta menyanyikan lagu dengan tema peternakan yaitu Babendi Bendi, Ayam Den Lapeh, dan Roda Padati.

Gubernur Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, ketika membuka Livestock Expo 2024 mengatakan untuk membangkitkan semangat peternak serta pelaku usaha bidang peternakan, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar menyelenggarakan Livestock Expo 2024 bertema “Peningkatan Produksi Daging, Susu dan Telur dalam mendorong Program Pembangunan Peternakan”.

Audy menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjaring bibit unggul dan sumber daya genetik ternak lokal untuk dikembangkan sekaligus memotivasi kelompok tani ternak, pelaku usaha peternakan, petugas teknis peternakan dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

Melalui booth pameran, selain sebagai ajang mempromosikan produk-produk pangan olahan hasil peternakan, juga membuka kesempatan lebar bagi pelaku usaha peternakan maupun UMKM untuk membangun jaringan bisnis sehingga dapat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakkeswan) Sumbar, Sukarli SPt MSi, mengemukakan pengembangan dan penerapan teknologi dibutuhkan agar usaha peternakan lebih efektif dan efisien, produksi dan produktivitas meningkat lebih cepat.

KaDisnakkeswan Sumbar menyerahkan tongkat pelaksanaan kepada tuan rumah Livestock Expo 2025 yang akan diadakan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Oleh karenanya diperlukan SDM yang mampu menguasai teknologi kemudian mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat, khususnya peternak.

“Pelaku usaha harus update dan memiliki kemauan mengembangkan usahanya, tidak hanya pada produksi ternak namun juga meningkatkan keterampilan dalam mendistribusikan produk olahan hasil peternakan,” tutur Sukarli.

Dalam kesempatan itu, Sukarli me-launching inovasi bidang peternakan terkini yaitu Pusat Pelayanan Informasi (PIL-PKH) sebagai bentuk Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Terpadu.  

PIL-PKH ini nantinya akan melayani secara menyeluruh informasi di bidang kesehatan hwan dan informasi lainnya di Puskeswan maupun Pos IB di wilayah masing-masing.  

Pestanya Insan Peternakan 

Livestock Expo 2024 yang berlangsung dari 22-24 Oktober ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan Disnakkewan Sumbar. Sedangkan untuk kontes ternak oleh Bidang Produksi dan Teknologi.

Kepala Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan Disnakkeswan Sumbar, Nirmala Puspita Dewi SPt MSi, mengatakan para peternak sangat antusias berpartisipasi.

“Mereka berharap acara ini di tahun-tahun mendatang diperbanyak lagi kategori ternaknya. Selain itu, istilahnya orang Minang ‘Iko Baralek Nyo Urang Peternakan’ bahwa Livestock Expo ini pestanya insan peternakan,” ungkap Nirmala.

Stand Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Lanjut dia, Livestock Expo juga dijadikan ajang silaturahmi para stakeholder peternakan khususnya di Sumbar juga dihadiri pejabat Pemprov dan Kabupaten Kota Payakumbuh. Para akademisi, organisasi PDHI dan ISPI, mitra perusahaan dari Charoen Pokphand Indonesia, Japfa, dan Medion.

Program DaSuTe 

Sesuai dengan tema tahun ini “Peningkatan Produksi Daging, Susu dan Telur dalam mendorong Program Pembangunan Peternakan”. Nirmala menambahkan, poin terbesar dari kegiatan kontes ternak dalam rangkaian Livestock Expo 2024 guna meningkatkan produktivitas ternak. Sejalan dengan Pemprov Sumbar yang terus menggiatkan Program Konsumsi DaSuTe (Daging, Susu, Telur).

Pelaksanaan pemberian susu dan telur dibersamai dengan sosialisasi manfaat konsumsi daging ayam bagi pengunjung yang mendatangi area pameran, berjalan lancar.

Bagi-bagi susu dan telur untuk pengunjung maupun warga yang melewati area Livestock Expo.

Booth pameran menampilkan promosi produk olahan hasil ternak, antara lain susu aneka rasa, telur, daging, rendang telur, rendang suwir, es krim berbahan susu kambing, dadiah (susu kerbau fermentasi), telur asin, hingga pupuk organik berbahan baku limbah ternak.

Berbagai produk olahan peternakan yang ditampilkan tersebut sudah bersertifikasi, berinovasi, dan berdaya saing.

Perhelatan Livestock Expo 2024 dimeriahkan senam massal, vaksinasi rabies gratis untuk anjing dan kucing, serta seminar wirausaha yang salah satunya mengangkat tema “Kualitas Bahan Baku Penunjang Kesuksesan Beternak Bebek”. (ADV)


PERAYAAN HUT BBPMSOH KE-39, MERAJUT KEBERSAMAAN DAN BERBAGI KEBAIKAN

Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.
Sosialisasi dan gerakan makan telur dan minum susu di SDN 2 Gunung Sindur.

Pada Jumat (2/8), Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) merayakan ulang tahunnya yang ke-39. Perayaan ini menjadi lebih istimewa karena dirayakan sekaligus dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79.

Rangkaian kegiatan diadakan untuk mempererat kebersamaan, kepedulian sosial, serta mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan hewan dan penyediaan protein hewani bagi masyarakat.

Rangkaian Kegiatan Peringatan

Kegiatan dimulai pada 2 Agustus dengan acara tumpengan yang menjadi simbol rasa syukur BBPMSOH atas usia yang ke-39. Kemudian pada 7-9 Agustus, BBPMSOH mengadakan lomba-lomba dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan. Kegiatan ini diikuti antusias oleh pegawai BBPMSOH, menciptakan suasana kebersamaan dan semangat nasionalisme.

Pada 22 Agustus, BBPMSOH berbagi makanan bergizi berupa susu dan telur gratis kepada siswa-siswi di SDN 2 Gunung Sindur. Selain itu, bazar amal bersama UMKM Gunung Sindur juga diadakan pada hari yang sama. Bazar menyediakan pemeriksaan kesehatan hewan gratis berupa vaksinasi kucing serta pemberian vitamin dan pakan kucing.

Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.
Pemeriksaan kesehatan hewan gratis.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, pada 30 Agustus, BBPMSOH mengadakan santunan bagi anak yatim dan dhuafa dari hasil bazar amal. Bakti sosial didistribusikan ke anak yatim warga kampung Cimangir, Peduli Yatim Nur Hidayah, dan Anak yatim DQ (warga kampung Tembelang, Gunung Sindur).

Santunan bagi anak yatim dan dhuafa
Santunan bagi anak yatim dan dhuafa.

Antusiasme dan Dukungan Masyarakat

Bazar amal yang berlangsung selama sehari disiapkan dengan matang sejak seminggu sebelumnya. Diadakan di ruang terbuka BBPMSOH, diperkirakan tamu undangan dan masyarakat yang hadir sekitar 200 orang.

Turut hadir adalah Camat Gunung Sindur, Kapolsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, guru dan murid SDN 2 Gunung Sindur, Puskesmas Gunung Sindur, ASOHI, dan masyarakat sekitar Gunung Sindur.

Bazar mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat sekitar. Dimana mereka tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan hewan, tetapi juga menikmati kuliner khas Indonesia yang disediakan UMKM wilayah Gunung Sindur. Produk-produk veteriner seperti pakan hewan, vitamin, serta produk pangan asal hewan turut memeriahkan bazar ini.

DWP BBPMSOH juga berkontribusi melalui penjualan telur murah dan butik antik yang menjual baju bekas layak pakai yang sangat diminati oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Produk kecantikan dari Wardah juga menjadi salah satu daya tarik dalam bazar ini.

Telur murah untuk masyarakat.
Telur murah untuk masyarakat.

PT EMVI Indonesia menyumbangkan vitamin Virbac suplemen kulit dan bulu untuk kucing, PT Nutricell Pacific menyumbangkan Vitagold, dan PT Intervet menyumbangkan vaksin Nobivac Tricat Trio.

Harapan dan Komitmen BBPMSOH

Dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi dan Gerakan Minum Susu dan Makan Telur Untuk Anak Sekolah Dasar, Kepala BBPMSOH Drh Hasan Abdullah Sanyata, menyampaikan, “BBPMSOH mendukung program pemerintah, terutama dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. BBPMSOH juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengendalian penyakit hewan melalui penjaminan mutu obat hewan di Indonesia.”

Sosialisasi mengenai pentingnya makanan bergizi dari protein hewani kepada murid-murid sekolah dasar dan masyarakat menjadi salah satu fokus BBPMSOH, sebagai upaya mencegah stunting dan mencerdaskan generasi bangsa.

Kegiatan tersebut dilakukan berkolaborasi dengan aparatur setempat seperti Kecamatan Gunung Sindur, Kelurahan Gunung Sindur, Polsek Gunung Sindur, Koramil Gunung Sindur, dan Puskesmas Gunung Sindur

Selain wujud syukur, BBPMSOH berbagi kebahagiaan dengan sesama kepada anak yatim dan dhuafa juga merupakan bentuk implementasi nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama, serta bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan anak-anak yatim.

BBPMSOH sangat berterima kasih pada para sponsor yaitu ASOHI, PT Intervet, PT Medion Farma, PT EMVI Indonesia, PT Sanbio Laboratories, PT Eben Haezer, PT MJPF, PT Alltech Biotechnology, PT Dakka Tiga Farma, PT Nutricell Pacific, PT Novindo Agritech Hutama, Wardah, dan DWP BBPMSOH.

“Perayaan ulang tahun BBPMSOH yang ke-39 ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan hewan,” pungkas Kepala Bagian Umum BBPMSOH, Drh Cynthia Devy Irawati MM.

SCI MEMPERKENALKAN ANTI KOKSI FITOBIOTIK DI INDO LIVESTOCK 2024

SCI full teamdi hari ketiga gelaran IndoLivestock 2024.

Hari pertama pameran Indo Livestock 2024 tepatnya pada Rabu (17/7), PT Sehat Cerah Indonesia (SCI) memperkenalkan produk barunya yaitu Coccilip®, anti koksidiosis yang berbasis fitobiotik.

“Mencegah koksidiosis sangat penting untuk kesehatan usus yang lebih baik. Mikrobiota usus merupakan salah satu komponen pertahanan utama dalam saluran pencernaan terhadap patogen enterik, yang bekerja dengan memodulasi respons inang untuk membatasi kolonisasi patogen,” jelas Carlos Lopez, DVM, pembicara technical product presentation bertajuk “Coccilip®: New Phytobiotic Approaches for Coccidia Control”, yang dimoderatori oleh Product Manager PT SCI, Drh Margaretha Prayudhi Novantiana.

Anti koksi tradisional kimiawi yang selama ini banyak digunakan mempunyai beberapa masalah. Di antaranya adalah resistansi antimikroba, ekskresi bahan kimia ke dalam air minum yang berdampak negatif pada lingkungan, dan meningkatnya preferensi konsumen akan produk hewani dengan sedikit bahan kimia.

Coccilip® adalah fitobiotik berbasis minyak esensial dan asam lemak rantai menengah yang dirancang khusus untuk pencegahan dan pengendalian koksidia dalam produksi unggas. Terbukti ampuh melawan protozoa (koksidiosis, histomonas), melawan bakteri (Clostridium perfringens), meningkatkan kinerja zooteknis, bersifat antioksidan, dan meningkatkan integritas usus.

Coccilip® ada dua jenis, yaitu powder untuk dicampur di pakan dan liquid yang dicampur melalui air minum pada saat outbreak baik di broiler, layer dan breeder. Tidak hanya berefek sebagai anti koksi, akan tetapi juga bisa untuk menekan kejadian Necrotic enteritis (NE).

Berbagai uji coba telah dilakukan untuk membuktikan efikasi Coccilip®. Salah satunya dilakukan di peternakan komersial dengan riwayat koksidiosis di Castilla la Mancha, Spanyol, yang mempunyai populasi 40.000 ekor ayam layer (75% Hy-Line dan 25% Lohmann White).

Coccilip® diberikan sebanyak 0,7 l/1.000 l selama 10 hari, dari minggu ke-24 hingga ke-25. Hasilnya setelah 1,5 bulan sejak dimulainya uji coba, tidak ada kejadian koksidiosis yang teramati.

Peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab technical product presentation SCI.

SCI Promosikan Produk-produk Unggulan

Pada Indo Livestock tahun ini, selain Coccilip®, SCI juga mempromosikan produk-produk unggulan lain dari segmen feed additive dan farm product.

“Untuk segmen farm product kami menampilkan Escent L (liquid mycotoxins detoxifier), Liptosafe Pro (detoxifier, nutraceutical, and performance improver), dan powerful broad spectrum disinfectant yaitu Neogen Viroxide Super,” kata Direktur PT SCI, Drh Meiti Ifianti MM MBA.

“Sedangkan untuk segmen feed additive kami menampilkan BSG 510 (performance improver & AGP alternative), Enviva Pro (probiotic to control gut microflora intestinal & AGP alternative), Toxinor dan Toxiwall (mycotoxin complete solution), dan Basic Copper Chloride (new technology of copper resource).”

Booth SCI, Hall A 08 berkonsep open space sehingga customer bisa leluasa datang untuk berdiskusi dengan tim dan supplier SCI secara langsung. SCI juga memperkenalkan logo perusahaan terbaru dan laboratorium di Subang yang memberikan layanan lab diagnostic untuk seluruh trf SCI di Indonesia.

Wana hijau dan kuning, yang merupakan warna logo perusahaan, mendominasi nuansa booth SCI. Hijau melambangkan sumber kehidupan, kesegaran, rasa aman, dan juga sehat. Sedangkan kuning melambangkan kecerahan dan optimis. Kedua warna tersebut selaras dengan nama perusahaan.

Tim SCI sedang berdiskusi dengan customer.

“Kami juga membuka sesi konsultasi selama pameran Indo Livestock tentang penyakit unggas secara umum, berhubungan dengan service yang dapat dilakukan di laboratorium SCI,” tambah Meiti.

SCI bekerja sama dengan banyak principal dari berbagai negara di dunia. Pada event Indo Livestock kali ini principal yang dapat hadir adalah Innovad NV/SA Belgia, Lipidos Toledo SA (Liptosa) Spanyol, Norel Nutricion Animal Spanyol, Delacon Austria, XJ-BIO Cina, dan IFF Danisco Denmark. Pengunjung booth SCI dapat bertemu dan berkonsultasi langsung dengan tim technical dari principal tersebut. (ADV)89L

SEMINAR HIPRA POULTRY IMMUNOLOGY CLASS SALMONELLOSIS 2023: PERKUAT INDUSTRI UNGGAS DENGAN AVISAN® SECURE

Hipra Poultry Immunology Class Salmonellosis 2023, yang diselenggarakan PT. Hipra Indonesia pada 6-7 Desember 2023 adalah seri yang pertama. Ke depannya acara tersebut akan menjadi event berkelanjutan. Dalam sambutannya, Subsidiary Business Manager Hipra Indonesia, drh. Franky Sihotang, berharap seminar tersebut bisa menjadi gambaran bagaimana perkembangan Salmonella di Indonesia dan dunia global.

“Tentunya kami berharap juga dalam kesempatan ini dari narasumber kita bisa belajar bersama, bahwa Salmonella itu sebagai salah satu topik yang berkaitan tidak hanya dengan dunia peternakan, tapi juga kesehatan manusia,” kata Franky.

Sementara, Regional Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Douglas Tsai, juga menyambut baik diadakannya Hipra Poultry Immunology Class perdana ini. Seminar ini menjadi salah satu bukti keseriusan Hipra berbisnis di animal health, yang juga telah diwujudkan dengan berbagai range produk dan dukungan R&D, sehingga Hipra diterima dengan baik di pasar global.

Kekhawatiran Terhadap Salmonella

Menurut Ketua ADHPI (Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia), drh. Dalmi Triyono, infeksi Salmonella pada ternak unggas ada dua isu, yaitu infeksi Salmonella sebagai gangguan kesehatan unggas dari aspek penularannya dan dari aspek zoonosis.

Salmonella juga mempengaruhi ekspor, dimana negara tujuan ekspor mensyaratkan produk harus bebas Salmonella. Selain itu untuk pasar internal Indonesia, dimana produk bebas Salmonella tidak hanya soal food safety, namun bisa menjadi branding yang membedakan dan lebih unggul dari produk kompetitor.

Sedangkan Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan bahwa Salmonellosis juga menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di antara berbagai penyakit yang ditularkan lewat makanan. Sebanyak 20% dari kasus Salmonellosis pada manusia berkaitan dengan unggas.

Salmonella Clean dan Salmonella Free

Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengantisipasi isu Salmonella dengan membuat rancangan regulasi yang menargetkan Salmonella clean terlebih dahulu, kemudian tahap selanjutnya adalah Salmonella free. Menurut drh. Syafrison Idris dari Kementrian Pertanian, rencananya hal tersebut akan dikaitkan dengan program kompartemen bebas Avian Influenza (AI) yang sudah ada. Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Pullorum pada Unit Usaha Pembibitan Unggas, serta Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Salmonella enteritidis pada Unit Usaha Peternakan Unggas yang salah satu perubahannya dari petunjuk sebelumnya berupa perlakukan pengujian pada farm yang melakukan vaksin Salmonella dan tidak melakukan vaksinasi.

Regional Marketing & Technical Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Ong Shyong Wey, mengatakan strategi untuk mengontrol Salmonella berdasarkan pengalamannya di Malaysia dan Asia Tenggara pada dasarnya mencakup pendekatan yang terintegrasi dan juga menggunakan pendekatan top down. Kontrol harus dimulai dari grand parent stock, lalu parent stock, lalu farm komersial hingga ke RPA, dan bahkan pada storage di supermarket yang menyuplai pada konsumen. Vaksinasi menjadi salah satu bagian penting dalam kontrol Salmonella.

Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan M.S, dari IPB University, mengatakan, “Saya harapkan di dalam program Salmonella clean ini harus memahami kita itu bukan bersaing. Jadi yang punya vaksin, yang punya probiotik, yang punya disinfektan tidak perlu bersaing. Karena harus saling menguatkan, tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus bersama- sama menempatkan diri pada posisinya masing-masing dalam rangka kita melakukan Salmonella clean ini.”

Dibantu oleh biosekuriti, disinfeksi, dan lainnya, vaksinasi mempunyai kontribusi sentral yang sangat penting dalam mengontrol Salmonella. Dengan efektif mengurangi penyebaran vertikal dan horizontal.

“Vaksin Salmonella itu tujuannya adalah mencoba untuk membersihkan Salmonella dalam tubuh ayam, sehingga terjadi penekanan terhadap kontaminasi lingkungan, terhadap shedding, dan lain sebagainya,” sebut Wayan.

Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan dibutuhkan dua jenis imunitas untuk mencegah Salmonella yaitu cellular immunity dan humoral immunity melalui kombinasi vaksin killed dan live.

“Ketika kita memberikan vaksin Salmonella inaktif, maka akan memproduksi antibodi yang bertahan lama. Dimana akan diturunkan pada progeny untuk proteksi awal bagi DOC. Inovasi pada Avisan® Secure dengan adjuvant Double Emulsion/WOW mampu menstimulasi proteksi selama pemeliharaan dengan reaksi post vaksinasi yang minimal,” jelas Santiago. “Sehingga pada akhirnya memberikan level food safety yang lebih tinggi karena bebas dari Salmonella enteritidis dan Salmonella typhimurium.”

Bebas Salmonella dan Peningkaan Profit dengan Avisan® Secure

“Avisan® Secure adalah vaksin Salmonella killed, di Indonesia dirilis pada 2021. Perkembangan penggunaan Avisan® Secure dari 2022 ke 2023 mengalami peningkatan sangat signifikan menunjukkan bahwa kebutuhan dari vaksin Salmonella cukup tinggi. Penggunanya dari segmen layer, GP, dan yang terbesar adalah breeder,” papar Technical Service Manager Hipra, drh. Aditya Fuad Risqianto, M.Si.

PT. Hipra Indonesia tidak sekadar menjual vaksin, namun melengkapinya dengan fasilitas dan pelayanan yang menyeluruh. Mulai dari melakukan surveillance untuk melihat prevalence Salmonella yang ada di lapangan, didukung oleh Hipra Diagnos, laboratorium yang dimiliki oleh Hipra. Kemudian hasil surveillance diberikan kepada customer untuk dilanjutkan dengan trial dan diikuti dengan monitoring setiap tahapnya untuk memantau efektifitas vaksinasi. Monitoring dilakukan dari sebelum vaksinasi, saat vaksinasi, dan setelah vaksinasi, dilengkapi dengan berbagai pengujian dan pengamatan performance mingguan.

Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang dibantu oleh Hiprastats untuk menganalisis data performance dan data pengujian sehingga menghasilkan satu data yang komprehensif, bahkan mampu menyajikan data yang bisa menghitung keuntungan atau kerugian dari investasi berupa vaksinasi.

“Juga dibantu oleh Global Hatchery Health Programme, service dari Hipra, karena kita juga ada concern mengenai kualitas DOC . Kemudian hasil analisis ini kita sampaikan ke customer untuk menunjukkan bagian proses mana yang perlu diberikan improvement,” jelas Aditya.

Dosis yang disarankan untuk Avisan® Secure adalah setidaknya dua kali vaksinasi yang juga dapat dikombinasikan dengan vaksin live. Meski demikian dosis bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi farm. Karena setiap farm akan berbeda lingkungannya, level biosecurity, juga historis penyakitnya.

Avisan® Secure telah teruji penggunaannya di lapangan, baik penggunaan oleh customer maupun pada berbagai trial dan penelitian. Salah satu trial di Indonesia dilakukan di breeding farm, membandingkan antara kontrol atau yang tidak divaksin dengan yang divaksin. Dilakukan vaksinasi di umur 8 dan 16 minggu. Kemudian 16 minggu, 20 minggu, dan 32 minggu dilakukan pengujian dan didapati hasil seroconversion Avisan® Secure yang positif.

Hasil pengujian organ secara mikrobiologi dari beberapa data yang masuk, 93% setelah dilakukan vaksinasi hasilnya negatif. Artinya vaksinasi Salmonella dengan Avisan® Secure terbukti memberikan kekebalan.

“Masih di sumber yang sama, pada organ DOC kita melakukan pengujian 100% negatif atau total tidak ditemukan adanya Salmonella, artinya setelah di DOC terbukti memberikan proteksi sehingga Salmonella tidak berkembang di embrio,” ungkap Aditya.

Pada penggunaan di sebuah farm GP, penggunaan vaksin Avisan® Secure berhasil menghemat 1,23 juta per 1000 ekor pada periode rearing. Sedangkan pada periode produksi berhasil menghemat 9,5 juta per 1000 ekor. Sehingga total penghematan adalah 10,7 juta per 1000 ekor.

“Sehingga bisa disimpulkan bahwasanya investasi yang dilakukan bekerja bersama dengan Hipra memberikan kontribusi positif tidak hanya di performance, tidak hanya sejalan dengan program pemerintah, tapi juga menghasilkan profit yang lebih baik,” pungkasnya.

Seminar berjalan dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para peserta. Pada hari kedua, 7 Desember 2023, peserta seminar bersama dengan tim Hipra melakukan aktivitas leisure paintball. Mereka rileks dan terhibur setelah sehari sebelumnya mengikuti seminar Salmonellosis yang padat materi dari beberapa narasumber. (ADV)

ADM MEMBERIKAN SOLUSI ATASI INFLAMASI USUS PADA AYAM

Produk ADM memberikan solusi untuk meningkatkan performa dan keuntungan bagi peternak.

ADM adalah perusahaan nutrisi manusia dan hewan global terkemuka yang berdiri sejak 120 tahun lalu, yang berkantor pusat di Chicago, Amerika Serikat. Di Indonesia, ADM terus melakukan ekspansi dan mengembangkan Animal Nutrition bisnisnya dengan mengadakan seminar roadshow di tiga kota: Malang, Blitar dan Kediri, Jawa Timur pada bulan Desember 2023. Seminar roadshow tersebut mengangkat tema “Inflammation Part Hero, Part Villain”, yang dihadiri oleh ratusan peternak ayam.

Dalam pembukaan acara seminar di Malang, Dr. Pierre Domps, General Manager of ADM’s animal nutrition business in Indonesia, menyampaikan bahwa produk ADM merupakan solusi bagi pasar Indonesia. “Kami merupakan perusahaan nutrisi terkemuka yang secara konsisten menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh para peternak di berbagai negara di dunia, serta memiliki fasilitas dan tim R&D yang kuat untuk melakukannya,” ujar Pierre.

Beliau juga menjelaskan dalam pemaparannya bahwa kegiatan utama ADM di bidang nutrisi hewan adalah feed additives, ingredients, premix and services, petfood dan aquaculture, serta didukung oleh 13 R&D and applied research centers, 62 innovation centres, 330 food and feed manufacturing facilities yang melayani 200 negara di dunia. “Dengan segala fasilitas yang kami miliki, kami yakin ADM siap untuk bersaing, berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi industri peternakan dan perikanan khususnya di Indonesia,” ujar Pierre.

POWERJET Memodulasi Inflamasi

Dalam roadshow ini menghadirkan pembicara yang berpengalaman di industri perunggasan, Tony Unandar seorang Private Poultry Farm Consultant. Beliau menyampaikan bahwa pelarangan penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promoters) pada pakan ternyata menimbulkan dampak lebih mudahnya ayam terkena inflamasi atau peradangan di saluran pencernaannya. Tony menyampaikan fakta ini yang sudah dipublikasi pada beberapa jurnal ilmiah. Tony menuturkan sebenarnya inflamasi atau reaksi radang sebenarnya merupakan manifestasi mekanisme perlindungan tubuh dalam rangka mengatasi jaringan yang rusak oleh berbagai faktor. “Jadi tanpa adanya AGP pada pakan, radang usus pada ayam bukan hanya disebabkan oleh patogen saja, namun juga adanya komponen pakan seperti NSP (Non Starch Polysaccharide) dalam pakan yang dapat menginduksi reaksi radang. Ketika sel epitel di usus mati maka akan menjadi faktor pencetus munculnya peradangan,” ungkapnya.

Menurutnya beberapa asam amino juga bisa menginduksi radang sehingga munculnya peradangan usus, karena berkurangnya protein kasar pada pakan (low protein diet). Jika terjadi peradangan maka nutrisi yang terserap akan digunakan ayam untuk melawan radang tersebut. Pada akhirnya energi yang harusnya digunakan untuk pertumbuhan akan berkurang, hal ini nantinya akan mempengaruhi tingkat keseragaman dan pertumbuhan pada ayam,” terang Tony.

Selain itu, kurangnya higiene kandang dan peralatan kandang, tingginya kontaminasi mikroba dalam air minum dan atau pakan dapat menjadi faktor pencetus terjadinya disbakteriosis yang ujung-ujungnya dapat menimbulkan peradangan pada saluran cerna ayam modern.

Willyam Chandra, Premix Solution Manager of ADM’s animal nutrition business in Indonesia, menyampaikan bahwa, “Seminar ini diharapkan dapat memberikan informasi teknis dan zooteknis secara holistik dan komprehensif dengan sekaligus memperkenalkan solusi efektif bagi para peternak untuk mengatasi inflamasi saluran cerna yang terjadi pada ayam, baik pada ayam petelur (layer) maupun ayam pedaging (broiler). Pada acara ini kami juga melakukan soft launching untuk produk POWERJET yang telah terbukti efektif dalam meregulasi dan memodulasi respons inflamasi pada unggas sehingga dapat menekan banyaknya energi dan asam amino yang digunakan dalam mengatasi inflamasi. Yang pada akhirnya unggas akan memiliki ketersediaan energi dan asam amino yang lebih banyak untuk dipergunakan dalam produksi maupun reproduksi,” ungkap Willyam.

Pada akhir sesi setiap kegiatan seminar, juga dibuka sesi tanya jawab, banyak peternak yang mengajukan pertanyaan seputar cara mengidentifikasi inflamasi, menganalisa dan mengevaluasi inflamasi, tips untuk mengatasi inflamasi dan juga solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah outbreak atau penurunan performa akibat inflamasi.

Guna mendukung dan memperluas distribusi produk POWERJET, ADM menggandeng PT Anugerah Panji Mandiri (APM) sebagai distributor POWERJET di Indonesia. “Kami siap mendistribusikan produk feed additive ADM yaitu POWERJET, agar bapak ibu para peternak dapat memperoleh produk yang menjadi solusi untuk memodulasi inflamasi dan mengoptimalkan performa baik pada ayam petelur, ayam pedaging, hewan ternak maupun babi,” ujar Denniswara Sibit, Head of the Strategic Business Development Department of PT APM.

Willyam juga menambahkan bahwa “produk POWERJET dapat menjadi solusi alternatif dalam mengatasi inflamasi pada ayam baik layer maupun broiler. “Bahan aktif POWERJET telah teruji untuk mangatasi reaksi inflamasi pada manusia. Aplikasi POWERJET pada ternak juga sudah teruji secara uji lapang dengan berbagai kondisi di beberapa negara seperti Perancis, Portugal, Afrika, Maroko, Vietnam maupun Korea Selatan,” sebutnya.

Berdasarkan hasil uji lapang yang dilakukan pada ayam petelur di Maroko pada ayam usia 18 hingga 29 minggu, menunjukan bahwa POWERJET dapat meningkatkan feed intake (asupan pakan) dan percepatan masa mulai bertelur. “POWERJET akan memodulasi proses inflamasi yang terjadi pada saluran cerna, mengontrol respons imun, mengurangi stress oksidatif serta menjaga integritas dinding usus (tight junction) sehingga dapat memacu produksi telur pada masa awal produksi dengan jumlah produksi telur yang mendekati potensi genetiknya,” ujar Willyam.

Tidak hanya itu, dikemukakannya bahwa POWERJET mampu meningkatkan efisiensi pakan dengan adanya perbaikan FCR (Feed Convertion Rate) sekitar 0.06 points atau sekitar 2.06% sehingga mampu mengefisiensikan biaya produksi. “Kami yakin dengan adanya produk POWERJET di Indonesia mampu membantu peternak untuk mengurangi dampak dari pelarangan penggunaan AGP di pakan,” tandas Willyam.

Selain pada unggas, diterangkan Willlyam, bahwa POWERJET dapat digunakan untuk hewan ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Pada sapi perah, produk POWERJET juga memodulasi proses inflamasi mulai dari rumen dan juga kompartemen cerna lainnya sehingga mampu mengurangi mobilisasi atau pemanfaatan cadangan protein dan lemak (energi) sehingga dapat dialokasikan untuk meningkatkan produksi susu. Demikian pula pada sapi potong dan domba, produk POWERJET mampu meningkatkan rata-rata pertambahan bobot harian dan meningkatkan efisiensi pakan. “Hal yang sama juga berlaku pada swine,” cetusnya

Willyam menambahkan, selain POWERJET, ADM juga memberikan solusi atas sejumlah permasalahan yang terjadi di kandang. Di antara solusi tersebut adalah T5X, solusi holistik melawan mikotoksin; B-SAFE, yang mampu menggantikan peran AGP untuk mengendalikan bakteri patogen terutama terhadap mikroba yang sudah resisten terhadap antibitoik (AMR) dan PERFEGG, solusi alami untuk mengoptimalkan produksi telur pada fase akhir layer. (ADV)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer