Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini SEMINAR HIPRA POULTRY IMMUNOLOGY CLASS SALMONELLOSIS 2023: PERKUAT INDUSTRI UNGGAS DENGAN AVISAN® SECURE | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

SEMINAR HIPRA POULTRY IMMUNOLOGY CLASS SALMONELLOSIS 2023: PERKUAT INDUSTRI UNGGAS DENGAN AVISAN® SECURE

Hipra Poultry Immunology Class Salmonellosis 2023, yang diselenggarakan PT. Hipra Indonesia pada 6-7 Desember 2023 adalah seri yang pertama. Ke depannya acara tersebut akan menjadi event berkelanjutan. Dalam sambutannya, Subsidiary Business Manager Hipra Indonesia, drh. Franky Sihotang, berharap seminar tersebut bisa menjadi gambaran bagaimana perkembangan Salmonella di Indonesia dan dunia global.

“Tentunya kami berharap juga dalam kesempatan ini dari narasumber kita bisa belajar bersama, bahwa Salmonella itu sebagai salah satu topik yang berkaitan tidak hanya dengan dunia peternakan, tapi juga kesehatan manusia,” kata Franky.

Sementara, Regional Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Douglas Tsai, juga menyambut baik diadakannya Hipra Poultry Immunology Class perdana ini. Seminar ini menjadi salah satu bukti keseriusan Hipra berbisnis di animal health, yang juga telah diwujudkan dengan berbagai range produk dan dukungan R&D, sehingga Hipra diterima dengan baik di pasar global.

Kekhawatiran Terhadap Salmonella

Menurut Ketua ADHPI (Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia), drh. Dalmi Triyono, infeksi Salmonella pada ternak unggas ada dua isu, yaitu infeksi Salmonella sebagai gangguan kesehatan unggas dari aspek penularannya dan dari aspek zoonosis.

Salmonella juga mempengaruhi ekspor, dimana negara tujuan ekspor mensyaratkan produk harus bebas Salmonella. Selain itu untuk pasar internal Indonesia, dimana produk bebas Salmonella tidak hanya soal food safety, namun bisa menjadi branding yang membedakan dan lebih unggul dari produk kompetitor.

Sedangkan Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan bahwa Salmonellosis juga menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di antara berbagai penyakit yang ditularkan lewat makanan. Sebanyak 20% dari kasus Salmonellosis pada manusia berkaitan dengan unggas.

Salmonella Clean dan Salmonella Free

Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengantisipasi isu Salmonella dengan membuat rancangan regulasi yang menargetkan Salmonella clean terlebih dahulu, kemudian tahap selanjutnya adalah Salmonella free. Menurut drh. Syafrison Idris dari Kementrian Pertanian, rencananya hal tersebut akan dikaitkan dengan program kompartemen bebas Avian Influenza (AI) yang sudah ada. Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Pullorum pada Unit Usaha Pembibitan Unggas, serta Rancangan Keputusan Dirjen PKH tentang Petunjuk Teknis Surveilans Salmonella enteritidis pada Unit Usaha Peternakan Unggas yang salah satu perubahannya dari petunjuk sebelumnya berupa perlakukan pengujian pada farm yang melakukan vaksin Salmonella dan tidak melakukan vaksinasi.

Regional Marketing & Technical Manager Hipra Asia & Oceania, Dr. Ong Shyong Wey, mengatakan strategi untuk mengontrol Salmonella berdasarkan pengalamannya di Malaysia dan Asia Tenggara pada dasarnya mencakup pendekatan yang terintegrasi dan juga menggunakan pendekatan top down. Kontrol harus dimulai dari grand parent stock, lalu parent stock, lalu farm komersial hingga ke RPA, dan bahkan pada storage di supermarket yang menyuplai pada konsumen. Vaksinasi menjadi salah satu bagian penting dalam kontrol Salmonella.

Prof. Dr. drh. I Wayan Teguh Wibawan M.S, dari IPB University, mengatakan, “Saya harapkan di dalam program Salmonella clean ini harus memahami kita itu bukan bersaing. Jadi yang punya vaksin, yang punya probiotik, yang punya disinfektan tidak perlu bersaing. Karena harus saling menguatkan, tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus bersama- sama menempatkan diri pada posisinya masing-masing dalam rangka kita melakukan Salmonella clean ini.”

Dibantu oleh biosekuriti, disinfeksi, dan lainnya, vaksinasi mempunyai kontribusi sentral yang sangat penting dalam mengontrol Salmonella. Dengan efektif mengurangi penyebaran vertikal dan horizontal.

“Vaksin Salmonella itu tujuannya adalah mencoba untuk membersihkan Salmonella dalam tubuh ayam, sehingga terjadi penekanan terhadap kontaminasi lingkungan, terhadap shedding, dan lain sebagainya,” sebut Wayan.

Global Product Manager Hipra, Dr. Santiago De Castro mengatakan dibutuhkan dua jenis imunitas untuk mencegah Salmonella yaitu cellular immunity dan humoral immunity melalui kombinasi vaksin killed dan live.

“Ketika kita memberikan vaksin Salmonella inaktif, maka akan memproduksi antibodi yang bertahan lama. Dimana akan diturunkan pada progeny untuk proteksi awal bagi DOC. Inovasi pada Avisan® Secure dengan adjuvant Double Emulsion/WOW mampu menstimulasi proteksi selama pemeliharaan dengan reaksi post vaksinasi yang minimal,” jelas Santiago. “Sehingga pada akhirnya memberikan level food safety yang lebih tinggi karena bebas dari Salmonella enteritidis dan Salmonella typhimurium.”

Bebas Salmonella dan Peningkaan Profit dengan Avisan® Secure

“Avisan® Secure adalah vaksin Salmonella killed, di Indonesia dirilis pada 2021. Perkembangan penggunaan Avisan® Secure dari 2022 ke 2023 mengalami peningkatan sangat signifikan menunjukkan bahwa kebutuhan dari vaksin Salmonella cukup tinggi. Penggunanya dari segmen layer, GP, dan yang terbesar adalah breeder,” papar Technical Service Manager Hipra, drh. Aditya Fuad Risqianto, M.Si.

PT. Hipra Indonesia tidak sekadar menjual vaksin, namun melengkapinya dengan fasilitas dan pelayanan yang menyeluruh. Mulai dari melakukan surveillance untuk melihat prevalence Salmonella yang ada di lapangan, didukung oleh Hipra Diagnos, laboratorium yang dimiliki oleh Hipra. Kemudian hasil surveillance diberikan kepada customer untuk dilanjutkan dengan trial dan diikuti dengan monitoring setiap tahapnya untuk memantau efektifitas vaksinasi. Monitoring dilakukan dari sebelum vaksinasi, saat vaksinasi, dan setelah vaksinasi, dilengkapi dengan berbagai pengujian dan pengamatan performance mingguan.

Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang dibantu oleh Hiprastats untuk menganalisis data performance dan data pengujian sehingga menghasilkan satu data yang komprehensif, bahkan mampu menyajikan data yang bisa menghitung keuntungan atau kerugian dari investasi berupa vaksinasi.

“Juga dibantu oleh Global Hatchery Health Programme, service dari Hipra, karena kita juga ada concern mengenai kualitas DOC . Kemudian hasil analisis ini kita sampaikan ke customer untuk menunjukkan bagian proses mana yang perlu diberikan improvement,” jelas Aditya.

Dosis yang disarankan untuk Avisan® Secure adalah setidaknya dua kali vaksinasi yang juga dapat dikombinasikan dengan vaksin live. Meski demikian dosis bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi farm. Karena setiap farm akan berbeda lingkungannya, level biosecurity, juga historis penyakitnya.

Avisan® Secure telah teruji penggunaannya di lapangan, baik penggunaan oleh customer maupun pada berbagai trial dan penelitian. Salah satu trial di Indonesia dilakukan di breeding farm, membandingkan antara kontrol atau yang tidak divaksin dengan yang divaksin. Dilakukan vaksinasi di umur 8 dan 16 minggu. Kemudian 16 minggu, 20 minggu, dan 32 minggu dilakukan pengujian dan didapati hasil seroconversion Avisan® Secure yang positif.

Hasil pengujian organ secara mikrobiologi dari beberapa data yang masuk, 93% setelah dilakukan vaksinasi hasilnya negatif. Artinya vaksinasi Salmonella dengan Avisan® Secure terbukti memberikan kekebalan.

“Masih di sumber yang sama, pada organ DOC kita melakukan pengujian 100% negatif atau total tidak ditemukan adanya Salmonella, artinya setelah di DOC terbukti memberikan proteksi sehingga Salmonella tidak berkembang di embrio,” ungkap Aditya.

Pada penggunaan di sebuah farm GP, penggunaan vaksin Avisan® Secure berhasil menghemat 1,23 juta per 1000 ekor pada periode rearing. Sedangkan pada periode produksi berhasil menghemat 9,5 juta per 1000 ekor. Sehingga total penghematan adalah 10,7 juta per 1000 ekor.

“Sehingga bisa disimpulkan bahwasanya investasi yang dilakukan bekerja bersama dengan Hipra memberikan kontribusi positif tidak hanya di performance, tidak hanya sejalan dengan program pemerintah, tapi juga menghasilkan profit yang lebih baik,” pungkasnya.

Seminar berjalan dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh para peserta. Pada hari kedua, 7 Desember 2023, peserta seminar bersama dengan tim Hipra melakukan aktivitas leisure paintball. Mereka rileks dan terhibur setelah sehari sebelumnya mengikuti seminar Salmonellosis yang padat materi dari beberapa narasumber. (ADV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer