Bertempat di Hotel Novotel Bogor, Pas Reform
Hatchery Technologies bersama dengan tim proyek FoodTechIndonesia (ISA/Hendrix
Genetics, Van Eck Industrial Hygiene, Larive dan ISA) mengembangkan program
pelatihan manajemen breeder dan hatchery selama 4 hari yang praktis,
interaktif, dengan aplikasi langsung di lapangan. Pelatihan ini diikuti oleh
para Manajer Hatchery dan Manager Breeding dari semua perusahaan Breeding dan
Hatchery di Indonesia, dan perwakilan dari Gabungan Perusahaan Pembibitan
Unggas Indonesia (GPPUI).
Foto bersama para trainer dengan perwakilan tim proyek Food Tech Indonesia.
Latar belakang pelatihan yang diselenggarakan 30
November – 3 Desember 2015 ini adalah pentingnya seseorang untuk sukses dalam
menjalankan bisnis hatchery merupakan hal yang mutlak. Dalam rangka mencapai
hasil produksi optimal, diperlukan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
positif terhadap manajemen breeder dan hatchery sebagai alat fundamental. Oleh
karena itu para peserta tidak hanya belajar dari para trainer yang terlibat
dalam FoodTechIndonesia, tetapi juga berkesempatan berbagi pengalaman dan
wawasan dengan para profesional pelaku bisnis hatchery. Demikian disampaikan
Bas Kanters, Sales Director Asia Pas Reform Hatchery Technologies dalam
sambutanya.
Ia melanjutkan, tujuan pelatihan ini diharapkan
peserta mampu mengevaluasi performa hatchery dan menganalisa apakah performa
tersebut berada di bawah standar (daya tetas pola mortalitas embrio, dan
kualitas anak ayam). Selain itu para peserta diharapkan mengenali titik lemah
pada prosedur handling dan inkubasi telur di hatchery masing-masing menggunakan
peralatan yang tersedia. Ditambah peserta juga diharapkan mampu membuat formula
modifikasi untuk proses inkubasi dan handling sehingga meningkatkan performa
hatchery.
Secara khusus para trainer yang didatangkan adalah
ahli dalam bidangnya seperti misalnya Senior
Poultry Specialist Pas Reform Academy Gerd de Lange, Embryologist dan Director
R&D Pas Reform Academy Dr.
Marleen Boerjan, serta Sales Manager
ISA Mr. Willie Blokvoort. Berbagai topik seputar optimalisasi dan pengembangan
strategi untuk meningkatkan hasil produksi DOC dari hatchery dan breeding yang
berkualitas dan seragam.
Sebelum pelatihan dimulai acara diawali dengan
perkenalan apa itu Pas Reform. Pas Reform dikenal sebagai leader suplier teknologi inkubasi single-stage yang inovatif dan
berdiri sejak tahun 1919. Produk-produknya telah digunakan di lebih 100 negara
di dunia. Selain mesin inkubator dan hatchery, Pas Reform juga menyuplai
berbagai produk untuk Hatchery Climate Control dan Hatchery Automation. Produk
inkubator terbaru Pas Reform adalah SmartSetProTM dengan/tanpa
koridor dan SmartHatchProTM dengan VortexTM ventilator with 5 blades.
Pas Reform meraih posisi sebagai salah satu pabrikan
mesin hatchery terkemuka di dunia melalui riset berpuluh-puluh tahun dibidang
biologi, aspek fisiologi perkembangan embrio, ditambah dengan pemahaman menyeluruh
terhadap semua aspek dari rantai produksi unggas dan didekasikan untuk fokus ke
masa depan.
Untuk Supporting after sales Service di Indonesia
seperti Ketersediaan spare part, Instalasi dan trouble shooting mesin Pas
Reform dan juga konsultasi mengenai Ventilation dan Automation Hatchery, Pas
Reform bekerja sama dengan PT. Berdikari Sarana Jaya yang berlokasi di Kawasan
Pegudangan Bizhub Blok GG no 17 – Jalan Serpong Raya – Bogor, dengan Contact
Person Deddy Kurnia SPt MM, selaku Presiden Direktur.
Secara rutin Pas Reform melakukan edukasi dalam
bentuk pelatihan yang diikuti oleh para manajer breeding dan hatchery melalui
Pas Reform Academy. Pelatihan yang melibatkan para teknisi dan mekanik
spesialis kelas dunia ini sudah menjadi agenda global perusahaan.
“Pas Reform Academy memandang hatchery sebagai
bagian eksplisit dari rantai produksi unggas yang melibatkan peternakan breeding,
hatchery, peternakan komersial hingga Rumah Potong Unggas. Oleh karenanya kami
tidak hanya fokus pada hatchery itu sendiri,” ujar Gerd de Lange.
Beberapa topik yang kami berikan sangat dibutuhkan
bagi penyelenggara usaha hatchery dan perusahaan pembibitan guna menghasilkan
produk DOC yang baik dan seragam. Diantaranya adalah Kualitas dan penyimpanan telur,
Manajemen peternakan breeder, Higiene telur tetas, Embriologi, Inkubasi
optimum, ventilasi dan sumber energi hatchery, aspek praktis dalam inkubasi,
manajemen from hatching to housing, hingga
analisa data dan penyelesaian masalah.
Menurut Gerd de Lange tujuan produk hatchery yang
berkualitas adalah telur yang memiliki daya tetas tinggi tentunya akan
menghasilkan kualitas DOC yang baik dan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai hal
tersebut sedikitnya dibutuhkan 4P. Yaitu People
atau sumber daya manusia yang memiliki motivasi tinggi dan profesional. Product yaitu perlengkapan, telur
tetas, mesin dan bahan kimia lainnya. Procedure
yaitu pengaturan atau panduan dalam higiene dan yang terakhir adalah Planning atau perencanaan.
Sementara itu untuk memproduksi anak ayam yang
seragam dan memiliki vitalitas tinggi diperlukan kondisi inkubasi yang sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan embrio. Kondisi inkubasi optimum bervariasi antara
jenis telur dan galur ayam. Untuk menyesuaikan kondisi inkubasi ke berbagai
jenis telur manajer hatchery perlu memiliki pengetahuan lebih tentang interaksi
antara iklim inkubator dan kualitas ayam.
Selain itu, manajer hatchery juga harus menyediakan inkubator
satu tahap yang dapat merespon secara akurat dan homogen untuk setiap poin
setting yang dibuat. Pada pembibitan komersial, manajer menyesuaikan setting poin
inkubasi berdasarkan pengalaman.
Untuk melakukan ini manajer hatchery harus memperhitungkan
akun, gallur, usia indukan dan lamanya waktu penyimpanan telur. Ketika daya
tetas, vitalitas anak ayam dan keseragaman berada di bawah standard referensi hatchery
maka dibutuhkan penyesuaian inkubasi dengan program trial and error. Dengan peningkatan penerapan inkubasi satu tahap kebutuhan
untuk metode yang lebih obyektif dalam mengukur kualitas ayam terus berkembang.
Sebagai tambahan, desain inkubator satu tahap perlu perhatian khusus untuk proses
inkubasi yang optimal.
Pada kesempatan ini Gerd de Lange juga
memperkenalkan Pasgar©
Score yang dikembangkan Pas Reform yaitu metode obyektif untuk mengukur
kualitas anak ayam. Pasgar©
Score didasarkan kriteria morfologi (Tabel). Metode ini telah digunakan oleh
sebagian besar manajer hatchery ketika menilai anak ayam dan didasarkan pada
kewaspadaan anak ayam (refleks) untuk mengukur aktivitas, penampilan pusar,
kaki, paruh dan ukuran kuning telur/rongga perut.
Kualitas ayam tertinggi memiliki skor 10 dan satu
titik dikurangi untuk setiap kelainan yang tercatat dari kelima kriteria
tersebut. Untuk mendapatkan nilai representatif dari DOC yang berkualitas
diperlukan sampel sedikitnya 30 ekor dari setiap flok. Nilai Pasgar© Score didapatkan dari hasil
rataan jumlah skor sampel tersebut.
Tabel. Contoh
Penghitungan Pasgar© Score
DOC
|
Refleks
|
Tali Pusar
|
Kaki
|
Paruh
|
Perut
|
Pasgar© Score
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
8
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10
|
3
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
7
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10
|
5
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
9
|
6
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
9
|
7
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
8
|
Total
|
1
|
4
|
1
|
1
|
2
|
61
|
Rataan Pasgar© Score = 61/7 = 8,7
Masalah tali pusar
pada 4 dari 7 DOC = 57%
Melalui Pasgar© Score manajer hatchery dapat mengambil tindakan apa
saja yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas DOC yang dihasilkan. Hal ini
bisa dilakukan apabila manajer hatchery bisa duduk bersama dan mengkonsultasikan
masalah yang terjadi dengan manajer pembibitan/breeding untuk mencari solusi
terbaik.
Gerd De Lange menekankan bahwa kualitas telur tetas
yang baik (seragam) dihasilkan dari induk ayam yang seragam pula. Keseragaman
telur sangat ditentukan oleh ras ayam, pakan, penyakit, perkandangan,
lingkungan dan manajemen. Telur tetas yang baik harus memiliki bobot, ukuran,
bentuk dan warna yang seragam. Selain itu juga memiliki kualitas cangkang yang
baik, fertilitas dan vitalitas embrio yang baik, higiene telur yang baik dan
tidak disimpan terlalu lama.
Ia juga menambahkan bobot DOC ditentukan oleh bobot
telur, bobot induk menentukan bobot telur. Agar keseragaman DOC tercapai
diperlukan induk ayam yang juga seragam baik dari ukuran dan bobot badannya.
Pelatihan Pas Reform Academy juga dilengkapi praktik dan diskusi kelompok.
Kualitas, Handling dan
Penyimpanan Telur
Di sesi berikutnya Dr Marleen Boerjan menjelaskan
soal kualitas, handling dan penyimpanan telur. Menurutnya telur tetas yang
berkualitas harus dinilai dari beberapa aspek. Contoh aspek eksternal adalah
cangkang harus utuh halus dan bersih, bobot telur harus seragam tidak terlalu
besar atau terlalu kecil, bentul oval dengan ujung lancip. Sementara contoh
aspek internal adalah telur harus fertil, embrio pada tahap perkembangan
optimal, segar dan tersimpan baik. Aspek lainnya adalah nutrisi, bebas dari
penyakit, dan maternal antibodi.
Beberapa jam pertama setelah dikeluarkan (oviposisi)
disebut sebagai periode adaptasi. Pendinginan suhu telur dari suhu tubuh induk
(41 oC) menjadi suhu ruang (22-25 oC). Periode pendinginan
ni sangat penting bagi kualitas telur. Pendinginan tergantung pada manajemen handling
telur di peternakan. Untuk daya tetas optimum telur tidak boleh diinkubasi
segera setelah dikeluarkan oleh induk.
Marleen menegaskan setelah telur melalui proses pendinginan
5-6 jam segera lakukan pengumpulan dan pencatatan data kualitas telur. Kemudian
gunakan open tray yang berkualitas tinggi, serta hindari cara handling yang
kasar. Lamanya waktu penyimpanan telur harus disesuaikan dengan temperatur dan
kelembaban yang dibutuhkan. Sebagai contoh penyimpanan selama 7 hari akan
menurunkan daya tetas hingga 0,5%. Ia juga menyimpulkan penyimpanan yang
terlalu lama akan menurunkan kualitas telur, daya tetas, dan kualitas DOC
sehingga dibutuhkan perencanaan hatchery yang baik.
Pelatihan Padat Penuh Manfaat
Secara umum pelatihan berjalan sukses dan penuh
dinamis meskipun pelatihan menggunakan dua bahasa dengan penerjemah. Banyak
peserta yang bertanya dan berkonsultasi dari setiap topik yang diberikan.
Selain mendengarkan presentasi pelatihan juga dilengkapi diskusi kelompok dan
praktik/demo.
Seluruh peserta pelatihan mengaku sangat berterima kasih dan bisa mengambil banyak manfaat dari pelatihan Pas Reform Academy ini. Merekapun berharap program ini bisa menjadi agenda tahunan sehingga bisa terus mengikuti perkembangan teknologi hatchery dunia. Acara ditutup dengan pembagian sertifikat yang diserahkan langsung oleh Sales Manager Pas Reform, Bas Kanters. (adv/wan)