\
![]() |
Mentan membuka acara Kontes Ternak dan Panen Pedet 2018 di Sidoarjo (Foto: Infovet) |
Menteri
Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka Kontes Ternak dan Panen Pedet di
Pasar Induk Puspa Agro, Sidoarjo, Minggu (28/10/2018). Sebanyak 2.500 ekor
lebih sapi hasil program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB)
dipamerkan dalam acara ini.
Pada kontes ternak, peternak dari seluruh Indonesia hadir memamerkan
pedet dan sapi kebanggan mereka. Sapi jantan ekstrim hasil inseminasi buatan
menarik minat pengunjung karena bobotnya mencapai 1 ton lebih.
Selain itu juga ditampilkan sapi jenis Belgian Blue hasil Tranfer
Embrio yang memiliki perototan besar, beratnya bisa mencapai diatas 1,2 – 1,6
ton. Belgian Blue bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali,
per hari bisa mencapai 1,2 - 1,6 kg.
Salah satu sapi ekstrim pemenang lomba Kontes Ternak Hasil Inseminasi
Buatan 2018 mendapat perhatian Mentan Amran, karena bobotnya lebih dari 1 ton
dan harganya mencapai 200 juta.
![]() |
Salah satu sapi berbobot lebih dari 1 ton mencuri perhatian Mentan. |
Dalam acara kontes ternak ini, Mentan memberikan apresiasi kinerja
terhadap peternak teladan, petugas Inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan
(PKb), dan Dokter Hewan berprestasi, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan Upsus SIWAB.
"Kami bangga pada peternak
Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya
meningkat, lebih berkualitas, dan mensejahterakan peternak. Ke depan, peternak
Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia sesuai visi
lumbung pangan dunia 2045," kata Amran.
Sejak pelaksanaan Upsus SIWAB
tahun 2017 hingga saat ini Oktober 2018, telah lahir 2.325.977 ekor dari
indukan sapi milik peternak. Dalam 6 bulan kedepan, diprediksi akan bertambah
lagi dan akan mencapai kurang lebih 3,5 juta ekor lebih.
"Dalam pelaksanaannya,
Kementan memberikan gratis semen beku beserta alat dan sarana prasarana, serta
biaya operasional kepada peternak. Selain itu juga diberikan pelayanan gratis
dalam penanganan sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi," terang
Amran.
Provinsi Jawa Timur,
sebagaimana disampaikan Menteri Amran, mendapat apresiasi dari Presiden Joko
Widodo terkait pertambahan populasi sapi yang jauh diatas rata-rata nasional.
"Kelahiran sapi hasil
Upsus SIWAB untuk Provinsi Jawa Timur mencapai 1,3 juta ekor dalam setahun.
Kalau ada 5 provinsi seperti Jawa Timur, selesai persoalan kebutuhan daging
sapi Indonesia," tutup Amran yang sempat memberikan penghargaan kepada
Gubernur Jawa Timur Soekarwo atas kepeduliannya terhadap peternakan dan
kesehatan hewan. (NDV)