-->

REALITA PETERNAKAN AYAM MODERN: METAMORFOSA GANGGUAN PERNAPASAN

Kondisi dalam kandang yang kotor, pengap, dan berdebu akan menjadi faktor pencetus gangguan pernapasan pada ayam modern.

Oleh: Tony Unandar
Private Poultry Farm Consultant - Jakarta

Mencermati sejarah kosmopolitan gangguan pernapasan pada ayam modern dan diperkuat refleksi hasil observasi lapangan selama lebih dari empat dekade di lapangan, penulis memberanikan diri membuat tulisan ilmiah popular terkait pergeseran wajah (metamorfosa) gangguan pernapasan pada ayam modern.

Tulisan ini bertujuan agar para peternak dan sejawat praktisi perunggasan tidak lagi terjebak dengan pola-pola lama yang hanya mengandalkan program vaksinasi dan/atau medikasi semata dalam merancang strategi kesehatan ayam selama pemeliharaan, khususnya terkait gangguan pernapasan.

Gangguan Pernapasan Ayam Modern
Efektivitas penanganan gangguan pernapasan pada peternakan ayam modern bisa dipahami dari tiga lapis sudut pandang, yaitu dimensi biologi (agen penyebab), dimensi manajemen (sistem dan lingkungan pemeliharaan ayam), dan dimensi filosofis gangguan pernapasan (beserta makna strategi yang diterapkan).

1. Dimensi Biologi
Problem pernapasan pada ayam modern biasanya mencakup infeksi patogen berupa virus (misalnya ND, IB, AI) atau bakteri (misalnya E. coli, mycoplasma), serta faktor-faktor non-infeksius seperti debu, amonia, atau kondisi akibat ventilasi buruk.

Dengan demikian, pemahaman filosofis dari dimensi biologi ini adalah:
• Sistem pernapasan ayam juga merupakan gerbang kehidupan alias barier mekanik (termasuk komponen innate immunity) bagi ayam modern, maka setiap gangguan yang ada langsung memengaruhi oksigenasi sampai di tingkat jaringan tubuh, laju metabolisme pada tataran sel-sel tubuh, feed intake, hingga performa akhir.

• Suatu gangguan pernapasan pada ayam modern umumnya jarang berdiri sendiri dan biasanya merupakan kombinasi atau interaksi antara sesama agen infeksius atau antara faktor non-infeksius dengan agen infeksius, misalnya interaksi virus (ND, IB, AI) membuka jalan bagi infeksi bakteri E. coli, atau kondisi kandang dengan amonia tinggi (> 25 ppm) akan mempermudah infeksi mikoplasma atau bakteri E. coli.

2. Dimensi Manajemen
Dalam konteks peternakan ayam modern, beberapa kondisi manajemen pemeliharaan mempunyai dasar filosofis yang adekuat untuk mencegah dan/atau mereduksi prevalensi gangguan pernapasan di lapangan, misalnya:... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2025. (toe)

BERTAHAN DARI PENYAKIT PERNAPASAN

Sediakan pakan bernutrisi tinggi untuk memperkuat sistem imun ayam sehingga mampu bertahan terhadap serangan penyakit pernapasan. (Foto: Dok. Infovet)

Alat pernapasan merupakan organ tubuh yang mudah terserang penyakit, karena adanya hubungan langsung antara rongga hidung dengan alveoli di dalam paru-paru. Adapun jenis penyakit pernapasan yang dapat terjadi pada peternakan ayam antara lain avian influenza (AI-H5NI), newcastle disease (ND), infectious bronchitis (IB), infectious laryngo-tracheitis (ILT), swollen head syndrome (SHS), chronic respiratory disease (CRD) atau CRD kompleks (CRDK), infectious coryza, kolera unggas, koliseptisemia, dan aspergilosis.

Meskipun telah diketahui bahwa sejumlah agen penyakit secara individual bertanggung jawab atas terjadinya penyakit pernapasan, namun di lapangan kejadiannya biasanya bersifat kompleks. Hal ini terjadi karena berbagai etiologi ikut terlibat di dalamnya, yaitu interaksi antar mikroorganisme (virus, bakteri, mikoplasma), agen imunosupresif, dan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan (Kleven dan Glisson, 1997).

Kejadian penyakit pernapasan cenderung meningkat selama curah hujan tinggi, kemarau panjang, maupun saat peralihan musim dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya. Pada umumnya, infeksi virus dan mikoplasma terjadi dalam waktu berdekatan untuk mendapatkan efek yang sinergistik. Ayam yang bebas mikoplasma akan mempunyai gejala klinik yang lebih ringan setelah ditantang virus IB, dibandingkan dengan ayam yang secara kronik sudah terinfeksi mikoplasma (Tabbu, 2002).

Penyakit imunosupresif (gumboro, mikotoksin, leukosis, chicken anemia virus (CAV), Marek) dan infeksi reovirus dapat meningkatkan kepekaan terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit pernapasan.

Dalam diagnosis penyakit pernapasan ayam, selain tanda klinik umum (lesu dan nafsu makan menurun), perlu diperhatikan adanya suara yang abnormal dari pernapasan, misalnya bersin, sesak napas atau ngorok, atau bernapas dengan mulut, serta gejala tidak langsung atau yang tidak ada hubungannya dengan pernapasan seperti mata berair dan gejala syaraf.

Sedangkan pada pemeriksaan patologi anatomi dapat dijumpai adanya kekeruhan/penebalan kantong udara, peradangan pada saluran pernapasan bagian atas dan paru-paru. Agen infeksi yang sering ditemukan di lapangan adalah yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum (MG) dan Mycoplasma synoviae (MS). Tingkat keparahan infeksi MG dan MS pada ayam dapat diperberat oleh adanya infeksi campuran dengan virus-virus respiratorik antara lain IB, ND, Avian metapneumovirus, AI, serta reaksi terhadap vaksin live yang diberikan. Keparahan juga dapat terjadi dengan infeksi sekunder dari bakteri lain seperti E. coli dan Pasteurella spp.

Dengan kondisi lingkungan yang tidak optimal (temperatur dingin, litter lembap dan berdebu, serta level amonia tinggi) dapat meningkatkan... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Oktober 2025.

Ditulis oleh:
Drh Damar
Technical Departemen Manager
PT Romindo Primavetcom

PENYAKIT PERNAPASAN YANG TIDAK PERNAH BOSAN

Ngorok/nyekrek, gejala umum penyakit pernapasan pada ternak ayam. (Foto: Dok. Infovet)

Bernapas merupakan salah satu ciri dari semua makhluk hidup. Prinsip bernapas yakni menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Masalahnya, saluran pernapasan tidak selamanya dalam kondisi prima. Beberapa penyakit siap mengintai saluran pernapasan dan menurunkan performa bahkan menyebabkan kematian.

Seperti yang sudah dijelaskan, bernapas adalah suatu kewajiban dalam kehidupan. Seluruh makhluk hidup, tanpa terkecuali ayam butuh bernapas untuk meneruskan hidupnya. Nantinya, oksigen yang dihirup digunakan dalam proses pembentukan energi atau lazim disebut oksidasi biologis. Tanpa adanya oksigen, energi yang berasal dari pakan sudah pasti tidak akan bisa terbentuk dan mustahil pertumbuhan dan performa akan tercapai.

Sekilas Sistem Pernapasan Ayam
Tidak seperti hewan lainnya, unggas, termasuk ayam memiliki sistem pernapasan yang berbeda dan unik. Karena pada ayam dan unggas lainnya terdapat kantung udara. Sistem pernapasan ayam terdiri dari saluran pernapasan (hidung, sinus hidung/sinus infraorbitalis, laring, trakea, bronkus), paru-paru dan kantung udara. Laring dan trakea tersusun atas otot dan tulang rawan. Pada permukaan dalam (epitel) terdapat silia, sebagai alat pertahanan terhadap benda asing. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran udara bersih dan kotor.

Udara yang kaya akan oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh. Kantung udara merupakan selaput tipis berbentuk seperti balon yang berfungsi untuk membantu pernapasan. Kantung udara memiliki sel fagosit dalam jumlah sedikit, sedangkan proses pertukaran udara juga terjadi di kantung udara tersebut. Padahal setiap udara yang masuk mengandung berbagai macam mikroba, termasuk yang sifatnya patogen. Selain itu, kantung udara tersusun atas sel yang tipis dan sedikit pembuluh darah, sehingga mudah dirusak oleh bibit penyakit. Hal inilah yang menjadi titik lemah pada sistem pernapasan ayam.

Yang Sering Luput dari Pengawasan
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Prof Wayan Teguh Wibawan, yang juga praktisi perunggasan, mengingatkan bahwa ayam pedaging zaman sekarang amatlah cepat. Ayam modern pertumbuhan ototnya sangat luar biasa, paling mudah terlihat adalah massa otot dadanya. Risiko dari pertumbuhan yang cepat ini tentunya... (Selengkapnya baca di Majalah Infovet eds Februari 2020) (CR)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer