![]() |
Suasana kuliah umum Kemin Industry di IPB (Foto: Tribunnews.com) |
Kuliah Umum Kemin Industry bertemakan bertemakan “Recent Issue in Feed Technology and Animal
Nutrition for Healthy and Safe Animal Product” berlangsung di Auditorium
Janes Hummuntal Hutasoit (JHH) Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu
(19/9/2018).
Wakil Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr Rudy Afnan di hadapan
200 peserta didik menyatakan industri pakan ternak di Indonesia saat ini terkendala
minimnya bahan baku jagung ternak.
Seperti dikutip dari dari tribunnews.com, Kamis (20/9/2018), Rudy menambahkan selama ini
bahan baku pakan ternak yakni jagung ternak hanya terdapat di beberapa wilayah
di Indonesia. Persediaan jagung tersebut pun hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan di wilayah tersebut.
Swasembada jagung ternak hanya ada di Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Sementara sentra produksi pakan ternak
ada di Sumatera Utara. Biaya distribusi dari Sumut juga lebih mahal jika
dibandingkan dengan biaya mengimpor bahan baku dari luar negeri.
"Jika biaya angkut mahal, biasanya 20 persen dari total
biaya dibebankan pada konsumen," tegasnya.
Sementara itu, kebijakan larangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) untuk
pakan ternak di Indonesia oleh pemerintah beberapa waktu lalu, kata Rudy,
memang harus didukung. Perlu dipikirkan penyediaan bahan pengganti AGP,
yang selama ini belum bisa diproduksi dalam skala besar.
“Bahan pengganti AGP sebenarnya bisa dengan single factor yakni herbal maupun
probiotik. Namun, seperti yang dilakukan di IPB, baru mampu dibuat dalam skala
laboratorium. Kemin Industry juga melakukan seperti kami, hanya bedanya Kemin
sudah mampu memproduksi dalam skala industri,”tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Rudy juga mengapresiasi Japfa
Foundation sebagai fasilitator yang menghadirkan para pakar dari Kemin Industry
dalam kuliah umum yang diikuti 200 peserta.
Sementara Head Of
Japfa Foundation, Andi Prasetyo, menjelaskan Japfa Foundation sebagai
organisasi yang aktif menyuarakan pentingnya pendidikan ternak dan agrikultur,
ikut berperan sebagai fasilitator antara Kemin Industry dan IPB.
“Dukungan terhadap kegiatan ini merupakan salah satu bentuk
dari komitmen dan perhatian Japfa Foundation terhadap pendidikan ternak dan agrikultur
di Indonesia,”ujarnya. ***