Kerjasama yang apik antara USAID dan Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi pandemi |
Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan
Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Pemerintah Indonesia telah lama bekerjasama dalam peningkatan kapasitas kesiapsiagaan
dan respon terhadap ancaman Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan pandemi. Kerja sama ini dimulai sejak proyek Avian and Pandemic Influenza (API) di
Indonesia pada tahun 2006, yang dilanjutkan dengan proyek Emerging Pandemic Threats (EPT) yang terdiri dari dua fase, yakni
EPT-1 (2011 – 2015) dan EPT-2 (2015 – 2019).
Rangkaian proyek ini dinilai berhasil
memberikan kontribusi terhadap upaya pencegahan, deteksi dini, dan respon
terhadap PIE dan pandemi melalui penguatan kapasitas inti dan penerapan
Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) 2005 yang berfokus pada surveilans,
peningkatan kapasitas laboratorium, dan koordinasi multi-sektoral.
Sejalan dengan hal
tersebut, bentuk dukungan nyata dari Pemerintah Indonesia dalam kerja sama ini
adalah dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2019
tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespon Wabah
Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia, yang
ditetapkan pada bulan Juni lalu.
Memperkuat pernyataan
tersebut, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Drh Fadjar Sumping Tjatur
Rasa menyampaikan bahwa Kementan telah aktif bekerjasama dengan USAID melalui
FAO untuk peningkatan kapasitas di bidang peternakan dan kesehatan hewan
melalui pendekatan One Health.
"Telah banyak
kemajuan di bidang pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, dan kita juga
sangat aktif dalam membangun kerja sama lintas sektor dalam rangka meningkatkan
kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan melalui implementasi One Health,” ucap Fadjar.
Tepat di tahun 2019
ini, Indonesia dan Amerika Serikat memperingati 70 tahun hubungan
diplomatiknya. Demikian pula, kerja sama
Pemerintah RI dan Amerika Serikat melalui USAID telah berjalan lebih dari satu
dekade. Dengan adanya kerja sama tersebut, berbagai upaya telah dilakukan dalam
rangka meningkatkan keamanan dan ketahanan kesehatan melalui berbagai program
multisektoral. Dalam sambutannya, Ryan Washburn selaku Direktur USAID Indonesia
mengatakan bahwa Amerika Serikat melalui USAID bangga dapat bermitra dengan
Pemerintah Indonesia.
“Pemerintah AS
melalui USAID telah bermitra selama lebih dari 13 tahun untuk memajukan
kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit. Meskipun
Indonesia terus menghadapi ancaman penyakit di kawasan ini, komitmennya untuk
menerapkan pendekatan One Health
menjadi acuan untuk peningkatan kemampuan pencegahan, deteksi, dan respons
kawasan ini untuk mencapai ketahanan kesehatan. Kami bangga melihat kesuksesan
kemitraan selama lima tahun terakhir yang menjadi bagian dari peringatan 70
tahun hubungan AS-Indonesia,” kata Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn pada
saat pembukaan acara Closing Ceremony
EPT-2 yang diselenggarakan di Hotel Sari Pacific, Jakarta.
Acep Somantri, selaku Kepala Biro Kerja Sama
Luar Negeri Kementerian Kesehatan sangat mengapresiasi kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Menurut dia, kerjasama semacam ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan dan kontinu. “Sebuah progress yang patut kita apresiasi. Dukungan
lintas sektor telah banyak membantu program-program nasional di bidang
kesehatan, khususnya program kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman PIE
dan pandemi. Kami pastikan kapasitas para tenaga kesehatan di Indonesia
terutama dalam menangani ancaman wabah sehingga Instruksi Presiden dapat kita
tanggapi secara positif untuk dapat kita laksanakan secara bersama-sama dengan
berbagai sektor," pungkas Acep. (CR)
0 Comments:
Posting Komentar