Lebih dari
200 praktisi dan akademisi di sektor daging merah dan ternak sapi memenuhi
Ballroom A, Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (12/9/2018). Para undangan ini hadir
dalam kegiatan Simposium Program Pembiakan Sapi Potong Indonesia dan Australia.
Acara ini
diselenggarakan Indonesia Australia
Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector (Partnership) dan Ikatan Sarjana
Peternakan Indonesia (ISPI), bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal
Indonesia (BKPM).
Deputi
Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM yang juga merupakan Co-Chair Indonesia
untuk Partnership, Wisnu Wijaya Soedibjo menyatakan Indonesia sedang berupaya
untuk menuju bisnis yang lebih berkelanjutan secara komersial dalam sektor
daging merah dan sapi.
“Indonesia
memiliki potensi luar biasa di sektor ini, namun investasi domestik dan asing masih
perlu ditingkatkan. Kami mengundang para pelaku bisnis, baik dari dalam maupun
luar negeri untuk berpartisipasi dan menumbuhkan iklim investasi di Indonesia,”
ajak Wisnu.
Berdasarkan
data BKPM, investasi dalam negeri di sektor daging merah dan sapi di Indonesia
hanya
sekitar 0,32% dari total investasi domestik pada tahun 2017, sementara
investasi asing dalam sub sektor peternakan pada tahun 2016 hanya 0,48% dari
total investasi asing.
Allaster
Cox, Wakil Duta Besar Australia untuk
Indonesia mengemukakan melalui Partnership,
para pengambil keputusan dari Indonesia dan Australia akan meningkatkan
produktivitas, keberlanjutan dan daya saing sektor ternak sapi di Indonesia. (NDV)