Bupati Karanganyar, Drs H Juliyatmono awal Desember lalu meresmikan Pabrik CV Pradipta Paramita yang berlokasi di Desa Waru Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar, Solo. CV Pradipta Paramita adalah salah satu pelopor untuk mengkampanyekan aplikasi probiotika terhadap industri perunggasan di Indonesia.
Berawal dari sebuah produk bermerk RALAT, sebuah preparat
organik herbal yang berfungsi untuk mengendalikan populasi lalat pada kandang
ternak. Dra Agnes Heratri MP, Direktur Utama CV Pradipta Paramita menguraikan
suka dukanya dalam mendirikan CV Pradipta Paramita pada tahun 1999.
“Mulanya saya bersama suami, Ir Yani Rustana meramu,
mengaduk dan mengemas sendiri produk ke dalam botol di garasi rumah kami.
Urusan pemasaran produk ditangani langsung oleh suami hanya dengan
mengandalkan sepeda motor hingga lintas kabupaten bahkan provinsi, dengan
angkutan umum, bus, dan kereta api,” ungkap wanita yang akrab disapa Ratri
ini.
Awal tahun 2000-an CV Pradipta Paramita telah menggencarkan aplikasi
probiotika dan mengurangi pemakaian antibiotika pada budidaya unggas.
“Kala itu tidak sedikit orang yang mencibir dan menganggap
usaha kami tidak masuk akal dan bahkan melawan arus,” kenangnya.
Kini berbuah bukti nyata, pemerintah mengeluarkan aturan
penghentian aplikasi preparat antibiotika di dalam pakan untuk industri ternak.
Sekarang, nyaris tiada lagi produsen obat hewan yang tidak ikut serta
memproduksi preprat herbal.
"Saat ini pabrik CV Pradipta Paramita didukung oleh hampir 75
orang karyawan. “Awalnya hanya satu produk saja, kini ada sekitar 70 produk, 40
item diantaranya untuk sektor peternakan," kata Ratri.
"Tersedia aneka herbal untuk ayam
potong, petelur dan juga ternak sapi, kambing dan babi,” imbuhnya..
Produk-produk CV Pradipta Paramita sudah lolos standar CPOHB
(Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik). CV Pradipta Paramita juga menyediakan
aneka produk untuk menggenjot produktivitas dan efisiensi usaha perikanan.
Bahkan untuk kebutuhan manusia juga dipasarkan produk dengan aneka variasi rasa dan juga manfaat seperti
Sari Jahe, Sari Melon, Temu Lawak, dan lainnya.
Segmen pasar obat pengendali lalat organik yakni RALAT, mampu
mengambil peran utama di Indonesia dalam berbagai usaha agroindustri saat ini.
Omsetnya telah mampu membawa gerbong usaha bisnis Ratri melesat.
“Peresmian pabrik ini adalah cita-cita kami untuk usaha yang
maju dan sehat, terus berkembang bersama peternak, petani dan petambak udang,”
ucap Ratri penuh syukur. (iyo/nu)
0 Comments:
Posting Komentar