![]() |
Pemred Majalah Infovet, Bambang Suharno, saat menampilkan presentasinya dalam Roundtable Discussion. (Foto-foto: Dok. Infovet) |
Ho Chi Minh City, 9-11 Oktober 2024. Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Infovet, Bambang Suharno, diundang secara khusus oleh Informa Markets, penyelenggara Vietstock Expo & Forum, untuk menghadiri pameran ternama tersebut yang berlangsung di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai 9-11 Oktober 2024, dan menjadi ajang penting bagi industri peternakan di kawasan ASEAN.
Sebagai aktivis dalam organisasi peternakan sekaligus Pemred Infovet, Bambang turut hadir dalam acara opening ceremony yang meriah, acara pemberian penghargaan Vietstock Award, serta memainkan peran aktif dalam Roundtable Discussion bertajuk “Sustainibility in ASEAN Livestock Industry.”
Diskusi yang berlangsung 10 Oktober 2024, mempertemukan para ahli, pemimpin industri, dan perwakilan organisasi peternakan dari berbagai negara di ASEAN untuk bertukar wawasan mengenai perkembangan terkini di sektor peternakan. Dalam diskusi ini hadir perwakilan dari negara tuan rumah (Vietnam) serta negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Kamboja.
Dalam diskusi ini, Bambang menampilkan presentasi mengenai “Indonesia Livestock Industry Review”, yang memberikan pandangan komprehensif tentang kondisi industri peternakan di Indonesia. Topik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tantangan hingga peluang yang dihadapi sektor peternakan nasional.
Bambang antara lain menyampaikan, konsumsi telur dan daging ayam masyarakat Indonesia yang masih rendah (sekitar 15 kg daging ayam dan 150 butir telur/kapita/tahun) tidak semata-mata disebabkan karena redahnya daya beli masyarakat.
“Faktanya konsumsi rokok masyarakat Indonesia 1.300 batang per kapita per tahun yang merupakan konsumsi tertinggi di ASEAN. Padahal harga sebatang rokok setara dengan sebutir telur. Ini artinya potensi bisnis perunggasan di Indonesia masih bisa berkembang, jika kampanye gizi ayam dan telur terus dilakukan oleh stakeholder peternakan,” ujar Bambang.
Di bagian lain, Bambang menyampaikan program pemerintahan baru Indonesia berupa makan bergizi gratis untuk anak sekolah yang berpeluang meningkatkan bisnis perunggasan. Adapun program minum susu gratis, juga menjadi peluang baru berupa investasi peternakan sapi perah di Indonesia.
Keikutsertaan Infovet dalam forum ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan antar negara di ASEAN dan meningkatkan peran media dalam mendukung pengembangan industri peternakan. (INF)