-->

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT SIAP DIRIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

Penandatangan MoU ULM Untuk Mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan
(Foto : Istimewa)


Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin menyambut baik dan mendukung penuh pendirian Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Lambung Mangkurat. Program ini diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan di sektor peternakan dan kesehatan hewan serta mendorong potensi daerah menjadi lebih maksimal.

Hal tersebut disampaikannya melalui Asisten Administrasi Umum Setda Prov Kalsel, Ahmad Bagiawan pada kegiatan Lokakarya Pendirian Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Senin (23/12/2024).

Kalsel merupakan salah satu provinsi dengan potensi peternakan yang begitu besar, yang sangat membutuhkan kehadiran tenaga dokter hewan yang profesional, kompeten, dan berdaya saing.

Gia menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, sektor peternakan di Kalsel telah menunjukkan perkembangan positif, dengan program-program strategis yang telah menjadi role model nasional.

“Kita juga memiliki berbagai keunggulan, diantaranya peternakan itik Kalsel yang dikenal sebagai sentra produksi itik. Terutama itik alabio yang merupakan plasma nutfah Kalsel yang telah banyak disistribusikan dibeberapa provinsi di Indonesia. Itik telah menjadi salah satu komoditas unggulan daerah dan melalui program Sitii Hawa Lari telah diadopsi oleh provinsi lain di Indonesia dan terbukti mampu meningkatkan pendapatan peternak,” kata Gia.

Selanjutnya Gia menyampaikan, program peternakan sapi potong Kalsel mempunyai potensi lahan yang luas, terutama pada perkebunan sawit yang dapat diintegrasikan melalui program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Inti Plasma. 

Kalsel memiliki peluang besar untuk mencapai swasembada sapi, kerbau rawa, keberadaan kerbau rawa di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah aset budaya dan ekonomi yang harus terus dijaga perkembangan dan kelestariannya karena kerbau juga merupakan salah satu galur yang ada di Kalsel yang dikenal kerbau Kalsel/rawa.

Dengan potensi pasar yang besar, kerbau Kalsel/rawa bisa menjadi produk unggulan khas Kalsel jika pengembangannya didukung oleh riset dan pendampingan berkelanjutan serta sektor unggas dan kambing, populasi ayam ras dan ayam buras di Kalsel terus meningkat. Begitu pula dengan kambing yang mulai dilirik sebagai alternatif peternakan produktif bagi masyarakat.

“Demikian juga dengan sektor perikanan, Kalsel mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan tidak hanya skala nasional melainkan juga skala internasional,” ucapnya.

​Oleh karena itu, kehadiran Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Lambung Mangkurat menjadi sangat strategis. Program ini diharapkan akan menjawab kebutuhan tenaga dokter hewan.

“Fakultas ini nantinya akan menjadi pusat riset dan inovasi di bidang kesehatan hewan, manajemen peternakan, perikanan serta pengembangan teknologi pakan yang lebih efisien,” kata Gia.

​Kedepan diharapkan dengan, hadirnya fakultas ini, juga dapat​ membangun ekosistem peternakan dan kesehatan hewan yang berkelanjutan dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan peternak, kita dapat membangun ekosistem peternakan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

“Saya percaya, saya juga mengajak seluruh pihak baik pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, maupun masyarakat untuk bersinergi mendukung pendirian program ini. Kolaborasi yang solid akan menjadi kunci sukses bagi kemajuan peternakan dan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” jelasnya. (INF)

FKH IPB UNIVERSITY BERTANSFORMASI MENJADI SKHB

FKH IPB University, bertansformasi menjadi SKHB

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University akan berubah namanya menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), hal tersebut diinformasikan oleh Dekan SKHB IPB University, Prof drh Deni Noviana disela - sela acara Munajat Cinta IKA FKH IPB Sabtu (12/3).

Ia menyampaikan, perubahan ini dilakukan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Anggaran Dasar Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Peraturan Majelis Wali Amanat Nomor 06/MWA-IPB/P/2020 tentang Struktur dan Organisasi Kerja IPB yang mengatur tentang penegakan kegiatan akademik. dari satu ruang lingkup studi atau memiliki karakteristik tertentu harus dilaksanakan dalam bentuk sekolah.

“FKH merupakan bagian dari IPB University yang memiliki satu ruang lingkup kajian. Melalui Surat Keputusan Rektor IPB Nomor 328 Tahun 2021, berubah nama menjadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB),” ujarnya.

Lebih dari itu, lanjutnya, perubahan ini dilakukan untuk memperkuat profesi dokter hewan untuk menjawab tantangan dan isu global seperti One Health, ilmu biomedis, bioteknologi klinis, dan spesialisasi kedokteran hewan di bidang kesehatan hewan.

Namun, Prof Deni menyatakan bahwa SKHB IPB University memiliki kurikulum yang ditetapkan secara nasional sama dengan FKH IPB University oleh Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Kurikulum ini mengacu pada standar International Day 1 Competency Office International des Epizooties (OIE).

“Dengan bentuk sekolah ini, SKHB IPB University dapat membentuk program-program baru di bawah SKHB seperti biomedis, farmasi, spesialisasi veteriner, dan program lain dalam lingkup studi yang sama,” jelasnya.

Seiring dengan itu, lanjutnya, FKH IPB University bertransformasi menjadi SKHB mulai 28 Desember 2021, namun proses transisi dan penyesuaian administrasi berlangsung selama satu tahun.

“Pada masa itu nama dan atribut FKH IPB University masih bisa digunakan sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, kami mohon dukungan dan kerjasama dari semua pihak,” pungkasnya. (CR)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI

Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer