-->

ISMAPETI PEDULI: SOLIDARITAS MAHASISWA PETERNAKAN UNTUK KEMANUSIAAN INDONESIA

Donasi yang diinisiasi PB ISMAPETI disalurkan ke warga terdampak bencana. (Foto: Istimewa)

Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) melalui Pengurus Besar (PB) ISMAPETI menginisiasi gerakan kemanusiaan nasional sebagai respons atas bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Indonesia. Aksi ini menjadi momentum konsolidasi kepedulian mahasiswa peternakan se-Indonesia untuk hadir dan bergerak bersama membantu masyarakat terdampak.

Gerakan kemanusiaan ini diawali dengan dibukanya Open Donasi Nasional yang ditujukan kepada seluruh BEM dan Himpunan Mahasiswa Peternakan di bawah naungan ISMAPETI. Melalui surat instruksi resmi, PB ISMAPETI mendorong para ketua BEM/Kahim untuk menjadi ujung tombak di kampus masing-masing, menggerakkan mahasiswa, dan merumuskan konsep aksi kemanusiaan sesuai kondisi daerah.

“Urusan kemanusiaan adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harap surat instruksi ini menjadi pengingat bahwa solidaritas mahasiswa peternakan harus hidup kapan pun masyarakat membutuhkan,” demikian pesan yang disampaikan PB ISMAPETI dalam seruan aksi tersebut.

Hasil kerja kolektif ini membuahkan capaian besar. Total donasi yang terkumpul dari seluruh wilayah sebesar Rp 15.036.765. Donasi ini merupakan hasil gotong royong PB, pengurus wilayah, serta seluruh mahasiswa peternakan Indonesia.

Tak berhenti pada penggalangan, ISMAPETI juga turun langsung ke lapangan. Aksi kemanusiaan dilaksanakan secara serentak di delapan kota, yakni Medan, Lampung, Bogor, Magelang, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

Bantuan kemudian disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana di lima wilayah, di antaranya Tanjung Pura-Langkat dan Pinangsori-Sibolga (Sumatra Utara), Aceh Tamiang (Provinsi Aceh), Solok (Sumatra Barat), dan Malang (Jawa Timur).

Kepala Bidang Sosial Masyarakat PB ISMAPETI, Feri Andrian, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat. “Terima kasih kepada seluruh BEM, himpunan, mahasiswa peternakan, dan masyarakat umum yang telah berdonasi dan turun langsung di lapangan. Ini bukti bahwa solidaritas kita masih hidup dan kuat,” ujarnya dalam siaran resmi ISMAPETI yang diterima Infovet, Rabu (10/12/2025).

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PB ISMAPETI, M. Syarkhul Muin, bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi sesaat, melainkan komitmen jangka panjang organisasi terhadap nilai kemanusiaan.

“Kami harap aksi kemanusiaan ini dapat menjadi contoh bahwa mahasiswa peternakan tidak hanya berkarya dalam ruang akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat. Semoga semangat ini terus berlanjut dan memperkuat kontribusi kita bagi Indonesia,” tegasnya.

Melalui aksi kemanusiaan yang terstruktur, kolaboratif, dan menyeluruh, ISMAPETI menunjukkan bahwa peran mahasiswa peternakan melampaui batas kampus, hadir untuk bangsa, bekerja untuk kemanusiaan, dan bergerak bersama demi pemulihan masyarakat Indonesia. (INF)

BANJIR DI BLITAR TEWASKAN RATUSAN EKOR TERNAK

Kambing Milik Warga yang Mati Akibat Banjir


Banjir besar melanda Kabupaten Blitar beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya manusia, dilaporkan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Blitar juga memakan korban berupa hewan ternak milik warga. Hewan-hewan ternak yang turut menjadi korban yakni kambing dan ayam. BPBD Kabupaten Blitar mencatat 33 ekor kambing milik warga hanyut saat banjir. Selain itu ayam dan kandang pun turut terdampak banjir.

"Ada 33 ekor kambing milik warga hanyut saat banjir," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto.

Dia merinci, 2.500 ekor ayam petelur terdampak dan 7 kandang ternak rusak. Ribuan ayam dan kandang itu tersebar dari beberapa wilayah terdampak. Seperti Kecamatan Panggungrejo, Binangun, dan Sutojayan.

"Kalau kambing itu terdata yang 25 milik peternak di Kecamatan Panggungrejo. Sisanya dari wilayah lain," jelasnya

vong mengaku untuk ternak sapi belum ada laporan yang masuk. Namun dari laporan berbagai wilayah warga masih bisa menyelamatkan ternak sapinya meski ketinggian air di atas 1 meter.

"Data ternak yang masuk ke laporan kami untuk sementara itu. Besok mungkin ada update data terbaru akan saya sampaikan segera," pungkasnya. (INF)



SEKTOR PETERNAKAN DI GARUT MERUGI AKIBAT BANJIR BANDANG

Ribuan ayam milik warga mati dihantam banjir bandang (Sumber : Liputan6.com)


Kabar duka datang dari Kabupaten Garut, dimana beberapa waktu yang lalu daerah tersebut dihantam oleh banjir bandang tepatnya di Karangtengah - Sukaweing. Kerugian akibat musibah alam banjir bandang tersebut juga berdampak pada sektor peternakan dan perikanan warga yang mencapai ratusan juta.

“Yang paling banyak sektor unggas karena ribuan ayam petelur ludes, kemudian perikanan warga di dua kecamatan,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Kadiskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani.

Menurut Sofyan, sapuan air bah akibat banjir bandang di dua kecamatan wilayah Garut bagian utara itu cukup parah. Beberapa kandang unggas terutama ayam petelur, kandang sapi hingga domba menjadi korban.

“Selain kandang, korban lainnya adalah kolam perikanan milik warga,” kata dia.

Setelah melakukan pendataan, puluhan kolam warga di dua kecamatan terdampak bencana alam mengalami krusakan. Rinciannya seluas 120 tumbak atau 1.680 meter persegi kolam warga di Desa Cinta dan Cinta Manik, Kecamatan karangtengah rusak.

“Sementara di Kecamatan Sukawening lebih luas lagi ada sekitar 3,6 hektar dari 25 kolam warga yang tersebar di Desa Sukawening, Sukamukti, Sukaluyu dan Desa Mekarwangi yang menjadi korban,” papar dia.

Khusus sektor unggas, kerugian terbilang besar akibat banyaknya ayam petelur yang hanyut tersapu banjir bandang. “Tinggal dikalikan saja Rp 150 ribu per ekor ayam, kali 5000 ekor ayam yang hilang,” ujar dia.

Namun meskipun demikian, Sofyan memastikan bantuan pemerintah daerah (pemda) Garut yang dikeluarkan melalui Belanja Tak Terduga (BTT) bencana alam, hanya dikhususkan untuk pembangunan infrastruktur kandang.

“Mohon maaf untuk seluruh ternak yang menjadi korban, Pemda Sulit sulit untuk memberikan bantuan,” kata dia.

Untuk meringankan beban warga terdampak banjir bandang khususnya peternak, pemda Garut melalui BTT segera memberikan bantuan stimulan pembangunan kandang.

“Angkanya tidak terlalu besar hanya belasan juga, itu pun buat kandang sapi dan domba,” kata dia.

Sementara untuk kandang unggas yang mayoritas merupakan mitra perusahaan, Pemda Garut tidak memberikan bantuan. “Biasanya perusahaan sudah memberikan asuransi bagi mereka,” kata dia. (INF)

ARTIKEL POPULER MINGGU INI


Translate


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer