Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini akreditasi | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

TIGA PRODI DI FAPET UNPAD RAIH AKREDITASI LEMBAGA INTERNASIONAL

Dekan Fapet Unpad Berfoto Bersama Setelah 3 Prodinya Raih Akreditasi ASIIN
(Sumber : Unpad, 2024)

Sebanyak tiga program studi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran meraih akreditasi internasional dari lembaga akreditasi ASIIN yang berbasis di Jerman. Tiga prodi tersebut, yaitu Sarjana Peternakan, Sarjana Peternakan Kampus Pangandaran, dan Program Doktor Peternakan.

Dekan Fapet Unpad Dr. Ir. Rahmat Hidayat, M.Si., menjelaskan, persiapan akreditasi internasional telah dilakukan sejak Maret 2023 lalu. Mulai dari mempelajari pedoman akreditasi ASIIN, melakukan studi banding, menyusun dokumen Self Assessment Report (SER), serta menjalani asesmen luring oleh tim asesor pada 13-14 Desember 2023.

“Sebelumnya kita diberikan standar-standar, dan kita harus sanggup memenuhi standar dari mereka,” kata Rahmat saat diwawancarai Kanal Media Unpad. Setelah dokumen SER selesai dan dikirim, pihak ASIIN kemudian mengevaluasi secara detail dokumen tersebut," tuturnya. 

Diakui Rahmat, berdasarkan hasil korespondensi yang dilakukan, pihaknya melakukan beberapa kali revisi dokumen berdasarkan saran dari tim asesor. Setelah itu, pihak ASIIN kemudian melakukan asesmen lapangan. Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, proses asesmen dilakukan langsung oleh pihak asesor ASIIN untuk menggali kesesuaian informasi yang sudah atau belum tercantum pada dokumen SER. Ada lima standar yang dipersyaratkan dalam SER, mulai dari informasi seputar program studi, evaluasi/penilaian, sumber daya, dokumentasi dan transparansi, serta quality management.

Proses asesmen tersebut mengikutsertakan seluruh elemen Unpad, mulai dari pimpinan universitas, pimpinan Fapet, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga mitra/pemangku kepentingan dari prodi. Dari asesmen tersebut, ada beberapa masukan dari pihak asesor berupa perbaikan dan penyesuaian untuk menstandarkan prodi yang diajukan sehingga mampu berstandar internasional. Rahmat mengatakan, perbaikan tersebut di antaranya dari sisi kebijakan, implementasi kurikulum, penguatan SDM, hingga perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

“Yang paling penting adalah tahapan pascaakreditasi. Kita review temuan dan masukan dari pihak ASIIN dan kita respons dengan proses perbaikan.  Ini harus sesuai jadwal,” imbuh Rahmat.

ASIIN sendiri merupakan lembaga akreditasi non-profit untuk bidang ilmu keteknikan, informatika, ilmu alam, dan matematika. Lembaga ini telah teregistrasi The European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR) dan juga diakui oleh Kemendikbud. Hal ini yang mendorong Fapet Unpad untuk mengajukan perolehan akreditasi dari ASIIN.

Dengan meraih akreditasi internasional, Rahmat mengatakan, tiga prodi Fapet Unpad telah terekognisi secara global. Hal ini penting untuk menjamin kualitas proses pendidikan Fapet Unpad dapat menghasilkan lulusan yang diakui internasional.

“Melalui akreditasi internasional ini dipastikan mutu kampus akan meningkat yang berimplikasi pada pengakuan kampus di kancah internasional. Selain itu, akreditasi internasional memungkinkan dan mempermudah program staff exchange/mobility dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam riset maupun dalam proses perkuliahan,” kata Rahmat.

Ke depan, lanjut Rahmat, Fapet akan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kapasitas kurikulum, kapasitas dan kompetensi staf, serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana, salah satunya adalah laboratorium. Sebelumnya, Fapet Unpad sendiri telah meraih pengakuan mutu internasional melalui perolehan ISO 9001: 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu.

“Ke depan, fakultas akan mencoba meningkatkan layanan kualitas laboratorium melalui ISO 17025,” pungkasnya. (INF)

FKH IPB MEMBIDIK AKREDITASI EROPA

Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitasnya agar setara di tingkat internasional, Faklutas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor kini menjajaki akreditasi pendidikan kedokteran hewan dari badan akreditasi kedokteran hewan Eropa. Sebelumnya FKH IPB juga telah terakreditasi oleh ASEAN University Network Quality Asurance (AUN-QA).

Pada tanggal 11-13 Februari lalu, Prof. Stéphane Martinot, selaku Presiden of the European Association of Establishments for Veterinary Education (EAEVE) berkunjung ke FKH IPB dalam rangka kunjungan informatif terkait EAEVE dan sistem akreditasi European System of Evaluation of Veterinary Training (ESEVT). 

Dalam kesempatan tersebut Prof. Martinot mendapatkan penjelasan mengenai FKH IPB serta proses pembelajaran yang disampaikan oleh Dekan FKH IPB, Prof Srihadi Agungpriyono, Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Agus Setiyono, serta Direktur Eksekutif Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) FKH IPB Prof. Deni Noviana. 

Prof Martinot juga meninjau beberapa aktivitas belajar mengajar, baik perkuliahan maupun praktikum yang sedang berlangsung, sekaligus meninjau aktivitas dan fasilitas penunjang di RSHP FKH IPB dan di Unit Rehabilitasi Reproduksi (URR) FKH IPB.

Prof. Martinot bersama staff pengajar dan Dekan FKH IPB (Sumber : fkh.ipb.ac.id)

Tidak berhenti sampai disitu,  Prof. Martinot juga melakukan kunjungan ke salah satu mitra akademik kegiatan ekstramural dalam Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), yakni Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri di Kelapa Dua, Depok. Prof. Martinot juga berkunjung ke Jakarta Aquarium, salah satu lembaga konservasi eksitu yang menjadi tempat berkiprah para alumni dalam bidang medik konservasi satwa aquatik.

Secara umum, Prof. Martinot terkesan dengan aktivitas dan fasilitas di FKH IPB yang dianggap sudah memadai. Sambil memberikan masukan dan beberapa catatan untuk perbaikan dan peningkatan aktivitas, sarana dan proses pembelajaran, beliau menyarankan FKH IPB melanjutkan proses ini ke tahap penyusunan Self Evaluation Report (SER) agar segera dapat mengajukan usulan kunjungan konsultatif pada tahun 2020.

Langkah yang ditempuh oleh FKH IPB ini juga mendapat suara positif dan dukungan dari stakeholder. Dalam salah satu agenda kunjungan, Prof. Martinot bertemu dan berdiskusi dengan Ketua Ikatan Alumni FKH IPB, Drh. Fitri Nursanti Poernomo Ketua PDHI Cabang Jawa Barat II, Drh. Soenarti Daroendio, dan Kepala Subdirektorat Pengamatan Penyakit Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Drh. Boedhy Angkasa.

Prof. Srihadi Agungpriyono, Dekan FKH IPB, berharap FKH IPB dapat segera menyiapkan dan menyempurnakan serta melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk persiapan proses akreditasi sesuai dengan saran yang diberikan oleh Prof. Martinot. Tekad dan dukungan semua sivitas akademika dan tenaga kependidikan maupun para stakeholder sangat diharapkan untuk mewujudkan harapan ini.

Tidak lupa juga Prof. Martinot mengundang Dekan dan perwakilan IPB untuk menghadiri General Assembly meeting EAEVE di Zagreb, Kroasia pada 30-31 Mei yang akan datang sebagai langkah berikutnya untuk menjadi associate member di EAEVE. (Sumber : fkh.ipb.ac.id)

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer